|
|
Sabda
Suci
論語
Bab
I
Belajar
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Belajar dan selalu dilatih, tidakkah itu menyenangkan ?”
2.
“Kawan-kawan
datang dari tempat yang jauh, tidakkah itu membahagiakan
?”
3.
“Sekalipun
orang tidak mau tahu, tidak menyesal, bukankah itu sikap seorang Junzi
君子
(Susilawan) ?” (Sabda
Suci I.1)
1.
You
Rou 有若
berkata, “Seseorang yang dapat berlaku Bakti 孝
dan Rendah Hati 悌,
tetapi suka menentang atasan, sungguh jarang terjadi. Tidak suka menentang
atasan tetapi suka mengacau, ini malah belum pernah
terjadi.”
2.
“Maka
seorang Junzi 君子
(Susilawan)
selalu mengutamakan Pokok 本,
sebab setelah Pokok itu tegak, Jalan Suci 道
akan tumbuh dengan sendirinya. Laku Bakti dan Rendah
Hati itulah pokok Cinta Kasih 仁.”
(Sabda
Suci I.2)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang pandai memutar kata-kata dan bermanis muka, sesungguhnya
jarang yang berperi Cinta Kasih.”
(Sabda
Suci I.3)
Zeng
Zi 曾子
berkata,
“Tiap hari aku memeriksa diri dalam tiga hal, yaitu :
Sebagai manusia, adakah aku berlaku tidak Satya 忠 ?
Bergaul dengan kawan dan sahabat , adakah aku berlaku
tidak Dapat Dipercaya 信 ?
Dan adakah Ajaran Guru yang tidak kulatih ?”
(Sabda
Suci I.4)
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Mengatur negeri yang mempunyai seribu kereta perang, haruslah Hormat kepada
tugas 敬事
dan
Dapat Dipercaya 信,
Hemat dalam anggaran belanja 節用
dan mencintai sesama manusia 愛人
serta
dalam memerintah rakyat hendaknya disesuaikan dengan
waktunya.”
(Sabda
Suci I.5)
Kong
Zi bersabda, “Seorang muda, di rumah hendaklah berlaku Bakti 孝,
diluar rumah hendaklah bersikap Rendah Hati 悌,
berlaku hati-hati 謹
sehingga Dapat Dipercaya 信,
menaruh cinta kepada masyarakat 愛眾
dan
berhubungan erat (bergaul) dengan orang-orang yang berperi Cinta Kasih
親仁.
Bila semua itu sudah dilakukan dan masih mempunyai kelebihan
tenaga dan waktu, pergunakanlah untuk mempelajari kitab-kitab 學文.”
(Sabda
Suci I.6)
Zi
Xia 子夏
berkata, “Orang yang dapat menjunjung Kebijaksanaan lebih daripada keelokan,
melayani orang tua dapat mencurahkan segenap tenaga, mengabdi kepada
atasan/pemimpin dengan berani berkorban 能其身,
bergaul dengan kawan dan sahabat kata-katanya selalu Dapat Dipercaya
信,
meskipun ia dikatakan (oleh banyak orang) belum belajar, aku akan mengatakan,
‘Ia sudah belajar.’ .” (Sabda
Suci I.7)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Seorang Junzi 君子
(Susilawan) bila tidak menghargai dirinya sendiri, niscaya tidak berwibawa dan
belajarpun tidak akan teguh.”
2.
“Utamakanlah
sikap Satya 忠
dan Dapat Dipercaya 信.”
3.
“Janganlah
berkawan dengan orang yang tidak seperti dirimu (dalam menyukai
Kebajikan).”
4.
“Bila
bersalah, janganlah takut untuk memperbaikinya.” (Sabda
Suci I.8)
Zeng
Zi 曾子
berkata,
“Hati-hatilah saat orang tua meninggal dunia dan janganlah lupa untuk
memperingatinya sekalipun telah jauh.
Dengan demikian rakyat akan kembali tebal
Kebajikannya.” (Sabda
Suci I.9)
1.
Zi
Qin 子禽
bertanya kepada Zi Gong 子貢,
“Tiap kali Guru { Kong Zi 孔子} tiba di suatu negara, niscaya Beliau
mengetahui tentang pemerintahannya. Ini disebabkan karena berusaha mengetahuinya
atau diberi tahu ?”
2.
Zi
Gong menjawab, “Guru mendapatkan itu semua karena
sikapNya yang ramah tamah 溫,
baik hati 良,
hormat 恭,
sederhana 儉
dan suka mengalah 讓.
Demikianlah Guru mendapatkan pengetahuan itu. Berbeda dengan orang lainkah cara
Guru mendapatkannya ?” (Sabda
Suci I.10)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Pada saat ayah seseorang masih hidup, periksalah cita-cita putranya
itu.
Setelah ayahnya meninggal dunia, periksalah perbuatan putranya
itu. Bila selama tiga tahun, putranya itu tidak
mengubah Jalan Suci orang tuanya, maka bolehlah ia disebut sebagai seorang anak
yang berbakti.” (Sabda
Suci I.11)
1.
You
Rou 有若
berkata, “Di dalam menjalankan Kesusilaan 禮
itu, Keselarasan 和
-lah yang paling utama. Maka Jalan Suci raja-raja purba itu menyatakan bahwa
memang hal itulah (Keselarasan) yang terbaik untuk mengatasi perkara kecil
maupun besar.”
2.
“Kalau
ada hal-hal yang tidak dapat dijalankan, ini tentu disebabkan karena orang hanya
menjalankan Keselarasan demi mencapai penyelesaian, tanpa didasari oleh
Kesusilaan. Sudah barang tentu, ada hal yang tidak dapat dijalankan.”
(Sabda
Suci I.12)
You
Rou 有若
berkata, “Kalau seseorang memegang sikap Dapat Dipercaya 信
dengan dilandasi oleh Kebenaran 義,
maka kata-katanya akan dapat ditepati. Kalau seseorang
bersikap Hormat 恭
dengan dilandasi dengan Kesusilaan 禮,
niscaya akan menjauhkan dari malu dan penghinaan. Kalau seseorang dapat dekat (dan bergaul) dengan orang yang
demikian, maka ia akan mendapatkan pembimbing yang boleh dijunjung.”
(Sabda
Suci I.13)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) itu, makan tidak mengutamakan kenyangnya, bertempat tinggal tidak
mengutamakan enaknya, tapi ia tangkas didalam tugasnya dan hati-hati didalam
kata-katanya.
Bila mendapatkan seorang yang hidup di dalam
1.
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Seorang yang pada saat miskin tidak mau menjilat dan pada saat kaya
tidak berlaku sombong, bagaimanakah dia ?”
Kong
Zi 孔子
menjawab,
“Itu cukup baik. Tetapi alangkah lebih baiknya bila pada saat miskin ia tetap
gembira dan pada saat kaya ia tetap menyukai Kesusilaan.”
2.
Zi
Gong berkata, “Di dalam kitab《Shi
Jing I.5.1:2》詩經
(Kitab Sanjak) tertulis, ‘Laksana dibelah, dikikir. Laksana dipahat, digosok.’
Demikiankah yang Guru maksudkan ?”
Kong
Zi bersabda, “O, Ci 賜
{nama kecil dari Zi Gong}, engkaulah orang yang dapat diajak membicarakan
Kitab《Shi
Jing》.
Dengan Kubicarakan satu hal, engkau telah mengetahui kelanjutannya.”
(Sabda
Suci I.15)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Janganlah khawatir jika orang lain tidak mengenal dirimu, tapi
khawatirlah jika engkau tidak dapat mengenal orang lain.” (Sabda
Suci I.16)
Bab
2
Memerintah
為政
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Pemerintahan yang berdasarkan Kebajikan itu laksana bintang Kutub
Utara yang senantiasa tetap di tempatnya sedang bintang-bintang lain
mengelilinginya.” (Sabda
Suci II.1)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Dibimbing dengan Undang-Undang 政
dan dilengkapi dengan hukuman / sanksi 刑,
semua itu akan menjadikan rakyat hanya berusaha menghindari itu dan kehilangan
perasaan harga diri 恥.”
2.
“Dibimbing
dengan Kebajikan 德
dan dilengkapi dengan Kesusilaan 禮,
semua ini akan menjadikan rakyat tumbuh perasaan harga dirinya dan senantiasa
berusaha hidup benar.” (Sabda
Suci II.3)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Pada waktu berusia 15 tahun, sudah teguh semangat
BelajarKu.”
2.
“Usia
30 tahun, tegaklah pendirianKu.”
3.
“Usia
40 tahun, tiada lagi keraguan dalam pikiranKu.”
4.
“Usia
50 tahun, telah Kumengerti akan Firman Tian.”
5.
“Usia
60 tahun, pendengaranKu telah menjadi alat yang patuh (untuk senantiasa menerima
Kebenaran).”
6.
“Dan
usia 70 tahun, Aku sudah dapat bertindak mengikuti hati dengan tidak melanggar
garis Kebenaran.” (Sabda
Suci II.4)
1.
Kepala
Keluarga Bangsawan Meng Yizi 孟懿子
bertanya hal Laku Bakti 孝.
Kong Zi 孔子
menjawab, “Jangan melanggar !”
2.
Ketika
Fan Chi 樊遲
menyaisi
kereta, Kong Zi memberitahukan kepadanya, “Tadi Meng Sun 孟孫
{sebutan bagi Meng Yizi} bertanya hal Laku Bakti dan Kujawab, ‘Jangan Melanggar
!’.”
3.
Fan
Chi bertanya pula, “Apakah yang Guru maksudkan ?”
Kong Zi menjawab,
“Pada saat masih hidup, layanilah sesuai dengan Kesusilaan. Ketika meninggal
dunia, makamkanlah sesuai dengan Kesusilaan. Dan sembahyangilah sesuai dengan
Kesusilaan.” (Sabda
Suci II.5)
Meng
Wubo 孟武伯
bertanya hal Laku Bakti 孝.
Kong Zi 孔子
menjawab, “Orang tua merasa sedih kalau anaknya sakit.” (Sabda
Suci II.6)
Zi
You 子游
bertanya hal Laku Bakti 孝.
Kong Zi menjawab, “Pada masa sekarang ini, orang dapat disebut berlaku Bakti
asal dapat memelihara kedua orang tuanya. Tetapi bukankah anjing dan kudapun
juga dapat dipelihara dengan perlakuan seperti itu. Bila kita dalam
memperlakukan kedua orang tua tanpa disertai dengan rasa hormat, apa bedanya
(dengan hewan) ?” (Sabda
Suci II.7)
Zi
Xia 子夏
bertanya hal Laku Bakti 孝.
Kong Zi menjawab, “Sikap wajahlah yang sukar (dan seringkali dilupakan). Jika
ada pekerjaan, sang anak berusaha melakukannya dengan sekuat tenaga, demikian
juga jika ada anggur dan makanan, sang anak senantiasa menyuguhkannya terlebih
dahulu kepada orang tuanya. Tapi kalau hanya demikian saja, cukupkah dinamai
Laku Bakti ?” (Sabda
Suci II.8)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sepanjang hari aku bercakap-cakap dengan Hui 回
{nama kecil Yan Yuan 顏淵}.
Dalam percakapan ia tidak pernah membantah sedikitpun, seolah-olah ia seorang
yang bodoh. Tetapi setelah ia mengundurkan diri dari hadapanKu dan Kuselidiki
perilaku dalam kehidupan pribadinya, ternyata ia dapat memenuhi AjaranKu.
Sesungguhnya Hui 回
tidaklah
bodoh.” (Sabda
Suci II.9)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Tiliklah latar belakang perbuatannya.”
2.
“Lihatlah
bagaimana ia akan mewujudkan (keinginannya).”
3.
“Dan
selidikilah kesenangannya.”
4.
“Dengan
demikian, bagaimana seseorang akan dapat menyembunyikan sifat-sifatnya ?”
(Sabda
Suci II.10)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang memahami Ajaran Lama lalu dapat menerapkannya pada
(keadaan / jaman) yang Baru, dia boleh dijadikan guru.” (Sabda
Suci II.11)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) itu bukanlah sebuah alat (yang bisa diperlakukan / diperintah
semaunya).” (Sabda
Suci II.12)
Zi
Gong 子貢
bertanya hal seorang Junzi 君子
(Susilawan). Kong Zi 孔子
menjawab,
“Seorang Junzi senantiasa mendahulukan perbuatan dan baru selanjutnya
kata-katanya disesuaikan dengan perbuatannya.” (Sabda
Suci II.13)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) mengutamakan kepentingan umum dan bukannya kepentingan kelompok.
Sebaliknya seorang Xiaoren 小人
(rendah budi) mengutamakan
kepentingan kelompoknya dan bukannya kepentingan umum.” (Sabda
Suci II.14)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Belajar tanpa berpikir, sia-sia. Tetapi berpikir tanpa belajar,
berbahaya !” (Sabda
Suci II.15)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Siapa yang belajar aliran sesat, (pada akhirnya) akan membahayakan
dirinya sendiri.” (Sabda
Suci II.16)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “You 由
{nama kecil Zi Lu 子路},
Kuberitahu apa arti dari kata ‘mengerti’ itu ! Bila engkau (mengatakan
telah) mengerti, maka berlakulah sebagai orang yang benar-benar mengerti. Tapi
jika engkau (mengatakan) tidak mengerti, maka berlakulah sebagai orang yang
tidak mengerti. (Jika engkau melakukan kedua hal ini dengan baik) Itulah yang
dinamakan ‘Mengerti’ itu.” (Sabda
Suci II.17)
1.
Zi
Zhang 子張
ingin
belajar cara mendapatkan kedudukan.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Banyaklah mendengar dan sisihkan hal yang meragukan serta
berhati-hatilah jika membicarakan hal itu. Dengan demikian akan dapat mengurangi
orang lain menyalahkan (kita). Banyaklah melihat dan sisihkan hal yang
membahayakan serta berhati-hatilah jika menjalankan hal itu. Dengan demikian
akan dapat mengurangi kekecewaan diri sendiri. Jika dalam pembicaraan tidak
banyak mengandung kesalahan dan dalam perbuatan tidak banyak menimbulkan
kekecewaan, disitulah terletak rahasia untuk mendapatkan kedudukan.”
(Sabda
Suci II.18)
Rajamuda
Lu Ai Gong 魯哀公
[494 SM – 467 SM] bertanya, “Bagaimanakah caranya agar rakyat mau menurut
(kepada pemerintah) ?”
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Angkatlah orang-orang yang jujur dan singkirkanlah menteri-menteri
yang curang. Dengan demikian niscaya rakyat akan menurut (kepada pemerintah).
Kalau yang diangkat (sebagai menteri) adalah orang-orang yang curang sedang
menteri-menteri yang jujur disingkirkan, niscaya rakyat tidak akan mau menurut
(dengan sukarela).” (Sabda
Suci II.19)
Kepala
Bangsawan Ji Kang Zi 季康子
bertanya, “Bagaimana agar rakyat mau bersikap Hormat 敬,
Satya 忠
dan bersedia menerima nasehat-nasehat 勸
?”
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Hadapilah rakyat dengan keluhuran budi 莊,
niscaya mereka akan bersikap Hormat 敬.
Teladanilah rakyat dengan sikap Bakti 孝
dan Kasih Sayang 慈,
niscaya mereka akan bersikap Satya 忠.
Angkatlah orang-orang yang baik 善
untuk mendidik 教
yang belum mengerti, dengan demikian niscaya mereka akan mau menerima
nasehat-nasehat.” (Sabda
Suci II.20)
1.
2.
Kong
Zi menjawab, “Di dalam kitab《Shu
Jing V.21.1》書經
(Kitab Sejarah) tertulis, “Berbaktilah ! Berbakti dan
mengasihi saudara-saudara, ini sudah berarti membantu pemerintahan ! Mengapa
seseorang harus terlebih dahulu memangku jabatan, baru dapat dinamai membantu
pemerintahan ?” (Sabda
Suci II.21)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang tidak Dapat Dipercaya (perbuatan maupun kata-katanya),
entah apa yang dapat dilakukan orang seperti itu ? Itu jika diibaratkan seumpama
kereta besar yang tidak mempunyai sepasang gandaran atau seumpama kereta kecil
yang tidak mempunyai sebuah gandaran, entah bagaimana cara untuk menjalankannya
?” (Sabda
Suci II.22)
1.
Zi
Zhang 子張
bertanya, “Dapatkah diketahui bagaimana keadaan sepuluh jaman yang akan datang
?”
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab,
“Apa yang dibuang dan dikembangkan Dinasti Shang 商朝
(1766
SM – 1122 SM) atas Kesusilaan Dinasti Xia 夏朝
(2205 SM – 1766 SM), dapat diketahui. Apa yang dibuang dan dikembangkan Dinasti
Zhou 周朝
(1122
SM – 256 SM) atas Kesusilaan Dinasti Shang, dapat pula diketahui. Maka
dinasti-dinasti selanjutnya meskipun seratus jaman lagi, masih dapat juga
diketahui.” (Sabda
Suci II.23)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Bersembahyang kepada rokh yang tidak seharusnya disembah, itulah yang disebut
‘menjilat’.”
2.
“Mengetahui
Kebenaran tetapi tidak melakukannya, itulah yang disebut ‘tiada Keberanian’.”
(Sabda
Suci II.24)
Bab
III
Tarian
Delapan Baris
Kong Zi 孔子
berkata tentang keluarga bangsawan Ji 季氏,
“Mereka mementaskan tarian Ba Yi 八佾
di balai rumahnya. Ini sungguh keterlaluan. Kalau hal ini berani mereka
lakukan, apa lagi yang tidak akan dilakukan ?” (Sabda
Suci III.1)
Ketiga keluarga bangsawan Negeri Lu 魯國
yakni Ji 季氏,
Shu 叔氏
dan
Meng 孟氏,
pada saat melakukan upacara sembahyang kepada leluhurnya (masing-masing)
ternyata menggunakan lagu pujian ‘Yong’ 雍.
Kong Zi 孔子
bersabda, “Di dalam lagu itu tercantum ‘... dengan dibantu para pangeran, Kaisar
hening hormat memuja ...’. Bagaimana mungkin lagu
(khusus untuk Kaisar) itu digunakan di rumah ke tiga keluarga itu ?”
(Sabda
Suci III.2)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Bagi seorang yang tidak berperi Cinta Kasih 仁,
apa arti Kesusilaan 禮
?
Bagi seorang yang tidak berperi Cinta Kasih, apa arti Musik 樂
?”
(Sabda
Suci III.3)
1.
Lin
Fang 林放
bertanya
tentang Pokok Kesusilaan 禮之本.
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Sungguh sebuah pertanyaan besar
!”
3.
“Di
dalam upacara sembahyang, daripada bermewah-mewah hingga menyolok 奢
lebih baik sederhana 儉,
daripada meributkan perlengkapan upacara 易,
lebih baik ada rasa sedih yang benar 戚.”
(Sabda
Suci III.4)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Suku bangsa Yi 夷族 dan Di 狄族 masih mempunyai raja, tidak seperti keturunan
dinasti Xia 夏朝
(2205 SM – 1766 SM) yang seolah-olah sudah tidak mempunyai (ahli waris).”
(Sabda
Suci III.5)
Tatkala kepala keluarga bangsawan Ji 季氏
hendak
melakukan upacara sembahyang di Gunung Taishan 泰山,
Kong Zi 孔子
bertanya kepada muridnya, Ran You 冉有
yang
bekerja sebagai menteri dari keluarga bangsawan Ji, “Tidak dapatkah engkau mencegahnya ?”
Dijawab, “Tidak dapat !”
Kong Zi bersabda, “Ah, akankah dikatakan bahwa Gunung Taishan tidak dapat
menyamai Lin Fang 林放
?”
(Sabda
Suci III.6)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) tidak mau berebut. Kalaupun
berebut, itu hanya terjadi pada saat berlomba memanah. Mereka saling mengalah
dan memberi hormat dengan cara ‘Yi’ 揖,
lalu naik ke panggung dan berlomba. Ketika turun, yang kalah harus meminum
anggur. Demikianlah perilakunya, meskipun harus berebut tetap saja seorang
Junzi.” (Sabda
Suci III.7)
1.
Zi
Xia 子夏
bertanya, “Apakah arti kalimat ‘Betapa manis tawanya, betapa elok cahaya
matanya, semua itu berasal dari dasar putih yang dibubuhi warna’ ?”
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Itulah cara orang menggambar, lebih dahulu
didasari putih, baru kemudian dibubuhi warna-warni.”
3.
Zi
Xia bertanya, “Jika demikian. Apakah ini berarti Kesusilaan dibentuk berdasarkan
Cinta Kasih ?” Kong Zi menjawab, “Shang 商
{nama kecil Zi Xia}, engkaulah yang telah menyedarkanKu
! sekarang dapat Kuajak engkau untuk
merundingkan isi Kitab《Shi
Jing》詩經
(Kitab Sanjak) .” (Sabda
Suci III.8)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Kesusilaan Dinasti Xia 夏朝
(2205 SM – 1766 SM) dapat Kubicarakan, tetapi Negeri Qi 杞國 kurang memberikan bukti-bukti (kebesarannya).
Kesusilaan Dinasti Shang 商朝
(1766 SM – 1122 SM) dapat Kubicarakan, tetapi negeri Song 宋國
(Song) kurang memberikan bukti-bukti (kebesarannya). Hal ini disebabkan
karena disana tidak mempunyai cukup dokumen-dokumen serta orang-orang yang dapat
menjelaskannya. Kalau cukup, niscaya Aku dapat memperoleh bukti-buktinya.”
(Sabda
Suci III.9)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Di dalam upacara sembahyang ‘Di’ 禘祭,
setelah dilakukan upacara menuang anggur, Aku sudah tidak ingin melihatnya
lagi.” (Sabda
Suci III.10)
1.
Pada
waktu sembahyang kepada leluhur, hayatilah akan
kehadirannya dan waktu sembahyang kepada Tian Yang Maha Rokh, hayatilah pula
akan kehadirannya.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kalau Aku tidak ikut sembahyang sendiri, Aku tidak merasa sudah
bersembahyang.” (Sabda
Suci III.12)
1.
Wang
Sun Jia 王孫賈
bertanya,
“Apakah maksud peribahasa ‘Daripada bermuka-muka kepada malaikat Ao 奧,
malaikat ruang barat daya rumah, masih lebih baik bermuka-muka kepada malaikat
Zao 灶,
malaikat dapur’ itu ?”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Itu tidak benar ! Barang siapa berbuat
kesalahan terhadap Tian YME, tiada tempat baginya untuk meminta doa.”
(Sabda
Suci III.13)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Dinasti Zhou 周朝
(1122 SM – 256 SM) meneladan ke dua dinasti (Xia 夏
dan Shang 商)
yang mendahuluinya dan ternyata megah kebudayaannya. Maka Aku-pun
mengikuti jejak Dinasti Zhou (meneladan kepada Raja-raja Suci Purba).”
(Sabda
Suci III.14)
Tatkala Kong Zi 孔子
masuk ke dalam Miao Besar 廟
(Kelenteng Besar) yang dipergunakan untuk memperingati / memuja Nabi Zhou Gong
Dan 周公旦,
segenap hal ditanyakan olehNya.
Kong Zi 孔子
bersabda, “Didalam perlombaan memanah, tidak diutamakan tentang dalamnya kulit
sasaran yang dapat ditembus, karena tenaga seseorang tidaklah sama. Ini sudah diadatkan sejak dahulu kala.” (Sabda
Suci III.16)
1.
Zi
Gong 子貢
ingin menghapus korban kambing pada Upacara Sembahyang Bulan
Baru.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Ci 賜
{nama alias Zi Gong}, engkau menyayangkan kambingnya.
Aku menyayangkan Upacaranya.” (Sabda
Suci III.17)
Kong Zi 孔子
bersabda,
“Bila mengabdi kepada pemimpin dengan benar-benar menjalankan upacaranya,
biasanya orang lain akan menganggapnya penjilat.”
(Sabda
Suci III.18)
1.
Rajamuda
Lu Ding Gong 魯定公
[509 SM – 495 SM] bertanya, “Bagaimanakah hendaknya seorang pemimpin memerintah
pembantunya dan seorang pembantu mengabdi kepada pemimpinnya
?”
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Seorang pemimpin hendaknya memerintah pembantunya sesuai dengan
Kesusilaan 禮.
Sedang seorang pembantu hendaknya mengabdi pemimpinnya dengan Kesatyaan
忠.”
(Sabda
Suci III.19)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Sanjak《Guan
Ju》關雎
(Kwan-chi) itu menggembirakan, tetapi tidak melanggar kesopanan, mengharukan
tetapi tidak membuat merana.” (Sabda
Suci III.20)
1.
Rajamuda
Lu Ai Gong 魯哀公
[494 SM – 467 SM] bertanya kepada Zai Wo 宰我
tentang
keistimewaan pohon yang ditanam di tempat sembahyang kepada Malaikat Bumi
社.
Zai Wo menjawab, “Pada jaman dinasti Xia 夏朝
(2205 SM – 1766 SM), ditanam pohon Song 松樹,
pada jaman dinasti Shang 商朝
(1766 SM – 1122 SM) ditanam pohon Bo 柏樹,
tetapi pada jaman dinasti Zhou 周朝
(1122 SM – 256 SM) ini ditanam pohon Li 栗樹
dan
dikatakan supaya rakyat gemetar ketakutan.”
2.
Ketika
mendengar hal itu, Kong Zi 孔子
bersabda, “Hal yang sudah terjadi tidak perlu dipercakapkan dan hal yang sudah
terlanjur dilakukan, tidak perlu dicegah serta hal yang sudah lampau itu tidak
perlu disalah-salahkan.” (Sabda
Suci III.21)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Sesungguhnya sangat kecil-lah kepribadian Guan Zhong 管仲
itu.”
2.
Ada
orang bertanya, “Bukankah itu disebabkan karena Guan Zhong sangat hemat ?” Kong
Zi menjawab, “Guan Zhong mempunyai panggung ‘San Gui’ 三歸
dan
mempunyai banyak pegawai yang khusus mengerjakan satu tugas saja. Bagaimana ia
dapat dikatakan sangat hemat ?”
3.
“Tetapi
bukankah itu menunjukkan Guan Zhong banyak mengerti akan Kesusilaan ?” Kong Zi
menjawab pula, “Para rajamuda membangun tembok didepan pintu gerbang istananya,
Guan Zhong juga membangun tembok dimuka pintu rumahnya. Para rajamuda membangun
panggung untuk menerima rajamuda lain yang datang berkunjung ke istananya,
ternyata Guan Zhong membangunnya juga. Maka kalau Guan Zhong dikatakan mengerti
Kesusilaan, siapakah yang disebut tidak mengerti Kesusilaan ?” (Sabda
Suci III.22)
Kong Zi 孔子
bersabda kepada guru besar musik negeri Lu 魯大師樂,
“Hal yang dapat diketahui tentang musik adalah pada permulaannya suara harus
cocok. Selanjutnya suara musik itu harmonis meninggi menurun dengan nada
jernih dan tidak terputus-putus, demikianlah sampai akhirnya.” (Sabda
Suci III.23)
1.
Penjaga
tapal batas daerah Yi 儀
(perbatasan negeri Lu-Wei 魯衛)
mohon bertemu dengan Kong Zi 孔子
dan berkata, “Setiap ada seorang Junzi 君子
(Susilawan) lewat disini, aku tidak pernah tidak
menemuinya.”
2.
Oleh
para murid, ia dipersilakan menemuiNya.
3.
Setelah
keluar, ia berkata, “Saudara-saudaraku, mengapa kalian nampak bermuram durja
karena kehilangan kedudukan ? Sudah lama dunia ingkar dari Jalan Suci, kini Tian
YME telah menjadikan Guru sebagai Genta Rohani
木鐸.”
(Sabda
Suci III.24)
Tentang musik ‘Shao’ 韶,
yang digubah oleh Kaisar Yu Shun 虞舜
[2255 SM – 2205 SM], Kong Zi 孔子
bersabda, “Sungguh Indah dan Sempurna.”
Tentang musik ‘Wu’ 武,
gubahan Kaisar Zhou Wu Wang 周武王
[1122 SM – 1115 SM], Kong Zi bersabda, “Sungguh indah, namun belum
sempurna.” (Sabda
Suci III.25)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang berkedudukan tinggi tetapi tidak dapat berlapang hati,
menjalankan Upacara Sembahyang dengan tiada rasa hormat, dan didalam hal
kematian tiada sedikitpun rasa sedih, bagaimana Aku tahan melihatnya ?” (Sabda
Suci III.26)
Bab
IV
Hidup
Diantara Orang Berperi Cinta Kasih
Kong Zi 孔子
bersabda, “Bertempat tinggal dekat dengan tempat kediaman orang yang berperi
Cinta Kasih, itulah (cara memilih tempat tinggal) yang sebaik-baiknya.
Bila tidak mau memilih tempat yang disuasanai Cinta Kasih itu, bagaimana
memperoleh Kebijaksanaan ?” (Sabda
Suci IV.1)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang tidak berperi Cinta Kasih, tidak tahan lama di dalam
penderitaan dan tidak tahan lama di dalam kesenangan. Seorang yang
berperi Cinta Kasih, merasakan sentosa di dalam Cinta Kasih dan seorang yang
Bijaksana, merasa beruntung di dalam Cinta Kasih.” (Sabda
Suci IV.2)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Hanya seorang yang penuh Cinta Kasih saja yang dapat mencintai dan
membenci orang.” (Sabda
Suci IV.3)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Bila cita selalu ditujukan kepada Cinta Kasih, tiada sarang bagi
kejahatan.” (Sabda
Suci IV.4)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kaya dan kedudukan mulia ialah keinginan setiap manusia, akan tetapi
bila tidak dapat dicapai dengan Jalan Suci, janganlah ditempati. Miskin dan
berkedudukan rendah ialah kebencian setiap orang, tetapi bila tidak dapat
disingkiri dengan Jalan Suci, janganlah ditinggalkan.”
2.
“Seorang
Junzi 君子
(Susilawan) bila meninggalkan Cinta Kasih, apakah masih pantas memperoleh
sebutan (Junzi) itu ?”
3.
“Seorang
Junzi sekalipun sedang makan (walaupun dalam waktu sekejap) tetap tidak
melanggar Cinta Kasih. Di dalam kesibukannya juga demikian (tidak melanggar
Cinta Kasih). Bahkan didalam topan dan bahayapun ia tetap demikian.”
(Sabda
Suci IV.5)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Aku belum pernah melihat orang yang benar-benar menyukai Cinta Kasih
dan benar-benar membenci perilaku yang melanggar Cinta Kasih. Bagi seorang yang
benar-benar menyukai Cinta Kasih, maka tidak ada hal lain yang lebih dimuliakan
daripadanya (selain Cinta Kasih itu). Sedang seorang yang benar-benar membenci
perilaku yang melanggar Cinta Kasih, akan selalu berusaha melaksanakan Cinta
Kasih sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan barang sesuatu yang tidak
berperi Cinta Kasih melekat pada dirinya.”
2.
“Bila
pada suatu hari seseorang mengerahkan seluruh kekuatannya dalam Cinta Kasih, Aku
belum pernah melihat ia akan kekurangan tenaga. Mungkin ada juga, tetapi Aku
belum pernah melihatnya.” (Sabda
Suci IV.6)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Adapun kesalahan seseorang itu masing-masing sesuai dengan
sifatnya. Bahkan dari kesalahannya itu dapat diketahui
apakah ia seorang yang berperi Cinta Kasih.” (Sabda
Suci IV.7)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Pagi mendengar akan Jalan Suci, sore hari
mati-pun ikhlas.” (Sabda
Suci IV.8)
Kong Zi 孔子 bersabda,
“Seorang siswa yang benar-benar hendak hidup didalam Jalan Suci, tetapi masih
merasa malu untuk berpakaian buruk dan makan tidak enak, sesungguhnya ia belum
masuk hitungan.” (Sabda
Suci IV.9)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) terhadap persoalan di dunia tidak mengiyakan ataupun menolak
mentah-mentah. Hanya Kebenaran-lah yang dijadikan ukuran.” (Sabda
Suci IV.10)
Kong Zi 孔子 bersabda,
“Seorang Junzi 君子
(Susilawan) senantiasa ingat akan Kebajikan, sedangkan seorang xiaoren
小人
(rendah budi) hanya ingat akan
kenikmatan. Seorang Junzi senantiasa ingat akan hukum,
sedangkan seorang xiaoren hanya mengharapkan belas kasihan orang lain.”
(Sabda
Suci IV.11)
Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang hanya mengejar keuntungan
saja, niscaya banyak yang menyesalkan.” (Sabda
Suci IV.12)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Bila orang dapat menggunakan Kesusilaan 禮
dan Sikap Suka Mengalah 讓
didalam mengatur negara, apakah kesukaran yang akan muncul
? Kalau tidak dapat menggunakan Kesusilaan dan Sikap Suka Mengalah
didalam mengatur negara, lalu apa guna Kesusilaan ?” (Sabda
Suci IV.13)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Janganlah khawatir tidak mendapatkan kedudukan, akan tetapi
khawatirlah kalau-kalau (diri sendiri) tidak mempunyai kecakapan untuk suatu
kedudukan. Janganlah khawatir tiada orang yang mengetahui/mengenal
dirimu, akan tetapi berusahalah agar mempunyai kecakapan yang patut diketahui.”
(Sabda
Suci IV.14)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Shen 參
{nama alias Zeng Zi}, ketahuilah bahwa Jalan Suci-Ku
itu satu, akan tetapi dapat menembusi segalanya.” Zeng Zi 曾子
menjawab, “Ya, Guru.”
2.
Setelah
Kong Zi berlalu, murid-murid yang lain bertanya, “Apakah maksud kata-kata Guru
tadi ?”
3.
Zeng
Zi menjawab, “Jalan Suci Guru itu tak lebih dan tidak
kurang adalah Satya 忠
dan Tepaselira 恕.”
(Sabda
Suci IV.15)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) hanya mengerti akan Kebenaran, sebaliknya seorang xiaoren
小人
(rendah budi)
hanya mengerti akan keuntungan.” (Sabda
Suci IV.16)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Bila melihat seseorang yang Bijaksana, berusahalah menyamai
(kebijaksanaan)-nya, dan bila melihat seorang yang tidak Bijaksana, periksalah
dirimu sendiri.” (Sabda
Suci IV.17)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Didalam melayani ayah bunda, boleh memperingatkan (tetapi hendaklah
lemah lembut). Bila tidak diturut, bersikaplah lebih hormat dan janganlah
melanggar. Meskipun harus melelahkan diri, janganlah menggerutu.” (Sabda
Suci IV.18)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Pada saat orang tua masih hidup, janganlah jauh mengembara.
Bila terpaksa mengembara, haruslah mempunyai tujuan yang tertentu.” (Sabda
Suci IV.19)
Kong Zi 孔子
bersabda,
“Bila seseorang selama tiga tahun (setelah wafatnya orang tuanya) tidak mengubah
Jalan Suci ayahnya, bolehlah ia dinamai Berbakti
孝.”
(Sabda
Suci IV.20)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Usia ayah bunda tidak boleh tidak diketahui. Disatu pihak
boleh merasa gembira, tapi dilain pihak harus merasa khawatir.” (Sabda
Suci IV.21)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Adapun mengapa orang jaman dahulu merasa sukar mengucapkan kata-kata,
adalah karena merasa malu kalau-kalau tidak dapat melaksanakan.”
(Sabda
Suci IV.22)
Kong Zi 孔子
bersabda, “Bagi seseorang yang dapat membatasi dirinya, sekalipun mungkin
berbuat salah, pasti jaranglah terjadi.” (Sabda
Suci IV.23)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) lambat bicara tetapi tangkas bekerja.”
(Sabda
Suci IV.24)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kebajikan tidak akan terpencil, ia pasti beroleh
tetangga.”
(Sabda
Suci IV.25)
Zi
You 子游
berkata,
“Dalam mengabdi kepada pemimpin bila berkali-kali memperingatkan, niscaya akan
beroleh malu.
Dalam bersahabat, bila berkali-kali memperingatkan, niscaya akan renggang.”
(Sabda
Suci IV.26)
Bab
V
Gongye
Zhang
Kong
Zi 孔子
membicarakan tentang Gongye Zhang 公冶長,
“Ia boleh diterima menjadi menantu.
Sekalipun pernah dipenjara, itu bukan karena ia telah berbuat jahat.” Maka
diterimalah (Gongye Zhang) sebagai menantuNya. (Sabda
Suci V.1)
Kong
Zi 孔子
membicarakan tentang Nan Rong 南容,
“Bila negara di dalam
Kong
Zi 孔子
membicarakan tentang tentang Zi Qian 子賤,
“Sebenarnya ia seorang Junzi 君子
(Susilawan) ! Apabila di negeri Lu 魯國
tiada
orang yang berwatak Junzi, darimanakah ia dapat meneladan
?” (Sabda
Suci V.3)
Zi
Gong 子貢
bertanya,
“Bagaimanakah tentang diri saya, Guru ?” Kong Zi 孔子
menjawab, “Engkau dapat diumpamakan sebagai suatu alat.” “Sebagai alat
apakah ?” “Sebagai Hulian 瑚璉
{alat sembahyang berbentuk kapal yang sangat berharga sehingga dihiasi dengan
batu permata}.” (Sabda
Suci V.4)
1.
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Mengapakah mesti pandai bicara ? Orang yang
pandai berdebat bahkan sering dibenci orang. Aku tidak tahu apakah ia berperi
Cinta Kasih, tetapi mengapa ia mesti pandai bicara ?” (Sabda
Suci V.5)
Kong
Zi 孔子
menyuruh Qi Diaokai 漆雕開
memangku
jabatan negara.
Ia menjawab, “Murid belum mempunyai kepercayaan diri untuk jabatan itu.”
Mendengar jawaban itu Kong Zi menjadi gembira. (Sabda
Suci V.6)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Jalan Suci bila tidak dapat dijalankan, Kukira lebih baik dengan naik
rakit pergi ke laut lepas. Dalam hal ini hanya Zhong You 仲由
{nama alias Zi Lu)-lah yang dapat mengikuti
Aku.”
2.
Mendengar
itu Zi Lu 子路
sangat gembira. Kong Zi bersabda, “You 由,
sungguh keberanianmu melebihi Aku, sayang kurang pandai memikirkan
persoalannya.” (Sabda
Suci V.7)
1.
Meng
Wu Bo 孟武伯
bertanya apakah Zi Lu 子路
seorang yang berperi Cinta Kasih. Kong Zi 孔子
menjawab, “Aku tidak tahu.”
2.
Ketika
ditanya lagi, Nabi Kong Zi bersabda, “You 由
{nama kecil Zi Lu} boleh disuruh mengatur angkatan
perang suatu negara yang mempunyai seribu kereta perang, tetapi entahlah tentang
peri Cinta Kasih-nya.”
3.
“Bagaimanakah tentang Ran You
冉有
?”
“Qiu 求
{nama kecil Ran You} boleh disuruh menjadi kepala daerah yang mempunyai seribu
keluarga atau suatu marga dengan seratus kereta perang, Tetapi entahlah tentang
peri Cinta Kasih-nya.”
4.
“Bagaimana
dengan Gongxi Hua 公西華
?”
“Chi 赤
{nama
kecil Gongxi Hua} boleh disuruh memakai pakaian upacara berdiri di istana untuk
melayani atau menemui para tamu, namun entahlah tentang peri Cinta Kasih-nya.”
(Sabda
Suci V.8)
1.
Kong
Zi 孔子
bertanya kepada Zi Gong 子貢,
“Engkau dengan Hui 回
{Yan Yuan 顏淵},
siapakah kiranya yang lebih tangkas berpikir
?”
2.
Zi
Gong menjawab, “Bagaimana Ci 賜
{nama kecil Zi Gong} berani membandingkan diri dengan Hui 回
?
Hui 回
bila
mendengar satu dapat mengerti sepuluh, sedangkan Ci 賜
bila
mendengar satu dapat mengerti paling-paling dua.”
3.
Kong
Zi bersabda, “Memang tidak sebanding. Bahkan Aku denganmu tetap tidak sebanding
dengannya.” (Sabda
Suci V.9)
1.
Zai
Wo 宰我
tidur
pada siang hari. Kong Zi 孔子
bersabda,
“Kayu lapuk tidak dapat diukir, dinding dari tanah liat tidak dapat dikapur.
Kepada Yu 予
{nama kecil Zai Wo} tidak perlu
kusesalkan.”
2.
Kong
Zi bersabda, “Dahulu Aku terhadap seseorang, setelah mendengar kata-katanya, Aku
percaya akan perbuatannya. Tetapi sekarang bila Aku mendengar kata-katanya, maka
pasti akan Kuperiksa perbuatannya. Yu 予
-lah yang menyebabkan Aku mengubah pendirian.” (Sabda
Suci V.10)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Aku belum pernah melihat orang yang benar-benar berkemauan
keras.”
Zi
Gong 子貢
berkata, “Aku tidak ingin orang lain merecoki aku, maka aku-pun tidak ingin
merecoki orang lain.” Kong Zi 孔子
bersabda, “Ci 賜
{nama kecil Zi Gong} itu kiranya belum menjadi kemampuanmu.” (Sabda
Suci V.12)
Zi
Gong 子貢
berkata, “Ajaran Guru tentang kitab-kitab, dapat kuperoleh dengan cara mendengar; Tetapi Ajaran Guru tentang Watak Sejati
性
dan Jalan Suci Tian 天道,
tidak dapat kuperoleh dengan hanya mendengar saja.” (Sabda
Suci V.13)
Zi
Lu 子路
bila mendengar suatu ajaran dan belum berhasil menjalankannya, ia khawatir kalau-kalau mendengar ajaran baru pula.
(Sabda
Suci V.14)
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Mengapakah Kong Wenzi 孔文子
diberi sebutan ‘Wen’ 文
(Pujangga) ?” Kong Zi 孔子
menjawab, “Ia seorang yang pandai, tetapi suka belajar dan tidak malu bertanya
sekalipun kepada bawahannya. Maka pantaslah ia
diberi gelar ‘Wen’ 文.”
(Sabda
Suci V.15)
Kong
Zi 孔子
bersabda tentang Zi Chan 子產,
“Ia telah dapat melaksanakan empat syarat Jalan Suci
seorang Junzi 君子
(Susilawan). Didalam perbuatannya sehari-hari ia selalu bersikap hormat, didalam
mengabdi kepada atasannya selalu bersikap sungguh-sungguh, didalam memelihara
kesejahteraan rakyat ia selalu bermurah hati dan didalam memerintah rakyat
selalu berdasar Kebenaran.” (Sabda
Suci V.16)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sungguh pandai bergaul Yan Ping Zhong 晏平仲
itu.
Semakin lama semakin menumbuhkan rasa hormat.” (Sabda
Suci V.17)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Zang Wen Zhong 臧文仲
mendirikan
rumah untuk seekor kura-kura besar, puncak tiang utamanya diukir bentuk
gunung-gunungan dan pada tiang-tiang lainnya dilukisi gambar-gambar ganggang
laut.
Entah orang pandai macam apa ia !” (Sabda
Suci V.18)
Zi
Zhang 子張
bertanya, “Zi Wen 子文
tiga
kali diangkat menjadi Perdana Menteri 令尹
di
negeri
“Ketika
Cui Zi 崔子
membunuh
rajamuda Qi Zhuang Gong 齊莊公
[553 SM – 548 SM], Chen Wen Zi 陳文子
sekalipun mempunyai sepuluh kereta serta kudanya, ia
rela meninggalkan negerinya dan mengembara. Setibanya di negeri lain ia berkata,
‘Disini-pun ada orang semacam Cui Zi’. Dan ia-pun kemudian mengembara lagi.
Bagaimanakah Chen Wen Zi ini ?” Kong Zi menjawab, “Ia seorang
yang bersih 清.”
“Bukankah ia seorang yang berperi Cinta Kasih ?” “Aku belum tahu ia dalam
hal-hal lain, bagaimana Aku dapat mengatakan ia berperi Cinta Kasih ?”
(Sabda
Suci V.19)
Ji
Wen Zi 季文子
setelah
tiga kali berpikir barulah berani melaksanakan hasratnya.
Mendengar itu Kong Zi 孔子 bersabda, “Cukup dua kali saja.” (Sabda
Suci V.20)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Ning Wu Zi 寧武子
pada saat negeri di dalam
Ketika
di negeri Chen 陳國,
Kong Zi 孔子
bersabda, “Marilah pulang ! Marilah pulang !
Murid-muridKu di sana masih banyak yang bercita-cita tinggi, berkemauan besar
dan pandai dalam Kesusasteraan, tetapi belum mengetahui bagaimana harus
menyempurnakan dirinya.” (Sabda
Suci V.22)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bo Yi 伯夷
dan
Shu Qi 叔齊
tidak
mengingat-ingat kejahatan lama yang diperbuat orang lain (terhadapnya), maka
sedikitlah orang yang menyesalinya.”
(Sabda
Suci V.23)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Siapa berkata Wei Shenggao 微生高
jujur
?
Ketika ada orang meminta cuka, ia memintakan dari tetangganya untuk memberinya.”
(Sabda
Suci V.24)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Pandai memutar lidah, bermanis-manis muka dan memberikan hormat
secara berlebih-lebihan, Zuo Qiuming 左丘明
merasa malu untuk melakukan, Aku juga merasa malu.
Di dalam hati membenci, tetapi berpura-pura baik dan
bersahabat, Zuo Qiuming merasa malu untuk melakukan, Aku-pun malu.”
(Sabda
Suci V.25)
1.
Ketika
Kong Zi 孔子
sedang duduk, Yan Yuan 顏淵
dan
Zi Lu 子路
mendampinginya. Kong Zi bersabda, “Mengapa kalian tidak menyatakan cita-citamu
?”
2.
Zi
Lu berkata, “Murid ingin mempunyai kereta berkuda dan pakaian indah berbulu
ringan untuk murid pakai bersama kawan-kawan dan jika kemudian menjadi rusak,
murid tidak akan menyesalinya.”
3.
Yan
Yuan berkata, “Murid ingin tidak menonjolkan Kebaikan diri dan memamerkan
jasa.”
4.
Zi
Lu berkata pula, “Murid ingin pula mendengar cita-cita Guru.” Kong Zi bersabda,
“Aku ingin membahagiakan orang-orang yang sudah lanjut usia, bersikap Dapat
Dipercaya dalam pergaulan dengan kawan dan sahabat, serta mengasuh kaum muda
dengan kasih sayang.” (Sabda
Suci V.26)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sayang, Aku belum menemukan orang yang setelah dapat melihat
kesalahan sendiri lalu benar-benar menyesali dan memperbaiki
diri.”
(Sabda
Suci V.27)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Setiap desa yang terdiri dari sepuluh keluarga, niscaya ada orangnya
yang sama Satya dan Dapat Dipercaya seperti Qiu
丘
{nama
kecil Kong Zi}. Akan tetapi belum tentu ada yang dapat
menyamai kesukaan Qiu 丘
dalam belajar.” (Sabda
Suci V.28)
Bab
VI
Tentang
Ran Yong
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Ran Yong 冉雍
{nama alias Zhong Gong 仲弓}
sesungguhnya dapat diberi tugas menghadap ke Selatan (menjadi kepala negara).”
(Sabda
Suci VI.1)
1.
Zhong
Gong 仲弓
bertanya
tentang Sang Bo Zi 桑伯子.
Kong Zi 孔子
bersabda, “Bolehlah ! Ia seorang yang
longgar.”
2.
Zhong
Gong berkata, “Seorang yang didalam hatinya benar-benar menaruh hormat akan
tugas dan berhati longgar dalam memerintah rakyat, memang boleh juga. Tetapi
kalau longgar terhadap (pembinaan) diri sendiri dan longgar didalam perbuatan
sendiri, bukankah itu terlalu longgar ?”
3.
Kong
Zi bersabda, “Kata-kata Yong 雍
{nama
kecil Zhong Gong} ini sungguh benar.” (Sabda
Suci VI.2)
1.
Rajamuda
Lu Ai Gong 魯哀公
[494 SM – 467 SM] bertanya, “Siapakah diantara murid-murid yang suka belajar ?”
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Hui 回
{nama kecil Yan Yuan 顏淵}-lah
yang benar-benar suka belajar, ia tidak mengumbar kemarahan kepada orang lain
dan tidak pernah mengulangi kesalahan. Sayang takdir usianya pendek dan telah
meninggal dunia. Sekarang sudah tiada. Kini Aku belum melihat lagi yang
benar-benar suka belajar.” (Sabda
Suci VI.3)
1.
Tatkala
Zi Hua 子華
diutus ke negeri Qi 齊國,
Ran You 冉有
memintakan padi bagi ibu Zi Hua. Kong Zi 孔子
menjawab, “Berilah satu fu 釜
(= 6 dou 斗 4
sheng 升)
gandum.” Ran You meminta tambah kepada Kong Zi. Kong Zi menjawab lagi,
“Tambahlah satu yu 庾
(= 2 dou 斗 4
sheng 升)
gandum.” Tapi Ran You malah memberikan sebanyak
2.
Ketika
mengetahui hal itu, Kong Zi bersabda, “Tatkala Gongxi Chi 公西赤
{nama alias Zi Hua} pergi ke negeri Qi, kendaraannya dihela oleh kuda-kuda yang
tambun dan ia mengenakan pakaian bulu yang ringan dan indah. Apa yang telah
kudengar, seorang Junzi 君子
(Susilawan) menolong kepada yang membutuhkan dan tidak menumpuk harta bagi yang
sudah kaya.” (Sabda
Suci VI.4)
1.
Tatkala
Yuan Si 原思
diangkat
sebagai menteri 宰
(zai), ia diberi 900 takar gandum, tetapi ia
menolak.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Jangan menolak ! Kalau engkau berkelebihan,
berikan kepada tetangga-tetanggamu, orang-orang kampung, desa dan daerahmu.”
(Sabda
Suci VI.5)
Kong
Zi 孔子
membicarakan tentang Zhong Gong 仲弓,
“Anak lembu belang bila berwarna merah mulus dan bertanduk lurus, biar orang
tidak mau menggunakannya (untuk korban sembahyang), kiranya (malaikat) gunung
dan sungai tidak akan menyia-nyiakannya.” (Sabda
Suci VI.6)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Hui 回
{nama kecil Yan Yuan 顏淵}
dapat tidak melanggar Cinta Kasih selama 3 bulan, tetapi yang lain-lainnya hanya
dapat bertahan seharian atau sebulan saja.” (Sabda
Suci VI.7)
1.
Ji
Kangzi 季康子
bertanya,
“Dapatkah Zhong You 仲由
{nama kecil Zi Lu 子路}
diserahi pekerjaan didalam pemerintahan ?” Kong Zi
孔子
bersabda, “You 由
seorang
yang tegas. Apa sukarnya melaksanakan tugas pemerintahan
?”
2.
“Dapatkah
Ci 賜
{nama kecil Zi Gong 子貢}
diserahi pekerjaan didalam pemerintahan ?”. “Ci
賜
seorang yang mengerti. Apa sukarnya melaksanakan tugas pemerintahan
?”
3.
“Dapatkah
Qiu 求
{nama kecil Ran You 冉有}
diserahi pekerjaan dalam pemerintahan ?” “Qiu
求
seorang yang berpengetahuan luas. Apa sukarnya melaksanakan tugas pemerintahan
?” (Sabda
Suci VI.8)
Keluarga
Bangsawan Ji 季氏
menyuruh orang mengundang Min Ziqian 閔子騫
agar
bersedia menjabat sebagai menteri 宰
di daerah Fei 費.
Min Ziqian menjawab, “Katakanlah secara baik-baik kepadanya bahwa aku tidak
dapat menerima (jabatan itu).
Kalau ada utusan lagi datang kemari, niscaya aku sudah (pergi
dan berdiam) di tepi sungai Wen 汶水.
” (Sabda
Suci VI.9)
Ran
Bo Niu 冉伯牛
sakit,
Kong Zi 孔子
menjenguknya melalui jendela sambil memegang tangannya (untuk memeriksa
nadi).
Kemudian Beliau bersabda, “Habislah ! Inilah nasib ! Mengapakah orang seperti
dia dapat menderita penyakit semacam ini ? Mengapakah orang semacam dia, dapat
menderita penyakit semacam ini ?” (Sabda
Suci VI.10)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sungguh Bijaksana Hui 回
{nama kecil Yan Yuan 顏淵}
itu ! Dengan hanya sebakul nasi kasar dan segayung air,
tinggal menetap di kampung buruk dimana orang lain tidak akan tahan hidup
semacam itu, akan tetapi Hui tidak berubah kegembiraannya. Sungguh Bijaksana Hui
回
itu !”
(Sabda Suci VI.11)
1.
Ran
You 冉有
berkata, “Sesungguhnya bukan karena tidak suka akan
Jalan Suci Guru, hanya tenaga tidak mencukupi.”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kalau tenaga tidak mencukupi, engkau dapat berhenti di tengah jalan.
Tapi mengapa (sebelum bertindak) engkau sudah membatasi diri sendiri ?”
(Sabda
Suci VI.12)
Kong
Zi 孔子
berkata kepada Zi Xia 子夏,
“Jadilah engkau seorang umat agama Khonghucu 儒教
yang
bersifat Junzi 君子
(Susilawan), janganlah menjadi umat agama Khonghucu yang bersifat xiaoren
小人
(rendah budi) .” (Sabda
Suci VI.13)
Zi
You 子游
menjadi kepala daerah Wu Cheng 武城,
Kong Zi 孔子
bertanya, “Sudahkah engkau mendapatkan seorang pembantu yang cakap ?” “Ada. Ia bernama Dantai Mie Ming 澹台滅明,
pada waktu berjalan ia tidak pernah memotong jalan melalui lorong-lorong dan
bila tidak karena urusan negara, ia tidak pernah datang ke rumah Yan
偃
{nama
kecil Zi You}.” (Sabda
Suci VI.14)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sungguh Meng Zhifan 孟之反
tidak suka menonjol-nonjolkan diri.
Pada waktu tentaranya menderita kekalahan, ia berjalan dibelakang [untuk
melindungi barisan]. Setelah tiba di depan pintu gerbang kota, dicambuklah
kudanya dan berkata, ‘Bukan keberanianku untuk (mengawal) di belakang, hanya
kuda ini tidak dapat lari dengan cepat’.” (Sabda
Suci VI.15)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila tidak mempunyai kepandaian bicara seperti Zhu Tuo 祝鮀
dan
tidak mempunyai ketampanan wajah seperti Song Chao 宋朝,
sukar menghindarkan diri dari kesulitan jaman ini.”
(Sabda
Suci VI.16)
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Siapakah orang yang keluar rumah tidak melalui pintu ?
Mengapakah orang tidak mau hidup menempuh Jalan Suci ?” (Sabda
Suci VI.17)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila kepolosan 質
mengalahkan aturan 文
(tata cara), maka orang akan bersikap udik 野.
Bila aturan 文
(tata cara) mengalahkan kepolosan 質,
maka orang akan bersikap seperti juru tulis 史
saja. Maka aturan (tata cara) dan kepolosan itu hendaklah benar-benar selaras.
Dengan demikian menjadikan orang bersifat Junzi 君子
(Susilawan).” (Sabda
Suci VI.18)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Hidup manusia difitrahkan lurus.
Kalau tidak lurus tetapi terpelihara juga kehidupannya, itu hanya kebetulan.”
(Sabda
Suci VI.19)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Yang mengerti belum sebanding dengan yang menyukai, sedangkan yang
menyukai belum sebanding dengan yang dapat merasakan gembira
didalamnya.”
(Sabda
Suci VI.20)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang pengetahuannya sudah melampaui tingkat pertengahan,
bolehlah diajak membicarakan hal-hal yang tinggi.
Seorang yang pengetahuannya masih di bawah tingkat pertengahan, tidak boleh
diajak membicarakan hal-hal yang tinggi.” (Sabda
Suci VI.21)
1.
Fan
Chi 樊遲
bertanya
tentang seorang yang bijaksana. Kong Zi 孔子
menjawab, “Ia mengabdi kepada rakyat berlandaskan Kebenaran. Ia menghormati
roh-roh tetapi dari jauh (dengan hormat yang murni). Demikianlah seorang yang
Bijaksana itu.”
2.
Ia
bertanya pula tentang seorang yang berperi Cinta Kasih. Dijawab. “Seorang yang
berperi Cinta Kasih rela menderita lebih dahulu dan membelakangkan keuntungan.
Demikianlah seorang yang berperi Cinta Kasih.” (Sabda
Suci VI.22)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Yang Bijaksana gemar akan air, yang berperi Cinta Kasih gemar akan
gunung.
Yang Bijaksana tangkas dalam perbuatan, yang berperi Cinta Kasih senantiasa
merasa tenteram. Yang Bijaksana senantiasa merasa gembira dan yang berperi Cinta
Kasih tahan dengan segala penderitaan (hidup).” (Sabda
Suci VI.23)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Negeri Qi 齊國
sekali
berubah akan dapat menyamai negeri Lu 魯國
dan negeri Lu sekali berubah akan dapat mencapai Jalan Suci.”
(Sabda
Suci VI.24)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Cawan arak 觚
(gu) yang sudah tidak berbentuk cawan lagi, apakah itu cawan arak ? Apakah itu (masih dinamakan) cawan arak ?”
(Sabda
Suci VI.25)
1.
Zai
Wo 宰我
bertanya,
“Seorang yang berperi Cinta Kasih kalau diberitahu bahwa didalam sumur ada Cinta
Kasih, apakah ia akan mengikutinya (dan mencarinya ke dalam sumur) juga ?”
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Mengapa harus melakukan perbuatan semacam itu ? Seorang Junzi 君子
(Susilawan) dapat dibunuh, tetapi tidak dapat dijerumuskan. Dapat dikelabuhi,
tetapi tidak dapat dijebak.” (Sabda
Suci VI.26)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) meluaskan pengetahuannya dengan mempelajari Kitab-Kitab dan
membatasi diri dengan Kesusilaan.
Dengan demikian ia tidak sampai melanggar Kebajikan.” (Sabda
Suci VI.27)
Kong
Zi 孔子
menemui permaisuri negeri Wei yang bernama Nan Zi 南子,
hal ini menyebabkan Zi Lu 子路
merasa kurang senang.
Mengetahui hal itu Kong Zi berkata (kepada Zi Lu), “Jika Aku berbuat tidak pada
tempatnya, Tian pasti akan menghukumKu !” (Sabda
Suci VI.28)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sungguh sempurna Kebajikan menjalani perilaku Tengah Sempurna
中庸
itu.
Sayang sudah lama jarang di antara rakyat yang
menjalaninya.” (Sabda
Suci VI.29)
1.
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Bila ada seorang yang benar-benar dapat memberi berlimpah-limpah
kesejahteraan kepada rakyat dan menolong kesemuanya, bagaimanakah orang seperti
ini ? Dapatkah ia dinamai seorang yang berperi Cinta
Kasih ?”
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Itu bukan hanya perbuatan yang berperi Cinta Kasih saja, bahkan
seorang Nabi-lah dia itu. Dalam hal ini bahkan Kaisar Yao 堯
[2357 SM – 2255 SM] dan Shun 舜
[2255 SM – 2205 SM] masih merasa khawatir belum dapat
menjalankannya.”
3.
Kong
Zi bersabda, “Seorang yang berperi Cinta Kasih ingin dapat tegak, maka berusaha
agar orang lain-pun tegak. Ia ingin maju, maka berusaha agar orang lain-pun
maju.”
4.
“Yang
dapat memperlakukan orang lain
dengan contoh yang dekat (diri sendiri = sikap Tepaselira), sudah cukup untuk
dinamai seorang yang berperi Cinta Kasih.” (Sabda
Suci VI.30)
BAB
VII
Meneruskan
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Aku hanya meneruskan, tidak mencipta.
Aku sangat menaruh percaya dan suka kepada yang kuno
itu. Aku ingin dapat membandingkan diriKu dengan Peng
Zu 彭祖.”
(Sabda
Suci VII.1)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Di dalam diam, senantiasa melakukan renungan, belajar dengan tiada
merasa jemu dan mendidik orang lain dengan tidak pernah merasa lelah. Adakah itu
dalam diriKu ?” (Sabda
Suci VII.2)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kebajikan tidak dibina, pelajaran tidak diperbincangkan, mendengar
Kebenaran tidak dapat melaksanakannya dan terhadap hal-hal yang buruk tidak
dapat memperbaikinya.
Inilah yang selalu menyedihkan hatiKu.” (Sabda
Suci VII.3)
Pada
waktu Kong Zi 孔子
senggang
di rumah, sikapNya tetap enak dan wajar, gembira dan sabar.
(Sabda
Suci VII.4)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Ah, kiranya sudah tua dan lemah Aku ini.
Sudah lama Aku tidak bermimpikan Nabi Zhou Gong Dan 周公旦.”
(Sabda
Suci VII.5)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bercitalah menempuh Jalan Suci.”
志于道
2.
“Berpangkallah pada Kebajikan.”
据于德
3.
“Bersandarlah
pada Cinta Kasih.” 依于仁
4.
“Dan
bersukalah di dalam Kesenian.” 游于藝
(Sabda
Suci VII.6)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Siapapun yang datang kepadaKu untuk belajar, walaupun hanya dengan
membawa seikat dendeng (sebagai tanda mohon diterima sebagai murid), tidak
pernah Aku menolak untuk memberikan pendidikan.”
(Sabda
Suci VII.7)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kepada yang tidak mau bersungguh-sungguh (dalam Belajar), tidak perlu
diberi petunjuk (lagi).
Kepada yang tidak mau berterus terang, tidak perlu diberi nasehat (lagi). Kepada
yang sudah diberitahu tentang satu sudut (dari sebuah persegi empat), tetapi
tidak mau berusaha mencari ke tiga sudut yang yang lain, tidak perlu diberitahu
lebih lanjut.” (Sabda
Suci VII.8)
Pada
waktu Kong Zi 孔子
berada di rumah keluarga yang sedang melakukan upacara duka, ia belum pernah (memanfaatkan kesempatan untuk) makan
sekenyang-kenyangnya. (Sabda
Suci VII.9)
Bila
Kong Zi 孔子
sampai menangis (karena sedih), hari itu Beliau tidak
menyanyi.
(Sabda
Suci VII.10)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda kepada Yan Yuan 顏淵,
“Kalau ada yang mau memakai, segera menjalankan. Kalau tiada orang yang mau
memakai, dengan senang hati menyembunyikan diri. Hanya engkau dan Aku-lah yang
dapat melakukan ini.”
2.
Zi
Lu 子路
bertanya, “Bila Guru memimpin sebuah pasukan, siapakah yang akan Guru pilih
sebagai pembantu ?”
3.
Kong
Zi menjawab, “Ada orang yang dengan tangan kosong berani melawan seekor harimau
buas, dengan tanpa alat bantuan (sampan/perahu) berani menyeberangi sungai
besar, sekalipun binasa tidak pernah merasa menyesal. Aku tidak akan memakai
orang seperti ini ! Orang yang Kupilih adalah orang yang didalam menghadapi
suatu perkara senantiasa mempunyai rasa khawatir dan suka memusyawarahkan
rencana (dengan para pembantu yang lain). Orang dengan sikap seperti inilah yang
dapat berhasil didalam tugasnya.” (Sabda
Suci VII.11)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila kekayaan itu merupakan syarat untuk dapat mencapai Jalan Suci,
meskipun harus menjadi tukang membawa cambuk, Aku pasti mau
menjalaninya.
Tetapi karena (kekayaan) bukan merupakan suatu syarat (untuk mencapai Jalan
Suci), maka lebih baik Aku mengikuti kesukaanKu.” (Sabda
Suci VII.12)
Kong
Zi 孔子
berhati-hati didalah hal berpuasa, peperangan dan sakit.
(Sabda
Suci VII.13)
Ketika
di negeri Qi 齊國,
Kong Zi 孔子
mendengar musik ‘Shao’ 韶.
Tiga bulan lamanya ia tidak dapat merasakan kelezatan
daging (karena terlalu asyik mempelajari musik itu). Ia
lalu bersabda, “Tidak Kusangka bahwa Musik 樂
akan dapat sedemikian besar mempengaruhi (kehidupan) manusia.” (Sabda
Suci VII.14)
1.
Ran
You 冉有
bertanya, “Maukah Guru membantu Rajamuda Wei Chu Gong 衛出公
[492 SM – 481 SM] ?” Zi Gong 子貢
menjawab, “Baiklah, aku hendak menanyaiNya.”
2.
Zi
Gong masuk ke ruangan dan bertanya kepada Kong Zi 孔子,
“Bagaimanakah Bo Yi 伯夷
dan
Shu Qi 叔齊
itu ?” Kong Zi menjawab, “Mereka adalah orang-orang
yang bijaksana pada jaman dahulu.”
3.
“Menyesalkah
mereka akan tindakannya (memilih mati kelaparan karena tidak mau makan nasi
dinasti Zhou yang telah menggulingkan dinasti Shang) ?”
“Mereka mencari Cinta Kasih dan telah mendapatkan Cinta Kasih. Mengapa menyesal
?” Zi Gong keluar dan berkata kepada Ran You, “Guru tidak mau !” (Sabda
Suci VII.15)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Dengan makan nasi kasar, minum air tawar dan tangan dilipat sebagai
bantal, orang ternyata masih dapat merasakan kebahagiaan di dalam
(kesedehanaan)-nya.
Maka harta dan kemuliaan yang diperoleh dengan tidak berlandaskan pada
Kebenaran, bagiKu laksana awan yang berlalu saja.” (Sabda
Suci VII.16)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kalau dipanjangkan umurKu hingga mencapai 50 tahun untuk meyakinkan
Kitab《Yi
Jing》易經
(Kitab Perubahan), niscaya Aku dapat membebaskan diri dari kesalahan-kesalahan
besar.” (Sabda
Suci VII.17)
Kong
Zi 孔子
sering menguraikan Kitab-kitab《Shi
Jing》詩經
(Kitab
Sanjak),《Shu
Jing》書經
(Kitab Sejarah) dan《Li
Jing》禮經
(Kitab Kesusilaan). Itulah yang sering diuraikan. (Sabda
Suci VII.18)
1.
Rajamuda
negeri Ye 葉公
bertanya tentang Kong Zi 孔子
kepada Zi Lu 子路,
tetapi Zi Lu tidak menjawab.
2.
Ketika
Zi Lu memberitahu, Kong Zi bersabda, “Mengapakah kamu tidak menjawab bahwa Dia
adalah seorang yang didalam kegiatanNya lupa akan makan, didalam kegembiraanNya
lupa akan kesusahanNya, dan tidak pernah merasa bahwa usiaNya sudah lanjut.”
(Sabda
Suci VII.19)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Aku bukanlah pandai sejak lahir, melainkan Aku menyukai ajaran-ajaran
kuno dan dengan giat mempelajarinya.”
(Sabda
Suci VII.20)
Kong
Zi 孔子
tidak membicarakan tentang kekuatan mukjijat maupun roh-roh (kudus) yang tidak
karuan.
(Sabda
Suci VII.21)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Tiap kali jalan bertiga, niscaya ada yang dapat Kujadikan
guru.
Kupilih yang baik untuk Kuikuti dan yang tidak baik akan Kuperbaiki.”
(Sabda
Suci VII.22)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Tian YME telah menyalakan Kebajikan dalam diriKu.
Apakah yang dapat dilakukan Sima Huankui 司馬桓魋 atas diriKu?” (Sabda
Suci VII.23)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Hai murid-muridKu, adakah kausangka bahwa Aku merahasiakan sesuatu ? Sesungguhnya tiada yang Kurahasiakan terhadapmu.
Tiada yang Kulakukan dengan tanpa sepengetahuan kalian. Demikian sifat Qiu
丘
{nama kecil Kong Zi}, murid-muridKu !” (Sabda
Suci VII.24)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Biar Aku tidak dapat menjumpai seorang Nabi, asalkan dapat menjumpai
seorang Junzi 君子
(Susilawan), cukuplah bagiKu.”
2.
“Biar
Aku tidak dapat menjumpai seorang yang sempurna Kebaikannya, asalkan dapat
menjumpai seseorang yang berkemauan tetap, cukuplah
bagiKu.”
3.
“Orang
yang sesungguhnya tidak mempunyai, tetapi berlagak mempunyai. Sebenarnya kosong,
tetapi berlagak penuh. Sesungguhnya kekurangan, tetapi berlagak mewah. Niscaya
(orang seperti ini) sukar mempunyai kemauan yang tetap.” (Sabda
Suci VII.26)
Kong
Zi 孔子
mau memancing tetapi tidak mau menjaring.
Mau memanah burung, tetapi tidak mau memanah (burung) yang sedang hinggap.
(Sabda
Suci VII.27)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Mungkin ada orang yang sesungguhnya tidak mengerti, akan tetapi
ikut-ikutan melakukan.
Aku tidak akan berbuat seperti itu. Banyaklah mendengar, ambillah yang baik dan
ikutilah, Banyaklah melihat dan ingat-ingatlah didalam hati. Orang yang
melakukan 2 hal ini dapat digolongkan sebagai orang pandai tingkat kedua.”
(Sabda
Suci VII.28)
1.
Orang-orang
dari derah Huxiang 互鄉
sukar
diajak bicara baik-baik. Suatu ketika anak-anak muda dari daerah itu ingin
menjumpai Kong Zi 孔子,
namun murid-murid nampak merasa agak bimbang.
2.
Melihat
sikap murid-muridnya, Kong Zi bersabda, “Aku hanya melihat bagaimana mereka
datang, bukan apa yang akan mereka perbuat setelah berlalu. Mengapakah kalian
bersikap keterlaluan ? Orang yang datang dengan sudah membersihkan diri terlebih
dahulu, maka Kuterima kebersihan dirinya itu tanpa Kupersoalkan apa yang telah
mereka perbuat pada waktu yang lalu.” (Sabda
Suci VII.29)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Jauhkah peri Cinta Kasih itu ? Kalau Aku
inginkan Cinta Kasih, ternyata Cinta Kasih itu sudah besertaKu.” (Sabda
Suci VII.30)
1.
Chen
Sibai 陳司敗
bertanya
apakah Rajamuda Lu Zhao Gong 魯昭公
[541 SM – 510 SM] mengerti akan Kesusilaan. Kong Zi
孔子
menjawab, “Mengerti !”
2.
Setelah
Kong Zi pergi, Wu Maqi 巫馬期
dipersilahkan masuk oleh Chen Sibai dan diberitahu, “Menurut pendengaranku,
seorang Junzi 君子
(Susilawan) itu tidak menyebelah. Tetapi mungkinkah seorang Junzi juga bisa
menyebelah ? Rajamuda kita (Lu Zhao Gong) sudah mengambil seorang gadis dari
negeri Wu 吳國
yang
sama marga [yakni bermarga Ji 姬氏]
dengan dirinya. Karena itu marga gadis itu kemudian diganti menjadi Wu Mengzi
吳孟子.
Kalau rajamuda kita itu dinamakan mengerti akan Kesusilaan, siapakah yang tidak
mengerti Kesusilaan ?”
3.
Wu
Maqi melaporkan pendapat Chen Sibai kepada Kong Zi. Kong Zi (yang memang belum
mengetahui hal itu) kemudian bersabda, “Sungguh beruntunglah Aku, karena setiap
kali berbuat salah, segera ada orang yang mengetahuinya (sehingga dapat
memperbaikinya).” (Sabda
Suci VII.31)
Bila
Kong Zi 孔子
mendengar seseorang menyanyikan sebuah lagu yang baik, niscaya Beliau minta
orang itu mengulanginya dan kemudian Beliau ikut
menyanyikannya.
(Sabda
Suci VII.32)
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Di dalam hal pengetahuan Kitab, mungkin Aku sudah menyamai orang-orang
lain.
Tetapi didalam hal kesungguhan berlaku seperti seorang Junzi
君子
(Susilawan), Aku masih khawatir belum berhasil (melakukannya dengan
sempurna).” (Sabda
Suci VII.33)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Untuk menjadi seorang Nabi atau seorang yang berperi Cinta Kasih,
bagaimanakah Aku berani mengatakan ? Tetapi didalam
belajar dengan tiada merasa jemu, mendidik orang dengan tidak merasa lelah,
orang boleh mengatakan hal itu kepadaKu.”
2.
Gongxi
Hua 公西華
berkata,
“Justru dalam hal itulah, murid-murid tidak dapat mencapainya.”
(Sabda
Suci VII.34)
Kong
Zi 孔子
sakit.
Zi Lu 子路
ingin melakukan upacara doa bagi kesembuhan Beliau.
Kong Zi bertanya, “Adakah peraturan semacam itu ?”
Zi
Lu menjawab, “Ada. Didalam《Surat
Doa》誄
disebut ‘Berdoalah kepada roh-roh yang diatas dan dibawah
!’.” Mendengar kata-kata Zi Lu, Kong Zi bersabda, “Aku sudah lama sekali
melakukan hal (berdoa) itu.” (Sabda
Suci VII.35)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang (hidupnya) bermewah-mewah, niscaya (sikapnya-pun)
sombong.
Seorang yang (hidupnya) terlalu hemat, niscaya akan (berlaku) kikir. Tetapi
daripada sombong masih lebih lumayan kikir.” (Sabda
Suci VII.36)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) berhati longgar dan lapang.
Seorang xiaoren 小人
(rendah budi) berhati sempit dan berbelit-belit.” (Sabda
Suci VII.37)
Kong
Zi 孔子
sangat Ramah Tamah tetapi senantiasa bersungguh-sungguh, Agung namun tidak
nampak bengis dan sikapnya selalu penuh hormat tetapi penuh
Kewajaran.
(Sabda
Suci VII.38)
Bab
VIII
Wu
Tai Bo
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Sungguh sempurna Kebajikan Wu Tai Bo 吳泰伯.
Tiga kali ia rela melepaskan haknya sebagai putra mahkota. Maka rakyat sampai
tidak mengerti bagaimana harus memujanya.” (Sabda
Suci VIII.1)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Melakukan hormat tapi tanpa disertai dengan etiket Kesusilaan, hanya
akan menjadikan orang merasa repot. Berlaku hati-hati tapi tanpa disertai dengan
etiket Kesusilaan, akan menjadikan orang serba takut (untuk berbuat apa-apa).
Berani tapi tanpa disertai etiket Kesusilaan, hanya akan menjadikan orang suka
mengacau. Dan Jujur tanpa disertai etiket Kesusilaan hanya akan menjadikan orang
berlaku kasar.”
2.
“Maka
seorang pembesar bila benar-benar dapat melakukan tugas di dalam keluarganya,
rakyat akan timbul peri Cinta Kasihnya. Bila tidak dilupakan sahabat-sahabat
lamanya, rakyat-pun tidak tawar perasaan hatinya.” (Sabda
Suci VIII.2)
1.
Tatkala
Zeng Zi 曾子
sakit, setelah semua murid-muridnya berkumpul, Zeng Zi lalu berkata, “Singkaplah
selimut kakiku, singkaplah selimut kakiku
!”
2.
“Didalam
kitab《Shi
Jing II.5.1.6》詩經
(Kitab Sanjak) tertulis : ‘Hati-hatilah dan was-waslah seolah-olah
berjalan di tepi jurang yang sangat dalam, seolah-olah berdiri menginjak lapisan
es yang sangat tipis’. Sekarang dan selanjutnya sudah bebaslah aku dari
tanggung jawab atas tubuhku. Ingatlah ini, hai anak-anakku !” (Sabda
Suci VIII.3)
1.
Tatkala
Zeng Zi 曾子
sakit, Meng Jingzi 孟敬子
menengoknya.
2.
Zeng
Zi berkata, “Burung yang akan mati akan terdengar sedih suaranya, sedang orang
yang akan mati akan baik kata-katanya.”
3.
“Seorang
Junzi 君子
(Susilawan) menjunjung tinggi tiga syarat hidup didalam Jalan Suci. Didalam
sikap dan lakunya, ia menjauhkan sikap congkak dan angkuh. Sedang wajahnya
selalu menunjukkan sikap Dapat Dipercaya dan didalam percakapannya selalu ramah
tamah serta menjauhi kata-kata yang kasar.”
4.
“Mengenai
alat perlengkapan upacara sembahyang tidak perlu engkau ikut mencampurinya,
karena sudah ada yang mengurus.” (Sabda
Suci VIII.4)
Zeng
Zi 曾子
berkata, “Cakap tapi tidak merasa malu untuk bertanya kepada yang tidak cakap,
berpengetahuan luas tetapi tidak merasa malu untuk bertanya kepada yang kurang
pengetahuan, berkepandaian tapi tidak kelihatan, berisi tapi nampak kosong,
tidak mendendam atas perbuatan buruk orang lain, dahulu aku mempunyai seorang
teman yang dapat melakukan hal-hal ini.”
(Sabda
Suci VIII.5)
Zeng
Zi 曾子
berkata, “Seorang yang dapat diserahi tugas mengasuh anak yatim piatu, dapat
menunaikan tugas negara di tempat yang beratus li jauhnya dan didalam menjumpai
kesulitan tidak goncang hatinya, bukankah ia seorang Junzi 君子
(Susilawan) ? Sungguh-lah ia seorang Junzi !”
(Sabda
Suci VIII.6)
1.
Zeng
Zi 曾子
berkata, “Seorang siswa tidak boleh tidak berhati luas dan berkemauan keras,
karena beratlah beban yang harus dipikulnya dan jauh pula
perjalanannya.”
2.
“Cinta
Kasih itulah bebannya, bukankah berat ? Sampai mati barulah dapat dikatakan
berakhir, bukankah jauh ?” (Sabda
Suci VIII.7)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bangunkah hatimu dengan Sanjak.”
2.
“Tegakkan
pribadimu dengan Kesusilaan.”
3.
“Sempurnakan
dirimu dengan Musik.” (Sabda
Suci VIII.8)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Apa yang boleh bagi rakyat, biarlah dilaksanakan sedang yang tidak
boleh haruslah diketahui pula oleh rakyat.”
(Sabda
Suci VIII.9)
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Seorang yang menyukai keberanian tetapi takut untuk hidup sengsara, orang
seperti ini hanya akan menjadi pengacau.
Orang yang tidak berperi Cinta Kasih bila terlalu dibenci, maka ia-pun akan
menjadi pengacau.” (Sabda
Suci VIII.10)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Biar mempunyai kepandaian seperti Nabi Zhou Gong Dan 周公旦,
bila ia sombong dan tamak, maka sesungguhnya ia belum
patut untuk dipandang.” (Sabda
Suci VIII.11)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang setelah belajar tiga tahun tanpa sedikit-pun mengingat
akan hadiah (yang akan diterima sebagai imbalan jerih payahnya), sesungguhnya
(orang sejenis ini) jarang didapat.”
(Sabda
Suci VIII.12)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Hanya orang yang benar-benar penuh kesungguhan dan suka Belajar,
barulah ia dapat memuliakan Jalan Suci hingga wafatnya.”
2.
“Ia
tidak masuk ke tempat yang berbahaya. Ia tidak mau berdiam di tempat yang kacau
balau. Bila dunia dalam Jalan Suci, ia keluar menunaikan tugas, namun bila dunia
ingkar dari Jalan Suci maka ia-pun menyembunyikan diri.”
3.
“Bila
negara didalam Jalan Suci, ia merasa malu hidup sengsara dan hina, tetapi bila
negara ingkar dari Jalan Suci, ia merasa malu untuk hidup kaya dan mulia.”
(Sabda
Suci VIII.13)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kalau memang tidak ada hubungannya dengan kedudukanmu, janganlah ikut
campur tangan.”
(Sabda
Suci VIII.14)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Guru musik Zhi 摯
pada
waktu mulai memangku jabatan, telah memainkan lagu【Guan
Ju】關雎
dengan
sentuhan akhir yang sangat megah, merdu memenuhkan telinga.” (Sabda
Suci VIII.15)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang hanya mengandalkan keberanian tapi tidak jujur, tidak
cakap, tidak hati-hati dan tidak dapat dipercaya, Aku tidak tahu apa yang akan
terjadi atas dirinya.”
(Sabda
Suci VIII.16)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Didalam Belajar hendaklah engkau berlaku seolah-olah engkau tidak
dapat mengejar (pelajaran yang baru) dan senantiasa khawatir seperti akan
kehilangan (pelajaran yang lama) pula.”
(Sabda
Suci VIII.17)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sungguh tinggi dan mulia Kaisar Shun 舜
[2255 SM – 2205 SM] dan Yu 禹
[2205 SM – 2179 SM].
Meski dunia menjadi miliknya, sedikitpun tidak untuk kesenangan diri sendiri.”
(Sabda
Suci VIII.18)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sungguh besar pribadi Kaisar Yao 堯
[2357 SM – 2255 SM] sebagai seorang raja. Sungguh mulia dia. Hanya Tian Yang
Maha Esa serta Maha Besar dan hanya Yao-lah yang dapat mengikutiNya. Sungguh
besarlah (Kebajikannya), sehingga rakyat sampai tidak tahu bagaimana harus
memujinya.”
2.
“Betapa
mulia jasa-jasanya dan sesungguhnya adat susila yang telah diciptakannya sangat
cemerlang.” (Sabda
Suci VIII.19)
1.
2.
Kaisar
Zhou Wu Wang 周武王
[1122 SM – 1115 SM] berkata, “
3.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Memang sukar mencari orang yang cakap. Apakah benar demikian ?
Bukankah jaman pemerintahan Tang Yao 唐堯
[2357 SM – 2255 SM] dan Yu Shun merupakan jaman dimana banyak orang pandai ?”
4.
Pada
saat rajamuda Zhou Wen Wang 周文王
telah
menguasai dua pertiga dunia, tetapi ia tetap mengabdi
dengan setia kepada dinasti Shang 商朝
(1766 SM – 1122 SM). Kebajikan yang dilakukan oleh (leluhur) dinasti Zhou
周朝
(1122 SM – 256 SM) ini sesungguhnya sudah mencapai puncaknya Kebajikan.”
(Sabda
Suci VIII.20)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Tentang Kaisar Xia Yu 夏禹
[2205 SM – 2179 SM] sesungguhnya tiada yang dapat Kucela.
Makan dan minumnya sangat sederhana, tetapi didalam sembahyang kepada Tian Yang
Maha Roh dapat berlaku sungguh-sungguh Bakti. Pakaian yang dikenakan
sehari-harinya sangat sederhana, tetapi pada saat menjalankan upacara
sembahyang, beliau mengenakan pakaian dan topi yang sangat indah. Istananya
sangat sederhana, tapi dengan sepenuh tenaga ia mengatur aliran air sungai
menuju laut. Sesungguhnyalah tiada yang dapat Kucela tentang Kaisar Xia Yu.”
(Sabda
Suci VIII.21)
Bab
IX
Yang
Jarang Dilakukan Nabi
Kong
Zi 孔子
jarang membicarakan hal keuntungan, melainkan hal Firman, melainkan hal Cinta Kasih.
(Sabda
Suci IX.1)
1.
Seorang
dari daerah Daxiang 達巷
pernah
berkata, “Sungguh Besar Kong Zi 孔子
!
Pengetahuannya sangat luas dan dalam, sayang tidak mempunyai suatu keahlian yang
dapat memasyhurkan namanya.”
2.
Mendengar
itu, Kong Zi berkata kepada murid-muridNya, “(Supaya termasyhur) Aku harus
menjadi apa ? Harus menjadi ahli mengendarai kereta-kah ? Harus menjadi ahli
memanahkah ? Baiklah Aku belajar menjadi ahli mengendarai kereta saja.”
(Sabda
Suci IX.2)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Mengenakan topi dari rami (untuk orang-orang yang sudah dewasa /
melewati akil baliq), itulah adat istiadat yang lama. Sekarang orang-orang
menggantinya dengan (topi dari) kain sutera karena lebih sederhana. (Dalam hal
ini) Aku mengikuti (pendapat) umum.”
2.
“Memberi
hormat dari tempat bawah, itulah adat istiadat lama. Sekarang orang menggantinya
dengan memberi hormat setelah naik ke atas. Ini sungguh sombong ! Meskipun harus
bertentangan dengan (pendapat) umum, Aku tetap menjalankan hormat dari tempat
bawah.” (Sabda
Suci IX.3)
Kong
Zi 孔子
telah
lepas dari Empat Cacat yakni : Tidak berangan-angan
kosong, Tidak mengharuskan (orang lain), Tidak kukuh / keras (tidak mau menerima
pendapat orang lain) dan Tidak menonjolkan aku-Nya. (Sabda
Suci IX.4)
1.
Kong
Zi 孔子
terancam di
2.
Beliau
bersabda, “Sepeninggalan Zhou Wen Wang 周文王,
bukankah kitab-kitabnya Aku yang mewarisi
?”
3.
“Bila
Tian YME hendak memusnahkan kitab-kitab itu. Maka Aku sebagai orang yang
dilahirkan pada masa sesudahnya, tidak akan memperolehnya. Bila Tian tidak
hendak memusnahkan Kitab-Kitab itu, apa yang dapat dilakukan orang-orang daerah
Kuang ini terhadap diriKu ?” (Sabda
Suci IX.5)
1.
2.
Zi
Gong menjawab, “Memang Tian YME telah mengutusNya sebagai Nabi. Maka banyaklah
kecakapanNya.”
3.
Ketika
mendengar itu Kong Zi 孔子
bersabda, “Tahukah pembesar itu akan diriKu ? Pada
waktu muda Aku banyak menderita, maka banyaklah Aku memperoleh
kecakapan-kecakapan biasa. Haruskah seorang Junzi 君子
(Susilawan) mempunyai banyak kecakapan ? Tidak, ia
tidak memerlukan banyak.” (Sabda
Suci IX.6)
Seorang
murid bernama Zi Lao 子牢
berkata, “Dahulu Guru pernah bersabda ‘Justru karena
Aku tidak diperdulikan dunia, maka lebih banyaklah pengetahuan yang Kuperoleh’.”
(Sabda
Suci IX.7)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Adakah Aku mempunyai banyak pengetahuan ?
Tidaklah banyak pengetahuanKu ! Tetapi kalau datang seorang yang sederhana dan
bertanya dengan kekosongan hatinya, dengan berpegang pada kedua ujung persoalan
yang dikemukakannya, Aku akan berusaha baik-baik memecahkan persoalannya.”
(Sabda
Suci IX.8)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Burung Feng Huang 鳳凰
tidak menampakkan diri, peta tanda-tanda tidak muncul di sungai, perjalananKu
inipun sudah sampai pada akhirnya.”
(Sabda
Suci IX.9)
Pada
waktu Kong Zi 孔子
berjumpa dengan seorang yang sedang berkabung atau orang yang mengenakan topi
dan pakaian kebesaran atau seorang yang buta matanya, sekalipun orang itu lebih
muda, niscaya Beliau akan berdiri jika orang-orang itu
lewat. Bila Kong Zi yang melewati orang-orang ini, Beliau selalu mempercepat
langkahnya. (Sabda
Suci IX.10)
1.
Yan
Yuan 顏淵
dengan
menarik nafas berkata, “Bila kupandang, terasa bertambah tinggi. Semakin kugali,
terasa bertambah dalam. Kadang-kadang kupandang nampak berdiri di muka,
sekonyong-konyong ternyata ada di belakang.”
2.
“Demikianlah
Guru selalu dengan baik meluaskan pengetahuanku dengan kitab-kitab dan melatih
diriku dengan Kesusilaan, sehingga walaupun kadang-kadang ingin menghentikan
belajar, ternyata tidak dapat.”
3.
“Aku sudah menggunakan segenap
kepandaianku, sehingga terasa teguh dan nampak jelas di mukaku, tetapi untuk
mencapainya ternyata masih belum dapat juga.” (Sabda
Suci IX.11)
1.
Kong
Zi 孔子
sakit keras. Zi Lu 子路
memerintahkan murid-murid yang lain supaya berlaku
seperti seorang menteri (dan mempersiapkan upacara perkabungan dengan penuh
kebesaran).
2.
Tatkala
penyakitnya sudah agak berkurang, Kong Zi bersabda, “Sudah lama kiranya Aku
sakit. Selalu ada-ada saja yang kau lakukan, Zhong You 仲由
{nama kecil Zi Lu} ! Tidak mempunyai menteri tapi
(kalian) berbuat seolah-olah mempunyainya. Siapakah yang hendak Kukelabuhi ?
Apakah Aku akan mengelabuhi Tian ?”
3.
“Apakah
kau kira Aku lebih suka mati di pelukan tangan para menteri daripada mati di
pelukan kamu semua, murid-muridKu ? Meskipun Aku tidak akan memperoleh upacara
penguburan yang penuh kebesaran, tapi Kukira tidak akan sampai mati di tengah
jalan.” (Sabda
Suci IX.12)
1.
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Kalau seseorang mempunyai sebuah batu giok yang indah, sebaiknya
disimpan didalam lemari saja atau lebih baik dijual
?”
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Dijual ! Dijual ! Tetapi nantikanlah harga
yang layak.” (Sabda
Suci IX.13)
1.
Kong
Zi 孔子
ingin pindah saja ke daerah tempat tinggal suku bangsa Jiu Yi 九夷.
2.
Ada
orang yang bertanya, “Tempat itu sangat buruk keadaannya. Mengapakah akan
tinggal disana ?”
3.
Kong
Zi bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan)
dapat berdiam dimana-pun, tiada tempat yang buruk baginya.” (Sabda
Suci IX.14)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “SekembaliKu dari negeri Wei 衛國
ke negeri Lu 魯國
ini, musik telah ditertibkan sehingga Nyanyian Pujian 雅
(Ya) dan Nyanyian Pujaan 頌
(Song) telah ditempatkan pada kedudukannya yang benar.”
(Sabda
Suci IX.15)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Di luar rumah dapat mengabdi kepada Pemerintah, didalam rumah dapat
mengabdi kepada orang tua dan saudara-saudara, didalam hal kematian tidak berani
tidak bersungguh-sungguh dan tidak bermabuk dengan anggur.
Inilah yang selalu menjadi pertanyaan apakah Aku sudah dapat menjalankan !”
(Sabda
Suci IX.16)
Tatkala
Kong Zi 孔子
berdiri di tepi sebuah sungai, Beliau bersabda, “Semuanya mengalir pergi seperti
ini.
Siang malam tiada henti-hentinya.” (Sabda
Suci IX.17)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Aku belum pernah melihat seorang yang mencintai Kebajikan seperti
mencintai keelokan.”
(Sabda
Suci IX.18)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seumpama membangun gunung-gunungan, setelah hanya kurang satu
keranjang untuk menjadikannya (sebagai sebuah gunung), bila terpaksa
menghentikannya, akan Kuhentikan ! Seumpama meratakan
tanah yang berlubang, setelah hanya kurang satu keranjang untuk meratakannya,
sekalipun keadaan memaksa berhenti, Aku akan terus melaksanakannya (hingga
lubangnya tertutup).” (Sabda
Suci IX.19)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang tidak merasa segan melaksanakan kata-kataKu, kiranya hanya
Hui 回
{nama kecil Yan Yuan 顏淵}
orangnya.” (Sabda
Suci IX.20)
Kong
Zi 孔子
membicarakan tentang Yan Yuan 顏淵,
“Sungguh sayang (karena Yan Yuan meninggal dunia pada usia 32 tahun saja) ! Aku hanya melihat kemajuannya, tidak pernah melihat ia
berhenti [meningkatkan kemampuan diri].” (Sabda
Suci IX.21)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Diantara benih yang tumbuh ada yang tidak berbunga dan diantara yang
berbunga ada pula yang tidak berbuah.”
(Sabda
Suci IX.22)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kita harus hormat kepada angkatan muda, siapa tahu mereka tidak
seperti angkatan yang sekarang.
Tetapi bila sudah berumur empat puluh, lima puluh tahun dan belum juga terdengar
perbuatannya yang baik, bolehlah dinilai memang tidak cukup syarat untuk
dihormati.” (Sabda
Suci IX.23)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kata-kata jujur dan beralasan, siapa yang tidak ingin
mengikutinya.
Tetapi kalau dapat memperbaiki diri itulah yang paling
berharga. Nasehat-nasehat yang lemah lembut, siapa yang
tidak merasa suka, tapi kalau dapat mengambil kesimpulan yang benar, itulah yang
paling berharga. Kalau hanya suka tapi tak mau
mengambil kesimpulan yang benar, ingin mengikuti tapi tidak mau memperbaiki
diri, Aku tidak tahu apa yang harus Kulakukan terhadap orang semacam
itu.” (Sabda
Suci IX.24)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Utamakanlah sikap Satya dan Dapat Dipercaya.
Janganlah berkawan dengan orang yang tidak mau menempuh Jalan Suci seperti
dirimu dan bila bersalah janganlah takut untuk memperbaiki.” (Sabda
Suci IX.25)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang panglima yang mengepalai tiga buah pasukan sekaligus masih
dapat ditawan.
Tetapi cita seorang rakyat jelata tidak dapat dirampas.” (Sabda
Suci IX.26)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Dengan mengenakan pakaian lama bertambal, berdiri berjajar bersama dengan orang
yang berpakaian dari kulit rubah tanpa merasa malu, kukira hanya Zi Lu
子路-lah
orangnya.”
2.
“[seperti dalam kitab《Shi
Jing》詩經
(Kitab Sanjak) mencatat :] ‘Tanpa
iri, tanpa tamak, siapakah tidak akan berbuat baik ?’.”
3.
Mendengar
pujian itu, Zi Lu sepanjang hari menghafalkan sanjak itu. Kong Zi bersabda,
“Kalau hanya begitu saja, perbuatan baik apa yang sudah dilakukan ?”
(Sabda
Suci IX.27)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Setelah tiba tengah musim dingin, barulah kita ketahui bahwa pohon
song 松
(semacam cemara) dan bo 柏
(semacam pinus)-lah yang
paling akhir gugurnya.” (Sabda
Suci IX.28)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Yang Bijaksana tidak dilamun bimbang.
Yang berperi Cinta Kasih tidak merasakan susah payah. Dan yang Berani tidak
dirundung ketakutan.” (Sabda
Suci IX.29)
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Yang dapat diajak belajar bersama, belum berarti dapat diajak bersama menempuh
Jalan Suci.
Yang dapat diajak menempuh Jalan Suci, belum berarti dapat diajak bersama
berteguh (mempertahankan hidup didalam Jalan Suci). Dan yang dapat diajak
berteguh, belum berarti dapat terus bersesuaian paham.” (Sabda
Suci IX.30)
‘Betapa
indah bunga Tangdi 唐棣
(semacam kurma manis). Selalu bergoyang menarik. Bukan
aku tidak mengenangmu, hanya tempatmu terlampau jauh’. Ketika
membaca sanjak ini, Kong Zi 孔子
bersabda, “Sesungguhnya penulis sanjak ini tidak memikirkan (bunga tangdi)
dengan sungguh-sungguh. Kalau benar-benar memikirkannya, apakah artinya
jauh ?” (Sabda
Suci IX.31)
Bab
X
Berada
di Kampung Halaman
1.
Pada
waktu Kong Zi 孔子
di kampung halaman sendiri, nampak sangat hormat seperti tidak cakap
bicara.
2.
Pada
saat di dalam kuil leluhur atau di istana, sangat lancar bicara, hanya saja
selalu berhati-hati. (Sabda
Suci X.1)
1.
Pada
waktu Kong Zi 孔子
di balairung, bila bercakap-cakap dengan pembesar rendahan, tampak sangat ramah
tamah tapi tegas, dan bila bercakap-cakap dengan pembesar tinggi nampak hormat
tetapi tepat.
2.
Bila
rajamuda hadir, sikapNya penuh hormat dan tenang. (Sabda
Suci X.2)
1.
Pada
waktu Kong Zi 孔子
ditugaskan menyambut tamu, nampak perubahan pada wajahnya dan tindakan kakinya
tenang.
2.
Setelah
berhadapan (dengan tamu) dan saling memberi hormat dengan ‘Yi’ 揖,
sekalipun mengangkat tangan menghadap ke kiri dan ke kanan, pakaian bagian muka
maupun belakangnya tetap nampak
rapi.
3.
Pada
waktu maju menyambut, sikap jalanNya sangat indah, tanganNya seperti burung
membentangkan sayap.
4.
Setelah
tamu pergi, selalu memberi laporan, “Para tamu sudah tidak menoleh lagi.”
(Sabda
Suci X.3)
1.
Pada
waktu Kong Zi 孔子
masuk pintu gerbang, jalanNya membongkok seolah-olah tempatnya tidak
leluasa.
2.
Pada
waktu berdiri tidak pernah di tengah pintu dan pada waktu melaluinya tidak
menginjak ambang pintu.
3.
Pada
waktu melewati tahta, wajahnya nampak berubah, kakinya agak ditekuk dan
kata-kataNya terdengar perlahan.
4.
Pada
waktu menaiki balairung, jubahNya diangkat dengan rapi, badanNya membongkok,
nafasNya ditahan seolah-olah tidak bernafas.
5.
Pada
waktu turun kembali, begitu turun di tingkat pertama, wajahNya nampak gembira
dan sikapNya lebih leluasa. Setelah sampai di bawah, cepat-cepat berjalan dengan
tangan seperi burung membentangkan sayap menuju tempatNya dan sikapNya tetap
hormat serta sedap dipandang. (Sabda
Suci X.4)
1.
Pada
waktu Kong Zi 孔子
membawa tanda titah, jalanNya membongkok seolah-olah tidak kuat membawanya. Pada
waktu mengangkat tanda titah itu ke atas, nampak seperti orang yang sedang
memberi hormat dengan iep dan pada waktu menurunkannya nampak seperti orang yang
sedang menyerahkan sesuatu. WajahNya juga nampak berubah penuh perhatian,
tindakan kakiNya seolah-olah dibebani sesuatu.
2.
Setelah
menyerahkan tanda titah itu, barulah wajahNya nampak
tenang.
3.
Pada
waktu bertemu dengan rajamuda di luar dinas, wajahNya nampak sangat senang.
(Sabda
Suci X.5)
1.
Kong
Zi 孔子
tidak
menggunakan warna ungu tua dan sawo tua untuk hiasan
pakaian.
2.
Bahkan
untuk pakaian dalam biasa juga tidak digunakan warna merah atau
kemerah-merahan.
3.
Pada
waktu musim panas dikenakan pakaian tidak rangkap dari kain katun, bisa halus
maupun kasar, tetapi selalu dikenakan pakaian dalam.
4.
Bila
mengenakan pakaian luar berwarna hitam, pakaian dalamNya dibuat dari kulit
kambing hitam. Bila mengenakan pakaian luar berwarna putih, pakaian dalamNya
dibuat dari kulit rusa putih. Dan bila mengenakan pakaian luar berwarna kuning,
pakaian dalamNya dibuat dari kulit rubah kuning.
5.
Pakaian
sehari-hari yang dibuat dari kulit, selalu dibuat lebih panjang dari yang umum,
tetapi lengan kananNya dibuat agak pendek.
6.
Pada
waktu tidur selalu mengenakan pakaian yang satu setengah kali lebih panjang
daripada badanNya.
7.
Pakaian
dari kulit rubah dipakai sebagai pakaian sehari-hari.
8.
Kecuali
pada saat berkabung, perhiasan dipakai.
9.
Kecuali
pakaian untuk sembahyang, pakaian dalamnya dipotong sempit di atas dan longgar
di bawah.
10.
Pada
waktu mengunjungi orang kematian, tidak dikenakan pakaian dari kulit kambing
hitam atau topi berwarna hitam.
11.
Tiap
tanggal satu selalu mengenakan pakaian kebesaran menghadap ke istana.
(Sabda
Suci X.6)
1.
Pada
waktu bersuci diri, Kong Zi 孔子
selalu mengenakan pakaian dari kain linen yang bersih.
2.
Pada
waktu bersuci diri, macam makananNya diubah, demikian juga tempat duduknya
berpindah dari tempat duduk yang biasa. (Sabda
Suci X.7)
1.
Kong
Zi 孔子
lebih
suka (nasi) yang bersih, ikan daging lebih suka yang diiris
halus.
2.
Nasi
yang hampir hangus atau sudah basi dan ikan atau daging yang sudah rusak tidak
dimakan. Makanan yang sudah jelek warnanya tidak dimakan, yang sudah jelek
baunya tidak dimakan. Kalau salah cara memasaknya tidak dimakan demikian pula
jika bukan saatnya juga tidak akan dimakan.
3.
Daging
yang dipotong-potong secara salah tidak dimakan, yang bumbunya tidak semestinya
tidak dimakan.
4.
Meski
terhidang banyak daging, tidak dimakan melebihi nasinya. Minum anggur tidak
dibatasi, tetapi tidak sampai mabuk.
5.
Anggur
dan daging kering yang dibeli dari pasar tidak dimakan.
6.
Pada
waktu makan harus tersedia jahe.
7.
Makan
tidak banyak-banyak. (Sabda
Suci X.8)
Daging
sisa sembahyang pemberian rajamuda tidak dibiarkan Kong Zi 孔子
sampai
menginap.
Daging sisa sembahyang lainnya tidak dibiarkan sampai tiga hari. Kalau lebih
dari tiga hari tidak dimakan. (Sabda
Suci X.9)
Pada
waktu makan Kong Zi 孔子
tidak bercakap-cakap, pada waktu akan tidur tidak
bicara. (Sabda
Suci X.10)
Meskipun
Kong Zi 孔子
hanya makan nasi dengan sayur yang sangat sederhana, niscaya disembahyangkan
terlebih dahulu.
Sembahyang dilakukan dengan sungguh-sungguh. (Sabda
Suci X.11)
Tikar
duduk yang tidak teratur rapi tidak diduduki Kong Zi 孔子.
(Sabda
Suci X.12)
Pada
waktu berpesta di kampung, setelah orang-orang yang membawa tongkat keluar, baru
Kong Zi 孔子 ikut
keluar. (Sabda
Suci X.13)
Pada
waktu orang-orang kampung mengadakan upacara mengusir penyakit, Kong Zi
孔子
selalu mengenakan pakaian kebesaran dan berdiri di atas tangga sebelah
timur.
(Sabda
Suci X.14)
Pada
waktu Kong Zi 孔子
mengirim ucapan selamat kepada seseorang di luar negeri, orang yang diutus
selalu diberi hormat dua kali terlebih dahulu baru dipersilakan
berangkat.
(Sabda
Suci X.15)
Pada
waktu Kepala Bangsawan Ji Kangzi 季康子
memberi antaran semacam obat, dengan hormat dan terima kasih Kong Zi
孔子
bersabda, “Aku belum mengenal obat ini.
Aku tidak berani meminumnya.” (Sabda
Suci X.16)
Pada
waktu Kong Zi 孔子
berada
di istana, kandang kuda terbakar, setelah pulang Beliau bertanya, “Adakah orang yang terluka ?” Beliau
tidak menanyakan tentang kudanya. (Sabda
Suci X.17)
1.
Bila
rajamuda mengantariNya makanan, niscaya dengan duduk rapi lebih dahulu barulah
kemudian Kong Zi 孔子
mencicipinya.
2.
Bila
diantari daging mentah, segera dimasak lalu disembahyangkan kepada
leluhurNya.
3.
Kalau
diantari hewan hidup niscaya dipeliharanya.
4.
Kalau
makan bersama rajamuda, pada saat raja masih melakukan upacara sembahyang, lebih
dahulu makan nasinya. (Sabda
Suci X.18)
Pada
waktu Kong Zi 孔子
sakit, bila rajamuda datang menjengukNya, niscaya menghadapkan kepalaNya ke arah
timur, pakaian kerajaanNya ditutupkan pada tubuh dan ditaruhi ikat pinggang
kebesaranNya.
(Sabda
Suci X.19)
Bila
mendapat panggilan rajamuda, dengan tidak menantikan kereta siap, Kong Zi
孔子
lebih dahulu berangkat.
(Sabda
Suci X.20)
Pada
waktu Kong Zi 孔子
berada di Miao 廟
(Kelenteng Besar), segala sesuatu ditanyakan lebih dahulu.
(Sabda
Suci X.21)
Bila
ada kawan yang meninggal dunia dan tidak mempunyai ahli waris, Kong Zi
孔子
bersabda, “TugasKu-lah untuk menguburnya.”
(Sabda
Suci X.22)
Bila
ada kawan Kong Zi 孔子
yang
memberi antaran, meskipun berupa kereta atau kuda, kalau bukan daging sisa
sembahyang, tidak dilakukan penghormatan ‘bai’ 拜
untuk
menerimanya.
(Sabda
Suci X.23)
Pada
waktu tidur Kong Zi 孔子
tidak telentang seperti mayat.
Pada waktu di rumah tidak bersikap dinas. (Sabda
Suci X.24)
1.
Pada
waktu Kong Zi 孔子
bertemu dengan orang yang mengenakan pakaian berkabung, meskipun sudah sering
dijumpaiNya, selalu namapk perubahan pada wajahNya.
2.
Pada
waktu bertemu dengan orang yang mengenakan topi kebesaran atau orang buta, meski
berpakaian biasa, selalu diberiNya hormat.
3.
Pada
waktu bertemu dengan orang yang berkabung, meski naik kereta, niscaya
membongkokkan badan dan kedua tanganNya memegang palang kayu
kereta.
4.
Bila
berjumpa dengan orang yang membawa berkas Daftar Penduduk, juga
demikian.
5.
Kalau
mendapat suguhan yang banyak macamnya, niscaya berubah wajahNya dan
berdiri.
6.
Pada
waktu mendengar halilintar atau angin ribut, niscaya berubah raut wajahNya.
(Sabda
Suci X.25)
Pada
waktu Kong Zi 孔子
akan naik kereta, niscaya berdiri tegak lalu memegang
tali kereta dan naik. Setelah didalam kereta, tidak menengok-nengok ke bagian
belakang kereta, tidak berbicara keras dan tidak pula menunjuk-nunjuk.
(Sabda
Suci X.26)
(Pada waktu Kong Zi 孔子
bertamasya dengan Zi Lu 子路
di
suatu daerah pegunungan, mereka melihat seekor ayam hutan). Ayam hutan itu
mendadak terbang meninggi, berputar-putar lalu hinggap di atas jembatan. Melihat
itu Kong Zi bersabda, “Ayam hutan yang bersarang dibawah jembatan ini sungguh
mengetahui gelagat, sungguh mengetahui gelagat !”
Mendengar kata-kata Kong Zi, Zi Lu melakukan suatu gerakan dengan tangannya.
Ayam hutan itu terkejut, berteriak tiga kali lalu terbang. (Sabda
Suci X.27)
Bab
XI
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang jaman dahulu yang maju dalam Kesusilaan dan Musik dinamakan
udik.
Orang jaman kemudian yang maju dalam Kesusilaan dan Musik
dinamakan ‘Junzi’ 君子 (Susilawan). Kalau Aku lebih suka orang jaman
dahulu yang maju itu.” (Sabda
Suci XI.1)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Murid-murid yang dahulu ikut menderita kelaparan denganKu di negeri
Chen 陳國
dan Cai 蔡國
itu sudah lama tidak kelihatan hadir di pintuKu pula.”
(Sabda
Suci XI.2)
Yang
dapat melaksanakan Kebajikan adalah Yan Yuan 顏淵,
Min Ziqian 閔子騫,
Ran Bo Niu 冉伯牛
dan
Zhong Gong 仲弓.
Yang cakap bicara adalah Zai Wo 宰我
dan
Zi Gong 子貢.
Yang cakap dalam pemerintahan adalah Ran You 冉有 dan Zi Lu 子路.
Yang ahli dalam pengetahuan kitab adalah Zi You 子游
dan Zi Xia 子夏.
(Sabda
Suci XI.3)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Hui 回
{nama kecil Yan Yuan 顏淵}
sesungguhnya tidak membantu Aku. Apa yang Kukatakan, tiada yang tidak
disukainya.” (Sabda
Suci XI.4)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sungguh berbakti Min Ziqian 閔子騫
itu.
Apa yang dikatakan orang lain dan apa yang dikatakan orang tua dan saudaranya
tiada yang bertentangan.” (Sabda
Suci XI.5)
Karena
Nan Rong 南容
sering
mengulangi isi Sanjak ‘Bai Gui’ 白圭
(Tongkat Komando dari Batu Kumala Putih), maka Kong Zi 孔子
menerimanya sebagai menantu kakakNya. (Sabda
Suci XI.6)
Ji
Kangzi 季康子
bertanya,
“Siapakah diantara murid-murid yang benar-benar suka belajar
?” Kong Zi menjawab, “Ada seorang. Yan Yuan 顏淵 benar-benar suka belajar. Sayang usianya
pendek dan telah meninggal dunia. Kini belum ada lagi.” (Sabda
Suci XI.7)
1.
Tatkala
Yan Yuan 顏淵
meninggal dunia, Yan Lu 顏路,
ayahanda Yan Yuan mohon agar Kong Zi 孔子 menjual
keretaNya untuk membeli peti pembungkus peti mati.
2.
Kong
Zi bersabda, “Pandai atau tidak, semua murid Kuanggap sebagai anakKu. Ketika Li
鯉
{nama kecil Kong Boyu 孔伯魚,
putra kandung Kong Zi} meninggal dunia, juga hanya memakai peti mati saja dan
tidak memakai peti pembungkus peti mati. Aku-pun tidak semestinya membeli peti
pembungkus peti mati itu sehingga tidak mempunyai kendaraan, karena biar
bagaimanapun Aku dahulu pernah menjabat sebagai Menteri, sehingga ada kalanya
Aku tidak boleh berjalan kaki saja.” (Sabda
Suci XI.8)
Ketika
Yan Yuan 顏淵
meninggal dunia, Kong Zi 孔子 berseru,
“O, mengapa Tian mendukakanKu ? Mengapa Tian mendukakanKu ?” (Sabda
Suci XI.9)
1.
Tatkala
Yan Yuan 顏淵
meninggal dunia, Kong Zi 孔子
menangis sangat sedih.
2.
Murid-murid
berkata, “Sungguh Guru sangat sedih.”
3.
Kong
Zi bersabda, “Terlalu sedihkah Aku ? Kalau Aku tidak bersedih untuk dia, untuk
siapakah Aku boleh bersedih ?” (Sabda
Suci XI.10)
1.
Tatkala
Yan Yuan 顏淵
meninggal dunia, murid-murid ingin melakukan upacara pemakaman secara
besar-besaran. Kong Zi 孔子
bersabda, “Jangan dilakukan demikian.”
2.
Tetapi
para murid tetap melakukan upacara pemakaman secara
besar-besaran.
3.
Kong
Zi bersabda, “O, Hui 回
{nama kecil Yan Yuan}. Engkau memandang Aku sebagai
ayahmu sendiri, tetapi Aku tidak dapat memperlakukan engkau sebagai anakKu
sendiri. Sungguh ini bukan maksudKu, ini kehendak teman-temanmu !” (Sabda
Suci XI.11)
1.
Zi
Lu 子路
bertanya bagaimana cara mengabdi kepada para Rokh. Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sebelum mengabdi kepada manusia, bagaimana dapat mengabdi kepada para
Rokh ?”
2.
“Murid memberanikan diri bertanya hal
setelah orang mati.” Dijawab, “Sebelum mengenal hidup, bagaimana mau mengenal
hal setelah mati ?” (Sabda
Suci XI.12)
Pada
saat berdiri disamping Kong Zi 孔子,
Min Ziqian 閔子騫
nampak sangat ramah dan seksama, Zi Lu 子路
tampak sangat gagah, Ran You 冉有
dan
Zi Gong 子貢
nampak bebas dan jujur. Melihat ini Kong Zi sangat gembira,
tetapi bersabda, “Kiranya Zhong You 仲由
{nama kecil Zi Lu} ini kelak tidak mendapatkan kematian yang wajar.”
(Sabda
Suci XI.13)
1.
Seorang
pembesar di negeri Lu 魯國
ingin
membangun gudang panjang yang sangat besar.
2.
Min
Ziqian 閔子騫
berkata, “Kurang baikkah gudang panjang yang lama ?
Mengapa harus dirombak ?”
3.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Orang ini biasanya tidak suka banyak bicara, maka pembicaraannya kali ini
kiranya tepat.” (Sabda
Suci XI.14)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Mengapakah Zhong You 仲由
{nama kecil Zi Lu} memainkan lagu semacam itu di muka pintuKu
?”
2.
Mendengar
sabda itu, murid-murid lain lalu merasa kurang senang kepada Zi Lu 子路.
3.
Kong
Zi bersabda lagi, “Zhong You sudah naik ke serambiKu, hanya belum masuk ke
ruangan dalam.” (Sabda
Suci XI.15)
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Antara Shi 師
{nama kecil Zi Zhang 子張}
dan Shang 商
{nama alias Zi Xia 子夏},
siapakah yang lebih bijaksana ?” Kong
Zi 孔子
bersabda, “Shi 師 itu melampaui dan Shang 商 itu kurang.” Zi Gong berkata, “Dengan
demikian kiranya Shi 師
lebih
baik ?” Kong Zi bersabda, “Yang melampaui maupun yang
kurang, keduanya belum mencukupi syarat.” (Sabda
Suci XI.16)
1.
Kekayaan
keluarga bangsawan Ji 季氏
sudah melebihi kekayaan Nabi Zhou Gong Dan 周公旦,
tetapi Ran You 冉有
masih
juga membantunya memungut pajak untuk memperkaya diri.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Dia bukan lagi muridKu. Murid-murid, kalian boleh memukul tambur
menyerangnya.” (Sabda
Suci XI.17)
Adapun
Gao Chai 高柴
itu
bodoh, Zeng Zi 曾子
itu lambat, Zi Zhang 子張
itu kurang pertimbangan dan Zhong You 仲由
{nama kecil Zi Lu 子路}
itu kasar. (Sabda
Suci XI.18)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Yan Yuan 顏淵
itu
sudah hampir (mencapai Kebajikan Sempurna), hanya sayang ia hidup (terjebak)
dalam kemiskinan.”
2.
“Ci
賜
{nama kecil Zi Gong 子貢}
itu tidak mau menerima nasib begitu saja, ia senantiasa berusaha menambah-nambah
kekayaannya. Tetapi pertimbangannya ternyata banyak tepat pula.” (Sabda
Suci XI.19)
Zi
Zhang 子張
bertanya bagaimana Jalan Suci seorang yang baik.
Kong Zi 孔子
menjawab, “Walaupun tanpa mendapat teladan-teladan yang baik, ia masih dapat
berbuat baik, tetapi kalau hanya demikian, ia tidak akan memperoleh
kesempurnaan.” (Sabda
Suci XI.20)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kalau kita hanya mempercayai kata-kata saja, kita tidak akan tahu
benar apakah seseorang itu sungguh-sungguh bersifat Junzi 君子
(Susilawan) atau hanya berlagak saja.”
(Sabda
Suci XI.21)
1.
Zi
Lu 子路
bertanya, “Bila mendengar suatu Ajaran, haruskah segera dilaksanakan ?” Kong Zi 孔子
menjawab, “Ayah dan kakakmu masih ada, mengapakah harus kau laksanakan begitu
saja ?”
2.
Ran
You 冉有
bertanya,
“Bila mendengar suatu Ajaran, haruskah segera dilaksanakan
?” Kong Zi menjawab, “Ya, segeralah laksanakan !”
3.
Gongxi
Hua 公西華
bertanya,
“Tadi ketika Zhong You 仲由
{nama alias Zi Lu} bertanya apakah harus segera dilaksanakan apa yang
didengarnya, Guru menjawab, ‘Ayah dan kakakmu masih ada’, tetapi ketika Ran Qiu
冉求
{nama kecil Ran You} bertanya apakah ia harus segera melaksanakan apa yang
didengarnya, Guru menjawab, ‘Segera laksanakan !’, Chi
赤
{nama kecil Gongxi Hua} agak bingung, mohon keterangan.”
4.
Kong
Zi bersabda, “Ran You sangat lambat, karena itu Kudorong maju, sedangkan Zi Lu
sangat tangkas karena itu Kutahan.” (Sabda
Suci XI.22)
Ketika
Kong Zi 孔子
menderita kesukaran di
1.
Utusan
keluarga bangsawan Ji 季氏
bertanya,
“Dapatkah Zhong You 仲由
{nama kecil Zi Lu 子路}
dan Ran Qiu 冉求
{nama kecil Ran You 冉有}
diangkat menjadi Menteri Besar ?”
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Kusangka engkau menanyakan siapa, kiranya tentang Zhong You dan Ran
Qiu.”
3.
“Yang
patut diangkat menjadi Menteri Besar itu adalah orang yang hanya mau mengabdi
jika rajanya memerintah sesuai dengan Jalan Suci, jika (raja itu) tidak berlaku
demikian, maka ia akan meletakkan jabatan.”
4.
“Sekarang,
Zhong You dan Ran Qiu itu hanya cukup untuk menjalankan satu tugas pemerintahan
saja.”
5.
“Kalau
begitu mereka itu hanya orang yang suka menuruti atasannya saja
?”
6.
Kong
Zi bersabda, “Kalau disuruh membunuh ayah atau rajanya, mereka tidak akan mau
menurut.” (Sabda
Suci XI.24)
1.
Zi
Lu 子路
menyarankan agar Zi Gao 子羔
diangkat
menjadi kepala daerah Fei 費宰.
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Engkau ini akan mencelakakan anak orang.”
3.
Zi
Lu berkata, “Di sana sudah ada rakyatnya, sudah ada tempat-tempat untuk
melakukan upacara sembahyang kepada Malaikat Bumi dan Malaikat Pertanian.
Mengapakah ia masih harus membaca buku lagi baru dinamai belajar
?”
4.
Kong
Zi bersabda, “Aku benci kepada orang yang suka memutar lidah.” (Sabda
Suci XI.25)
1.
Pada
suatu hari Zi Lu 子路,
Zeng Xi 曾皙,
Ran You 冉有
dan
Gongxi Hua 公西華
mendampingi
Kong Zi 孔子
duduk.
2.
Kong
Zi bersabda, “Meskipun Aku lebih tua satu dua hari daripada kalian, janganlah
itu kalian jadikan halangan. Bukankah pada waktu senggang kalian sering
mengatakan, ‘Tiada orang yang mau mengenal diriku’. Sekarang, kalau ada orang
yang mau mengenal diri kalian, apakah yang akan dapat kalian lakukan
?”
3.
Mendengar
itu segera Zi Lu berkata, “Misalkan ada sebuah daerah yang mempunyai seribu
kereta perang dan terletak diantara dua negeri besar. Jika kedua negeri besar
itu saling menyerang sehingga di negeri itu timbul kekalutan dan kelaparan, maka
You 由
{nama kecil Zi Lu} jika diberi kesempatan untuk mengaturnya dalam tiga tahun
saja, kutanggung semua rakyatnya akan mempunyai keberanian. Bukan hanya itu,
juga akan menjadi rakyat yang mengerti Kesusilaan.”
4.
Mendengar
itu Kong Zi tersenyum dan bertanya kepada Ran You, “Bagaimana denganmu, Qiu 求
{nama kecil Ran You) ?” Ran You menjawab, “Kalau ada suatu daerah yang luasnya
enam atau tujuh puluh li ataupun daerah yang luasnya
5.
“Bagaimanakah
denganmu Chi 赤
{nama kecil Gongxi Hua}, tanya Kong Zi. Gongxi Hua
menjawab, “Chi 赤
tidak
berani memastikan. Hanya ingin belajar lebih dahulu. Kalau harus membantu
upacara di dalam Miao 廟
(Kelenteng Besar) atau istana, Chi 赤
kiranya
dapat diberi tugas memakai topi dan pakaian upacara untuk melaksanakan sebagai
pembantu kecil pemimpin upacara.”
6.
Kong
Zi bertanya pula kepada Zeng Xi, “Bagaimana denganmu, Dian 點
{nama kecil Zeng Xi} ?” Zeng Xi segera mengakhiri
permainan celempung 鼓瑟
(guse)-nya dengan sebuah petikan yang keras, kemudian berdiri dan berkata,
“Keinginan murid lain dengan yang diinginkan ke tiga
saudara tadi.”
7.
Kong
Zi berkata, “Apa salahnya ? Bukankah masing-masing hanya mengemukakan
keinginannya sendiri ?”
8.
Zeng
Xi kemudian berkata, “Saat ini sudah mendekati akhir musim semi, maka semua
pakaian untuk musim (panas) ini sudah mulai dipersiapkan. Dian 點
ingin
dengan
9.
Dengan
menarik nafas, Kong Zi bersabda, “Aku setuju denganmu, Dian 點
!”
10.
Setelah
Zi Lu, Ran You dan Gongxi Hua keluar, Zeng Xi tidak ikut pergi dan bertanya,
“Bagaimanakah dengan pendapat ketiga kawan tadi ?”
11.
Kong
Zi menjawab, “Ah, masing-masing hanya menyatakan isi hatinya
sendiri.”
12.
Zeng
Xi bertanya lagi, “Mengapakah Guru tersenyum atas kata-kata You 由
?”
Kong Zi bersabda, “Untuk mengatur pemerintahan perlu diutamakan Kesusilaan,
tetapi kata-katanya menunjukkan sifat tidak mau mengalah. Itulah sebabnya Aku
tersenyum.”
13.
Zeng
Xi bertanya, “Apakah yang diucapkan Qiu 求
juga
belum tepat untuk suatu pemerintahan?” Kong Zi bersabda, “Qiu 求
hanya
membicarakan tentang daerah yang luasnya enam, tujuh puluh li, atau daerah yang
luasnya hanya
14.
Zeng
Xi bertanya pula, “Apakah kata-kata Chi 赤
juga
tidak mengenai pemerintahan ?” Kong Zi bersabda, “Dia
membicarakan adanya Kelenteng dan istana serta upacaranya. Memang berhubungan
dengan pemerintahan, akan tetapi kalau Chi 赤
hanya
berani menjabat sebagai pembantu kecil pemimpin upacara, siapakah yang dapat
menjadi pemimpin upacaranya ?” (Sabda
Suci XI.26)
Bab
XII
Yan
Yuan
1.
Yan
Yuan 顏淵
bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子
bersabda, “Mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, itulah Cinta Kasih. Bila
suatu hari dapat mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, maka dunia akan
kembali kepada Cinta Kasih. Cinta Kasih itu bergantung kepada usaha diri
sendiri, dapatkah bergantung kepada orang lain ?”
2.
Yan
Yuan bertanya, “Mohon penjelasan tentang pelaksanaannya.” Kong Zi bersabda,
“Yang tidak susila jangan dilihat, yang tidak susila jangan didengar, yang tidak
susila jangan dibicarakan dan yang tidak susila jangan
dilakukan.”
3.
Yan
Yuan berkata, “Sekalipun Hui 回
{nama kecil Yan Yuan} tidak cakap, akan berusaha melaksanakan kata-kata Guru."
(Sabda
Suci XII.1)
1.
Zhong
Gong 仲弓
bertanya tentang Cinta Kasih.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Keluar rumah hendaklah bersikap seperti sedang menjumpai seorang tamu
agung, mengabdikan diri kepada rakyat dan bersikap seperti sedang melakukan
Upacara Sembahyang Besar. Apa yang diri sendiri tidak inginkan, janganlah
diberikan kepada orang lain. Dengan demikian didalam negeri tidak disesali,
didalam keluarga-pun tidak disesali pula.”
3.
Zhong
Gong berkata, “Sekalipun Yong 雍
{nama kecil Zhong Gong} tidak cakap, akan berusaha pula melakukan kata-kata
Guru.” (Sabda
Suci XII.2)
1.
Sima
Niu 司馬牛
bertanya
tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang berperi Cinta Kasih hati-hati dalam
bicara.”
2.
Sima
Niu bertanya lagi, “Mengapakah hati-hati dalam bicara dapat dinamai berperi
Cinta Kasih ?” Kong Zi bersabda, “Melaksanakan sesuatu itu sukar, maka dapatkah
orang tidak berhati-hati dalam bicara ?” (Sabda
Suci XII.3)
1.
Sima
Niu 司馬牛
bertanya tentang seorang Junzi 君子
(Susilawan). Kong Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi tidak merasa susah dan tidak merasa
khawatir.”
2.
“Tidak
merasa susah dan tidak merasa khawatir, mengapakah menjadi sifat seorang Junzi
?”
3.
Kong
Zi bersabda, “Bila memeriksa ke dalam diri sendiri ternyata tidak bernoda,
mengapakah harus susah dan khawatir ?” (Sabda
Suci XII.4)
1.
Dengan
sedih Sima Niu 司馬牛
berkata, “Orang lain mempunyai saudara, namun aku sebatang kara.”
2.
Zi
Xia 子夏
berkata, “Apa yang Shang 商
{nama kecil Zi Xia} pernah dengar adalah demikian, ‘Mati hidup adalah Firman,
kaya mulia adalah tergantung pada Tian YME. Seorang Junzi 君子
(Susilawan) selalu bersikap sungguh-sungguh, maka tiada khilaf. Kepada orang
lain bersikap hormat dan selalu susila. Di empat penjuru lautan, semuanya
saudara’. Mengapakah seorang Junzi merana karena tidak mempunyai saudara ?”
(Sabda
Suci XII.5)
1.
Zi
Zhang 子張
bertanya tentang seorang yang berpikiran jernih.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Kata-kata muslihat yang datang seperti air menetes di kulit atau seperti api
yang menghanguskan kulit, tidak akan dapat mempengaruhinya. Dialah seorang yang
berpikiran jernih, dialah seorang yang berpandangan jauh.” (Sabda
Suci XII.6)
1.
Zi
Gong 子貢
bertanya tentang pemerintahan.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Harus cukup makan, cukup persenjataan dan ada kepercayaan
rakyat.”
3.
Zi
Gong bertanya, “Kalau terpaksa ada yang tidak dapat dipenuhi dari ketiganya,
manakah yang dapat diabaikan ?” Kong Zi bersabda, “Abaikan
persenjataan.”
4.
Zi
Gong bertanya, “Kalau terpaksa ada lahi yang tidak dapat dipenuhi dari kedua hal
yang tersisa, manakah yang harus diabaikan ?” Kong Zi bersabda, “Abaikan
makanannya. Sejak jaman kuno selalu ada kematian. Tapi tanpa kepercayaan rakyat,
negara tidak dapat berdiri.” (Sabda
Suci XII.7)
1.
Ji
Zicheng 棘子成
berkata, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan)
itu hanya perlu menjaga kemurnian hatinya. Maka apa perlunya segala tata cara
?”
2.
Zi
Gong 子貢
berkata, “Mengapakah tuan melukiskan seorang Junzi demikian
? Sungguh sayang ! Kata-kata yang telah lepas itu tidak akan dapat
dikejar oleh empat ekor kuda sekalipun. Sesungguhnya tata cara itu harus selaras
dengan kemurnian hati dan kemurnian hati itu harus mewujud di dalam tata cara.
Ingatlah kulit harimau dan macan tutul, bila dihilangkan bulu-bulunya maka
takkan banyak berbeda dengan kulit anjing atau kulit kambing.” (Sabda
Suci XII.8)
1.
Rajamuda
Lu Ai Gong 魯哀公
[494 SM – 467 SM] bertanya kepada You Ruo 有若,
“Hasil panen kali ini tidak baik, hasilnya-pun tidak mencukupi (seluruh
kebutuhan rakyat), bagaimanakah sebaiknya (cara mengatasinya)
?”
2.
You
Ruo menjawab, “Kurangilah pajak menjadi sepersepuluh hasil
panen.”
3.
“Dua
persepuluh bagian saja tidak mencukupi, bagaimana dapat dikurangi menjadi
sepersepuluh bagian ?”
4.
“Bila
rakyat berkecukupan, mustahil raja tidak berkecukupan. Kalau rakyat tidak
berkecukupan, bagaimana bisa raja ingin berkecukupan ?” (Sabda
Suci XII.9)
1.
Zi
Zhang 子張
bertanya tentang menjunjung Kebajikan dan menyingkirkan pikiran sesat.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Utamakanlah sifat Satya dan Dapat Dipercaya. Ikutilah Kebenaran. Inilah yang
dinamakan menjunjung Kebajikan.”
3.
“Pada
waktu mencintai seseorang, mengharapkannya hidup terus, setelah benci
mengharapkannya segera mati. Inilah pikiran sesat. Sungguh ini bukan pembawa
bahagia, melainkan ajakan pikiran sesat.” (Sabda
Suci XII.10)
1.
Rajamuda
Qi Jing Gong 齊景公
[547 SM – 490 SM] bertanya tentang pemerintahan kepada Kong Zi 孔子.
2.
Kong
Zi bersabda, “Pemimpin hendaklah dapat menempatkan diri sebagai pemimpin,
pembantu sebagai pembantu, orang tua sebagai orang tua dan anak sebagai
anak.”
3.
Rajamuda
Qi itu berkata, “Shanzai 善哉
(Alangkah Baiknya) ! Sungguh tepat. Kalau seorang
pemimpin tidak dapat menempatkan diri sebagai pemimpin, pembantu tidak sebagai
pembantu, orang tua tidak sebagai orang tua dan anak tidak sebagai anak,
meskipun berkecukupan makanan, dapatkah menikmatinya ?” (Sabda
Suci XII.11)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Untuk memutuskan suatu perkara dengan tiada pihak yang menaruh sesal,
kiranya hanya You 由
{nama kecil Zi Lu} seorang yang dapat melakukannya.”
2.
Zi
Lu 子路
tidak pernah menangguhkan perkara hari ini sampai besok. (Sabda
Suci XII.12)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Untuk memutuskan perkara didalam ruang pengadilan, Aku dapat
menyelesaikan seperti orang lain, tetapi yang seharusnya diutamakan adalah
mengusahakan agar orang tidak saling mendakwa.”
(Sabda
Suci XII.13)
Zi
Zhang 子張
bertanya tentang pemerintahan.
Kong Zi 孔子
bersabda, “Janganlah pernah merasa lelah memikiran kewajiban dan berbuatlah
dengan penuh Satya.” (Sabda
Suci XII.14)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Luaskan pengetahuanmu dengan membaca Kitab-Kitab dan batasilah dirimu
dengan Kesusilaan.
Dengan demikian kamu tidak melanggar Kebenaran.” (Sabda
Suci XII.15)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) selalu mengingat akan kebaikan orang lain,
tapi tidak pernah mengingat-ingat keburukan orang lain. Seorang xiaoren 小人
(rendah budi) berbuat sebaliknya.” (Sabda
Suci XII.16)
Ji
Kangzi 季康子
bertanya
tentang pemerintahan kepada Kong Zi 孔子.
Kong Zi bersabda, “Makna memerintah adalah meluruskan. Bila kamu menjadi pelopor
berbuat lurus, siapakah berani berbuat tidak lurus ?” (Sabda
Suci XII.17)
Ji
Kangzi 季康子
merasa susah karena banyak pencuri di daerahnya, lalu
bertanya kepada Kong Zi 孔子.
Kong Zi bersabda, “Bila kamu tidak tamak akan harta benda, sekalipun diberi upah
tidak akan ada orang yang mau mencuri !” (Sabda
Suci XII.18)
1.
Ji
Kangzi 季康子
bertanya, “Bagaimanakah bila orang-orang yang ingkar dari Jalan Suci dibunuh
agar Jalan Suci bisa berkembang
?”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kamu memangku jabatan pemerintahan mengapa harus membunuh ? Bila kamu berbuat baik, niscaya rakyat akan
mengikuti berbuat baik. Kebajikan seorang pembesar laksana angin dan Kebajikan
rakyat laksana rumput. Kemana angin bertiup, ke situlah rumput mengarah !”
(Sabda
Suci XII.19)
1.
Zi
Zhang 子張
bertanya, “Bagaimanakah yang dinamai seorang siswa yang telah berhasil ?”
2.
Kong
Zi 孔子
menjawab, “Apa yang kau maksudkan dengan kata ‘telah berhasil’
?”
3.
Zi
Zhang berkata, “Yaitu seseorang yang ternama dalam negeri dan ternama pula di
dalam keluarganya.”
4.
Kong
Zi bersabda, “Itu hanya orang yang ternama saja, belum bisa dinamakan seorang
siswa yang ‘telah berhasil’.”
5.
“Seorang
siswa yang telah berhasil itu menyukai Kebenaran dengan segala kemurnian dan
kelurusan hatinya, pandai memeriksa kata-kata dan melihat wajah seseorang serta
selalu memikirkan bawahannya. Dengan demikian dalam negara ia telah berhasil dan
dalam keluarga-pun ia telah berhasil.”
6.
“Sedangkan orang yang ternama itu mungkin
hanya seorang yang penampilan luarnya saja nampak berlaku Cinta Kasih, tetapi
tidak demikian halnya apa yang terkandung di dalam hatinya. Orang yang (licik)
demikian ini besar kemungkinan dapat ternama didalam negeri dan didalam
keluarga.” (Sabda
Suci XII.20)
1.
Fan
Chi 樊遲
ikut bertamasya ke tempat panggung pemujaan untuk memohon hujan dan bertanya,
“Murid memberanikan bertanya, apakah yang dimaksud dengan menjunjung Kebajikan,
memperbaiki kesalahan dan menyingkirkan pikiran sesat itu
?”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sungguh pertanyaan yang baik. Mendahulukan pengabdian dan
membelakangkan hasil, bukankah ini sikap yang menjunjung Kebajikan ? Menyerang
keburukan sendiri dan tidak menyerang keburukan orang lain, bukankah ini cara
memperbaiki kesalahan ? Bila suatu pagi menuruti nafsu amarah (emosi) lalu
melupakan diri dan melupakan orang tua, bukankah ini pikiran sesat ?”
(Sabda
Suci XII.21)
1.
Fan
Chi 樊遲
bertanya
tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子
bersabda, “Yaitu mencintai manusia.”
2.
Fan
Chi bertanya lagi tentang Kebijaksanaan. Kong Zi bersabda, “Yaitu mengenal
manusia.”
3.
Melihat
Fan Chi belum dapat menangkap artinya, Kong Zi bersabda, “Angkatlah orang-orang
yang lurus diatas orang-orang yang bengkok. Dengan demikian dapat mengubah yang
bengkok menjadi lurus.”
4.
Setelah
Fan Chi mundur dan bertemu dengan Zi Xia 子夏,
ia lalu berkata, “Tadi aku menjumpai Guru dan bertanya
tentang Kebijaksanaan. Guru menjawab, ‘Angkatlah orang-orang yang lurus diatas
orang-orang yang bengkok. Dengan demikian dapat mengubah yang bengkok menjadi
lurus.’ Apa maksudnya ?”
5.
Zi
Xia menjawab, “Sungguh kata-kata yang baik ! Dahulu ketika Shun 舜
[2255 SM – 2205 SM] menguasai dunia, diantara menteri-menterinya Beliau
mengangkat Gao Yao 皋陶.
Akibatnya orang-orang yang tidak berperi Cinta Kasih dapat dijauhkan. Ketika
Kaisar Shang Cheng Tang 商成湯
[1766 SM – 1753 SM] menguasai dunia, diantara banyak menterinya Beliau
mengangkat Yi Yin 伊尹,
maka orang-orang yang tidak berperi Cinta Kasih dapat dijauhkan.” (Sabda
Suci XII.22)
Zi
Gong 子貢
bertanya tentang persahabatan.
Kong Zi 孔子
bersabda, “Bila kawan bersalah, berilah nasehat dengan sikap Satya agar dapat
kembali ke Jalan Suci. Kalau dia tidak mau menurut, janganlah
mendesaknya, itu hanya akan memalukan diri sendiri.” (Sabda
Suci XII.23)
Zeng
Zi 曾子
berkata, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan)
menggunakan pengetahuan Kitab untuk memupuk persahabatan dan dengan persahabatan
mengembangkan Cinta Kasih.”
(Sabda
Suci XII.24)
Bab
XIII
Zi
Lu
Zi Lu 子路
bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子
bersabda, “Jadikanlah dirimu pelopor dalam berjerih payah melaksanakan
tugas.” Ketika Zi Lu minta penjelasan lebih jauh, Kong Zi bersabda,
“Pantang merasa capai.” (Sabda
Suci XIII.1)
1.
Zhong
Gong 仲弓
yang
bekerja sebagai pengurus rumah tangga keluarga bangsawan Ji 季氏,
bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子
bersabda, “Tempatkanlah orang-orang sesuai dengan kecakapannya, maafkanlah
kesalahan-kesalahan kecil dan angkatlah orang-orang
bijaksana.”
2.
Zhong
Gong bertanya pula, “Bagaimanakah dapat mengetahui kecakapan seseorang untuk
memangku suatu jabatan ?” Kong Zi bersabda, “Angkatlah mereka yang kauketahui,
yang belum kau ketahui, kiranya orang lain dapat memberi keterangan tentangnya.”
(Sabda
Suci XIII.2)
1.
Zi
Lu 子路
bertanya, “Kalau rajamuda Wei Ling Gong 衛靈公
[534 SM – 493 SM] mengangkat Guru dalam pemerintahannya, apakah yang akan Guru
lakukan lebih dahulu ?”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Akan Kubenarkan lebih dahulu nama-nama.”
3.
Zi
Lu berkata, “Mengapakah demikian ? Jawaban Guru jauh dari persoalannya.
Mengapakah perlu lebih dahulu membenarkan nama-nama ?”
4.
Kong
Zi bersabda, “Oh, You 由
{nama kecil Zi Lu}, sungguh kasar engkau ! Seorang
Junzi 君子
(Susilawan)
bila belum memahami sesuatu tidak lekas-lekas mengeluarkan
pendapat.”
5.
“Bilamana
nama-nama tidak benar, maka pembicaraan tidak sesuai dengan hal yang
sesungguhnya, maka segala urusan tak dapat dilakukan
baik-baik.”
6.
“Bila
pekerjaan tak dapat dilakukan baik-baik, Kesusilaan dan Musik tak dapat
berkembang. Bila Kesusilaan dan Musik tidak dapat berkembang, hukum-pun tidak
dapat dilakukan dengan tepat. Bila hukum tidak dapat dilakukan dengan tepat,
maka rakyat akan merasa tiada tempat untuk menaruhkan kaki dan
tangannya.”
7.
“Bagi
seorang Junzi, nama itu harus sesuai dengan yang diucapkan dan kata-kata itu
harus sesuai dengan perbuatannya. Itulah sebabnya seorang Junzi tidak
gampang-gampang mengucapkan kata-kata.” (Sabda
Suci XIII.3)
1.
Fan
Chi 樊遲
mohon belajar cara bersawah. Kong Zi 孔子
menjawab, “Didalam hal ini Aku tidak menang dibandingkan dengan seorang petani
tua.” Fan Chi bertanya lagi cara berkebun, dan dijawab Kong Zi, “Aku tidak
menang dibandingkan dengan seorang tukang kebun yang tua.”
2.
Fan
Chi keluar. Kong Zi bersabda, “Sungguh sempit pandangan Fan Xu 樊須
{nama kecil Fan Chi}.”
3.
“Kalau
seorang atasan dapat menyukai Kesusilaan, niscaya rakyat tiada yang berani tidak
hormat. Kalau seorang atasan menyukai Kebenaran, niscaya rakyat tiada yang
berani tidak patuh. Kalau seorang atasan menyukai Sikap Dapat Dipercaya, niscaya
rakyat tiada yang berani tidak menggunakan perasaan. Bila dapat berbuat
demikian, dari ke empat penjuru, rakyat akan datang kepadanya dengan mendukung
anak-anaknya sekalian. Untuk apa ia bertanya-tanya tentang bertanam ?”
(Sabda
Suci XIII.4)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang hafal luar kepala ketiga ratus nyanyian dalam
Kitab《Shi
Jing》詩經
(Kitab Sanjak), tetapi didalam memangku jabatan negara tidak dapat berhasil,
diutus ke luar negeri tidak dapat memberikan keterangan dengan tegas, sekalipun
ia belajar lebih banyak lagi, apa gunanya ?” (Sabda
Suci XIII.5)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila diri telah lurus, dengan tanpa memerintah semuanya akan berjalan
beres.
Bila diri tidak lurus, sekalipun memerintah tidak akan diturut.” (Sabda
Suci XIII.6)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Pemerintahan negeri Lu 魯國
dan
Wei 衛國
seperti keadaan kakak dan adik.”
(Sabda
Suci XIII.7)
Kong
Zi 孔子
berbicara tentang pangeran Jing 公子荊
dari
negeri Wei 衛國,
“Dia sungguh seorang kepala keluarga (bangsawan) yang baik.
Ketika baru sedikit pendapatannya, ia berkata, ‘hampir cukup’. Sesudah agak
banyak, ia berkata, ‘hampir mencukupi semuanya.’ Dan setelah kaya raya, ia
berkata, ‘hampir semuanya baik ?’.” (Sabda
Suci XIII.8)
1.
Ketika
Kong Zi 孔子
di negeri Wei 衛國,
Ran You 冉有
menyaisi
keretanya.
2.
Kong
Zi bersabda, “Sungguh padat penduduknya.”
3.
Ran
You bertanya, “Setelah padat penduduknya, apa pula yang harus dikembangkan ?”
Kong Zi bersabda, “Kemakmurannya.”
4.
“Setelah
makmur, apa pula yang perlu dikembangkan ?” Kong Zi bersabda, “Pendidikannya.”
(Sabda
Suci XIII.9)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kalau ada yang mau memberi jabatan negara kepadaKu, dalam setahun
akan dapat Kubereskan dan dalam tiga tahun Kusempurnakan negeri
itu.”
(Sabda
Suci XIII.10)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila orang-orang baik dapat berturut-turut seratus tahun memerintah
negara, niscaya dapat mengubah yang jahat menjadi baik, sehingga tidak perlu
adanya hukuman mati dan lain-lain.
Sungguh benar peribahasa ini.” (Sabda
Suci XIII.11)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila bangkit raja yang benar, masih diperlukan satu jaman untuk
mengembalikan dunia ini kepada Cinta Kasih.”
(Sabda
Suci XIII.12)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kalau seseorang dapat meluruskan diri, apa sukarnya mengurus pemerintahan ? Kalau tidak dapat meluruskan diri,
bagaimanakah mungkin meluruskan orang lain ?” (Sabda
Suci XIII.13)
Ran
You 冉有
pulang
dari istana, Kong Zi 孔子
bertanya, “Mengapakah sampai larut malam ?” Dijawab,
“Ada urusan pemerintahan.” Kong Zi
bersabda, “Kukira ini hanya urusan pribadi saja ! Kalau benar-benar ada
urusan pemerintahan, sekalipun Aku tidak menjabat apa-apa, kiranya Aku akan
mendengar pula.” (Sabda
Suci XIII.14)
1.
Rajamuda
Lu Ding Gong 魯定公
[509 SM – 495 SM] bertanya, “Adakah sepatah kata yang dapat membangun negeri ?”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kata-kata tidak dapat diringkas sedemikian itu. Semuanya pernah
mengucapkan, ‘menjadi pemimpin itu sukar, namun menjadi pembantu-pun tidak
mudah’. Kalau orang benar-benar mengerti sukarnya menjadi pemimpin, bukankah ini
berarti sepatah kata dapat membangun negeri ?”
3.
Rajamuda
Lu Ding Gong bertanya lagi, “Adakah sepatah kata yang dapat merobohkan negeri
?”
4.
Kong
Zi bersabda, “Kata-kata tidak dapat diringkas sedemikian itu. Semuanya pernah
mengucapkan, ‘Sesungguhnya aku tidak senang menjadi pemimpin, hanya aku senang
karena dengan kedudukanku ini tidak ada yang berani membantah kata-kataku’.
Kalau dalam hal-hal yang baik dan tiada yang berani membantah, memang ini baik
pula. Tetapi dalam hal-hal yang tidak baik dan tiada yang berani membantah,
bukankah ini berarti sepatah kata dapat merobohkan negeri ?” (Sabda
Suci XIII.15)
Rajamuda
negeri Ye 葉公
bertanya
tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子
bersabda, “Gembirakanlah yang dekat agar yang jauh suka datang.”
(Sabda
Suci XIII.16)
Zi
Xia 子夏
yang menjadi Kepala Daerah Jufu 莒父宰
bertanya
tentang pemerintahan.
Kong Zi 孔子
bersabda, “Janganlah ingin cepat-cepat berhasil dan janganlah mengutamakan
keuntungan kecil. Kalau engkau ingin cepat-cepat berhasil, engkau takkan
maju. Kalau engkau mengutamakan keuntungan kecil, perkara-perkara besar takkan
dapat kau sempurnakan.” (Sabda
Suci XIII.17)
1.
Rajamuda
negeri Ye 葉公
berkata kepada Kong Zi 孔子,
“Di daerahku ini ada seorang yang sangat jujur, tatkala ayahnya mencuri kambing,
anaknya datang mengadukannya.”
2.
Kong
Zi bersabda, “Orang-orang jujur di daerahKu lain. Seorang ayah melindungi
anaknya dan seorang anak melindungi ayahnya. Di dalam perbuatan itulah terletak
Kejujuran.” (Sabda
Suci XIII.18)
Fan
Chi 樊遲
bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子
bersabda, “Didalam rumah hendaklah bersikap hormat, melakukan tugas hendaklah
sungguh-sungguh dan kepada orang lain hendaklah bersikap Satya. Hal ini sekalipun hidup di antara suku bangsa Yi 夷族
atau Di 狄族,
janganlah disia-siakan.” (Sabda
Suci XIII.19)
1.
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Bagaimanakah orang yang boleh disebut Siswa itu
?”
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Didalam tingkah lakunya kenal rasa malu, bila diutus ke luar negeri
tidak menghinakan perintah rajanya.
Demikianlah seorang Siswa itu.”
2.
Zi
Gong berkata pula, “Mohon bertanya orang yang setingkat lebih rendah
daripadanya.” Kong Zi bersabda, “Yaitu seorang yang didalam keluarganya terpuji
Laku Baktinya dan didalam kampung terpuji sikap Rendah
Hatinya.”
3.
Zi
Gong berkata lagi, “Mohon bertanya orang yang setingkat lebih rendah
daripadanya.” Kong Zi bersabda, “Yaitu seorang yang kata-katanya Dapat Dipercaya
dan perbuatannya dapat memberikan hasil. Orang semacam ini meskipun sudah
mempunyai cacat-cacat rendah budi, ia masih masuk
hitungan.”
4.
Zi
Gong bertanya, “Bagaimanakah tentang pejabat-pejabat negara saat ini ?” Kong Zi
bersabda, “O, para gentong nasi itu ? Mana boleh masuk hitungan !” (Sabda
Suci XIII.20)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kalau tidak dapat Kuperoleh seorang yang benar-benar dapat berlaku
Teguh, cukuplah kalau kudapatkan seorang yang berkemauan keras dan bercita-cita
tinggi ! Seorang yang berkemauan keras ada harapan maju
dan seorang yang bercita-cita tinggi tidak suka melakukan perbuatan rendah.”
(Sabda
Suci XIII.21)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang di daerah Selatan mempunyai pepatah ‘Seorang yang tiada
keteguhan hati takkan dapat menjadi seorang pawang atau tabib’. Sungguh baik
kata-kata ini.”
2.
“Dalam
kitab《Yi
Jing XXXII》易經
(Kitab
Perubahan) tertulis, ‘Seseorang yang tiada teguh dalam Kebajikan, niscaya mudah
beroleh malu’.”
3.
Kong
Zi bersabda, “Orang yang tidak mengerti ini, tentulah karena belum mempelajari
ayat ini.” (Sabda
Suci XIII.22)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) dapat rukun meskipun tidak dapat sama,
sedang seorang xiaoren dapat sama meskipun tidak dapat rukun.” (Sabda
Suci XIII.23)
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Bagaimanakah tentang seorang yang disukai seluruh penduduk kampungnya ?”
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Itu belum cukup.”
Zi Gong bertanya lagi, “Bagaimanakah tentang seorang yang dibenci seluruh
penduduk kampung ?” Kong Zi bersabda, “Itupun belum cukup. Yang sebaik-baiknya
adalah kalau ia disukai orang-orang yang baik dan dibenci orang-orang yang jahat
di kampung itu.” (Sabda
Suci XIII.24)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Seorang Junzi 君子
(Susilawan) mudah dilayani tapi sukar disenangkan. Bila disenangkan dengan hal
yang tidak dalam Jalan Suci, ia tidak dapat merasa senang. Tetapi didalam
menyuruh bawahannya, ia selalu menyesuaikan dengan kecakapan bawahannya
itu.”
2.
“Seorang
xiaoren 小人
(rendah budi) sukar dilayani tetapi mudah disenangkan. Meski disenangkan dengan
hal yang tidak dalam Jalan Suci, ia dapat merasa senang dan didalam menyuruh
bawahannya, ia menuntut orang itu dapat menyiapkan segalanya.” (Sabda
Suci XIII.25)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) berwibawa tetapi tidak congkak, seorang xiaoren 小人
(rendah budi) congkak tetapi tidak berwibawa.”
(Sabda
Suci XIII.26)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Sifat keras kemauan, tahan uji, sederhana dan tidak mudah mengucapkan
kata-kata, itu dekat dengan peri Cinta Kasih.”
(Sabda
Suci XIII.27)
Zi
Lu 子路
bertanya, “Bagaimanakah seseorang yang boleh disebut seorang Siswa itu ?” Kong Zi 孔子
bersabda, “Seseorang yang dapat sungguh-sungguh, setia dan rukun, bolehlah
disebut seorang Siswa. Dengan kawannya dia sungguh-sungguh dan setia,
dengan saudara dapat sabar dan rukun.” (Sabda
Suci XIII.28)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila seseorang yang benar-benar baik dapat memberikan pendidikan
kepada rakyat selama tujuh tahun, niscaya rakyat dapat disiapkan baik-baik bila
sampai terjadi perperangan.”
(Sabda
Suci XIII.29)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Memerintah maju perang rakyat yang tidak diberi pendidikan, itu sama
saja dengan membuang mereka.”
(Sabda
Suci XIII.30)
Bab
XIV
Yuan
Xian bertanya
1.
Yuan
Xian 原宪
bertanya tentang perbuatan yang memalukan. Kong Zi 孔子
bersabda, “Negara dalam Jalan Suci, hanya tahu gaji saja. Negara ingkar dari
Jalan Suci, juga hanya tahu gaji saja. Inilah perbuatan yang
memalukan.”
2.
Yuan
Xian bertanya lagi, “Orang yang sudah dapat mengalahkan sifat suka menang
sendiri, menyombongkan diri sendiri, pendendam dan tamak, dapatkah dinamai
seorang yang berperi Cinta Kasih ?”
3.
Kong
Zi bersabda, “Ia sudah melakukan hal yang sukar, tetapi tentang Cinta Kasihnya,
Aku belum tahu.” (Sabda
Suci XIV.1)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Siswa yang hanya mendambakan kesenangan saja, belum cukup
disebut seorang Siswa.”
(Sabda
Suci XIV.2)
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Bila negeri dalam Jalan Suci, hendaklah berani didalam kata-kata dan berani
didalam perbuatan.
Bila negeri ingkar dari Jalan Suci, hendaklah berani dalam perbuatan dan
mengalah dalam bicara.” (Sabda
Suci XIV.3)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang berKebajikan, niscaya dapat berbicara baik, tetapi
seorang yang dapat berbicara baik belum tentu berKebajikan.
Seorang yang berperi Cinta Kasih niscaya berani, tetapi seorang yang berani
belum tentu berperi Cinta Kasih.” (Sabda
Suci XIV.4)
1.
Nan
Gong Gua 南宮括
bertanya kepada Kong Zi, “Raja Yi 羿
adalah seorang ahli memanah dan Raja Ao 奡
termasyhur
kuat menggerakkan perahu di daratan, tetapi keduanya mati tidak wajar. Kaisar
Xia Da Yu 夏大禹
[2205 SM – 2179 SM] dan Hou Ji 后稷
adalah
orang-orang yang terkenal tapi masih mau bercocok tanam, keduanya bahkan
memperoleh dunia ini. Mengapakah demikian ?” Kong Zi 孔子
tidak menjawab.
2.
Setelah
Nan Gong Gua keluar, Kong Zi bersabda, “Sungguh Junzi 君子
(Susilawan) orang ini ! Sungguh menjunjung Kebajikan
orang ini.” (Sabda
Suci XIV.5)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan)
tetapi tidak berperi Cinta Kasih, adakah itu ? Tapi seorang xiaoren 小人
(rendah budi) belum pernah ada yang berperi Cinta Kasih.” (Sabda
Suci XIV.6)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila seseorang benar-benar mencintai, dapatkah tidak berjerih payah ? Kalau benar-benar Satya, dapatkah tidak memberikan
bimbingan ?” (Sabda
Suci XIV.7)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila negeri Zheng 鄭國
berkirim surat keluar negeri, lebih dahulu Pi Chen 裨諶
disuruh membuat konsepnya, Shi Shu 世叔
disuruh memeriksa, Menteri Luar Negeri 行人
Zi Yu 子羽
disuruh
memperbaiki dan Perdana Menteri Zi Chan 子產
dari
Dongli 東里
disuruh menyempurnakan.” (Sabda
Suci XIV.8)
1.
2.
3.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Miskin tanpa menggerutu itu sukar, tetapi Kaya tanpa merasa sombong
itu mudah.”
(Sabda
Suci XIV.10)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Meng Gongchuo 孟公綽
bila disuruh memangku jabatan Menteri bagi Kepala Keluarga bangsawan Zhao
趙氏
dan
Wei 魏氏
di
negeri Jin 晉國,
ia masih sanggup mengerjakan. Tetapi
ia tidak mampu untuk menjadi pembesar di negeri Teng 滕國 atau Xue 薛國 yang kecil itu.” (Sabda
Suci XIV.11)
1.
Zi
Lu 子路
bertanya tentang seorang yang sempurna. Kong Zi 孔子
bersabda, “Harus mempunyai kecakapan seperti Zang Wuzhong 臧武仲,
tidak tamak seperti Meng Gongchuo 孟公綽,
berani seperti Bian Zhuang Zi 卞莊子,
banyak pengetahuan seperti Ran Qiu 冉求
dan
segenap tingkah lakunya sesuai dengan Kesusilaan dan Musik. Demikianlah seorang
yang sempurna itu.”
2.
Kong
Zi kemudian bersabda pula, “Tapi untuk masa sekarang ini, seseorang yang jika
melihat keuntungan tetap ingat akan Kebenaran, jika menghadapi bahaya tetap
berani menetapi Firman, sekalipun lama menghadapi penderitaan juga tetap tidak
melupakan janji-janji yang telah diucapkannya, orang semacam ini sudah cukup
untuk dinamakan seorang yang sempurna.” (Sabda
Suci XIV.12)
1.
Kong
Zi 孔子
bertanya tentang Gongshu Wenzi 公叔文子
kepada
Gongming Jia 公明賈,
“Benarkah ia tidak suka berbicara, tertawa dan mengambil sesuatu ?”
2.
Gongming
Jia menjawab, “Itu tidak benar. Pada saat perlu bicara, beliau akan berbicara,
karena itu kata-katanya tidak menjemukan. Pada saat-saat yang menggembirakan,
beliau juga tertawa, karena itu tertawanya tidak menjemukan. Dan bila sesuai
dengan Kebenaran, beliau-pun mau untuk mengambil, maka hal mengambilnya-pun
tidak menjemukan.”
3.
Kong
Zi bersabda, “Benarkah demikian ? Benarkah demikian ?” (Sabda
Suci XIV.13)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Zang Wuzhong 臧武仲
setelah
menduduki daerah Feng 封地,
baru mengajukan permohonan kepada rajamuda negeri Lu untuk memangku jabatan
ditempat itu.
Biarpun ada orang mengatakan bahwa dia tidak memaksa, Aku tidak percaya.”
(Sabda
Suci XIV.14)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Rajamuda Jin Wen Gong 晉文公
[636 SM – 628 SM] bermuslihat dan tidak lurus.
Rajamuda Qi Huan Gong 齊桓公
[685 SM – 643 SM] lurus dan tidak bermuslihat.” (Sabda
Suci XIV.15)
1.
Zi
Lu 子路
bertanya, “Ketika Rajamuda Qi Huan Gong 齊桓公
[685 SM – 643 SM] membunuh Pangeran Jiu 公子糾,
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Rajamuda Qi Huan Gong menjadi rajamuda pemimpin dengan tanpa
menggunakan kekerasan senjata, ini semua tidak lain karena daya upaya Guan
Zhong. Disinilah peri Cinta Kasihnya ! Disinilah peri Cinta Kasihnya !”
(Sabda
Suci XIV.16)
1.
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Bukankah Guan Zhong 管仲
itu tidak berperi Cinta Kasih ? Rajamuda Qi Huan Gong
齊桓公
[685 SM – 643 SM] sudah membunuh pangeran Jiu 公子糾,
tapi Guan Zhong tidak mau melakukan bela mati dan bahkan mau menjadi menteri
daripada rajamuda Qi Huan Gong.”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Didalam membantu rajamuda Qi Huan Gong, Guan Zhong dapat mengepalai
para rajamuda lainnya sehingga dunia mendapat pemerintahan yang baik, bahkan
sampai kini rakyat masih dapat merasakan faedahnya. Kalau tidak karena jasa Guan
Zhong, kita mungkin sudah menjadi orang yang rambutnya diurai dan memakai baju
yang berbelah ke kiri.”
3.
“Masakan
dia mau berbuat seperti laki-laki atau perempuan biasa yang hanya kukuh pada
perkara-perkara kecil ? Jika ia hanya menurutkan perkara-perkara kecil, meski ia
membunuh diri, mati di selokan, tidak akan ada orang yang memperdulikannya.”
(Sabda
Suci XIV.17)
1.
Menteri
Besar negeri Wei 衛國
yang
bernama Gongshu Wenzi 公叔文子
merekomendasikan
pembantunya yang bernama Zhuan 僎
sehingga
ia diangkat menjadi pejabat tinggi yang setara
dengannya.
2.
Mendengar
itu, Kong Zi 孔子
bersabda, “Sungguh cocok ia (Gongshu Wenzi) diberi
gelar Wen 文
(Pujangga).” (Sabda
Suci XIV.18)
1.
Kong
Zi 孔子
membicarakan tentang rajamuda Wei Ling Gong 衛靈公
[534
SM – 493 SM] yang ingkar dari Jalan Suci. Ji Kangzi 季康子
bertanya,
“Kalau demikian mengapakah tidak hancur kekuasaannya
?”
2.
Kong
Zi menjawab, “Zhong Shuyu 仲叔圉
diangkat sebagai pemimpin penyambut tamu negara, Zhu Tuo 祝鮀
diangkat sebagai pemimpin upacara di Miao Leluhurnya dan Wangsun Jia
王孫賈
diangkat
sebagai panglima tentaranya. Dengan demikian bagaimanakah dapat hancur
kekuasaannya ?” (Sabda
Suci XIV.19)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang suka omong besar, akan sukar dapat melaksanakan
kata-katanya.”
(Sabda
Suci XIV.20)
1.
Menteri
negeri Qi 齊國,
Chen Cheng 陳成
membunuh
rajamuda Qi Jian Gong 齊簡公
[484 SM – 482 SM].
2.
Kong
Zi 孔子
setelah mandi dan keramas segera pergi ke istana untuk memberikan laporan kepada
rajamuda Lu Ai Gong 魯哀公
[494 SM – 467 SM], “Chen Heng 陳恆
{nama alias Chen Cheng} telah membunuh rajanya, mohon diadakan tindakan untuk
menghukumnya.”
3.
Rajamuda
Lu Ai Gong menjawab, “Beritahukanlah kepada tiga keluarga bangsawan besar
itu.”
4.
(Setelah
keluar) Kong Zi bersabda, “Karena Aku pernah menjadi menteri, maka tidak berani
tidak memberi laporan, tetapi Rajamuda berkata supaya dilaporkan kepada tiga
Keluarga Bangsawan Besar itu.”
5.
Beliau
memberi laporan kepada tiga keluarga bangsawan besar itu, tetapi mereka tidak
menyetujuinya. Kong Zi bersabda, “Aku pernah menjadi menteri, maka tidak berani
tidak memberi laporan.” (Sabda
Suci XIV.21)
Zi
Lu 子路
bertanya bagaimanakah mengabdi kepada raja.
Kong Zi 孔子
bersabda, “Janganlah menipunya, tetapi berterus teranglah berani memberi
peringatan.” (Sabda
Suci XIV.22)
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Majunya seorang Junzi 君子
(Susilawan) itu menuju ke atas dan majunya seorang xiaoren 小人
(siaujin ~ rendah budi) itu menuju ke bawah.”
(Sabda
Suci XIV.23)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Jaman dahulu orang belajar bertujuan untuk membina
diri.
Jaman sekarang orang belajar dengan tujuan hanya untuk memamerkan dirinya kepada
orang lain.” (Sabda
Suci XIV.24)
1.
Qu
Boyu 蘧伯玉
mengutus
seseorang menemui Kong Zi 孔子.
Setelah bersama duduk, Kong Zi bertanya, “Bagaimanakah pribadi tuanmu itu
?”
2.
Utusan
itu menjawab, “Tuanku itu adalah orang yang selalu berusaha mengurangi
kesalahannya, tetapi selalu merasa masih belum dapat.”
3.
Setelah
utusan itu keluar, Kong Zi bersabda, “Sungguh seorang utusan yang baik ! Sungguh
seorang utusan yang baik !” (Sabda
Suci XIV.25)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Kalau tidak ada hubungannya dengan (kewajiban dan) kedudukanmu, janganlah ikut
campur tangan.”
2.
Zeng
Zi 曾子
berkata, “Seorang Junzi didalam pikirannya tidak melantur-lantur keluar dari
kedudukannya.” (Sabda
Suci XIV.26)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) malu bila kata-katanya melampaui perbuatannya.”
(Sabda
Suci XIV.27)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“
2.
Zi
Gong 子貢
berkata, “Inilah Jalan Suci yang telah Guru jalani
sendiri.” (Sabda
Suci XIV.28)
Zi
Gong 子貢
sering mengecam orang lain. Kong Zi 孔子
bersabda, “Ci 賜
{nama kecil Zi Gong}, engkau pandai bukan ? Aku tidak
mempunyai waktu untuk berbuat sepertimu.” (Sabda
Suci XIV.29)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Jangan menyesal orang lain tidak mengenal
dirimu, tetapi menyesallah kalau dirimu tidak mempunyai kecakapan.” (Sabda
Suci XIV.30)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Tidak berprasangka akan kecurangan orang lain, tidak mencurigai apakah seseorang tidak mempercayainya,
tetapi dapat merasa kalau ada sesuatu yang tidak benar, inilah laku seorang yang
Bijaksana.” (Sabda
Suci XIV.31)
1.
Weisheng
Mu 微生畝
bertanya kepada Kong Zi 孔子,
“Mengapakah Qiu 丘
{nama kecil Kong Zi} selalu repot ke mana-mana ? Apakah
itu tidak menyebabkanmu seperti orang yang suka memutar lidah
?”
2.
Kong
Zi menjawab, “Bukannya Aku berani bersilat lidah, tetapi Aku benci akan sifat
kukuh.” (Sabda
Suci XIV.32)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kuda dinamai kuda yang baik bukan hanya karena tenaganya saja yang
kuat, melainkan karena sifat-sifat lainnya yang Bajik pula.”
(Sabda
Suci XIV.33)
1.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kalau demikian, dengan apa engkau dapat membalas Kebajikan ?”
3.
“Balaslah
kejahatan dengan kelurusan dan balaslah Kebajikan dengan Kebajikan.”
(Sabda
Suci XIV.34)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Akh, tiada orang yang mengenal Aku.”
2.
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Apakah maksudnya tiada orang yang mengenal Guru
?”
3.
Kong
Zi bersabda, “Aku tidak menggerutu kepada Tian YME, tidak pula menyesali
manusia. Aku hanya belajar dari tempat yang rendah ini, terus maju menuju
tinggi. Tian YME-lah yang mengerti diriKu.” (Sabda
Suci XIV.35)
1.
Gongbo
Liao 公伯寮
memfitnah
Zi Lu 子路
di hadapan Kepala Keluarga Bangsawan Ji 季氏.
Zifu Jingbo 子服景伯
datang kepada Kong Zi 孔子
dan melapor, “Tuanku nampaknya keras kepala membenarkan hasutan Gongbo Liao,
tetapi saya masih mempunyai tenaga untuk membunuh Gongbo Liao dan menyeret
mayatnya ke tengah pasar.”
2.
Kong
Zi bersabda, “Jika Jalan Suci akan dapat dilaksanakan dan berkembang, itulah
Firman Tian, sebaliknya jika Jalan Suci itu harus musnah, itupun sudah menjadi
Firman Tian. Apa yang dapat dilakukan Gongbo Liao terhadap Firman Tian ?”
(Sabda
Suci XIV.36)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Di antara orang-orang bijaksana ada yang menyingkiri dunia, ada yang
menyingkiri negerinya, ada yang menyingkiri wajah-wajah dan ada pula yang
menyingkiri kata-kata.”
2.
Kong
Zi bersabda pula, “Orang yang melakukan ini sudah ada tujuh.” (Sabda
Suci XIV.37)
1.
Zi
Lu 子路
bermalam di Shi Men 石門
(Gerbang Batu). Keesokan harinya penjaga pintu bertanya, “Engkau dari mana ?” Zi
Lu menjawab, “Dari tempat Kong Zi 孔子.”
2.
“O,
dari orang yang masih hendak menjalankan hal yang sudah diketahuinya tidak akan
dapat dijalankan itu ?” (Sabda
Suci XIV.38)
1.
Tatkala
berada di negeri Wei 衛國,
Kong Zi 孔子
menabuh Qing 磬
{semacam alat musik yang dibuat dari batu}. Ketika itu lewatlah seorang yang
mendukung keranjang rumput didepan pintu kediamanNya yang kemudian berkata,
“Sungguh sepenuh hati memukulnya.”
2.
Sebentar
kemudian berkata pula, “Sungguh jelas ! Lagunya merayu seolah berkata, ‘Tiada
orang yang mengenal Aku !’ Tetapi kalau tidak ada yang mau mengenalNya,
mengapakah tidak dihentikan saja ? (Dalam hal) Menyeberangi sungai, jika airnya
dalam menyeberanglah beserta pakaian di badan, jika airnya dangkal bolehlah
menarik pakaian ke atas’.”
3.
Kong
Zi bersabda, “Sungguh tegas orang ini. Tetapi apakah sukarnya kalau hanya begitu
?” (Sabda
Suci XIV.39)
1.
Zi
Zhang 子張
bertanya, “Didalam kitab《Shu
Jing》書經
(Kitab Sejarah) tertulis ‘Kaisar Shang Gao Zong 商高宗
(gelar bagi kaisar Shang Wu Ding 商武丁
[1324 SM – 1265 SM]) pada masa berkabung tiga tahun tidak berbicara di sidang !’ Mengapakah begitu
?”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Ini bukan hanya kaisar Shang Gao Zong saja,
orang-orang kuno semua menjalankannya. Bila kaisar mangkat, seratus jawatan itu
membereskan persoalan-persoalan sendiri. Selama tiga tahun itu perdana
menterinyalah yang memimpin.” (Sabda
Suci XIV.40)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila yang berkedudukan tinggi menyukai Kesusilaan, niscaya mudah
menyuruh rakyat mengikutinya.”
(Sabda
Suci XIV.41)
1.
Zi
Lu 子路
bertanya tentang seorang Junzi 君子
(Susilawan).
Kong Zi 孔子
bersabda, “Ia membina dirinya dengan penuh hormat.”
2.
Zi
Lu bertanya pula, “Setelah dapat berbuat demikian lalu bagaimana ?” Kong Zi
bersabda, “Ia membina diri untuk memberi sentosa kepada orang
lain.”
3.
Zi
Lu bertanya lagi, “Setelah dapat berbuat demikian lalu bagaimana ?” Kong Zi
bersabda pula, “Ia membina diri untuk memberi sentosa kepada segenap rakyat.
Membina diri untuk dapat memberi sentosa kepada seluruh rakyat, meskipun kaisar
Yao 堯
[2357 SM – 2255 SM] dan Shun 舜
[2255 SM – 2205 SM] masih juga merasa khawatir belum dapat melaksanakan dengan
sempurna.” (Sabda
Suci XIV.42)
1.
Yuan
Rang 原壤
jongkok
di pinggir jalan dan bermaksud mencegat Kong Zi 孔子
lewat.
2.
Kong
Zi bersabda, “Ketika masih muda kamu tidak patuh, setelah dewasa tidak ada
sesuatu yang dapat engkau berikan kepada masyarakat dan setelah tua tidak mau
mati. Sesungguhnya engkau ini adalah pencuri (Kebajikan).” Lalu dengan
tongkatNya dipukullah kaki Yuan Rang. (Sabda
Suci XIV.43)
1.
Seorang
anak yang berasal dari daerah Quedang 闕黨
oleh Kong Zi 孔子
sering disuruh menyambut tamu-tamu. Ada seseorang bertanya, “Majukah anak ini
dalam pelajaran ?”
2.
Kong
Zi bersabda, “Ia sering Kulihat duduk di atas-atas dan suka berjalan bersama
orang-orang yang berkedudukan tinggi. Dia bukan seorang anak yang maju,
melainkan hanya ingin seperti orang-orang besar.” (Sabda
Suci XIV.44)
BAB
XV
Rajamuda
Wei Ling Gong
Rajamuda Wei Ling Gong 衛靈公
[534 SM – 493 SM] bertanya tentang cara mengatur
barisan tentara kepada Kong Zi 孔子.
Kong Zi menjawab, “Tentang cara mengatur Zu
俎
dan
Dou 豆
(keduanya adalah alat-alat sembahyang), Aku pernah mendengar, namun mengenai
cara mengatur barisan, Aku belum pernah belajar.” Esok harinya
Kong Zi kemudian memutuskan untuk meninggalkan negeri Wei 衛國.
(Sabda
Suci XV.1)
1.
Di
negeri Chen 陳國,
rombongan Kong Zi 孔子
dan murid-muridNya kehabisan bekal makanan sehingga beberapa murid menderita
sakit dan tidak dapat bangun.
2.
Zi
Lu 子路
dengan kurang senang berkata, “Layakkah seorang Junzi 君子
(Susilawan) menderita semacam ini
?”
3.
Kong
Zi bersabda, “Seorang Junzi tahan dalam penderitaan tapi seorang xiaoren
小人
(rendah budi) akan berbuat yang tidak karuan apabila menderita.” (Sabda
Suci XV.2)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Ci 賜
(Su ~ nama kecil Zi Gong), tentu engkau menyangka Aku ini banyak sekali belajar
dan menghafal bukan ?”
2.
Zi
Gong 子貢
menjawab, “Ya, bukankah memang demikian
?”
3.
Kong
Zi bersabda, “Tidak demikian. Aku hanya berpegang pada Satu yang menembusi
semuanya.” (Sabda
Suci XV.3)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “You 由
{nama alias Zi Lu 子路},
sesungguhnya jaranglah yang benar-benar mengerti akan Kebajikan.” (Sabda
Suci XV.4)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang dapat memerintah negaranya dengan tanpa berbuat apa-apa,
hanya Kaisar Shun 舜
[2255 SM – 2205 SM] kiranya yang mampu melakukannya.
Apakah yang dilakukannya ? Tidak lebih hanya dengan sungguh-sungguh dan hormat
menghadap ke Selatan menerima menteri-menterinya.” (Sabda
Suci XV.5)
1.
Zi
Zhang 子張
bertanya, “Bagaimanakah tingkah laku yang dapat dikatakan
layak.”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Perkataanmu hendaklah dapat kaupegang dengan Satya dan Dapat
Dipercaya. Perbuatanmu hendaklah kau perhatikan sungguh-sungguh. Dengan demikian
di daerah suku bangsa Man 蠻族
dan Mo 貊族
sekalipun, tingkah lakumu akan dapat diterima.
Sebaliknya jika perkataanmu tidak kaupegang dengan Satya dan Dapat Dipercaya,
perbuatanmu-pun tidak kau perhatikan dengan sungguh-sungguh, sekalipun di
kampung halaman sendiri mungkinkah dapat diterima ?”
3.
“Kalau
engkau sedang berdiri, hendaklah kaubayangkan seolah-olah ada sebuah cermin
dihadapanmu sehingga engkau melihat melihat sikapmu sendiri. Kalau engkau sedang
naik kereta, bayangkanlah seolah-olah engkau ada di atas gandaran kereta itu sehingga
dengan demikian sikapmu akan penuh kehati-hatian. Demikianlah tingkah lakumu
dapat diterima (oleh orang lain).”
4.
Zi
Zhang kemudian mencatat kata-kata ini pada ikat pinggangnya. (Sabda
Suci XV.6)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Sungguh jujur Shi Yu 史魚
itu. Negara dalam Jalan Suci, ia berbuat lurus seperti anak panah. Negara ingkar
dari Jalan Suci, perbuatannya tetap lurus seperti anak
panah.”
2.
“Qu
Boyu 蘧伯玉
itu sungguh seorang Junzi 君子
(Susilawan) ! Negara di dalam Jalan Suci, ia tampil ke
muka memangku jabatan. Negara ingkar dari Jalan Suci, ia rela menyimpan
pandangan hidupnya di dalam hati.” (Sabda
Suci XV.7)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kepada orang yang patut diajak bicara, tidak mau mengajak bicara, ini
berarti kehilangan orang.
Kepada yang tidak patut diajak bicara, tetapi tetap diajak bicara, ini berarti
kehilangan kata-kata. Seorang yang Bijaksana tidak akan kehilangan orang maupun
kata-kata.” (Sabda
Suci XV.8)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seseorang yang bercita-cita menjadi siswa dalam Cinta Kasih, tidak
akan menginginkan hidup bila hidup itu membahayakan Cinta
Kasih.
Bahkan ada yang mengorbankan dirinya untuk menyempurnakan Cinta Kasih itu.”
(Sabda
Suci XV.9)
Zi
Gong 子貢
bertanya tentang cara melaksanakan Cinta Kasih. Kong Zi 孔子
bersabda, “Seorang tukang yang ingin bekerja sebaik-baiknya, tentu terlebih
dahulu menyempurnakan alat-alatnya. Maka hidup di suatu negara hendaklah
dapat mengabdi kepada pembesar yang Bijaksana dan berkawan dengan para Siswa di
dalam Cinta Kasih.” (Sabda
Suci XV.10)
1.
Yan
Yuan 顏淵
bertanya,
“Bagaimanakah mengatur pemerintahan
?”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Pakailah penanggalan dinasti Xia 夏朝
(2205 SM – 1766 SM).”
3.
“Gunakan
ukuran kereta dinasti Shang 商朝
(1766 SM – 1122 SM).”
4.
“Kenakanlah
topi kebesaran dinasti Zhou 周朝
(1122 SM – 256 SM).”
5.
“Bersukalah
di dalam musik《Shao》韶
dan《Wu》舞.”
6.
“Jauhkanlah
musik negeri Zheng 鄭國
dan jauhilah orang-orang yang pandai memutar lidah. Musik negeri Zheng itu
membangkitkan nafsu dan orang-orang yang pandai memutar lidah itu membahayakan.”
(Sabda
Suci XV.11)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila orang tidak mau berpikir tentang kemungkinan yang akan datang,
kesusahan itu tentu sudah berada didekatnya.”
(Sabda
Suci XV.12)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Ah, sudah ! Aku belum pernah melihat
seseorang yang mencintai Kebajikan seperti mencintai keelokan.” (Sabda
Suci XV.13)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Zang Wen Zhong 臧文仲
nampaknya bukan seorang yang tepat untuk memangku jabatan.
Ia mengetahui Liuxia Hui 柳下惠
Bijaksana, tetapi tidak mau memberinya kedudukan.” (Sabda
Suci XV.14)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bersikap keras kepada diri sendiri dan bersikap lunak kepada orang
lain, hal ini akan menjauhkan sesalan orang.”
(Sabda
Suci XV.15)
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Orang yang tidak mau bertanya ‘Apakah yang harus kulakukan
? Apakah yang harus kulakukan ?’, maka Aku-pun tidak tahu apa yang harus
Kulakukan terhadapnya.” (Sabda
Suci XV.16)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang berkumpul sepanjang hari, tetapi yang dibicarakan tiada
yang berhubungan dengan Kebenaran, melainkan hanya ribut-ribut akan hal-hal
kecil, sungguh sukar orang-orang semacam ini.”
(Sabda
Suci XV.17)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) memegang Kebenaran sebagai pokok pendiriannya, Kesusilaan sebagai
pedoman perbuatannya, mengalah dalam pergaulan dan menyempurnakan diri dengan
laku Dapat Dipercaya.
Demikianlah seorang Junzi itu.” (Sabda
Suci XV.18)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) susah kalau tidak mempunyai kecakapan,
tetapi tidak merasa susah bila orang lain tidak mau mengenalnya.” (Sabda
Suci XV.19)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) tidak hanya khawatir setelah mati namanya tidak disebut-sebut
lagi.”
(Sabda
Suci XV.20)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) menuntut diri sendiri, seorang xiaoren 小人
(rendah budi) menuntut
orang lain.” (Sabda
Suci XV.21)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) mau berlomba, tetapi tidak mau berebut.
Mau berkumpul, tetapi tidak mau berkomplot.” (Sabda
Suci XV.22)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) tidak memuji seseorang hanya karena kata-katanya saja dan juga tidak
menyia-nyiakan kata-kata hanya karena orangnya.”
(Sabda
Suci XV.23)
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Adakah suatu kata yang boleh menjadi pedoman sepanjang hidup ?” Kong Zi 孔子
bersabda, “Itulah Tepaselira ! Apa yang diri sendiri
tidak inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain.” (Sabda
Suci XV.24)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Terhadap seseorang, siapakah yang Kucela ?
Siapakah yang Kupuji ? Kalau ada yang Kupuji, tentu karena Aku sudah mengujinya
benar-benar.”
2.
“Orang-orang
yang Kupuji itulah yang telah meletakkan dasar Tiga Dinasti yang melaksanakan
Jalan Suci yang lurus.” (Sabda
Suci XV.25)
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Aku pernah menjumpai seorang pengarang Hikayat yang masih mengosongkan beberapa
bagian karangannya.
Adapula orang yang mempunyai kuda tapi mau meminjamkan kepada orang lain. Sayang
semangat-semangat demikian itu sudah tiada lagi saat ini.” (Sabda
Suci XV.26)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang pandai memutar lidah akan mengacaukan
Kebajikan.
Kalau orang tidak mau menanggung kesukaran-kesukaran kecil, maka ia hanya akan
merusakkan perkara-perkara besar.” (Sabda
Suci XV.27)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Yang dibenci umum harus diperiksa, yang disukai umum harus diperiksa
pula.”
(Sabda
Suci XV.28)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Oranglah yang harus mengembangkan Jalan Suci, bukan Jalan Suci yang
mengembangkan orang.”
(Sabda
Suci XV.29)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bersalah tetapi tidak mau memperbaiki, inilah yang benar-benar
disebut ‘Kesalahan’.”
(Sabda
Suci XV.30)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Aku pernah sepanjang hari tidak makan dan sepanjang malam tidak tidur
hanya karena merenungkan sesuatu.
Ini ternyata tidak berguna, lebih baik belajar.” (Sabda
Suci XV.31)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan)
mengutamakan Jalan Suci, tidak mengutamakan soal makan.
Orang bercocok tanam mungkin juga masih dapat menderita kelaparan. Demikian juga
orang belajar, mungkin juga tidak mendapatkan kedudukan. Seorang Junzi merasa
susah kalau tidak dapat hidup di dalam Jalan Suci, tidak susah karena miskin.”
(Sabda
Suci XV.32)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang pandai walaupun tidak memegang teguh Cinta Kasih,
mungkin dapat berhasil dalam usahanya, tetapi pada akhirnya pasti hilang
pula.”
2.
“Sekalipun
pandai dan dapat memegang teguh Cinta Kasih, tetapi jika tidak berwibawa, rakyat
tidak mau menaruh hormat.”
3.
“Meskipun
pandai, teguh didalam Cinta Kasih dan berwibawa, tetapi jika tindakannya tidak
berdasarkan pada Kesusilaan, itu belum sempurna.” (Sabda
Suci XV.33)
Kong
Zi 孔子
bersabda,
“Seorang Junzi 君子
(Susilawan) mungkin tidak dapat terkenal di dalam perkara-perkara kecil, tetapi
dapat diberi beban untuk melaksanakan perkara-perkara besar.
Seorang xiaoren 小人
(rendah budi) tidak dapat diberi beban melaksanakan perkara-perkara besar,
tetapi mungkin dapat terkenal didalam perkara-perkara kecil.”
(Sabda
Suci XV.34)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Cinta Kasih bagi rakyat adalah lebih dari kebutuhannya akan air dan api. Aku pernah melihat orang mati karena masuk
kedalam api atau air, tetapi Aku belum pernah melihat orang mati gara-gara
menempuh Cinta Kasih.” (Sabda
Suci XV.35)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Didalam menempuh peri Cinta Kasih, jangan mau kalah walaupun dengan
guru sendiri.”
(Sabda
Suci XV.36)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan)
mengutamakan hal-hal yang penting, bukan hal-hal yang remeh.”
(Sabda
Suci XV.37)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Didalam mengabdi kepada pemimpin, senantiasa bersungguh-sungguhlah
didalam melaksanakan tugas dan belakangkanlah soal makan.”
(Sabda
Suci XV.38)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Kalau berlainan Jalan Suci, tidak usah saling
berdebat.”
(Sabda
Suci XV.40)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Didalam menulis sesuatu, cukup bila tepat dengan yang
dimaksudkan.”
(Sabda
Suci XV.41)
1.
Guru
Musik Mian 冕
yang buta matanya menjumpai Kong Zi 孔子.
Ketika sampai di ambang pintu, Kong Zi bersabda, “Ini sudah di ambang pintu !”
Setelah sampai di tempat duduk, Kong Zi bersabda pula, “Kita sudah sampai di
tempat duduk.” Setelah tamunya duduk, Kong Zi kemudian memperkenalkan
murid-muridNya, “Ini si ..., ini si ...”
2.
Setelah
Guru Musik Mian pergi, Zi Zhang 子張
bertanya, “Demikiankah cara melayani seorang guru musik
?”
3.
Kong
Zi menjawab, “Benar, demikianlah kita harus membantu seorang guru musik (yang
buta).” (Sabda
Suci XV.42)
Bab
XVI
Keluarga
Bangsawan Ji
1.
Kepala
Keluarga Bangsawan Ji 季氏
menyiapkan pasukan untuk menyerang daerah Zhuanyu 顓臾.
2.
Ran
You 冉有
dan
Zi Lu 子路
menghadap Kong Zi 孔子
dan memberi laporan, “Keluarga Bangsawan Ji hendak menggempur kepala daerah
Zhuanyu.”
3.
Kong
Zi bersabda, “Qiu 求
{nama kecil Ran You}, bukankah ini karena kesalahanmu
?”
4.
“Pembesar
daerah Zhuanyu dahulu oleh rajamuda almarhum diberi tugas untuk memimpin upacara
sembahyang di gunung Dongmeng 東蒙山.
Daerah ini bukankah masih termasuk wilayah negeri sendiri ? Dan pembesarnya-pun
termasuk menteri kerajaan sendiri. Mengapakah perlu digempur
?”
5.
Ran
You berkata, “Ini adalah kehendak Kepala Keluarga Bangsawan Ji sendiri. Kami
berdua tidak menghendakinya.”
6.
Kong
Zi bersabda, “Qiu 求,
dahulu seorang bernama Zhou Ren 周任
pernah berkata, ‘Kalau dapat menunjukkan kemampuanmu, bekerjalah. Kalau tidak
dapat, berhentilah’. Seumpama menuntun orang buta, tetapi tidak mau memegang
jika orang itu terhuyung-huyung dan tidak mau menolong bila orang itu jatuh.
Lalu apakah gunanya ?”
7.
Kong
Zi bersabda pula, “Kata-katamu sungguh salah, seumpama orang yang diberi tugas
menjaga harimau atau badak, tetapi membiarkannya lepas dari kurungan. Disuruh
menjaga kura-kura atau batu giok, tetapi membiarkannya menjadi rusak
ditempatnya, siapakah yang harus disalahkan ?”
8.
Ran
You masih berkata lagi, “Pada saat ini daerah Zhuanyu terus memperkuat
benteng-bentengnya lagipula sangat dekat dengan daerah Fei 費,
kalau tidak dirampas sekarang, kelak akan menyulitkan
anak-cucu.”
9.
Kong
Zi bersabda, “Qiu 求,
seorang Junzi 君子
itu
benci akan perbuatan menutupi ketamakan dengan
berdalih-dalih mencari alasan.”
10.
“Apa
yang pernah Aku dengar, ‘tidak peduli seorang pangeran atau seorang kepala
keluarga bangsawan, ia tidak perlu khawatir kekurangan harta benda, hanya perlu
khawatir kalau-kalau tidak ada Keadilan. Tidak perlu khawatir karena miskin,
hanya perlu khawatir kalau-kalau tidak ada perasaan sentosa (berkecukupan).
Kalau ada keadilan, tidak akan timbul masalah kemiskinan. Kalau ada persatuan,
tidak akan muncul masalah kekurangan orang. Dan kalau ada perasaan senantiasa
berkecukupan (sentosa), niscaya tidak ada bahaya yang perlu
ditakuti.”
11.
“Kalau
dengan cara ini orang yang jauh masih tidak mau tunduk, tariklah dengan membina
Kebudayaan dan Kebajikan. Setelah datang berilah hidup
sentosa.”
12.
“Sekarang
kamu You 由
{nama kecil Zi Lu} dan juga Qiu 求,
sebagai menteri tidak dapat menundukkan orang yang ditempat jauh sehingga ia
tidak mau datang (menunjukkan kepatuhannya), negeri terpecah-pecah kalian juga
tidak bisa menolong, malah akan menggerakkan perisai dan tombak untuk menindas
daerah sendiri.”
13.
“Aku
khawatir kesukaran yang dialami Kepala Bangsawan Ji ini bukan karena keluarga
Zhuanyu, melainkan kekalutan di dalam keluarga sendiri
!” (Sabda
Suci XVI.1)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Bila dunia didalam Jalan Suci, maka perihal Kesusilaan, Musik dan
ekspedisi militer untuk menghukum (para rajamuda yang membangkang) haruslah
ditetapkan oleh Kaisar. Bila dunia ingkar dari Jalan Suci, maka perihal
Kesusilaan, Musik dan juga ekspedisi hukuman ditetapkan oleh para rajamuda. Bila
kekuasaan ini sudah jatuh ke tangan rajamuda, dalam sepuluh generasi jarang
dapat meneruskan kekuasaannya lagi. Bila kekuasaannya itu kemudian jatuh ke
tangan para pembesar, kiranya lima generasi saja jarang yang dapat melanjutkan.
Dan bila kekuasaan itu dipegang oleh pegawai para pembesar itu, kiranya tiga
generasi saja tidak dapat melanjutkannya.”
2.
“Bila
dunia didalam Jalan Suci, kekuasaan pemerintah tidak akan jatuh ke tangan para
pembesar.”
3.
“Bila
dunia didalam Jalan Suci, rakyat tidak akan berkasak-kusuk.” (Sabda
Suci XVI.2)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Pemerintahan negeri Lu 魯國
sudah
Kong
Zi 孔子
bersabda, “
Kong
Zi 孔子
bersabda, “
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Dalam hal melayani seorang pemimpin, ada tiga kesalahan yang acapkali
dilakukan (tanpa disengaja).
Berbicara pada saat belum seharusnya bicara, inilah yang dinamai lancang.
Didalam hal yang seharusnya angkat bicara, tetapi justru tidak mau berbicara,
inilah yang dinamai menyembunyikan rahasia. Berbicara sesuka hati tanpa
memperhatikan wajah (situasi dan keadaan), inilah yang dinamai buta.”
(Sabda
Suci XVI.6)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) memuliakan tiga hal, yakni memuliakan Firman Tian YME, memuliakan
orang-orang besar dan memuliakan sabda para Nabi.”
2.
“Seorang
xiaoren 小人
(rendah budi) tidak mengenal dan tidak memuliakan Firman Tian YME, meremehkan
orang-orang besar dan mempermainkan sabda para Nabi.” (Sabda
Suci XVI.8)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang sejak lahir sudah Bijaksana, inilah orang tingkat
teratas.
Orang yang Belajar lalu Bijaksana, inilah orang tingkat kedua. Orang yang
setelah menanggung sengsara lalu insyaf dan mau Belajar hingga menjadi
Bijaksana, inilah orang tingkat ketiga. Tapi ada juga orang yang sekalipun sudah
menanggung sengsara tetapi tetap tidak mau insyaf untuk Belajar, ialah orang
yang paling rendah diantara rakyat.” (Sabda
Suci XVI.9)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “
-
Tentang melihat sesuatu, selalu dipikirkan sudahkah benar-benar terang
?
-
Tentang mendengar sesuatu, selalu dipikirkan sudahkah benar-benar jelas
?
-
Tentang raut wajahnya, selalu dipikirkan sudahkah nampak ramah tamah
?
-
Tentang sikapnya, selalu dipikirkan sudahkah benar-benar penuh hormat
?
-
Tentang kata-katanya, selalu dipikirkan sudahkah dijaga dengan penuh Satya
?
-
Tentang pekerjaannya, selalu dipikirkan sudahkah dilakukan dengan
sungguh-sungguh ?
-
Didalam menjumpai kebimbangan, selalu dipikirkan sudahkah bertanya baik-baik
?
-
Didalam kemarahannya, selalu dipikirkan sudahkah dipikirkan kesukaran yang akan
dialaminya (akibat kemarahannya itu) ?
-
Didalam melihat keuntungan, selalu dipikirkan sudahkah sesuai dengan Kebenaran
?” (Sabda
Suci XVI.10)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Melihat Kebaikan, takut tidak dapat mencapai. Melihat ketidakbaikan,
merasa bagai tercelup air mendidih, orang seperti ini pernah Kujumpai sesuai
dengan kata-kata yang Kudengar ini.”
2.
“
‘Menyembunyikan diri untuk memupuk cita, menjalankan Kebenaran untuk mencapai
Jalan Suci’. Hal ini pernah Kudengar, tetapi tidak pernah Kujumpai orangnya.”
(Sabda
Suci XVI.11)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Dalam kitab《Shi
Jing》詩經
(Kitab Sanjak)
tertulis, ‘Sesungguhnya bukan harta yang menentukan, melainkan
perbuatan (Kebajikan)-lah yang membedakannya’.”
2.
“Rajamuda
Qi Jing Gong 齊景公
[547 SM – 490 SM] mempunyai 4.000 ekor kuda yang baik, tetapi pada saat matinya
tiada rakyat yang menyerukan akan Kebajikannya. Bo Yi
伯夷
dan
Shu Qi 叔齊
mati
kelaparan dikaki gunung Shou Yang 首陽,
tetapi rakyat sampai kini masih tetap menyebut-nyebutnya. Bukankah demikian
inilah yang dimaksudkan sanjak itu ?” (Sabda
Suci XVI.12)
1.
Chen
Kang 陳亢
bertanya kepada Kong Boyu 孔伯魚,
putra Kong Zi 孔子,
“Pernahkah kamu mendapatkan pelajaran yang istimewa
?”
2.
Kong
Boyu menjawab, “Tidak. Hanya pada suatu ketika tatkala Beliau sedang berdiri di
ruangan dalam, pernah Li 鯉
{nama kecil Kong Boyu} handak melaluiNya cepat-cepat.
Beliau bertanya, ‘Sudah engkau mempelajari Kitab《Shi
Jing》詩經
(Kitab Sanjak)
?’ Kujawab. ‘Belum’. Lalu sabdaNya, ‘Kalau engkau tidak
mempelajari kitab《Shi
Jing》,
engkau tidak akan tahu bagaimana bercakap dengan sebaik-baiknya’. Li lalu
kembali dan sejak itu mempelajari kitab《Shi
Jing》.”
3.
“Pada
kesempatan lain, Beliau juga sedang berdiri di ruangan dalam dan Li hendak
melaluiNya cepat-cepat pula. Beliau bertanya, ‘Sudahkah engkau mempelajari
kitab《Li
Jing》禮經
(Kitab Kesusilaan) ?’ Kujawab, ‘Belum’. Lalu sabdaNya,
‘Kalau engkau tidak mempelajari kitab《Li
Jing》,
tidak akan teguh pribadimu’. Maka Li kembali masuk dan sejak itu mempelajari
kitab《Li
Jing》.
Dua hal inilah yang Kudengar dari Beliau.”
4.
Chen
Kang berlalu dengan gembira, “Sekali bertanya aku mendapatkan tiga hal, yakni
Mendengar tentang kitab《Shi
Jing》,
kitab《Li
Jing》dan
bagaimana seorang Junzi 君子
(Susilawan) itu tidak memanjakan anakNya.” (Sabda
Suci XVI.13)
Isteri
seorang rajamuda dipanggil ‘Furen’ 夫人
(permaisuri) oleh sang rajamuda dan dia itu membahasakan dirinya sendiri sebagai
‘xiaotong’ 小童
(anak kecil). Rakyat memanggilnya ‘jun furen’ 君夫人
(permaisuri raja), tetapi terhadap orang dari luar negeri, penduduk/rakyat
menyebutnya sebagai ‘gua xiaojun’ 寡小君 (penguasa istana belakang). Orang luar negeri menyebutnya sebagai ‘jun furen’ 君夫人
(permaisuri raja) juga. (Sabda
Suci XVI.14)
Bab
XVII
Yang
Huo
1.
Yang
Huo 陽貨
ingin bertemu dengan Kong Zi 孔子,
tapi Kong Zi tidak mau menjumpainya. Yang Huo kemudian mengirim seekor babi
panggang ketika Kong Zi sedang tidak berada di rumah. Kong Zi-pun mencari saat
Yang Huo tidak berada di rumah, kemudian datang untuk mengucapkan terima kasih.
Tetapi mereka berjumpa di tengah jalan.
2.
Yang
Huo berkata kepada Kong Zi, “Kemarilah, aku ingin berbicara denganMu. Kalau
seseorang menyimpan mustikanya yang berharga dan membiarkan negerinya
berantakan, dapatkah ia dinamai seorang yang berperi Cinta Kasih ?” Kong Zi
menjawab, “Tidak !” Yang Huo berkata lagi, “Kalau ada seseorang yang mau
memangku jabatan, tetapi selalu salah mencari waktu yang tepat, dapatkah ia
dinamai seorang yang bijaksana ?” Kong Zi kembali menjawab, “Tidak !” Akhirnya
Yang Huo berkata, “Ingatlah, hari dan bulan terus berlalu, umur-pun tidak mau
menanti !”
3.
Kong
Zi bersabda, “Benar, Aku-pun akan memangku jabatan !” (Sabda
Suci XVII.1)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Watak Sejati itu saling mendekatkan, kebiasaan saling
menjauhkan.”
(Sabda
Suci XVII.2)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Hanya orang yang paling bijaksana dan yang paling bodoh saja yang
tidak dapat diubah.”
(Sabda
Suci XVII.3)
1.
Ketika
Kong Zi 孔子
sampai di
2.
Dengan
gembira dan tersenyum Kong Zi bersabda, “Mengapakah memotong ayam sampai
menggunakan golok pemotong lembu
?”
3.
Zi
You menjawab, “Dahulu Yan 偃
{nama kecil Zi You} pernah mendengar Guru bersabda,
‘Seorang pembesar bila mau belajar menempuh Jalan Suci, niscaya akan dapat
benar-benar mencintai rakyatnya dan rakyat jelata jika mau belajar menempuh
Jalan Suci, niscaya akan mudah diberi tugas’.”
4.
Kong
Zi bersabda, “Hai murid-muridKu, ucapan Yan ini benar, kata-kataKu tadi hanya
untuk kelakar saja.” (Sabda
Suci XVII.4)
1.
Gongshan
Furao 公山弗擾
yang
menjaga
2.
Zi
Lu 子路
dengan tidak senang berkata, “Kita tidak mendapatkan kedudukan, ya sudahlah ! Mengapakah harus pergi ke tempat pemberontak
Gongshan itu ?”
3.
Kong
Zi bersabda, “Masak tanpa alasankah orang itu mengundangKu ? Kalau orang mau
mempekerjakan Aku, bukankah boleh Kubangun kembali dinasti Zhou Timur (770 SM –
256 SM) ini ?” (Sabda
Suci XVII.5)
1.
Zi
Zhang 子張
bertanya
kepada Kong Zi 孔子
tentang Cinta Kasih, Kong Zi menjawab, “Kalau orang dimanapun di seluruh dunia
dapat melaksanakan
2.
Kong
Zi bersabda, “Kelima pedoman itu adalah Penuh Hormat 恭,
Lapang Hati 寬,
Dapat Dipercaya 信,
Cekatan 敏
dan Bermurah Hati 惠.
Orang yang berlaku penuh Hormat, niscaya tidak terhina. Yang Lapang Hati,
niscaya mendapat simpati umum. Yang Dapat Dipercaya, niscaya mendapat
kepercayaan orang. Yang Cekatan, niscaya berhasil dalam pekerjaannya. Dan yang
berMurah Hati, niscaya akan diturut segala perintahnya.” (Sabda
Suci XVII.6)
1.
Bi
Xi 柫肸
menyampaikan undangan dan Kong Zi 孔子
menunjukkan keinginannya untuk menguji murid-muridNya.
2.
Zi
Lu 子路
berkata, “Dahulu You 由
{nama kecil Zi Lu} pernah mendengar Guru bersabda,
‘Kepada orang yang suka berbuat tidak baik, seorang Junzi 君子
(Susilawan) tidak mau mendatanginya’. Bi Xi itu pemberontak dan merampas daerah
Zhongmou 中牟,
kalau Guru pergi ke
3.
Kong
Zi bersabda, “Benar, Aku pernah berkata demikian, tetapi bukankah tersebut pula
‘Benda yang benar-benar keras, sekalipun digosok tetap tidak akan menipis. Yang
benar-benar putih, sekalipun dicelup tetap tidak akan menjadi
hitam’.”
4.
“Apakah
Aku harus menjadi buah labu pahit yang hanya digantung tanpa dimakan ?”
(Sabda
Suci XVII.7)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “You 由
{nama kecil Zi Lu}, pernahkah engkau mendengar tentang enam perkara dengan enam
cacatnya ?” Zi Lu 子路
menjawab, “Belum.”
2.
Kong
Zi bersabda, “Duduklah ! Kuberitahu kamu :
- Orang yang suka akan Cinta Kasih tetapi tidak suka akan Belajar, ia
akan menanggung cacat : bodoh.
- Orang yang suka akan Kebijaksanaan tetapi tidak suka akan Belajar, ia
akan menanggung cacat : kalut jalan pikirannya.
- Orang yang suka akan sifar Dapat Dipercaya tetapi tidak suka akan
Belajar, ia akan menanggung cacat : menyusahkan diri
sendiri.
- Orang yang suka akan Kejujuran tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan
menanggung cacat : menyakiti hati orang lain.
- Orang yang suka akan Berani tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan
menanggung cacat : mengacau.
- Orang yang suka akan sifat keras tetapi tidak suka akan Belajar, ia
akan menanggung cacat : ganas.” (Sabda
Suci XVII.8)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Murid-muridKu, mengapa kalian tidak mempelajari kitab《Shi
Jing》詩經
(Kitab Sanjak)
? Dengan mempelajari kitab《Shi
Jing》,
kalian akan dapat mengembangkan pikiran, dapat mawas diri, beroleh pedoman
pergaulan dan mengatasi kesedihan.”
2.
“Dalam
hal yang dekat, dapat kalian gunakan untuk mengabdi kepada orang tuamu dan dalam
hal yang jauh, dapat kalian gunakan untuk mengabdi kepada pemimpin. Lebih jauh
kamu akan dapat mengenal nama-nama burung, hewan, rumput dan pohon-pohonan.”
(Sabda
Suci XVII.9)
Kong
Zi 孔子
bersabda kepada putranya, Boyu 伯魚,
“Sudahkah engkau mempelajari Sanjak《Zhounan》周南
dan《Zhaonan》召南
?
Seseorang yang tidak mempelajari Sanjak《Zhounan》dan《Zhaonan》,
ia seperti orang yang hanya berdiri menghadap dinding rumah.” (Sabda
Suci XVII.10)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang sering berkata, ‘Kesusilaan !
Kesusilaan !’ Tetapi apakah itu hanya berarti mempersoalkan (sumbang
menyumbang/antar mengantar) batu giok atau kain sutra saja ? Orang sering
berkata, ‘Musik ! Musik !’ Apakah itu hanya berarti mempersoalkan hal menabuh
lonceng dan tambur saja ?” (Sabda
Suci XVII.11)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang diluarnya kelihatan keras tetapi didalamnya ternyata
lemah, maka ia tak ubahnya seperti orang-orang xiaoren 小人
(rendah budi) yang menjadi pencuri sedang melubangi atau melompati dinding
rumah.”
(Sabda
Suci XVII.12)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seseorang yang hanya pandai menarik perhatian untuk mendapatkan
pujian di kampung halamannya, sesungguhnya orang seperti inilah yang dinamakan
pencuri Kebajikan.”
(Sabda
Suci XVII.13)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Mendengar Jalan Suci, lalu menggunakannya hanya sebagai bahan
percakapan sepanjang jalan, sesungguhnya orang seperti ini telah menyia-nyiakan
Kebajikan.”
(Sabda
Suci XVII.14)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang berpikiran rendah sukar dikatakan dapat mengabdi kepada
pemimpin.”
2.
“Sebelum
ia memperoleh kedudukan, ia selalu khawatir bagaimana memperolehnya. Setelah
memperoleh kedudukan, ia selalu khawatir kalau-kalau hilang
lagi.”
3.
“Orang
yang selalu khawatir kehilangan kedudukannya, niscaya tidak segan melakukan
perbuatan (rendah) apapun.” (Sabda
Suci XVII.15)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Jaman dahulu kebanyakan orang mempunyai tiga cacat yang sekarang
mungkin tidak ada lagi (dan tidak dianggap sebagai
cacat).”
2.
“Dahulu
kekerasan hati menunjukkan tidak puas dengan urusan kecil, tetapi sekarang
kekerasan hati menunjukkan perbuatan sewenang-wenang. Dahulu keangkuhan
menunjukkan kesucian, tetapi sekarang keangkuhan menunjukkan perbuatan jahat dan
suka marah-marah. Dahulu kebodohan menunjukkan kelurusan, tetapi sekarang
kebodohan menunjukkan banyak akal busuk.” (Sabda
Suci XVII.16)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang yang pandai memutar kata-kata dan memasang wajah manis, sesungguhnya jarang berperi Cinta Kasih.” (Sabda
Suci XVII.17)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Aku benci kepada warna ungu yang merebut kedudukan warna
merah.
Aku benci kepada musik negeri Zheng 鄭國
yang merusak keindahan Musik Pujian. Aku benci kepada orang yang tajam
lidah sehingga dapat membawa kehancuran bagi negara dan rumah tangga.”
(Sabda
Suci XVII.18)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Aku ingin tidak usah bicara lagi.”
2.
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Bila Guru tidak mau berbicara lagi, bagaimanakah murid-murid dapat
mengikuti pelajaran ?”
3.
Kong
Zi bersabda, “Berbicarakah Tian YME ? Empat musim beredar dan segenap makhluk
tumbuh. Berbicarakah Tian YME ?” (Sabda
Suci XVII.19)
Ru
Bei 孺悲
ingin menemui Kong Zi 孔子.
Kong Zi menolak menemuinya dengan alasan sedang sakit. Saat orang yang disuruh
tengah memberitahukan kepada Ru Bei, Kong Zi sengaja memetik kecapinya dan
menyanyi keras-keras agar terdengar oleh Ru Bei. (Sabda
Suci XVII.20)
1.
Zai
Wo 宰我
bertanya “Apakah masa berkabung selama tiga tahun itu tidak terlampau lama ?”
2.
“Seorang
Junzi 君子
(Susilawan) bila selama tiga tahun tidak mempraktekkan adat istiadat, niscaya
rusaklah kebiasaannya yang baik itu. Bila tiga tahun tidak menabuh alat
musiknya, niscaya hilanglah kepandaiannya.”
3.
“Dalam
setahun, hasil bumi yang lama sudah habis, hasil bumi yang baru akan
menggantikannya. Kayu-kayu untuk bahan bakar-pun sudah empat kali berganti-ganti
jenisnya. Bukankah setahun saja sudah cukup ?”
4.
Kong
Zi 孔子
balas
bertanya, “Dalam jangka waktu sedemikian, dapatkah kamu merasa enak memakan nasi
yang putih dan mengenakan pakaian bersulam ?” Zai Wo
menjawab, “Dapat !”
5.
Kong
Zi bersabda, “Jika engkau dapat merasa enak, lakukanlah ! Seorang Junzi
melakukan berkabung tiga tahun karena makan apapun tidak enak, mendengar
musik-pun tidak dapat merasa gembira, berdiam dimanapun tidak merasa enak,
itulah sebabnya mengapa ia berkabung sampai 3 tahun. Sekarang engkau sudah dapat
merasa enak, maka lakukanlah !”
6.
Setelah
Zai Wo keluar, Kong Zi bersabda pula, “Yu 予
{nama kecil Zai Wo}, sungguh tidak berperi Cinta Kasih.
Anak yang baru lahir, setelah tiga tahun barulah dapat lepas dari asuhan ayah
bundanya, maka masa berkabung tiga tahun sudah teradatkan di seluruh dunia.
Mungkinkah Yu 予
tidak
mendapatkan cinta orang tuanya tiga tahun ?”
(Sabda
Suci XVII.21)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang sepanjang hari hanya makan kenyang dan tidak mau
menggunakan pikiran (untuk Belajar), sungguh menyusahkan.
Tidak dapatkah ia melewatkan waktu walau hanya bermain catur (Wei Qi) saja ?
Mungkin cara ini masih lebih baik (daripada bermalas-malasan) !” (Sabda
Suci XVII.22)
1.
Zi
Lu 子路
bertanya, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) itu menjunjung tinggi Keberanian-kah
?”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Seorang Junzi meletakkan Kebenaran di tempat teratas. Seorang yang
berkedudukan tinggi bila hanya mengutamakan Keberanian tanpa berdasarkan
Kebenaran, niscaya akan menimbulkan kekacauan. Seorang rakyat jelata bila hanya
mengandalkan Keberanian tanpa Kebenaran, niscaya akan menjadi perampok.”
(Sabda
Suci XVII.23)
1.
Zi
Gong 子貢
bertanya, “Adakah yang dibenci oleh seorang Junzi 君子
(Susilawan) ?”
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “
3.
Zi
Gong menjawab, “Murid benci akan perbuatan meremehkan hasil yang dicapai orang
lain dan menganggap diri sendiri pandai, benci akan perbuatan tidak senonoh dan
menganggap diri sendiri berani serta benci akan perbuatan membuka rahasia orang
lain dan menganggap diri sendiri jujur.” (Sabda
Suci XVII.24)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Yang paling sukar adalah bergaul dengan para dayang dan orang
xiaoren.
Kalau didekati / diakrabi, mereka akan berbuat melampaui batas, sebaliknya jika
dijauhi, mereka akan merasa tidak senang (dan kurang puas).” (Sabda
Suci XVII.25)
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Orang yang sampai usia 40 tahun tetapi masih suka berbuat buruk, maka
sepanjang hidupnya akan berbuat demikian.”
(Sabda
Suci XVII.26)
Bab
XVIII
Wei
Zi
1.
Shang
Zhou Wang 商紂王
[1154 SM – 1122 SM], kaisar terakhir dinasti Shang 商朝
(1766 SM – 1122 SM) memerintah negara dengan lalim dan sewenang-wenang. Wei Zi
微子,
kakak laki-lakinya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan menteri dan
mengasingkan diri, Ji Zi 箕子
pamannya
ditangkap dan dijadikan budak sedang Bi Gan 比干
yang
juga masih terhitung sebagai pamannya dianiaya dan dibunuh (untuk diambil
hatinya).
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Dinasti Shang masih mempunyai 3 orang yang berperi Cinta Kasih.”
(Sabda
Suci XVIII.1)
1.
Liuxia
Hui 柳下惠
tiga
kali diangkat sebagai menteri kehakiman dan tiga kali pula diturunkan dari
jabatannya. Ada orang bertanya, “Mengapa Tuan tidak pergi saja
?”
2.
Jawabnya,
“Kalau aku menjalankan hidup lurus di dalam Jalan Suci untuk mengabdi kepada
seseorang, dimanakah aku tidak akan diangkat dan dipecat ? Kalau aku mau
mengingkari Jalan Suci untuk mengabdi kepada seseorang, mengapakah aku harus
meninggalkan negeri orang tuaku ?” (Sabda
Suci XVIII.2)
Didalam
suatu musyawarah, Rajamuda Qi Jing Gong 齊景公
[547 SM – 490 SM] membicarakan sikapnya terhadap Kong Zi 孔子,
“Aku tidak dapat memberikan kedudukan kepadaNya setingkat kepala keluarga
bangsawan Ji 季氏,
maka Ia akan kuberi kedudukan setingkat dengan
kedudukan antara kepala keluarga bangsawan Ji dan kepala keluarga bangsawan Meng
孟氏.”
Tapi kemudian ia berubah pikiran dan berkata lagi, “Aku sudah terlalu tua, aku
tidak dapat menggunakan tenagaNya lagi.” Maka Kong Zi-pun
meninggalkan negeri Qi 齊國.
(Sabda
Suci XVIII.3)
Negeri
Qi 齊國
mengirimkan
penari-penari wanita ke negeri Lu 魯國.
Kepala keluarga bangsawan Ji Huanzi 季桓子
menerimanya dan tiga hari tidak ada sidang di istana. Maka Kong Zi 孔子-pun
meninggalkan negeri Lu. (Sabda
Suci XVIII.4)
1.
Jie
Yu 接輿
seorang
majenun dari negeri
2.
Kong
Zi turun dari kereta karena ingin berbicara dengan Jie Yu, tapi orang majenun
itu cepat-cepat menyingkirkan diri sehingga tidak dapat diajak berbicara.
(Sabda
Suci XVIII.5)
1.
Chang
Ju 長沮
dan Jie Ni 桀溺
sedang mengerjakan sawahnya ketika rombongan Kong Zi 孔子
lewat. Kong Zi lalu menyuruh Zi Lu 子路
untuk menanyakan letak tempat penyeberangan.
2.
Ketika
ditanya oleh Zi Lu, Chang Ju balik bertanya, “Siapakah yang memegang kendali
kereta itu ?” Zi Lu menjawab, “Dialah Kong Qiu 孔丘
{nama kecil Kong Zi}.” Chang Ju bertanya lagi, “Apakah
dia Kong Qiu dari negeri Lu 魯國
itu
?”
“Benar !”, sahut Zi Lu. Chang Ju kemudian melanjutkan pekerjaannya sambil
berkata, “O, Dia tentu tahu tempat penyeberangannya.”
3.
Zi
Lu lalu bertanya kepada Jie Ni. Jie Ni-pun balik bertanya, “Siapakah Tuan ini
sebenarnya ?” Zi Lu menjawab, “Saya adalah Zhong You 仲由
{nama kecil Zi Lu}.” Jie Ni berkata, “O, andakah
penganut Kong Qiu dari negeri Lu itu ?” Zi Lu dengan sopan menjawab, “Benar !”
Akhirnya Jie Ni berkata, “Banjir telah melanda segala sesuatu di dunia ini,
siapakah yang dapat memperbaikinya ? Daripada engkau mengikuti orang yang hendak
menyingkiri orang-orang jahat dengan pergi ke tempat lain (sambil berharap
menemukan orang yang mau diajak hidup didalam Jalan Suci), bukankah lebih baik
ikut aku menyingkiri masyarakat ?” Jie Ni-pun kemudian melanjutkan pekerjaannya
tanpa menunggu jawaban dari Zi Lu.
4.
Zi
Lu kembali dan melaporkan hal itu kepada Kong Zi. Sambil mengeluh Kong Zi
bersabda, “Kita ini manusia yang tidak dapat hanya hidup bersama burung dan
hewan (dan memutuskan hubungan dengan sesama manusia). Bukankah Aku ini manusia
? Kepada siapakah Aku harus berkumpul ? Kalau dunia didalam Jalan Suci, Qiu
tidak usah berusaha untuk memperbaikinya.” (Sabda
Suci XVIII.6)
1.
Zi
Lu 子路
tertinggal dibelakang dan menjumpai seorang yang lanjut usia yang tengah membawa pikulan menggalas tempat rumput. Zi
Lu bertanya, “Berjumpakah Tuan dengan Guruku ?” Orang tua itu berkata, “Hai
orang yang keempat anggota tubuhmu tidak dapat bekerja dan tidak dapat
membedakan ke lima macam hasil bumi, siapakah yang mengenal Gurumu ?” Kemudian
orang tua itu menancapkan pikulannya dan mulai menyabit
rumput.
2.
Zi
Lu dengan merangkapkan kedua tangannya berdiri di dekat orang itu. Kemudian
orang itu mengajak Zi Lu menginap di rumahnya. Di sana Zi Lu dipotongkan ayam
dan ditanakkan nasi sebagai jamuan serta diperkenalkan dengan kedua orang
anaknya. Keesokan harinya Zi Lu berpamitan dan pergi mencari rombongan Kong Zi
孔子.
Ketika bertemu dengan Gurunya, Zi Lu melaporkan pertemuannya dengan orang tua
itu. Kong Zi bersabda, “Dia adalah seorang pandai yang menyembunyikan diri.”
Lalu disuruhnya Zi Lu kembali menjumpai orang tua itu sekali lagi. Tetapi
setibanya di rumah orang tua itu, orang yang dicari ternyata sudah
pergi.
3.
Kepada
kedua anak orang tua itu, Zi Lu berkata, “Seseorang yang mengelakkan diri tidak
mau memangku jabatan, maka itu dinamai tidak menetapi kewajiban. Kalau hubungan
antara yang tua dan yang muda saja tidak boleh disia-siakan, bagaimanakah
kewajiban seorang menteri kepada rajanya boleh begitu saja disia-siakan ? Ini
berarti hanya karena ingin membersihkan diri sendiri lalu menyebabkan perkara
besar menjadi kacau. Seorang Junzi 君子
(Susilawan) memangku jabatan adalah untuk menjalankan kewajiban. Hal Jalan Suci
tidak dapat berkembang pada saat ini, ia sudah menyadarinya.” (Sabda
Suci XVIII.7)
1.
Orang-orang
yang telah mengundurkan diri dari dunia ramai antara lain
: Bo Yi 伯夷,
Shu Qi 叔齊,
Yu Zhong 虞仲,
Yi Yi 夷逸,
Zhu Zhang 朱張,
Liuxia Hui 柳下惠
dan
Shao Lian 少連.
2.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Yang tidak mau merendahkan cita-citanya dan tidak mau mencemarkan
dirinya adalah Bo Yi dan Shu Qi.”
3.
“Liuxia Hui dan Shao Lian mau merendahkan
cita-citanya dan mau mencemarkan dirinya, tetapi kata-katanya selalu tepat dan
perbuatannya-pun tepat dengan pikiran yang benar. Demikianlah mereka
itu.”
4.
“Yu
Zhong dan Yi Yi menyembunyikan diri dan berlagak gila, tetapi dirinya tetap
bersih dan membuang dirinya itu berdasarkan perhitungan yang
benar.”
5.
“Aku
lain dengan mereka itu. BagiKu tiada sesuatu yang mesti boleh atau mesti tidak
boleh.” (Sabda
Suci XVIII.8)
Karena
ketiga keluarga bangsawan negeri Lu 魯國
melanggar Kesusilaan, pemimpin musik, Zhi 摯
melarikan
diri ke negeri Qi 齊國.
Pemimpin musik saat makan kedua, Gan 干 melarikan diri ke negeri
Nabi
Zhou Gong Dan 周公旦
memberi nasehat kepada putranya yang menjabat sebagai rajamuda negeri Lu
魯公,
“Seorang Junzi 君子
(Susilawan) tidak menyia-nyiakan keluarga.
Janganlah menjadikan menteri-menteri besarmu menyesal. Pegawai yang lama bila
tidak terlalu berbuat salah, jangan dipecat. Janganlah mengharap seseorang dapat
mengerjakan segala sesuatu.” (Sabda
Suci XVIII.10)
Dinasti
Zhou mempunyai delapan orang terpelajar yaitu : Bo Da
伯達,
Bo Kuo 伯括,
Zhong Tu 仲突,
Zhong Hu 仲忽,
Shu Ye 叔夜,
Shu Xia 叔夏,
Ji Sui 季隨
dan
Ji Gua 季騧.
(Mereka ini adalah empat pasang saudara kembar dari seorang ibu pada jaman
kejayaan dinasti Zhou). (Sabda
Suci XVIII.11)
BAB
XIX
Zi
Zhang
Zi
Zhang 子張
berkata, “Seorang Siswa bila menghadapi mara bahaya, berani menetapi Firman;
bila melihat keuntungan, ingat akan Kebenaran; didalam
melakukan sembahyang, penuh khidmat dan pada saat berkabung, ingat akan
pentingnya rasa sedih. Demikianlah ia dapat disebut mencukupi syarat.”
(Sabda
Suci XIX.1)
Zi
Zhang 子張
berkata, “Seseorang yang memegang Kebajikan tetapi tidak mengembangkannya,
percaya akan Jalan Suci tetapi tidak sungguh-sungguh melaksanakannya, maka
sekalipun ia ada sebenarnya tidak menambah dan sekalipun ia tidak ada juga tidak
mengurangi.”
(Sabda
Suci XIX.2)
1.
Murid
Zi Xia 子夏
bertanya kepada Zi Zhang 子張
tentang cara bergaul. Zi Zhang berkata, “Apakah yang
dikatakan Zi Xia kepadamu ?” Murid Zi Xia itu menjawab, “Bergaullah dengan orang
yang patut diajak bergaul dan janganlah bergaul dengan orang yang tidak patut
diajak bergaul.”
2.
Zi
Zhang berkata, “Yang kudengar tidak demikian. ‘Seorang Junzi 君子
(Susilawan) memuliakan orang-orang Bijaksana dan bergaul dengan siapapun. Ia
memuji orang yang pandai dan menaruh belas kasihan kepada orang yang bodoh’.
Kalau orang benar-benar Bijaksana, mengapakah tidak mau bergaul dengan siapapun
? Kalau tidak Bijaksana, orang lain yang akan menolak kita. Bagaimanakah kita
berani menolak orang ?” (Sabda
Suci XIX.3)
Zi
Xia 子夏
berkata, “Hal-hal yang kecil mungkin adapula faedahnya yang patut dilihat,
tetapi hal itu tidak dapat untuk mencapai yang jauh.
Maka seorang Junzi 君子
(Susilawan) tidak mau mengutamakannya.” (Sabda
Suci XIX.4)
Zi
Xia 子夏
berkata, “Seorang yang tiap hari dapat mengetahui pelajaran-pelajaran yang belum
dipahami dan tiap bulan tidak melupakan pelajaran-pelajaran yang sudah dipahami,
ia boleh dikatakan suka Belajar.”
(Sabda
Suci XIX.5)
Zi
Xia 子夏
berkata, “Yang banyak-banyak Belajar dan penuh semangat (cita), yang suka
bertanya dan mawas diri serta senantiasa bertenggang rasa, maka Cinta Kasih
sudah didalamnya.”
(Sabda
Suci XIX.6)
Zi
Xia 子夏
berkata, “Beratus tukang itu dengan mempunyai tempat bekerja barulah dapat
menyempurnakan hasilnya.
Seorang Junzi 君子 (Susilawan) dengan Belajar barulah dapat mencapai
Jalan Suci.” (Sabda
Suci XIX.7)
Zi
Xia 子夏
berkata, “Bila seorang xiaoren berbuat salah, ia selalu menutupinya dengan
hal-hal yang nampak indah.”
(Sabda
Suci XIX.8)
Zi
Xia 子夏
berkata, “
Zi
Xia 子夏
berkata, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) setelah memperoleh kepercayaan rakyat baru berani menyuruh mereka
bekerja keras.
Bila belum mendapat kepercayaan, niscaya akan dianggap menindas. Harus mendapat
kepercayaan dari atasannya terlebih dahulu sebelum memberi peringatan kepada
atasannya. Bila belum mendapatkan kepercayaan dari atasannya (lalu memberi
peringatan), niscaya dianggap hanya pandai menyalahkan.” (Sabda
Suci XIX.10)
Zi
Xia 子夏
berkata, “Bila tidak melanggar garis-garis batas Kebajikan besar, orang akan
dapat masuk-keluar Kebajikan kecil.”
(Sabda
Suci XIX.11)
1.
Zi
You 子游
berkata, “Murid-murid Zi Xia 子夏
hanya diberi pelajaran menyiram, menyapu, tanya jawab, menghadap dan
mengundurkan diri. Ini boleh juga, tetapi bukankah tidak memadai ? Kalau
pelajaran-pelajaran pokok tidak diberikan, bagaimanakah ini
?”
2.
Ketika
mendengar hal ini, Zi Xia berkata, “O, Yan 偃
{nama kecil Zi You} sungguh salah. Cara mengajar seorang Junzi 君子
(Susilawan) selalu mendahulukan apa yang harus
didahulukan dan membelakangkan apa yang harus dibelakangkan. Ilmu itu adalah
laksana rumput dan pohon-pohonan yang dapat digolong-golongkan menurut jenisnya.
Cara mengajar seorang Junzi, bagaimanakah dapat dikacaukan begitu saja ? Yang
dapat belajar dari permulaan sampai akhir pelajaran seluruhnya sempurna
diterima, hanya seorang Nabi-lah yang dapat mengerjakannya.” (Sabda
Suci XIX.12)
Zi
Xia 子夏
berkata, “Kalau memangku jabatan, janganlah lupa memperdalam
pelajaran.
Dalam belajar, janganlah lupa pula melakukan tugas.” (Sabda
Suci XIX.13)
Zi
You 子游
berkata, “Dalam hal berkabung, bila ada rasa sedih, itu sudah
cukup.”
(Sabda
Suci XIX.14)
Zi
You 子游
berkata, “Sahabatku, Zi Zhang 子張
itu dapat melaksanakan tugas yang sukar.
Sayang, ia belum dapat tepat didalam Cinta Kasih.” (Sabda
Suci XIX.15)
Zeng
Zi 曾子
berkata, “Sungguh mempesonakan Zi Zhang 子張
itu ! Tetapi sukar untuk bersama-sama dengannya
menempuh Cinta Kasih.” (Sabda
Suci XIX.16)
Zeng
Zi 曾子
berkata, “Dahulu aku pernah mendengar Guru (Kong Zi 孔子)
bersabda, ‘Dalam hidup sehari-hari kita tidak dapat memastikan betapa besar rasa
cinta seseorang kepada orang tuanya.
Ini akan jelas bila datang masa berkabung’.” (Sabda
Suci XIX.17)
Zeng
Zi 曾子
berkata, “Dahulu aku mendengar Guru bersabda, ‘Laku
Bakti Meng Zhuang Zi 孟莊子
kepada
orang tuanya, orang lain masih dapat melakukan. Tetapi hal tidak mengganti para
pembantu dan cara pemerintahan mendiang ayahnya, sukar dapat dilakukan/ditiru
orang lain’.” (Sabda
Suci XIX.18)
Keluarga
bangsawan Meng 孟氏
akan
mengangkat Yang Fu 陽膚
menjadi
hakim. Yang Fu bertanya kepada Zeng Zi 曾子.
Zeng Zi berkata, “Saat ini para pembesar sudah banyak yang ingkar dari Jalan
Suci dan rakyat sudah lama terlunta-lunta. Maka kalau engkau memeriksa suatu
perkara, haruslah mengenal perasaan orang itu. Kasihanilah dia, jangan hanya
gembira dapat memutuskan suatu perkara.” (Sabda
Suci XIX.19)
Zi
Gong 子貢
berkata, “Kejahatan Shang Zhou Wang 商紂王
[1154 SM – 1122 SM] sesungguhnya tidak sehebat yang diceritakan
orang.
Karena itu seorang pemimpin hendaknya membenci segala
perbuatan yang bisa menjerumuskan dirinya, sebab bila ia terjerumus, maka
segenap kejahatan di dunia akan ditumpukkan kepadanya.” (Sabda
Suci XIX.20)
Zi
Gong 子貢
berkata, “Bila seorang pemimpin berbuat salah, akan laksana gerhana matahari
atau bulan.
Kesalahan itu akan dilihat semua orang. Tetapi kalau ia mau segera mengubahnya,
rakyat akan merasa gembira.” (Sabda
Suci XIX.21)
1.
Gongsun
Zhao 公孫朝
dari
negeri Wei 衛國
bertanya
kepada Zi Gong 子貢,
“Kepada siapakah Zhong Ni 仲尼 {nama
alias Kong Zi 孔子}
belajar ?”
2.
Zi
Gong menjawab, “Jalan Suci Zhou Wen Wang 周文王
dan
kaisar Zhou Wu Wang 周武王
belum
musnah dari muka bumi, maka masih terdapat dalam diri setiap
orang.”
3.
“Seorang
yang Bijaksana akan mengenal Ajaran itu banyak-banyak. Yang tidak Bijaksana
hanya dapat mengenalnya sedikit. Tidak ada tempat yang tidak terdapat Jalan Suci
Zhou Wen Wang dan Zhou Wu Wang. Masak-kah Guru tidak Belajar ? Tetapi haruskah
Guru mempunyai seorang guru yang tertentu ?” (Sabda
Suci XIX.22)
1.
Shusun
Wushu 叔孫武叔
didalam
musyawarah di istana berkata, “Sesungguhnya Zi Gong 子貢
itu lebih Bijaksana daripada Zhong Ni 仲尼
{nama alias Kong Zi 孔子}.”
2.
Zifu
Jingbo 子服景伯
melaporkan
hal itu kepada Zi Gong.
3.
Zi
Gong berkata, “Seumpama dinding istana, dinding istanaku hanya setinggi bahu
sehingga setiap orang dapat melihat keindahan bangunan didalamnya, sedangkan
dinding istana Guru bertombak-tombak tingginya.”
4.
“Kalau
seseorang tidak mendapatkan pintu untuk memasukinya, tidak akan dapat melihat
betapa indah Miao leluhurNya dan betapa megah gedung-gedungNya. Sesungguhnya
yang boleh mendapatkan pintu masuk itu tidaklah banyak. Karena itu kalau tuanmu
itu berkata demikian, bukankah itu sudah wajar ?” (Sabda
Suci XIX.23)
1.
Shusun
Wushu 叔孫武叔
mencela
Ajaran Zhong Ni 仲尼
{Tiong Ni ~ nama alias Kong Zi 孔子}.
2.
Zi
Gong 子貢
berkata, “Sia-sia saja ia berbuat demikian. Ajaran Zhong Ni tidak akan tercela.
Kebijaksanaan orang-orang lain boleh diumpamakan sebagai bukit yang dapat
dijelajahi dan dilewati. Sedangkan Ajaran Zhong Ni adalah laksana matahari dan
bulan yang tidak dapat diraih dan dijamah. Meskipun orang mencela, dapatkah ia
merusakkan matahari dan bulan ? Hal ini hanya menunjukkan ia tidak mengenal
kemampuan diri sendiri.” (Sabda
Suci XIX.24)
1.
Chen
Ziqin 陳子禽
bertanya
kepada Zi Gong 子貢,
“Guru begitu menghormati Zhong Ni 仲尼
{nama alias Kong Zi 孔子},
masakan Ia benar-benar lebih Bijaksana daripada Guru
?”
2.
Zi
Gong berkata, “Karena sepatah kata, orang bisa dianggap pandai dan karena
sepatah kata pula, orang dapat dianggap bodoh. Maka berhati-hatilah dalam
berkata.”
3.
“Keluhuran
Guru yang tidak tercapaikan itu adalah laksana langit yang tidak dapat kita
naiki dengan tangga. Kalau Guru mendapatkan kedudukan atas suatu negara atau
sebuah keluarga, maka apa yang dikatakanNya berdiri akan berdiri dan segala yang
diperintahkanNya akan terlaksana. Rakyat akan datang kepadaNya dan segala
tindakanNya akan mendatangkan kesejahteraan. Maka dalam hidupNya, Beliau akan
mendapatkan kemuliaan dan pada saat mangkatNya, semua orang akan meratapinya.
Maka siapakah yang dapat menandingiNya ?” (Sabda
Suci XIX.25)
Bab
XX
Kaisar
Yao bersabda
1.
Kaisar
Yao 堯
[2357 SM – 2255 SM] bersabda, “Hai, kamu Shun 舜,
Perintah Tian Yang Maha Esa untuk pergantian tahta ini sekarang diberikan
kepadamu. Pegang teguhlah tepat di Tengah. Kalau di empat penjuru lautan ini
menderita sengsara, maka Karunia Tian ini-pun akan berakhir untuk
selama-lamanya.”
2.
Ketika
Shun menyerahkan tahtanya kepada Yu 禹,
juga mengamanatkan hal ini.
3.
Ketika
melakukan upacara sembahyang Besar kepada Tian YME, Kaisar Shang Cheng Tang
商成湯
[1766 SM – 1753 SM] berkata, “Lü 履,
HambaMu yang kecil ini memberanikan diri mempersembahkan korban lembu hitam dan
dengan ini memberanikan diri menyatakan kepadaMu Tian
Yang Maha Besar bahwa kepada orang jahat itu hambaMu tidak berani mengelakkan
diri untuk tidak menghukumnya. Kebaikan maupun keburukan hamba, juga tidak
berani hamba sembunyikan. Akan hal ini Tian sendiri yang mengetahuinya. Kalau
hamba berdosa janganlah ditimpakan hukuman kepada segenap rakyat dan bila rakyat
berlaku dosa, biarlah dihukumkan ke atas diri hamba.”
4.
Ketika
kaisar dinasti Zhou 周朝
(1122 SM – 256 SM) membagi-bagikan hadiah besar, orang-orang yang baik
mendapatkan paling banyak.
5.
(Kaisar Zhou Wu Wang 周武王
bertitah,) “Walaupun mempunyai banyak kerabat, tidak sebanding dengan
orang-orang yang berperi Cinta Kasih. Oleh karenanyalah rakyat berpaling
kepadaku seorang.”
6.
Maka
diperintahkan agar dengan teliti diperiksa ukuran-ukuran, diperbaiki hukum-hukum
dan dibina kembali jawatan-jawatan yang sudah terbengkalai sehingga dengan
demikian di empat penjuru pemerintahan dapat berjalan
lancar.
7.
Dibangunkanlah
kembali negara yang musnah dalam peperangan, diusahakan dapat tersambung
keturunan orang-orang yang putus turunan dan diangkat kembali dalam jabatan
semula orang-orang pandai yang telah menyingkirkan diri sehingga hati rakyat di
dunia tunduk kepadanya.
8.
Adapun
yang harus diutamakan bagi rakyat adalah makanan, perkabungan dan
sembahyang.
9.
Yang
Lapang Hati niscaya mendapat simpati umum, yang Dapat Dipercaya niscaya mendapat
kepercayaan orang, yang Cekatan niscaya berhasil dalam pekerjaannya dan yang
Adil niscaya mendapat sambutan yang menggembirakan. (Sabda
Suci XX.1)
1.
Zi
Zhang 子張
bertanya kepada Kong Zi 孔子,
“Bagaimanakah cara menjalankan pemerintahan sebaik-baiknya
?”
2.
Kong
Zi menjawab, “Junjunglah Lima Yang Indah dan buanglah Empat Yang Buruk. Dengan
cara ini akan dapat menjalankan pemerintahan
sebaik-baiknya.”
3.
Zi
Zhang bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan Lima Yang Indah itu ?” Kong Zi
bersabda, “Seorang Junzi 君子
(Susilawan) bermurah hati tetapi tidak boros, menyuruh orang berjerih payah
tetapi tidak menyebabkan penyesalan, mempunyai keinginan tetapi tidak tamak,
berwibawa tetapi tidak sombong dan keras tetapi tidak
buas.”
4.
Zi
Zhang bertanya pula, “Apakah yang dimaksud dengan bermurah hati tetapi tidak
boros ?” Kong Zi bersabda, “Keuntungan yang diperoleh rakyat dirasakan sebagai
keuntungan sendiri. Bukankah ini bermurah hati tetapi tidak memboros ? Dipilih
hal-hal yang perlu disertai jerih payah, barulah disuruh mengerjakan. Siapakah
yang akan menyesali ? Menginginkan peri Cinta Kasih dan mendapatkan Cinta Kasih
itu, bagaimanakah bisa tamak ? Seorang Junzi terhadap orang banyak atau sedikit,
urusan besar atau kecil tidak berani meremehkan. Maka bukankah ia berwibawa
tetapi tidak sombong ? Seorang Junzi rapi dalam berpakaian dan mengenakan topi,
matanya tidak sembarang melihat sehingga orang yang memandangnya akan menaruh
segan. Bukankah ia bersikap keras tetapi tidak buas ?”
5.
Zi
Zhang bertanya lagi, “Apakah yang dimaksud dengan Empat Yang Buruk ?” Kong Zi
bersabda, “Dengan tanpa memberi pendidikan, lalu menjatuhkan hukuman berat, ini
dinamakan kejam. Dengan tidak memberi kesempatan bersiap lalu menghendaki
pekerjaan sempurna, ini dinamakan sewenang-wenang. Dengan tidak memberi perintah
tegas tapi meminya pekerjaan segera selesai, inilah yang dinamakan pencuri. Dan
memberi sesuatu tapi ragu-ragu untuk menyerahkannya, inilah yang dinamakan
pelit.” (Sabda
Suci XX.2)
1.
Kong
Zi 孔子
bersabda, “Yang tidak mengenal Firman, tidak akan dapat
menjadi seorang Junzi 君子
(Susilawan).”
2.
“Yang
tidak mengenal Kesusilaan, tidak akan dapat teguh
pendiriannya.”
3.
“Yang
tidak mengenal perkataan, tidak akan dapat mengenal manusia.” (Sabda
Suci XX.3)