Menu Utama

 

 

Kirim pertanyaan

 

Sabda Suci

論語

 

Bab I

Belajar

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Belajar dan selalu dilatih, tidakkah itu menyenangkan ?”

2.      “Kawan-kawan datang dari tempat yang jauh, tidakkah itu membahagiakan ?”

3.      “Sekalipun orang tidak mau tahu, tidak menyesal, bukankah itu sikap seorang Junzi 君子 (Susilawan) ?” (Sabda Suci I.1)

 

1.      You Rou 有若 berkata, “Seseorang yang dapat berlaku Bakti dan Rendah Hati , tetapi suka menentang atasan, sungguh jarang terjadi. Tidak suka menentang atasan tetapi suka mengacau, ini malah belum pernah terjadi.”

2.      “Maka seorang Junzi 君子 (Susilawan) selalu mengutamakan Pokok , sebab setelah Pokok itu tegak, Jalan Suci akan tumbuh dengan sendirinya. Laku Bakti dan Rendah Hati itulah pokok Cinta Kasih .” (Sabda Suci I.2)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang pandai memutar kata-kata dan bermanis muka, sesungguhnya jarang yang berperi Cinta Kasih.” (Sabda Suci I.3)

 

Zeng Zi 曾子 berkata, “Tiap hari aku memeriksa diri dalam tiga hal, yaitu : Sebagai manusia, adakah aku berlaku tidak Satya ? Bergaul dengan kawan dan sahabat , adakah aku berlaku tidak Dapat Dipercaya ? Dan adakah Ajaran Guru yang tidak kulatih ?” (Sabda Suci I.4)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Mengatur negeri yang mempunyai seribu kereta perang, haruslah Hormat kepada tugas 敬事 dan Dapat Dipercaya , Hemat dalam anggaran belanja 節用 dan mencintai sesama manusia 愛人 serta dalam memerintah rakyat hendaknya disesuaikan dengan waktunya.” (Sabda Suci I.5)

 

Kong Zi bersabda, “Seorang muda, di rumah hendaklah berlaku Bakti , diluar rumah hendaklah bersikap Rendah Hati , berlaku hati-hati sehingga Dapat Dipercaya , menaruh cinta kepada masyarakat 愛眾 dan berhubungan erat (bergaul) dengan orang-orang yang berperi Cinta Kasih 親仁. Bila semua itu sudah dilakukan dan masih mempunyai kelebihan tenaga dan waktu, pergunakanlah untuk mempelajari kitab-kitab 學文.” (Sabda Suci I.6)

 

Zi Xia 子夏 berkata, “Orang yang dapat menjunjung Kebijaksanaan lebih daripada keelokan, melayani orang tua dapat mencurahkan segenap tenaga, mengabdi kepada atasan/pemimpin dengan berani berkorban 能其身, bergaul dengan kawan dan sahabat kata-katanya selalu Dapat Dipercaya , meskipun ia dikatakan (oleh banyak orang) belum belajar, aku akan mengatakan, ‘Ia sudah belajar.’ .” (Sabda Suci I.7)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) bila tidak menghargai dirinya sendiri, niscaya tidak berwibawa dan belajarpun tidak akan teguh.”

2.      “Utamakanlah sikap Satya dan Dapat Dipercaya .”

3.      “Janganlah berkawan dengan orang yang tidak seperti dirimu (dalam menyukai Kebajikan).”

4.      “Bila bersalah, janganlah takut untuk memperbaikinya.” (Sabda Suci I.8)

 

Zeng Zi 曾子 berkata, “Hati-hatilah saat orang tua meninggal dunia dan janganlah lupa untuk memperingatinya sekalipun telah jauh. Dengan demikian rakyat akan kembali tebal Kebajikannya.” (Sabda Suci I.9)

 

1.      Zi Qin 子禽 bertanya kepada Zi Gong 子貢, “Tiap kali Guru { Kong Zi 孔子}  tiba di suatu negara, niscaya Beliau mengetahui tentang pemerintahannya. Ini disebabkan karena berusaha mengetahuinya atau diberi tahu ?”

2.      Zi Gong menjawab, “Guru mendapatkan itu semua karena sikapNya yang ramah tamah , baik hati , hormat , sederhana dan suka mengalah . Demikianlah Guru mendapatkan pengetahuan itu. Berbeda dengan orang lainkah cara Guru mendapatkannya ?” (Sabda Suci I.10)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Pada saat ayah seseorang masih hidup, periksalah cita-cita putranya itu. Setelah ayahnya meninggal dunia, periksalah perbuatan putranya itu. Bila selama tiga tahun, putranya itu tidak mengubah Jalan Suci orang tuanya, maka bolehlah ia disebut sebagai seorang anak yang berbakti.” (Sabda Suci I.11)

 

1.      You Rou 有若 berkata, “Di dalam menjalankan Kesusilaan itu, Keselarasan -lah yang paling utama. Maka Jalan Suci raja-raja purba itu menyatakan bahwa memang hal itulah (Keselarasan) yang terbaik untuk mengatasi perkara kecil maupun besar.”

2.      “Kalau ada hal-hal yang tidak dapat dijalankan, ini tentu disebabkan karena orang hanya menjalankan Keselarasan demi mencapai penyelesaian, tanpa didasari oleh Kesusilaan. Sudah barang tentu, ada hal yang tidak dapat dijalankan.” (Sabda Suci I.12)

 

You Rou 有若 berkata, “Kalau seseorang memegang sikap Dapat Dipercaya dengan dilandasi oleh Kebenaran , maka kata-katanya akan dapat ditepati. Kalau seseorang bersikap Hormat dengan dilandasi dengan Kesusilaan , niscaya akan menjauhkan dari malu dan penghinaan. Kalau seseorang dapat dekat (dan bergaul) dengan orang yang demikian, maka ia akan mendapatkan pembimbing yang boleh dijunjung.” (Sabda Suci I.13)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) itu, makan tidak mengutamakan kenyangnya, bertempat tinggal tidak mengutamakan enaknya, tapi ia tangkas didalam tugasnya dan hati-hati didalam kata-katanya. Bila mendapatkan seorang yang hidup di dalam Jalan Suci, ia menjadikannya sebagai contoh teladan untuk meluruskan hatinya. Demikianlah seorang yang benar-benar suka Belajar itu.” (Sabda Suci I.14)

 

1.      Zi Gong 子貢 bertanya, “Seorang yang pada saat miskin tidak mau menjilat dan pada saat kaya tidak berlaku sombong, bagaimanakah dia ?”

Kong Zi 孔子 menjawab, “Itu cukup baik. Tetapi alangkah lebih baiknya bila pada saat miskin ia tetap gembira dan pada saat kaya ia tetap menyukai Kesusilaan.”

2.      Zi Gong berkata, “Di dalam kitabShi Jing I.5.1:2詩經 (Kitab Sanjak) tertulis, ‘Laksana dibelah, dikikir. Laksana dipahat, digosok.’ Demikiankah yang Guru maksudkan ?”

Kong Zi bersabda, “O, Ci {nama kecil dari Zi Gong}, engkaulah orang yang dapat diajak membicarakan KitabShi Jing. Dengan Kubicarakan satu hal, engkau telah mengetahui kelanjutannya.” (Sabda Suci I.15)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Janganlah khawatir jika orang lain tidak mengenal dirimu, tapi khawatirlah jika engkau tidak dapat mengenal orang lain.” (Sabda Suci I.16)

 

Bab 2

Memerintah

為政

Kong Zi 孔子 bersabda, “Pemerintahan yang berdasarkan Kebajikan itu laksana bintang Kutub Utara yang senantiasa tetap di tempatnya sedang bintang-bintang lain mengelilinginya.” (Sabda Suci II.1)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ada tiga ratus sanjak lebih yang menjadi isi daripada kitabShi Jing詩經 (Kitab Sanjak) , akan tetapi inti semua sanjak itu dapat diringkas menjadi satu kalimat yakni ‘Pikiran jangan sesat !’ 思無邪.” (Sabda Suci II.2)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Dibimbing dengan Undang-Undang dan dilengkapi dengan hukuman / sanksi , semua itu akan menjadikan rakyat hanya berusaha menghindari itu dan kehilangan perasaan harga diri .”

2.      “Dibimbing dengan Kebajikan dan dilengkapi dengan Kesusilaan , semua ini akan menjadikan rakyat tumbuh perasaan harga dirinya dan senantiasa berusaha hidup benar.” (Sabda Suci II.3)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Pada waktu berusia 15 tahun, sudah teguh semangat BelajarKu.”

2.      “Usia 30 tahun, tegaklah pendirianKu.”

3.      “Usia 40 tahun, tiada lagi keraguan dalam pikiranKu.”

4.      “Usia 50 tahun, telah Kumengerti akan Firman Tian.”

5.      “Usia 60 tahun, pendengaranKu telah menjadi alat yang patuh (untuk senantiasa menerima Kebenaran).”

6.      “Dan usia 70 tahun, Aku sudah dapat bertindak mengikuti hati dengan tidak melanggar garis Kebenaran.” (Sabda Suci II.4)

 

1.      Kepala Keluarga Bangsawan Meng Yizi 孟懿子 bertanya hal Laku Bakti . Kong Zi 孔子 menjawab, “Jangan melanggar !”

2.      Ketika Fan Chi 樊遲 menyaisi kereta, Kong Zi memberitahukan kepadanya, “Tadi Meng Sun 孟孫 {sebutan bagi Meng Yizi} bertanya hal Laku Bakti dan Kujawab, ‘Jangan Melanggar !’.”

3.      Fan Chi bertanya pula, “Apakah yang Guru maksudkan ?”

      Kong Zi menjawab, “Pada saat masih hidup, layanilah sesuai dengan Kesusilaan. Ketika meninggal dunia, makamkanlah sesuai dengan Kesusilaan. Dan sembahyangilah sesuai dengan Kesusilaan.” (Sabda Suci II.5)

 

Meng Wubo 孟武伯 bertanya hal Laku Bakti . Kong Zi 孔子 menjawab, “Orang tua merasa sedih kalau anaknya sakit.” (Sabda Suci II.6)

 

Zi You 子游 bertanya hal Laku Bakti . Kong Zi menjawab, “Pada masa sekarang ini, orang dapat disebut berlaku Bakti asal dapat memelihara kedua orang tuanya. Tetapi bukankah anjing dan kudapun juga dapat dipelihara dengan perlakuan seperti itu. Bila kita dalam memperlakukan kedua orang tua tanpa disertai dengan rasa hormat, apa bedanya (dengan hewan) ?” (Sabda Suci II.7)

 

Zi Xia 子夏 bertanya hal Laku Bakti . Kong Zi menjawab, “Sikap wajahlah yang sukar (dan seringkali dilupakan). Jika ada pekerjaan, sang anak berusaha melakukannya dengan sekuat tenaga, demikian juga jika ada anggur dan makanan, sang anak senantiasa menyuguhkannya terlebih dahulu kepada orang tuanya. Tapi kalau hanya demikian saja, cukupkah dinamai Laku Bakti ?” (Sabda Suci II.8)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Sepanjang hari aku bercakap-cakap dengan Hui {nama kecil Yan Yuan 顏淵}. Dalam percakapan ia tidak pernah membantah sedikitpun, seolah-olah ia seorang yang bodoh. Tetapi setelah ia mengundurkan diri dari hadapanKu dan Kuselidiki perilaku dalam kehidupan pribadinya, ternyata ia dapat memenuhi AjaranKu. Sesungguhnya Hui tidaklah bodoh.” (Sabda Suci II.9)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Tiliklah latar belakang perbuatannya.”

2.      “Lihatlah bagaimana ia akan mewujudkan (keinginannya).”

3.      “Dan selidikilah kesenangannya.”

4.      “Dengan demikian, bagaimana seseorang akan dapat menyembunyikan sifat-sifatnya ?” (Sabda Suci II.10)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang memahami Ajaran Lama lalu dapat menerapkannya pada (keadaan / jaman) yang Baru, dia boleh dijadikan guru.” (Sabda Suci II.11)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) itu bukanlah sebuah alat (yang bisa diperlakukan / diperintah semaunya).” (Sabda Suci II.12)

 

Zi Gong 子貢 bertanya hal seorang Junzi 君子 (Susilawan). Kong Zi 孔子 menjawab, “Seorang Junzi senantiasa mendahulukan perbuatan dan baru selanjutnya kata-katanya disesuaikan dengan perbuatannya.” (Sabda Suci II.13)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mengutamakan kepentingan umum dan bukannya kepentingan kelompok. Sebaliknya seorang Xiaoren 小人 (rendah budi)  mengutamakan kepentingan kelompoknya dan bukannya kepentingan umum.” (Sabda Suci II.14)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Belajar tanpa berpikir, sia-sia. Tetapi berpikir tanpa belajar, berbahaya !” (Sabda Suci II.15)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Siapa yang belajar aliran sesat, (pada akhirnya) akan membahayakan dirinya sendiri.” (Sabda Suci II.16)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “You {nama kecil Zi Lu 子路}, Kuberitahu apa arti dari kata ‘mengerti’ itu ! Bila engkau (mengatakan telah) mengerti, maka berlakulah sebagai orang yang benar-benar mengerti. Tapi jika engkau (mengatakan) tidak mengerti, maka berlakulah sebagai orang yang tidak mengerti. (Jika engkau melakukan kedua hal ini dengan baik) Itulah yang dinamakan ‘Mengerti’ itu.” (Sabda Suci II.17)

 

1.      Zi Zhang 子張 ingin belajar cara mendapatkan kedudukan.

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Banyaklah mendengar dan sisihkan hal yang meragukan serta berhati-hatilah jika membicarakan hal itu. Dengan demikian akan dapat mengurangi orang lain menyalahkan (kita). Banyaklah melihat dan sisihkan hal yang membahayakan serta berhati-hatilah jika menjalankan hal itu. Dengan demikian akan dapat mengurangi kekecewaan diri sendiri. Jika dalam pembicaraan tidak banyak mengandung kesalahan dan dalam perbuatan tidak banyak menimbulkan kekecewaan, disitulah terletak rahasia untuk mendapatkan kedudukan.” (Sabda Suci II.18)

 

Rajamuda Lu Ai Gong 魯哀公 [494 SM – 467 SM] bertanya, “Bagaimanakah caranya agar rakyat mau menurut (kepada pemerintah) ?”

Kong Zi 孔子 menjawab, “Angkatlah orang-orang yang jujur dan singkirkanlah menteri-menteri yang curang. Dengan demikian niscaya rakyat akan menurut (kepada pemerintah). Kalau yang diangkat (sebagai menteri) adalah orang-orang yang curang sedang menteri-menteri yang jujur disingkirkan, niscaya rakyat tidak akan mau menurut (dengan sukarela).” (Sabda Suci II.19)

 

Kepala Bangsawan Ji Kang Zi 季康子 bertanya, “Bagaimana agar rakyat mau bersikap Hormat , Satya dan bersedia menerima nasehat-nasehat ?”

Kong Zi 孔子 menjawab, “Hadapilah rakyat dengan keluhuran budi , niscaya mereka akan bersikap Hormat . Teladanilah rakyat dengan sikap Bakti dan Kasih Sayang , niscaya mereka akan bersikap Satya . Angkatlah orang-orang yang baik untuk mendidik yang belum mengerti, dengan demikian niscaya mereka akan mau menerima nasehat-nasehat.” (Sabda Suci II.20)

 

1.      Ada orang yang bertanya kepada Kong Zi 孔子, “Mengapa Guru tidak memangku jabatan ?”

2.      Kong Zi menjawab, “Di dalam kitabShu Jing V.21.1書經 (Kitab Sejarah) tertulis, “Berbaktilah ! Berbakti dan mengasihi saudara-saudara, ini sudah berarti membantu pemerintahan ! Mengapa seseorang harus terlebih dahulu memangku jabatan, baru dapat dinamai membantu pemerintahan ?” (Sabda Suci II.21)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang tidak Dapat Dipercaya (perbuatan maupun kata-katanya), entah apa yang dapat dilakukan orang seperti itu ? Itu jika diibaratkan seumpama kereta besar yang tidak mempunyai sepasang gandaran atau seumpama kereta kecil yang tidak mempunyai sebuah gandaran, entah bagaimana cara untuk menjalankannya ?” (Sabda Suci II.22)

 

1.      Zi Zhang 子張 bertanya, “Dapatkah diketahui bagaimana keadaan sepuluh jaman yang akan datang ?”

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Apa yang dibuang dan dikembangkan Dinasti Shang  商朝 (1766 SM – 1122 SM) atas Kesusilaan Dinasti Xia 夏朝 (2205 SM – 1766 SM), dapat diketahui. Apa yang dibuang dan dikembangkan Dinasti Zhou 周朝 (1122 SM – 256 SM) atas Kesusilaan Dinasti Shang, dapat pula diketahui. Maka dinasti-dinasti selanjutnya meskipun seratus jaman lagi, masih dapat juga diketahui.” (Sabda Suci II.23)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Bersembahyang kepada rokh yang tidak seharusnya disembah, itulah yang disebut ‘menjilat’.”

2.      “Mengetahui Kebenaran tetapi tidak melakukannya, itulah yang disebut ‘tiada Keberanian’.” (Sabda Suci II.24)

 

Bab III

Tarian Delapan Baris

            Kong Zi 孔子 berkata tentang keluarga bangsawan Ji 季氏, “Mereka mementaskan tarian Ba Yi 八佾 di balai rumahnya. Ini sungguh keterlaluan. Kalau hal ini berani mereka lakukan, apa lagi yang tidak akan dilakukan ?” (Sabda Suci III.1)

 

            Ketiga keluarga bangsawan Negeri Lu 魯國 yakni Ji 季氏, Shu 叔氏 dan Meng 孟氏, pada saat melakukan upacara sembahyang kepada leluhurnya (masing-masing) ternyata menggunakan lagu pujian ‘Yong’ . Kong Zi 孔子 bersabda, “Di dalam lagu itu tercantum ‘... dengan dibantu para pangeran, Kaisar hening hormat memuja ...’. Bagaimana mungkin lagu (khusus untuk Kaisar) itu digunakan di rumah ke tiga keluarga itu ?” (Sabda Suci III.2)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Bagi seorang yang tidak berperi Cinta Kasih , apa arti Kesusilaan ? Bagi seorang yang tidak berperi Cinta Kasih, apa arti Musik ?” (Sabda Suci III.3)

 

1.      Lin Fang 林放 bertanya tentang Pokok Kesusilaan 禮之本.

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Sungguh sebuah pertanyaan besar !”

3.      “Di dalam upacara sembahyang, daripada bermewah-mewah hingga menyolok lebih baik sederhana , daripada meributkan perlengkapan upacara , lebih baik ada rasa sedih yang benar .” (Sabda Suci III.4)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Suku bangsa Yi 夷族 dan Di 狄族 masih mempunyai raja, tidak seperti keturunan dinasti Xia 夏朝 (2205 SM – 1766 SM) yang seolah-olah sudah tidak mempunyai (ahli waris).” (Sabda Suci III.5)

 

            Tatkala kepala keluarga bangsawan Ji 季氏 hendak melakukan upacara sembahyang di Gunung Taishan 泰山, Kong Zi 孔子 bertanya kepada muridnya, Ran You 冉有 yang bekerja sebagai menteri dari keluarga bangsawan Ji, “Tidak dapatkah engkau mencegahnya ?”

            Dijawab, “Tidak dapat !”

            Kong Zi bersabda, “Ah, akankah dikatakan bahwa Gunung Taishan tidak dapat menyamai Lin Fang 林放 ?” (Sabda Suci III.6)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) tidak mau berebut. Kalaupun berebut, itu hanya terjadi pada saat berlomba memanah. Mereka saling mengalah dan memberi hormat dengan cara ‘Yi’ , lalu naik ke panggung dan berlomba. Ketika turun, yang kalah harus meminum anggur. Demikianlah perilakunya, meskipun harus berebut tetap saja seorang Junzi.” (Sabda Suci III.7)

 

1.      Zi Xia 子夏 bertanya, “Apakah arti kalimat ‘Betapa manis tawanya, betapa elok cahaya matanya, semua itu berasal dari dasar putih yang dibubuhi warna’ ?”

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Itulah cara orang menggambar, lebih dahulu didasari putih, baru kemudian dibubuhi warna-warni.”

3.      Zi Xia bertanya, “Jika demikian. Apakah ini berarti Kesusilaan dibentuk berdasarkan Cinta Kasih ?” Kong Zi menjawab, “Shang {nama kecil Zi Xia}, engkaulah yang telah menyedarkanKu ! sekarang dapat Kuajak engkau untuk merundingkan isi KitabShi Jing詩經 (Kitab Sanjak) .” (Sabda Suci III.8)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Kesusilaan Dinasti Xia 夏朝 (2205 SM – 1766 SM) dapat Kubicarakan, tetapi Negeri Qi 杞國 kurang memberikan bukti-bukti (kebesarannya). Kesusilaan Dinasti Shang 商朝 (1766 SM – 1122 SM) dapat Kubicarakan, tetapi negeri Song 宋國 (Song) kurang memberikan bukti-bukti (kebesarannya). Hal ini disebabkan karena disana tidak mempunyai cukup dokumen-dokumen serta orang-orang yang dapat menjelaskannya. Kalau cukup, niscaya Aku dapat memperoleh bukti-buktinya.” (Sabda Suci III.9)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Di dalam upacara sembahyang ‘Di’ 禘祭, setelah dilakukan upacara menuang anggur, Aku sudah tidak ingin melihatnya lagi.” (Sabda Suci III.10)

 

            Ada orang bertanya tentang Upacara Sembahyang ‘Di’ 禘祭 yakni Upacara Sembahyang Besar kepada Tian YME. Kong Zi 孔子 menjawab sambil mengangkat telapak tangannya, “Aku tidak tahu. Yang tahu akan hal itu, ia akan dapat mengatur dunia semudah orang melihat ini !” (Sabda Suci III.11)

 

1.      Pada waktu sembahyang kepada leluhur, hayatilah akan kehadirannya dan waktu sembahyang kepada Tian Yang Maha Rokh, hayatilah pula akan kehadirannya.

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau Aku tidak ikut sembahyang sendiri, Aku tidak merasa sudah bersembahyang.” (Sabda Suci III.12)

 

1.      Wang Sun Jia 王孫賈 bertanya, “Apakah maksud peribahasa ‘Daripada bermuka-muka kepada malaikat Ao , malaikat ruang barat daya rumah, masih lebih baik bermuka-muka kepada malaikat Zao , malaikat dapur’ itu ?”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Itu tidak benar ! Barang siapa berbuat kesalahan terhadap Tian YME, tiada tempat baginya untuk meminta doa.” (Sabda Suci III.13)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Dinasti Zhou 周朝 (1122 SM – 256 SM) meneladan ke dua dinasti (Xia dan Shang ) yang mendahuluinya dan ternyata megah kebudayaannya. Maka Aku-pun mengikuti jejak Dinasti Zhou (meneladan kepada Raja-raja Suci Purba).” (Sabda Suci III.14)

 

            Tatkala Kong Zi 孔子 masuk ke dalam Miao Besar (Kelenteng Besar) yang dipergunakan untuk memperingati / memuja Nabi Zhou Gong Dan 周公旦, segenap hal ditanyakan olehNya. Ada orang berkata, “Siapa berkata anak dari kota Zou itu mengerti Kesusilaan ? Masuk ke dalam Miao Besar, segenap hal ditanyakan.” Mendengar hal itu, Kong Zi bersabda, “Justru (merendahkan diri dan banyak bertanya hingga jelas) demikian inilah Kesusilaan.” (Sabda Suci III.15)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam perlombaan memanah, tidak diutamakan tentang dalamnya kulit sasaran yang dapat ditembus, karena tenaga seseorang tidaklah sama. Ini sudah diadatkan sejak dahulu kala.” (Sabda Suci III.16)

 

1.      Zi Gong 子貢 ingin menghapus korban kambing pada Upacara Sembahyang Bulan Baru.

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Ci {nama alias Zi Gong}, engkau menyayangkan kambingnya. Aku menyayangkan Upacaranya.” (Sabda Suci III.17)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila mengabdi kepada pemimpin dengan benar-benar menjalankan upacaranya, biasanya orang lain akan menganggapnya penjilat.” (Sabda Suci III.18)

 

1.      Rajamuda Lu Ding Gong 魯定公 [509 SM – 495 SM] bertanya, “Bagaimanakah hendaknya seorang pemimpin memerintah pembantunya dan seorang pembantu mengabdi kepada pemimpinnya ?”

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Seorang pemimpin hendaknya memerintah pembantunya sesuai dengan Kesusilaan . Sedang seorang pembantu hendaknya mengabdi pemimpinnya dengan Kesatyaan .” (Sabda Suci III.19)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “SanjakGuan Ju關雎 (Kwan-chi) itu menggembirakan, tetapi tidak melanggar kesopanan, mengharukan tetapi tidak membuat merana.” (Sabda Suci III.20)

 

1.      Rajamuda Lu Ai Gong 魯哀公 [494 SM – 467 SM] bertanya kepada Zai Wo 宰我 tentang keistimewaan pohon yang ditanam di tempat sembahyang kepada Malaikat Bumi . Zai Wo menjawab, “Pada jaman dinasti Xia 夏朝 (2205 SM – 1766 SM), ditanam pohon Song 松樹, pada jaman dinasti Shang 商朝 (1766 SM – 1122 SM) ditanam pohon Bo 柏樹, tetapi pada jaman dinasti Zhou 周朝 (1122 SM – 256 SM) ini ditanam pohon Li 栗樹 dan dikatakan supaya rakyat gemetar ketakutan.”

2.      Ketika mendengar hal itu, Kong Zi 孔子 bersabda, “Hal yang sudah terjadi tidak perlu dipercakapkan dan hal yang sudah terlanjur dilakukan, tidak perlu dicegah serta hal yang sudah lampau itu tidak perlu disalah-salahkan.” (Sabda Suci III.21)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Sesungguhnya sangat kecil-lah kepribadian Guan Zhong 管仲 itu.”

2.      Ada orang bertanya, “Bukankah itu disebabkan karena Guan Zhong sangat hemat ?” Kong Zi menjawab, “Guan Zhong mempunyai panggung ‘San Gui’ 三歸 dan mempunyai banyak pegawai yang khusus mengerjakan satu tugas saja. Bagaimana ia dapat dikatakan sangat hemat ?”

3.      “Tetapi bukankah itu menunjukkan Guan Zhong banyak mengerti akan Kesusilaan ?” Kong Zi menjawab pula, “Para rajamuda membangun tembok didepan pintu gerbang istananya, Guan Zhong juga membangun tembok dimuka pintu rumahnya. Para rajamuda membangun panggung untuk menerima rajamuda lain yang datang berkunjung ke istananya, ternyata Guan Zhong membangunnya juga. Maka kalau Guan Zhong dikatakan mengerti Kesusilaan, siapakah yang disebut tidak mengerti Kesusilaan ?” (Sabda Suci III.22)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda kepada guru besar musik negeri Lu 魯大師樂, “Hal yang dapat diketahui tentang musik adalah pada permulaannya suara harus cocok. Selanjutnya suara musik itu harmonis meninggi menurun dengan nada jernih dan tidak terputus-putus, demikianlah sampai akhirnya.” (Sabda Suci III.23)

 

1.      Penjaga tapal batas daerah Yi (perbatasan negeri Lu-Wei 魯衛) mohon bertemu dengan Kong Zi 孔子 dan berkata, “Setiap ada seorang Junzi 君子 (Susilawan) lewat disini, aku tidak pernah tidak menemuinya.”

2.      Oleh para murid, ia dipersilakan menemuiNya.

3.      Setelah keluar, ia berkata, “Saudara-saudaraku, mengapa kalian nampak bermuram durja karena kehilangan kedudukan ? Sudah lama dunia ingkar dari Jalan Suci, kini Tian YME telah menjadikan Guru sebagai Genta Rohani 木鐸.” (Sabda Suci III.24)

 

            Tentang musik ‘Shao’ , yang digubah oleh Kaisar Yu Shun 虞舜 [2255 SM – 2205 SM], Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh Indah dan Sempurna.”

            Tentang musik ‘Wu’ , gubahan Kaisar Zhou Wu Wang 周武王 [1122 SM – 1115 SM], Kong Zi bersabda, “Sungguh indah, namun belum sempurna.” (Sabda Suci III.25)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang berkedudukan tinggi tetapi tidak dapat berlapang hati, menjalankan Upacara Sembahyang dengan tiada rasa hormat, dan didalam hal kematian tiada sedikitpun rasa sedih, bagaimana Aku tahan melihatnya ?” (Sabda Suci III.26)

 

Bab IV

Hidup Diantara Orang Berperi Cinta Kasih

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Bertempat tinggal dekat dengan tempat kediaman orang yang berperi Cinta Kasih, itulah (cara memilih tempat tinggal) yang sebaik-baiknya. Bila tidak mau memilih tempat yang disuasanai Cinta Kasih itu, bagaimana memperoleh Kebijaksanaan ?” (Sabda Suci IV.1)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang tidak berperi Cinta Kasih, tidak tahan lama di dalam penderitaan dan tidak tahan lama di dalam kesenangan. Seorang yang berperi Cinta Kasih, merasakan sentosa di dalam Cinta Kasih dan seorang yang Bijaksana, merasa beruntung di dalam Cinta Kasih.” (Sabda Suci IV.2)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Hanya seorang yang penuh Cinta Kasih saja yang dapat mencintai dan membenci orang.” (Sabda Suci IV.3)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila cita selalu ditujukan kepada Cinta Kasih, tiada sarang bagi kejahatan.” (Sabda Suci IV.4)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Kaya dan kedudukan mulia ialah keinginan setiap manusia, akan tetapi bila tidak dapat dicapai dengan Jalan Suci, janganlah ditempati. Miskin dan berkedudukan rendah ialah kebencian setiap orang, tetapi bila tidak dapat disingkiri dengan Jalan Suci, janganlah ditinggalkan.”

2.      “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) bila meninggalkan Cinta Kasih, apakah masih pantas memperoleh sebutan (Junzi) itu ?”

3.      “Seorang Junzi sekalipun sedang makan (walaupun dalam waktu sekejap) tetap tidak melanggar Cinta Kasih. Di dalam kesibukannya juga demikian (tidak melanggar Cinta Kasih). Bahkan didalam topan dan bahayapun ia tetap demikian.” (Sabda Suci IV.5)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku belum pernah melihat orang yang benar-benar menyukai Cinta Kasih dan benar-benar membenci perilaku yang melanggar Cinta Kasih. Bagi seorang yang benar-benar menyukai Cinta Kasih, maka tidak ada hal lain yang lebih dimuliakan daripadanya (selain Cinta Kasih itu). Sedang seorang yang benar-benar membenci perilaku yang melanggar Cinta Kasih, akan selalu berusaha melaksanakan Cinta Kasih sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan barang sesuatu yang tidak berperi Cinta Kasih melekat pada dirinya.”

2.      “Bila pada suatu hari seseorang mengerahkan seluruh kekuatannya dalam Cinta Kasih, Aku belum pernah melihat ia akan kekurangan tenaga. Mungkin ada juga, tetapi Aku belum pernah melihatnya.” (Sabda Suci IV.6)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Adapun kesalahan seseorang itu masing-masing sesuai dengan sifatnya. Bahkan dari kesalahannya itu dapat diketahui apakah ia seorang yang berperi Cinta Kasih.” (Sabda Suci IV.7)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Pagi mendengar akan Jalan Suci, sore hari mati-pun ikhlas.” (Sabda Suci IV.8)

 

            Kong Zi 孔子  bersabda, “Seorang siswa yang benar-benar hendak hidup didalam Jalan Suci, tetapi masih merasa malu untuk berpakaian buruk dan makan tidak enak, sesungguhnya ia belum masuk hitungan.” (Sabda Suci IV.9)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) terhadap persoalan di dunia tidak mengiyakan ataupun menolak mentah-mentah. Hanya Kebenaran-lah yang dijadikan ukuran.” (Sabda Suci IV.10)

 

            Kong Zi 孔子  bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) senantiasa ingat akan Kebajikan, sedangkan seorang xiaoren 小人 (rendah budi)  hanya ingat akan kenikmatan. Seorang Junzi senantiasa ingat akan hukum, sedangkan seorang xiaoren hanya mengharapkan belas kasihan orang lain.” (Sabda Suci IV.11)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang hanya mengejar keuntungan saja, niscaya banyak yang menyesalkan.” (Sabda Suci IV.12)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila orang dapat menggunakan Kesusilaan dan Sikap Suka Mengalah didalam mengatur negara, apakah kesukaran yang akan muncul ? Kalau tidak dapat menggunakan Kesusilaan dan Sikap Suka Mengalah didalam mengatur negara, lalu apa guna Kesusilaan ?” (Sabda Suci IV.13)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Janganlah khawatir tidak mendapatkan kedudukan, akan tetapi khawatirlah kalau-kalau (diri sendiri) tidak mempunyai kecakapan untuk suatu kedudukan. Janganlah khawatir tiada orang yang mengetahui/mengenal dirimu, akan tetapi berusahalah agar mempunyai kecakapan yang patut diketahui.” (Sabda Suci IV.14)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Shen {nama alias Zeng Zi}, ketahuilah bahwa Jalan Suci-Ku itu satu, akan tetapi dapat menembusi segalanya.” Zeng Zi 曾子 menjawab, “Ya, Guru.”

2.      Setelah Kong Zi berlalu, murid-murid yang lain bertanya, “Apakah maksud kata-kata Guru tadi ?”

3.      Zeng Zi menjawab, “Jalan Suci Guru itu tak lebih dan tidak kurang adalah Satya dan Tepaselira .” (Sabda Suci IV.15)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) hanya mengerti akan Kebenaran, sebaliknya seorang xiaoren 小人 (rendah budi)  hanya mengerti akan keuntungan.” (Sabda Suci IV.16)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila melihat seseorang yang Bijaksana, berusahalah menyamai (kebijaksanaan)-nya, dan bila melihat seorang yang tidak Bijaksana, periksalah dirimu sendiri.” (Sabda Suci IV.17)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam melayani ayah bunda, boleh memperingatkan (tetapi hendaklah lemah lembut). Bila tidak diturut, bersikaplah lebih hormat dan janganlah melanggar. Meskipun harus melelahkan diri, janganlah menggerutu.” (Sabda Suci IV.18)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Pada saat orang tua masih hidup, janganlah jauh mengembara. Bila terpaksa mengembara, haruslah mempunyai tujuan yang tertentu.” (Sabda Suci IV.19)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila seseorang selama tiga tahun (setelah wafatnya orang tuanya) tidak mengubah Jalan Suci ayahnya, bolehlah ia dinamai Berbakti .” (Sabda Suci IV.20)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Usia ayah bunda tidak boleh tidak diketahui. Disatu pihak boleh merasa gembira, tapi dilain pihak harus merasa khawatir.” (Sabda Suci IV.21)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Adapun mengapa orang jaman dahulu merasa sukar mengucapkan kata-kata, adalah karena merasa malu kalau-kalau tidak dapat melaksanakan.” (Sabda Suci IV.22)

 

            Kong Zi 孔子 bersabda, “Bagi seseorang yang dapat membatasi dirinya, sekalipun mungkin berbuat salah, pasti jaranglah terjadi.” (Sabda Suci IV.23)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) lambat bicara tetapi tangkas bekerja.” (Sabda Suci IV.24)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kebajikan tidak akan terpencil, ia pasti beroleh tetangga.” (Sabda Suci IV.25)

 

Zi You 子游 berkata, “Dalam mengabdi kepada pemimpin bila berkali-kali memperingatkan, niscaya akan beroleh malu. Dalam bersahabat, bila berkali-kali memperingatkan, niscaya akan renggang.” (Sabda Suci IV.26)

 

Bab V

Gongye Zhang

Kong Zi 孔子 membicarakan tentang Gongye Zhang 公冶長, “Ia boleh diterima menjadi menantu. Sekalipun pernah dipenjara, itu bukan karena ia telah berbuat jahat.” Maka diterimalah (Gongye Zhang) sebagai menantuNya. (Sabda Suci V.1)

 

Kong Zi 孔子 membicarakan tentang Nan Rong 南容, “Bila negara di dalam Jalan Suci, ia tidak akan tersia-sia. Bila negara ingkar dari Jalan Suci, ia akan terhindar dari hukuman.” Maka diterimalah ia sebagai menantu kakakNya. (Sabda Suci V.2)

 

Kong Zi 孔子 membicarakan tentang tentang Zi Qian 子賤, “Sebenarnya ia seorang Junzi 君子 (Susilawan) ! Apabila di negeri Lu 魯國 tiada orang yang berwatak Junzi, darimanakah ia dapat meneladan ?” (Sabda Suci V.3)

 

Zi Gong 子貢 bertanya, “Bagaimanakah tentang diri saya, Guru ?” Kong Zi 孔子 menjawab, “Engkau dapat diumpamakan sebagai suatu alat.” “Sebagai alat apakah ?” “Sebagai Hulian 瑚璉 {alat sembahyang berbentuk kapal yang sangat berharga sehingga dihiasi dengan batu permata}.” (Sabda Suci V.4)

 

1.      Ada seorang berkata, “Sesungguhnya Ran Yong 冉雍 adalah seorang yang berperi Cinta Kasih, sayang tidak pandai bicara.”

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Mengapakah mesti pandai bicara ? Orang yang pandai berdebat bahkan sering dibenci orang. Aku tidak tahu apakah ia berperi Cinta Kasih, tetapi mengapa ia mesti pandai bicara ?” (Sabda Suci V.5)

 

Kong Zi 孔子 menyuruh Qi Diaokai 漆雕開 memangku jabatan negara. Ia menjawab, “Murid belum mempunyai kepercayaan diri untuk jabatan itu.” Mendengar jawaban itu Kong Zi menjadi gembira. (Sabda Suci V.6)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Jalan Suci bila tidak dapat dijalankan, Kukira lebih baik dengan naik rakit pergi ke laut lepas. Dalam hal ini hanya Zhong You 仲由 {nama alias Zi Lu)-lah yang dapat mengikuti Aku.”

2.      Mendengar itu Zi Lu 子路 sangat gembira. Kong Zi bersabda, “You , sungguh keberanianmu melebihi Aku, sayang kurang pandai memikirkan persoalannya.” (Sabda Suci V.7)

 

1.      Meng Wu Bo 孟武伯 bertanya apakah Zi Lu 子路 seorang yang berperi Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 menjawab, “Aku tidak tahu.”

2.      Ketika ditanya lagi, Nabi Kong Zi bersabda, “You {nama kecil Zi Lu} boleh disuruh mengatur angkatan perang suatu negara yang mempunyai seribu kereta perang, tetapi entahlah tentang peri Cinta Kasih-nya.”

3.       “Bagaimanakah tentang Ran You 冉有 ?” “Qiu {nama kecil Ran You} boleh disuruh menjadi kepala daerah yang mempunyai seribu keluarga atau suatu marga dengan seratus kereta perang, Tetapi entahlah tentang peri Cinta Kasih-nya.”

4.      “Bagaimana dengan Gongxi Hua 公西華 ?” “Chi {nama kecil Gongxi Hua} boleh disuruh memakai pakaian upacara berdiri di istana untuk melayani atau menemui para tamu, namun entahlah tentang peri Cinta Kasih-nya.” (Sabda Suci V.8)

 

1.      Kong Zi 孔子 bertanya kepada Zi Gong 子貢, “Engkau dengan Hui {Yan Yuan 顏淵}, siapakah kiranya yang lebih tangkas berpikir ?”

2.      Zi Gong menjawab, “Bagaimana Ci {nama kecil Zi Gong} berani membandingkan diri dengan Hui ? Hui bila mendengar satu dapat mengerti sepuluh, sedangkan Ci bila mendengar satu dapat mengerti paling-paling dua.”

3.      Kong Zi bersabda, “Memang tidak sebanding. Bahkan Aku denganmu tetap tidak sebanding dengannya.” (Sabda Suci V.9)

 

1.      Zai Wo 宰我 tidur pada siang hari. Kong Zi 孔子 bersabda, “Kayu lapuk tidak dapat diukir, dinding dari tanah liat tidak dapat dikapur. Kepada Yu {nama kecil Zai Wo} tidak perlu kusesalkan.”

2.      Kong Zi bersabda, “Dahulu Aku terhadap seseorang, setelah mendengar kata-katanya, Aku percaya akan perbuatannya. Tetapi sekarang bila Aku mendengar kata-katanya, maka pasti akan Kuperiksa perbuatannya. Yu -lah yang menyebabkan Aku mengubah pendirian.” (Sabda Suci V.10)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku belum pernah melihat orang yang benar-benar berkemauan keras.” Ada orang berkata, “Shen Cheng 申棖 !” Kong Zi bersabda, “Cheng mempunyai keinginan terlalu banyak. Bagaimana dapat berkemauan keras ?” (Sabda Suci V.11)

 

Zi Gong 子貢 berkata, “Aku tidak ingin orang lain merecoki aku, maka aku-pun tidak ingin merecoki orang lain.” Kong Zi 孔子 bersabda, “Ci {nama kecil Zi Gong} itu kiranya belum menjadi kemampuanmu.” (Sabda Suci V.12)

 

Zi Gong 子貢 berkata, “Ajaran Guru tentang kitab-kitab, dapat kuperoleh dengan cara mendengar; Tetapi Ajaran Guru tentang Watak Sejati dan Jalan Suci Tian 天道, tidak dapat kuperoleh dengan hanya mendengar saja.” (Sabda Suci V.13)

 

Zi Lu 子路 bila mendengar suatu ajaran dan belum berhasil menjalankannya, ia khawatir kalau-kalau mendengar ajaran baru pula. (Sabda Suci V.14)

 

Zi Gong 子貢 bertanya, “Mengapakah Kong Wenzi 孔文子 diberi sebutan ‘Wen’ (Pujangga) ?” Kong Zi 孔子 menjawab, “Ia seorang yang pandai, tetapi suka belajar dan tidak malu bertanya sekalipun kepada bawahannya. Maka pantaslah ia diberi gelar ‘Wen’ .” (Sabda Suci V.15)

 

Kong Zi 孔子 bersabda tentang Zi Chan 子產, “Ia telah dapat melaksanakan empat syarat Jalan Suci seorang Junzi 君子 (Susilawan). Didalam perbuatannya sehari-hari ia selalu bersikap hormat, didalam mengabdi kepada atasannya selalu bersikap sungguh-sungguh, didalam memelihara kesejahteraan rakyat ia selalu bermurah hati dan didalam memerintah rakyat selalu berdasar Kebenaran.” (Sabda Suci V.16)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh pandai bergaul Yan Ping Zhong 晏平仲 itu. Semakin lama semakin menumbuhkan rasa hormat.” (Sabda Suci V.17)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Zang Wen Zhong 臧文仲 mendirikan rumah untuk seekor kura-kura besar, puncak tiang utamanya diukir bentuk gunung-gunungan dan pada tiang-tiang lainnya dilukisi gambar-gambar ganggang laut. Entah orang pandai macam apa ia !” (Sabda Suci V.18)

 

Zi Zhang 子張 bertanya, “Zi Wen 子文 tiga kali diangkat menjadi Perdana Menteri 令尹 di negeri Chu 楚國, wajahnya tidak pernah menunjukkan gembira karenanya. Tiga kali diberhentikan dari jabatannya juga tidak kelihatan kecewa, bahkan segenap hal yang diurus kementeriannya diterangkan satu persatu kepada menteri yang baru. Bagaimanakah dia itu ?” Kong Zi 孔子 menjawab, “Ia seorang yang Satya .” “Bukankah dia seorang yang berperi Cinta Kasih ?” “Aku belum tahu ia dalam hal-hal lain. Bagaimana Aku dapat mengatakan ia berperi Cinta Kasih ?”

“Ketika Cui Zi 崔子 membunuh rajamuda Qi Zhuang Gong 齊莊公 [553 SM – 548 SM], Chen Wen Zi 陳文子 sekalipun mempunyai sepuluh kereta serta kudanya, ia rela meninggalkan negerinya dan mengembara. Setibanya di negeri lain ia berkata, ‘Disini-pun ada orang semacam Cui Zi’. Dan ia-pun kemudian mengembara lagi. Bagaimanakah Chen Wen Zi ini ?” Kong Zi menjawab, “Ia seorang yang bersih .” “Bukankah ia seorang yang berperi Cinta Kasih ?” “Aku belum tahu ia dalam hal-hal lain, bagaimana Aku dapat mengatakan ia berperi Cinta Kasih ?” (Sabda Suci V.19)

 

Ji Wen Zi 季文子 setelah tiga kali berpikir barulah berani melaksanakan hasratnya. Mendengar itu Kong Zi 孔子 bersabda, “Cukup dua kali saja.” (Sabda Suci V.20)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ning Wu Zi 寧武子 pada saat negeri di dalam Jalan Suci, ia berlaku Bijaksana. Tetapi pada waktu negeri ingkar dari Jalan Suci, ia membodoh. Tentang Kebijaksanaannya orang masih dapat menyamainya, tetapi tentang sikap membodohnya, orang lain tidak dapat menyamai.” (Sabda Suci V.21)

 

Ketika di negeri Chen 陳國, Kong Zi 孔子 bersabda, “Marilah pulang ! Marilah pulang ! Murid-muridKu di sana masih banyak yang bercita-cita tinggi, berkemauan besar dan pandai dalam Kesusasteraan, tetapi belum mengetahui bagaimana harus menyempurnakan dirinya.” (Sabda Suci V.22)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bo Yi 伯夷 dan Shu Qi 叔齊 tidak mengingat-ingat kejahatan lama yang diperbuat orang lain (terhadapnya), maka sedikitlah orang yang menyesalinya.” (Sabda Suci V.23)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Siapa berkata Wei Shenggao 微生高 jujur ? Ketika ada orang meminta cuka, ia memintakan dari tetangganya untuk memberinya.” (Sabda Suci V.24)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Pandai memutar lidah, bermanis-manis muka dan memberikan hormat secara berlebih-lebihan, Zuo Qiuming 左丘明 merasa malu untuk melakukan, Aku juga merasa malu. Di dalam hati membenci, tetapi berpura-pura baik dan bersahabat, Zuo Qiuming merasa malu untuk melakukan, Aku-pun malu.” (Sabda Suci V.25)

 

1.      Ketika Kong Zi 孔子 sedang duduk, Yan Yuan 顏淵 dan Zi Lu 子路 mendampinginya. Kong Zi bersabda, “Mengapa kalian tidak menyatakan cita-citamu ?”

2.      Zi Lu berkata, “Murid ingin mempunyai kereta berkuda dan pakaian indah berbulu ringan untuk murid pakai bersama kawan-kawan dan jika kemudian menjadi rusak, murid tidak akan menyesalinya.”

3.      Yan Yuan berkata, “Murid ingin tidak menonjolkan Kebaikan diri dan memamerkan jasa.”

4.      Zi Lu berkata pula, “Murid ingin pula mendengar cita-cita Guru.” Kong Zi bersabda, “Aku ingin membahagiakan orang-orang yang sudah lanjut usia, bersikap Dapat Dipercaya dalam pergaulan dengan kawan dan sahabat, serta mengasuh kaum muda dengan kasih sayang.” (Sabda Suci V.26)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Sayang, Aku belum menemukan orang yang setelah dapat melihat kesalahan sendiri lalu benar-benar menyesali dan memperbaiki diri.” (Sabda Suci V.27)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Setiap desa yang terdiri dari sepuluh keluarga, niscaya ada orangnya yang sama Satya dan Dapat Dipercaya seperti Qiu {nama kecil Kong Zi}. Akan tetapi belum tentu ada yang dapat menyamai kesukaan Qiu dalam belajar.” (Sabda Suci V.28)

 

Bab VI

Tentang Ran Yong

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ran Yong 冉雍 {nama alias Zhong Gong 仲弓} sesungguhnya dapat diberi tugas menghadap ke Selatan (menjadi kepala negara).” (Sabda Suci VI.1)

 

1.      Zhong Gong 仲弓 bertanya tentang Sang Bo Zi 桑伯子. Kong Zi 孔子 bersabda, “Bolehlah ! Ia seorang yang longgar.”

2.      Zhong Gong berkata, “Seorang yang didalam hatinya benar-benar menaruh hormat akan tugas dan berhati longgar dalam memerintah rakyat, memang boleh juga. Tetapi kalau longgar terhadap (pembinaan) diri sendiri dan longgar didalam perbuatan sendiri, bukankah itu terlalu longgar ?”

3.      Kong Zi bersabda, “Kata-kata Yong {nama  kecil Zhong Gong} ini sungguh benar.” (Sabda Suci VI.2)

 

1.      Rajamuda Lu Ai Gong 魯哀公 [494 SM – 467 SM] bertanya, “Siapakah diantara murid-murid yang suka belajar ?”

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Hui {nama kecil Yan Yuan 顏淵}-lah yang benar-benar suka belajar, ia tidak mengumbar kemarahan kepada orang lain dan tidak pernah mengulangi kesalahan. Sayang takdir usianya pendek dan telah meninggal dunia. Sekarang sudah tiada. Kini Aku belum melihat lagi yang benar-benar suka belajar.” (Sabda Suci VI.3)

 

1.      Tatkala Zi Hua 子華 diutus ke negeri Qi 齊國, Ran You 冉有 memintakan padi bagi ibu Zi Hua. Kong Zi 孔子 menjawab, “Berilah satu fu (= 6 dou 4 sheng ) gandum.” Ran You meminta tambah kepada Kong Zi. Kong Zi menjawab lagi, “Tambahlah satu yu (= 2 dou 4 sheng ) gandum.” Tapi Ran You malah memberikan sebanyak lima bing (= 80 shi ) gandum.

2.      Ketika mengetahui hal itu, Kong Zi bersabda, “Tatkala Gongxi Chi 公西赤 {nama alias Zi Hua} pergi ke negeri Qi, kendaraannya dihela oleh kuda-kuda yang tambun dan ia mengenakan pakaian bulu yang ringan dan indah. Apa yang telah kudengar, seorang Junzi 君子 (Susilawan) menolong kepada yang membutuhkan dan tidak menumpuk harta bagi yang sudah kaya.” (Sabda Suci VI.4)

 

1.      Tatkala Yuan Si 原思 diangkat sebagai menteri (zai), ia diberi 900 takar gandum, tetapi ia menolak.

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Jangan menolak ! Kalau engkau berkelebihan, berikan kepada tetangga-tetanggamu, orang-orang kampung, desa dan daerahmu.” (Sabda Suci VI.5)

 

Kong Zi 孔子 membicarakan tentang Zhong Gong 仲弓, “Anak lembu belang bila berwarna merah mulus dan bertanduk lurus, biar orang tidak mau menggunakannya (untuk korban sembahyang), kiranya (malaikat) gunung dan sungai tidak akan menyia-nyiakannya.” (Sabda Suci VI.6)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Hui {nama kecil Yan Yuan 顏淵} dapat tidak melanggar Cinta Kasih selama 3 bulan, tetapi yang lain-lainnya hanya dapat bertahan seharian atau sebulan saja.” (Sabda Suci VI.7)

 

1.      Ji Kangzi 季康子 bertanya, “Dapatkah Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu 子路} diserahi pekerjaan didalam pemerintahan ?” Kong Zi 孔子 bersabda, “You seorang yang tegas. Apa sukarnya melaksanakan tugas pemerintahan ?”

2.      “Dapatkah Ci {nama kecil Zi Gong 子貢} diserahi pekerjaan didalam pemerintahan ?”. “Ci seorang yang mengerti. Apa sukarnya melaksanakan tugas pemerintahan ?”

3.      “Dapatkah Qiu {nama kecil Ran You 冉有} diserahi pekerjaan dalam pemerintahan ?” “Qiu seorang yang berpengetahuan luas. Apa sukarnya melaksanakan tugas pemerintahan ?” (Sabda Suci VI.8)

 

Keluarga Bangsawan Ji 季氏 menyuruh orang mengundang Min Ziqian 閔子騫 agar bersedia menjabat sebagai menteri di daerah Fei . Min Ziqian menjawab, “Katakanlah secara baik-baik kepadanya bahwa aku tidak dapat menerima (jabatan itu). Kalau ada utusan lagi datang kemari, niscaya aku sudah (pergi dan berdiam) di tepi sungai Wen 汶水. (Sabda Suci VI.9)

 

Ran Bo Niu 冉伯牛 sakit, Kong Zi 孔子 menjenguknya melalui jendela sambil memegang tangannya (untuk memeriksa nadi). Kemudian Beliau bersabda, “Habislah ! Inilah nasib ! Mengapakah orang seperti dia dapat menderita penyakit semacam ini ? Mengapakah orang semacam dia, dapat menderita penyakit semacam ini ?” (Sabda Suci VI.10)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh Bijaksana Hui {nama kecil Yan Yuan 顏淵} itu ! Dengan hanya sebakul nasi kasar dan segayung air, tinggal menetap di kampung buruk dimana orang lain tidak akan tahan hidup semacam itu, akan tetapi Hui tidak berubah kegembiraannya. Sungguh Bijaksana Hui itu !” (Sabda Suci VI.11)

 

1.      Ran You 冉有 berkata, “Sesungguhnya bukan karena tidak suka akan Jalan Suci Guru, hanya tenaga tidak mencukupi.”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau tenaga tidak mencukupi, engkau dapat berhenti di tengah jalan. Tapi mengapa (sebelum bertindak) engkau sudah membatasi diri sendiri ?” (Sabda Suci VI.12)

 

Kong Zi 孔子 berkata kepada Zi Xia 子夏, “Jadilah engkau seorang umat agama Khonghucu 儒教 yang bersifat Junzi 君子 (Susilawan), janganlah menjadi umat agama Khonghucu yang bersifat xiaoren 小人 (rendah budi) .” (Sabda Suci VI.13)

 

Zi You 子游 menjadi kepala daerah Wu Cheng 武城, Kong Zi 孔子 bertanya, “Sudahkah engkau mendapatkan seorang pembantu yang cakap ?” “Ada. Ia bernama Dantai Mie Ming 澹台滅明, pada waktu berjalan ia tidak pernah memotong jalan melalui lorong-lorong dan bila tidak karena urusan negara, ia tidak pernah datang ke rumah Yan  {nama kecil Zi You}.” (Sabda Suci VI.14)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh Meng Zhifan 孟之反 tidak suka menonjol-nonjolkan diri. Pada waktu tentaranya menderita kekalahan, ia berjalan dibelakang [untuk melindungi barisan]. Setelah tiba di depan pintu gerbang kota, dicambuklah kudanya dan berkata, ‘Bukan keberanianku untuk (mengawal) di belakang, hanya kuda ini tidak dapat lari dengan cepat’.” (Sabda Suci VI.15)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila tidak mempunyai kepandaian bicara seperti Zhu Tuo 祝鮀 dan tidak mempunyai ketampanan wajah seperti Song Chao 宋朝, sukar menghindarkan diri dari kesulitan jaman ini.” (Sabda Suci VI.16)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Siapakah orang yang keluar rumah tidak melalui pintu ? Mengapakah orang tidak mau hidup menempuh Jalan Suci ?” (Sabda Suci VI.17)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila kepolosan mengalahkan aturan (tata cara), maka orang akan bersikap udik . Bila aturan (tata cara) mengalahkan kepolosan , maka orang akan bersikap seperti juru tulis saja. Maka aturan (tata cara) dan kepolosan itu hendaklah benar-benar selaras. Dengan demikian menjadikan orang bersifat Junzi 君子 (Susilawan).” (Sabda Suci VI.18)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Hidup manusia difitrahkan lurus. Kalau tidak lurus tetapi terpelihara juga kehidupannya, itu hanya kebetulan.” (Sabda Suci VI.19)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang mengerti belum sebanding dengan yang menyukai, sedangkan yang menyukai belum sebanding dengan yang dapat merasakan gembira didalamnya.” (Sabda Suci VI.20)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang pengetahuannya sudah melampaui tingkat pertengahan, bolehlah diajak membicarakan hal-hal yang tinggi. Seorang yang pengetahuannya masih di bawah tingkat pertengahan, tidak boleh diajak membicarakan hal-hal yang tinggi.” (Sabda Suci VI.21)

 

1.      Fan Chi 樊遲 bertanya tentang seorang yang bijaksana. Kong Zi 孔子 menjawab, “Ia mengabdi kepada rakyat berlandaskan Kebenaran. Ia menghormati roh-roh tetapi dari jauh (dengan hormat yang murni). Demikianlah seorang yang Bijaksana itu.”

2.      Ia bertanya pula tentang seorang yang berperi Cinta Kasih. Dijawab. “Seorang yang berperi Cinta Kasih rela menderita lebih dahulu dan membelakangkan keuntungan. Demikianlah seorang yang berperi Cinta Kasih.” (Sabda Suci VI.22)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang Bijaksana gemar akan air, yang berperi Cinta Kasih gemar akan gunung. Yang Bijaksana tangkas dalam perbuatan, yang berperi Cinta Kasih senantiasa merasa tenteram. Yang Bijaksana senantiasa merasa gembira dan yang berperi Cinta Kasih tahan dengan segala penderitaan (hidup).” (Sabda Suci VI.23)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Negeri Qi 齊國 sekali berubah akan dapat menyamai negeri Lu 魯國 dan negeri Lu sekali berubah akan dapat mencapai Jalan Suci.” (Sabda Suci VI.24)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Cawan arak (gu) yang sudah tidak berbentuk cawan lagi, apakah itu cawan arak ? Apakah itu (masih dinamakan) cawan arak ?” (Sabda Suci VI.25)

 

1.      Zai Wo 宰我 bertanya, “Seorang yang berperi Cinta Kasih kalau diberitahu bahwa didalam sumur ada Cinta Kasih, apakah ia akan mengikutinya (dan mencarinya ke dalam sumur) juga ?”

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Mengapa harus melakukan perbuatan semacam itu  ? Seorang Junzi 君子 (Susilawan) dapat dibunuh, tetapi tidak dapat dijerumuskan. Dapat dikelabuhi, tetapi tidak dapat dijebak.” (Sabda Suci VI.26)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) meluaskan pengetahuannya dengan mempelajari Kitab-Kitab dan membatasi diri dengan Kesusilaan. Dengan demikian ia tidak sampai melanggar Kebajikan.” (Sabda Suci VI.27)

 

Kong Zi 孔子 menemui permaisuri negeri Wei yang bernama Nan Zi 南子, hal ini menyebabkan Zi Lu 子路 merasa kurang senang. Mengetahui hal itu Kong Zi berkata (kepada Zi Lu), “Jika Aku berbuat tidak pada tempatnya, Tian pasti akan menghukumKu !” (Sabda Suci VI.28)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh sempurna Kebajikan menjalani perilaku Tengah Sempurna 中庸 itu. Sayang sudah lama jarang di antara rakyat yang menjalaninya.” (Sabda Suci VI.29)

 

1.      Zi Gong 子貢 bertanya, “Bila ada seorang yang benar-benar dapat memberi berlimpah-limpah kesejahteraan kepada rakyat dan menolong kesemuanya, bagaimanakah orang seperti ini ? Dapatkah ia dinamai seorang yang berperi Cinta Kasih ?”

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Itu bukan hanya perbuatan yang berperi Cinta Kasih saja, bahkan seorang Nabi-lah dia itu. Dalam hal ini bahkan Kaisar Yao [2357 SM – 2255 SM] dan Shun [2255 SM – 2205 SM] masih merasa khawatir belum dapat menjalankannya.”

3.      Kong Zi bersabda, “Seorang yang berperi Cinta Kasih ingin dapat tegak, maka berusaha agar orang lain-pun tegak. Ia ingin maju, maka berusaha agar orang lain-pun maju.”

4.      “Yang dapat  memperlakukan orang lain dengan contoh yang dekat (diri sendiri = sikap Tepaselira), sudah cukup untuk dinamai seorang yang berperi Cinta Kasih.” (Sabda Suci VI.30)

 

BAB VII

Meneruskan

Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku hanya meneruskan, tidak mencipta. Aku sangat menaruh percaya dan suka kepada yang kuno itu. Aku ingin dapat membandingkan diriKu dengan Peng Zu 彭祖.” (Sabda Suci VII.1)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Di dalam diam, senantiasa melakukan renungan, belajar dengan tiada merasa jemu dan mendidik orang lain dengan tidak pernah merasa lelah. Adakah itu dalam diriKu ?” (Sabda Suci VII.2)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kebajikan tidak dibina, pelajaran tidak diperbincangkan, mendengar Kebenaran tidak dapat melaksanakannya dan terhadap hal-hal yang buruk tidak dapat memperbaikinya. Inilah yang selalu menyedihkan hatiKu.” (Sabda Suci VII.3)

 

Pada waktu Kong Zi 孔子 senggang di rumah, sikapNya tetap enak dan wajar, gembira dan sabar. (Sabda Suci VII.4)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ah, kiranya sudah tua dan lemah Aku ini. Sudah lama Aku tidak bermimpikan Nabi Zhou Gong Dan 周公旦.” (Sabda Suci VII.5)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Bercitalah menempuh Jalan Suci.” 志于道

2.       “Berpangkallah pada Kebajikan.” 据于德

3.      “Bersandarlah pada Cinta Kasih.” 依于仁

4.      “Dan bersukalah di dalam Kesenian.” 游于藝 (Sabda Suci VII.6)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Siapapun yang datang kepadaKu untuk belajar, walaupun hanya dengan membawa seikat dendeng (sebagai tanda mohon diterima sebagai murid), tidak pernah Aku menolak untuk memberikan pendidikan.” (Sabda Suci VII.7)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kepada yang tidak mau bersungguh-sungguh (dalam Belajar), tidak perlu diberi petunjuk (lagi). Kepada yang tidak mau berterus terang, tidak perlu diberi nasehat (lagi). Kepada yang sudah diberitahu tentang satu sudut (dari sebuah persegi empat), tetapi tidak mau berusaha mencari ke tiga sudut yang yang lain, tidak perlu diberitahu lebih lanjut.” (Sabda Suci VII.8)

 

Pada waktu Kong Zi 孔子 berada di rumah keluarga yang sedang melakukan upacara duka, ia belum pernah (memanfaatkan kesempatan untuk) makan sekenyang-kenyangnya. (Sabda Suci VII.9)

 

Bila Kong Zi 孔子 sampai menangis (karena sedih), hari itu Beliau tidak menyanyi. (Sabda Suci VII.10)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda kepada Yan Yuan 顏淵, “Kalau ada yang mau memakai, segera menjalankan. Kalau tiada orang yang mau memakai, dengan senang hati menyembunyikan diri. Hanya engkau dan Aku-lah yang dapat melakukan ini.”

2.      Zi Lu 子路 bertanya, “Bila Guru memimpin sebuah pasukan, siapakah yang akan Guru pilih sebagai pembantu ?”

3.      Kong Zi menjawab, “Ada orang yang dengan tangan kosong berani melawan seekor harimau buas, dengan tanpa alat bantuan (sampan/perahu) berani menyeberangi sungai besar, sekalipun binasa tidak pernah merasa menyesal. Aku tidak akan memakai orang seperti ini ! Orang yang Kupilih adalah orang yang didalam menghadapi suatu perkara senantiasa mempunyai rasa khawatir dan suka memusyawarahkan rencana (dengan para pembantu yang lain). Orang dengan sikap seperti inilah yang dapat berhasil didalam tugasnya.” (Sabda Suci VII.11)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila kekayaan itu merupakan syarat untuk dapat mencapai Jalan Suci, meskipun harus menjadi tukang membawa cambuk, Aku pasti mau menjalaninya. Tetapi karena (kekayaan) bukan merupakan suatu syarat (untuk mencapai Jalan Suci), maka lebih baik Aku mengikuti kesukaanKu.” (Sabda Suci VII.12)

 

Kong Zi 孔子 berhati-hati didalah hal berpuasa, peperangan dan sakit. (Sabda Suci VII.13)

 

Ketika di negeri Qi 齊國, Kong Zi 孔子 mendengar musik ‘Shao’ . Tiga bulan lamanya ia tidak dapat merasakan kelezatan daging (karena terlalu asyik mempelajari musik itu). Ia lalu bersabda, “Tidak Kusangka bahwa Musik akan dapat sedemikian besar mempengaruhi (kehidupan) manusia.” (Sabda Suci VII.14)

 

1.      Ran You 冉有 bertanya, “Maukah Guru membantu Rajamuda Wei Chu Gong 衛出公 [492 SM – 481 SM] ?” Zi Gong 子貢 menjawab, “Baiklah, aku hendak menanyaiNya.”

2.      Zi Gong masuk ke ruangan dan bertanya kepada Kong Zi 孔子, “Bagaimanakah Bo Yi 伯夷 dan Shu Qi 叔齊 itu ?” Kong Zi menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang bijaksana pada jaman dahulu.”

3.      “Menyesalkah mereka akan tindakannya (memilih mati kelaparan karena tidak mau makan nasi dinasti Zhou yang telah menggulingkan dinasti Shang) ?” “Mereka mencari Cinta Kasih dan telah mendapatkan Cinta Kasih. Mengapa menyesal ?” Zi Gong keluar dan berkata kepada Ran You, “Guru tidak mau !” (Sabda Suci VII.15)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Dengan makan nasi kasar, minum air tawar dan tangan dilipat sebagai bantal, orang ternyata masih dapat merasakan kebahagiaan di dalam (kesedehanaan)-nya. Maka harta dan kemuliaan yang diperoleh dengan tidak berlandaskan pada Kebenaran, bagiKu laksana awan yang berlalu saja.” (Sabda Suci VII.16)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau dipanjangkan umurKu hingga mencapai 50 tahun untuk meyakinkan KitabYi Jing易經 (Kitab Perubahan), niscaya Aku dapat membebaskan diri dari kesalahan-kesalahan besar.” (Sabda Suci VII.17)

 

Kong Zi 孔子 sering menguraikan Kitab-kitabShi Jing詩經 (Kitab Sanjak),Shu Jing書經 (Kitab Sejarah) danLi Jing禮經 (Kitab Kesusilaan). Itulah yang sering diuraikan. (Sabda Suci VII.18)

 

1.      Rajamuda negeri Ye 葉公 bertanya tentang Kong Zi 孔子 kepada Zi Lu 子路, tetapi Zi Lu tidak menjawab.

2.      Ketika Zi Lu memberitahu, Kong Zi bersabda, “Mengapakah kamu tidak menjawab bahwa Dia adalah seorang yang didalam kegiatanNya lupa akan makan, didalam kegembiraanNya lupa akan kesusahanNya, dan tidak pernah merasa bahwa usiaNya sudah lanjut.” (Sabda Suci VII.19)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku bukanlah pandai sejak lahir, melainkan Aku menyukai ajaran-ajaran kuno dan dengan giat mempelajarinya.” (Sabda Suci VII.20)

 

Kong Zi 孔子 tidak membicarakan tentang kekuatan mukjijat maupun roh-roh (kudus) yang tidak karuan. (Sabda Suci VII.21)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Tiap kali jalan bertiga, niscaya ada yang dapat Kujadikan guru. Kupilih yang baik untuk Kuikuti dan yang tidak baik akan Kuperbaiki.” (Sabda Suci VII.22)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Tian YME telah menyalakan Kebajikan dalam diriKu. Apakah yang dapat dilakukan Sima Huankui 司馬桓魋 atas diriKu?” (Sabda Suci VII.23)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Hai murid-muridKu, adakah kausangka bahwa Aku merahasiakan sesuatu ? Sesungguhnya tiada yang Kurahasiakan terhadapmu. Tiada yang Kulakukan dengan tanpa sepengetahuan kalian. Demikian sifat Qiu {nama kecil Kong Zi}, murid-muridKu !” (Sabda Suci VII.24)

 

Ada empat hal didalam ajaran Kong Zi 孔子, yaitu : Pengetahuan Kitab , Perilaku , Satya dan Dapat Dipercaya . (Sabda Suci VII.25)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Biar Aku tidak dapat menjumpai seorang Nabi, asalkan dapat menjumpai seorang Junzi 君子 (Susilawan), cukuplah bagiKu.”

2.      “Biar Aku tidak dapat menjumpai seorang yang sempurna Kebaikannya, asalkan dapat menjumpai seseorang yang berkemauan tetap, cukuplah bagiKu.”

3.      “Orang yang sesungguhnya tidak mempunyai, tetapi berlagak mempunyai. Sebenarnya kosong, tetapi berlagak penuh. Sesungguhnya kekurangan, tetapi berlagak mewah. Niscaya (orang seperti ini) sukar mempunyai kemauan yang tetap.” (Sabda Suci VII.26)

 

Kong Zi 孔子 mau memancing tetapi tidak mau menjaring. Mau memanah burung, tetapi tidak mau memanah (burung) yang sedang hinggap. (Sabda Suci VII.27)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Mungkin ada orang yang sesungguhnya tidak mengerti, akan tetapi ikut-ikutan melakukan. Aku tidak akan berbuat seperti itu. Banyaklah mendengar, ambillah yang baik dan ikutilah, Banyaklah melihat dan ingat-ingatlah didalam hati. Orang yang melakukan 2 hal ini dapat digolongkan sebagai orang pandai tingkat kedua.” (Sabda Suci VII.28)

 

1.      Orang-orang dari derah Huxiang 互鄉 sukar diajak bicara baik-baik. Suatu ketika anak-anak muda dari daerah itu ingin menjumpai Kong Zi 孔子, namun murid-murid nampak merasa agak bimbang.

2.      Melihat sikap murid-muridnya, Kong Zi bersabda, “Aku hanya melihat bagaimana mereka datang, bukan apa yang akan mereka perbuat setelah berlalu. Mengapakah kalian bersikap keterlaluan ? Orang yang datang dengan sudah membersihkan diri terlebih dahulu, maka Kuterima kebersihan dirinya itu tanpa Kupersoalkan apa yang telah mereka perbuat pada waktu yang lalu.” (Sabda Suci VII.29)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Jauhkah peri Cinta Kasih itu ? Kalau Aku inginkan Cinta Kasih, ternyata Cinta Kasih itu sudah besertaKu.” (Sabda Suci VII.30)

 

1.      Chen Sibai 陳司敗 bertanya apakah Rajamuda Lu Zhao Gong 魯昭公 [541 SM – 510 SM] mengerti akan Kesusilaan. Kong Zi 孔子 menjawab, “Mengerti !”

2.      Setelah Kong Zi pergi, Wu Maqi 巫馬期 dipersilahkan masuk oleh Chen Sibai dan diberitahu, “Menurut pendengaranku, seorang Junzi 君子 (Susilawan) itu tidak menyebelah. Tetapi mungkinkah seorang Junzi juga bisa menyebelah ? Rajamuda kita (Lu Zhao Gong) sudah mengambil seorang gadis dari negeri Wu 吳國 yang sama marga [yakni bermarga Ji 姬氏] dengan dirinya. Karena itu marga gadis itu kemudian diganti menjadi Wu Mengzi 吳孟子. Kalau rajamuda kita itu dinamakan mengerti akan Kesusilaan, siapakah yang tidak mengerti Kesusilaan ?”

3.      Wu Maqi melaporkan pendapat Chen Sibai kepada Kong Zi. Kong Zi (yang memang belum mengetahui hal itu) kemudian bersabda, “Sungguh beruntunglah Aku, karena setiap kali berbuat salah, segera ada orang yang mengetahuinya (sehingga dapat memperbaikinya).” (Sabda Suci VII.31)

 

Bila Kong Zi 孔子 mendengar seseorang menyanyikan sebuah lagu yang baik, niscaya Beliau minta orang itu mengulanginya dan kemudian Beliau ikut menyanyikannya. (Sabda Suci VII.32)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Di dalam hal pengetahuan Kitab, mungkin Aku sudah menyamai orang-orang lain. Tetapi didalam hal kesungguhan berlaku seperti seorang Junzi 君子 (Susilawan), Aku masih khawatir belum berhasil (melakukannya dengan sempurna).” (Sabda Suci VII.33)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Untuk menjadi seorang Nabi atau seorang yang berperi Cinta Kasih, bagaimanakah Aku berani mengatakan ? Tetapi didalam belajar dengan tiada merasa jemu, mendidik orang dengan tidak merasa lelah, orang boleh mengatakan hal itu kepadaKu.”

2.      Gongxi Hua 公西華 berkata, “Justru dalam hal itulah, murid-murid  tidak dapat mencapainya.” (Sabda Suci VII.34)

 

Kong Zi 孔子 sakit. Zi Lu 子路 ingin melakukan upacara doa bagi kesembuhan Beliau. Kong Zi bertanya, “Adakah peraturan semacam itu ?”

Zi Lu menjawab, “Ada. DidalamSurat Doa disebut ‘Berdoalah kepada roh-roh yang diatas dan dibawah !’.” Mendengar kata-kata Zi Lu, Kong Zi bersabda, “Aku sudah lama sekali melakukan hal (berdoa) itu.” (Sabda Suci VII.35)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang (hidupnya) bermewah-mewah, niscaya (sikapnya-pun) sombong. Seorang yang (hidupnya) terlalu hemat, niscaya akan (berlaku) kikir. Tetapi daripada sombong masih lebih lumayan kikir.” (Sabda Suci VII.36)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) berhati longgar dan lapang. Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) berhati sempit dan berbelit-belit.” (Sabda Suci VII.37)

 

Kong Zi 孔子 sangat Ramah Tamah tetapi senantiasa bersungguh-sungguh, Agung namun tidak nampak bengis dan sikapnya selalu penuh hormat tetapi penuh Kewajaran. (Sabda Suci VII.38)

 

Bab VIII

Wu Tai Bo

Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh sempurna Kebajikan Wu Tai Bo 吳泰伯. Tiga kali ia rela melepaskan haknya sebagai putra mahkota. Maka rakyat sampai tidak mengerti bagaimana harus memujanya.” (Sabda Suci VIII.1)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Melakukan hormat tapi tanpa disertai dengan etiket Kesusilaan, hanya akan menjadikan orang merasa repot. Berlaku hati-hati tapi tanpa disertai dengan etiket Kesusilaan, akan menjadikan orang serba takut (untuk berbuat apa-apa). Berani tapi tanpa disertai etiket Kesusilaan, hanya akan menjadikan orang suka mengacau. Dan Jujur tanpa disertai etiket Kesusilaan hanya akan menjadikan orang berlaku kasar.”

2.      “Maka seorang pembesar bila benar-benar dapat melakukan tugas di dalam keluarganya, rakyat akan timbul peri Cinta Kasihnya. Bila tidak dilupakan sahabat-sahabat lamanya, rakyat-pun tidak tawar perasaan hatinya.” (Sabda Suci VIII.2)

 

1.      Tatkala Zeng Zi 曾子 sakit, setelah semua murid-muridnya berkumpul, Zeng Zi lalu berkata, “Singkaplah selimut kakiku, singkaplah selimut kakiku !”

2.      “Didalam kitabShi Jing II.5.1.6詩經 (Kitab Sanjak)   tertulis :Hati-hatilah dan was-waslah seolah-olah berjalan di tepi jurang yang sangat dalam, seolah-olah berdiri menginjak lapisan es yang sangat tipis’. Sekarang dan selanjutnya sudah bebaslah aku dari tanggung jawab atas tubuhku. Ingatlah ini, hai anak-anakku !” (Sabda Suci VIII.3)

 

1.      Tatkala Zeng Zi 曾子 sakit, Meng Jingzi 孟敬子 menengoknya.

2.      Zeng Zi berkata, “Burung yang akan mati akan terdengar sedih suaranya, sedang orang yang akan mati akan baik kata-katanya.”

3.      “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) menjunjung tinggi tiga syarat hidup didalam Jalan Suci. Didalam sikap dan lakunya, ia menjauhkan sikap congkak dan angkuh. Sedang wajahnya selalu menunjukkan sikap Dapat Dipercaya dan didalam percakapannya selalu ramah tamah serta menjauhi kata-kata yang kasar.”

4.      “Mengenai alat perlengkapan upacara sembahyang tidak perlu engkau ikut mencampurinya, karena sudah ada yang mengurus.” (Sabda Suci VIII.4)

 

Zeng Zi 曾子 berkata, “Cakap tapi tidak merasa malu untuk bertanya kepada yang tidak cakap, berpengetahuan luas tetapi tidak merasa malu untuk bertanya kepada yang kurang pengetahuan, berkepandaian tapi tidak kelihatan, berisi tapi nampak kosong, tidak mendendam atas perbuatan buruk orang lain, dahulu aku mempunyai seorang teman yang dapat melakukan hal-hal ini.” (Sabda Suci VIII.5)

 

Zeng Zi 曾子 berkata, “Seorang yang dapat diserahi tugas mengasuh anak yatim piatu, dapat menunaikan tugas negara di tempat yang beratus li jauhnya dan didalam menjumpai kesulitan tidak goncang hatinya, bukankah ia seorang Junzi 君子 (Susilawan) ? Sungguh-lah ia seorang Junzi !” (Sabda Suci VIII.6)

 

1.      Zeng Zi 曾子 berkata, “Seorang siswa tidak boleh tidak berhati luas dan berkemauan keras, karena beratlah beban yang harus dipikulnya dan jauh pula perjalanannya.”

2.      “Cinta Kasih itulah bebannya, bukankah berat ? Sampai mati barulah dapat dikatakan berakhir, bukankah jauh ?” (Sabda Suci VIII.7)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Bangunkah hatimu dengan Sanjak.”

2.      “Tegakkan pribadimu dengan Kesusilaan.”

3.      “Sempurnakan dirimu dengan Musik.” (Sabda Suci VIII.8)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Apa yang boleh bagi rakyat, biarlah dilaksanakan sedang yang tidak boleh haruslah diketahui pula oleh rakyat.” (Sabda Suci VIII.9)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang menyukai keberanian tetapi takut untuk hidup sengsara, orang seperti ini hanya akan menjadi pengacau. Orang yang tidak berperi Cinta Kasih bila terlalu dibenci, maka ia-pun akan menjadi pengacau.” (Sabda Suci VIII.10)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Biar mempunyai kepandaian seperti Nabi Zhou Gong Dan 周公旦, bila ia sombong dan tamak, maka sesungguhnya ia belum patut untuk dipandang.” (Sabda Suci VIII.11)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang setelah belajar tiga tahun tanpa sedikit-pun mengingat akan hadiah (yang akan diterima sebagai imbalan jerih payahnya), sesungguhnya (orang sejenis ini) jarang didapat.” (Sabda Suci VIII.12)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Hanya orang yang benar-benar penuh kesungguhan dan suka Belajar, barulah ia dapat memuliakan Jalan Suci hingga wafatnya.”

2.      “Ia tidak masuk ke tempat yang berbahaya. Ia tidak mau berdiam di tempat yang kacau balau. Bila dunia dalam Jalan Suci, ia keluar menunaikan tugas, namun bila dunia ingkar dari Jalan Suci maka ia-pun menyembunyikan diri.”

3.      “Bila negara didalam Jalan Suci, ia merasa malu hidup sengsara dan hina, tetapi bila negara ingkar dari Jalan Suci, ia merasa malu untuk hidup kaya dan mulia.” (Sabda Suci VIII.13)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau memang tidak ada hubungannya dengan kedudukanmu, janganlah ikut campur tangan.” (Sabda Suci VIII.14)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Guru musik Zhi pada waktu mulai memangku jabatan, telah memainkan laguGuan Ju關雎 dengan sentuhan akhir yang sangat megah, merdu memenuhkan telinga.” (Sabda Suci VIII.15)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang hanya mengandalkan keberanian tapi tidak jujur, tidak cakap, tidak hati-hati dan tidak dapat dipercaya, Aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas dirinya.” (Sabda Suci VIII.16)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam Belajar hendaklah engkau berlaku seolah-olah engkau tidak dapat mengejar (pelajaran yang baru) dan senantiasa khawatir seperti akan kehilangan (pelajaran yang lama) pula.” (Sabda Suci VIII.17)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh tinggi dan mulia Kaisar Shun [2255 SM – 2205 SM] dan Yu [2205 SM – 2179 SM]. Meski dunia menjadi miliknya, sedikitpun tidak untuk kesenangan diri sendiri.” (Sabda Suci VIII.18)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh besar pribadi Kaisar Yao [2357 SM – 2255 SM] sebagai seorang raja. Sungguh mulia dia. Hanya Tian Yang Maha Esa serta Maha Besar dan hanya Yao-lah yang dapat mengikutiNya. Sungguh besarlah (Kebajikannya), sehingga rakyat sampai tidak tahu bagaimana harus memujinya.”

2.      “Betapa mulia jasa-jasanya dan sesungguhnya adat susila yang telah diciptakannya sangat cemerlang.” (Sabda Suci VIII.19)

 

1.      Ada lima orang menteri pada masa pemerintahan kaisar Yu Shun 虞舜 [2255 SM – 2205 SM] untuk membantu beliau mengatur dunia.

2.      Kaisar Zhou Wu Wang 周武王 [1122 SM – 1115 SM] berkata, “Ada 10 orang menteriku yang cakap.”

3.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Memang sukar mencari orang yang cakap. Apakah benar demikian ? Bukankah jaman pemerintahan Tang Yao 唐堯 [2357 SM – 2255 SM] dan Yu Shun merupakan jaman dimana banyak orang pandai ?”

4.      Pada saat rajamuda Zhou Wen Wang 周文王 telah menguasai dua pertiga dunia, tetapi ia tetap mengabdi dengan setia kepada dinasti Shang 商朝 (1766 SM – 1122 SM). Kebajikan yang dilakukan oleh (leluhur) dinasti Zhou 周朝 (1122 SM – 256 SM) ini sesungguhnya sudah mencapai puncaknya Kebajikan.” (Sabda Suci VIII.20)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Tentang Kaisar Xia Yu 夏禹 [2205 SM – 2179 SM] sesungguhnya tiada yang dapat Kucela. Makan dan minumnya sangat sederhana, tetapi didalam sembahyang kepada Tian Yang Maha Roh dapat berlaku sungguh-sungguh Bakti. Pakaian yang dikenakan sehari-harinya sangat sederhana, tetapi pada saat menjalankan upacara sembahyang, beliau mengenakan pakaian dan topi yang sangat indah. Istananya sangat sederhana, tapi dengan sepenuh tenaga ia mengatur aliran air sungai menuju laut. Sesungguhnyalah tiada yang dapat Kucela tentang Kaisar Xia Yu.” (Sabda Suci VIII.21)

 

Bab IX

Yang Jarang Dilakukan Nabi

Kong Zi 孔子 jarang membicarakan hal keuntungan, melainkan hal Firman, melainkan hal   Cinta Kasih. (Sabda Suci IX.1)

 

1.      Seorang dari daerah Daxiang 達巷 pernah berkata, “Sungguh Besar Kong Zi 孔子 ! Pengetahuannya sangat luas dan dalam, sayang tidak mempunyai suatu keahlian yang dapat memasyhurkan namanya.”

2.      Mendengar itu, Kong Zi berkata kepada murid-muridNya, “(Supaya termasyhur) Aku harus menjadi apa ? Harus menjadi ahli mengendarai kereta-kah ? Harus menjadi ahli memanahkah ? Baiklah Aku belajar menjadi ahli mengendarai kereta saja.” (Sabda Suci IX.2)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Mengenakan topi dari rami (untuk orang-orang yang sudah dewasa / melewati akil baliq), itulah adat istiadat yang lama. Sekarang orang-orang menggantinya dengan (topi dari) kain sutera karena lebih sederhana. (Dalam hal ini) Aku mengikuti (pendapat) umum.”

2.      “Memberi hormat dari tempat bawah, itulah adat istiadat lama. Sekarang orang menggantinya dengan memberi hormat setelah naik ke atas. Ini sungguh sombong ! Meskipun harus bertentangan dengan (pendapat) umum, Aku tetap menjalankan hormat dari tempat bawah.” (Sabda Suci IX.3)

 

Kong Zi 孔子 telah lepas dari Empat Cacat yakni : Tidak berangan-angan kosong, Tidak mengharuskan (orang lain), Tidak kukuh / keras (tidak mau menerima pendapat orang lain) dan Tidak menonjolkan aku-Nya. (Sabda Suci IX.4)

 

1.      Kong Zi 孔子 terancam di kota Kuang .

2.      Beliau bersabda, “Sepeninggalan Zhou Wen Wang 周文王, bukankah kitab-kitabnya Aku yang mewarisi ?”

3.      “Bila Tian YME hendak memusnahkan kitab-kitab itu. Maka Aku sebagai orang yang dilahirkan pada masa sesudahnya, tidak akan memperolehnya. Bila Tian tidak hendak memusnahkan Kitab-Kitab itu, apa yang dapat dilakukan orang-orang daerah Kuang ini terhadap diriKu ?” (Sabda Suci IX.5)

 

1.      Ada seorang pejabat tinggi (berpangkat tai zai 太宰) bertanya kepada Zi Gong 子貢, “Seorang Nabi-kah Guru Tuan ? Mengapa begitu banyak kecakapanNya ?”

2.      Zi Gong menjawab, “Memang Tian YME telah mengutusNya sebagai Nabi. Maka banyaklah kecakapanNya.”

3.      Ketika mendengar itu Kong Zi 孔子 bersabda, “Tahukah pembesar itu akan diriKu ? Pada waktu muda Aku banyak menderita, maka banyaklah Aku memperoleh kecakapan-kecakapan biasa. Haruskah seorang Junzi 君子 (Susilawan) mempunyai banyak kecakapan ? Tidak, ia tidak memerlukan banyak.” (Sabda Suci IX.6)

 

Seorang murid bernama Zi Lao 子牢 berkata, “Dahulu Guru pernah bersabda ‘Justru karena Aku tidak diperdulikan dunia, maka lebih banyaklah pengetahuan yang Kuperoleh’.” (Sabda Suci IX.7)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Adakah Aku mempunyai banyak pengetahuan ? Tidaklah banyak pengetahuanKu ! Tetapi kalau datang seorang yang sederhana dan bertanya dengan kekosongan hatinya, dengan berpegang pada kedua ujung persoalan yang dikemukakannya, Aku akan berusaha baik-baik memecahkan persoalannya.” (Sabda Suci IX.8)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Burung Feng Huang 鳳凰 tidak menampakkan diri, peta tanda-tanda tidak muncul di sungai, perjalananKu inipun sudah sampai pada akhirnya.” (Sabda Suci IX.9)

 

Pada waktu Kong Zi 孔子 berjumpa dengan seorang yang sedang berkabung atau orang yang mengenakan topi dan pakaian kebesaran atau seorang yang buta matanya, sekalipun orang itu lebih muda, niscaya Beliau akan berdiri jika orang-orang itu lewat. Bila Kong Zi yang melewati orang-orang ini, Beliau selalu mempercepat langkahnya. (Sabda Suci IX.10)

 

1.      Yan Yuan 顏淵 dengan menarik nafas berkata, “Bila kupandang, terasa bertambah tinggi. Semakin kugali, terasa bertambah dalam. Kadang-kadang kupandang nampak berdiri di muka, sekonyong-konyong ternyata ada di belakang.”

2.      “Demikianlah Guru selalu dengan baik meluaskan pengetahuanku dengan kitab-kitab dan melatih diriku dengan Kesusilaan, sehingga walaupun kadang-kadang ingin menghentikan belajar, ternyata tidak dapat.”

3.       “Aku sudah menggunakan segenap kepandaianku, sehingga terasa teguh dan nampak jelas di mukaku, tetapi untuk mencapainya ternyata masih belum dapat juga.” (Sabda Suci IX.11)

 

1.      Kong Zi 孔子 sakit keras. Zi Lu 子路 memerintahkan murid-murid yang lain supaya berlaku seperti seorang menteri (dan mempersiapkan upacara perkabungan dengan penuh kebesaran).

2.      Tatkala penyakitnya sudah agak berkurang, Kong Zi bersabda, “Sudah lama kiranya Aku sakit. Selalu ada-ada saja yang kau lakukan, Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu} ! Tidak mempunyai menteri tapi (kalian) berbuat seolah-olah mempunyainya. Siapakah yang hendak Kukelabuhi ? Apakah Aku akan mengelabuhi Tian ?”

3.      “Apakah kau kira Aku lebih suka mati di pelukan tangan para menteri daripada mati di pelukan kamu semua, murid-muridKu ? Meskipun Aku tidak akan memperoleh upacara penguburan yang penuh kebesaran, tapi Kukira tidak akan sampai mati di tengah jalan.” (Sabda Suci IX.12)

 

1.      Zi Gong 子貢 bertanya, “Kalau seseorang mempunyai sebuah batu giok yang indah, sebaiknya disimpan didalam lemari saja atau lebih baik dijual ?”

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Dijual ! Dijual ! Tetapi nantikanlah harga yang layak.” (Sabda Suci IX.13)

 

1.      Kong Zi 孔子 ingin pindah saja ke daerah tempat tinggal suku bangsa Jiu Yi 九夷.

2.      Ada orang yang bertanya, “Tempat itu sangat buruk keadaannya. Mengapakah akan tinggal disana ?”

3.      Kong Zi bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) dapat berdiam dimana-pun, tiada tempat yang buruk baginya.” (Sabda Suci IX.14)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “SekembaliKu dari negeri Wei 衛國 ke negeri Lu 魯國 ini, musik telah ditertibkan sehingga Nyanyian Pujian (Ya) dan Nyanyian Pujaan (Song) telah ditempatkan pada kedudukannya yang benar.” (Sabda Suci IX.15)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Di luar rumah dapat mengabdi kepada Pemerintah, didalam rumah dapat mengabdi kepada orang tua dan saudara-saudara, didalam hal kematian tidak berani tidak bersungguh-sungguh dan tidak bermabuk dengan anggur. Inilah yang selalu menjadi pertanyaan apakah Aku sudah dapat menjalankan !” (Sabda Suci IX.16)

 

Tatkala Kong Zi 孔子 berdiri di tepi sebuah sungai, Beliau bersabda, “Semuanya mengalir pergi seperti ini. Siang malam tiada henti-hentinya.” (Sabda Suci IX.17)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku belum pernah melihat seorang yang mencintai Kebajikan seperti mencintai keelokan.” (Sabda Suci IX.18)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seumpama membangun gunung-gunungan, setelah hanya kurang satu keranjang untuk menjadikannya (sebagai sebuah gunung), bila terpaksa menghentikannya, akan Kuhentikan ! Seumpama meratakan tanah yang berlubang, setelah hanya kurang satu keranjang untuk meratakannya, sekalipun keadaan memaksa berhenti, Aku akan terus melaksanakannya (hingga lubangnya tertutup).” (Sabda Suci IX.19)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang tidak merasa segan melaksanakan kata-kataKu, kiranya hanya Hui {nama kecil Yan Yuan 顏淵} orangnya.” (Sabda Suci IX.20)

 

Kong Zi 孔子 membicarakan tentang Yan Yuan 顏淵, “Sungguh sayang (karena Yan Yuan meninggal dunia pada usia 32 tahun saja) ! Aku hanya melihat kemajuannya, tidak pernah melihat ia berhenti [meningkatkan kemampuan diri].” (Sabda Suci IX.21)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Diantara benih yang tumbuh ada yang tidak berbunga dan diantara yang berbunga ada pula yang tidak berbuah.” (Sabda Suci IX.22)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kita harus hormat kepada angkatan muda, siapa tahu mereka tidak seperti angkatan yang sekarang. Tetapi bila sudah berumur empat puluh, lima puluh tahun dan belum juga terdengar perbuatannya yang baik, bolehlah dinilai memang tidak cukup syarat untuk dihormati.” (Sabda Suci IX.23)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kata-kata jujur dan beralasan, siapa yang tidak ingin mengikutinya. Tetapi kalau dapat memperbaiki diri itulah yang paling berharga. Nasehat-nasehat yang lemah lembut, siapa yang tidak merasa suka, tapi kalau dapat mengambil kesimpulan yang benar, itulah yang paling berharga. Kalau hanya suka tapi tak mau mengambil kesimpulan yang benar, ingin mengikuti tapi tidak mau memperbaiki diri, Aku tidak tahu apa yang harus Kulakukan terhadap orang semacam itu.” (Sabda Suci IX.24)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Utamakanlah sikap Satya dan Dapat Dipercaya. Janganlah berkawan dengan orang yang tidak mau menempuh Jalan Suci seperti dirimu dan bila bersalah janganlah takut untuk memperbaiki.” (Sabda Suci IX.25)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang panglima yang mengepalai tiga buah pasukan sekaligus masih dapat ditawan. Tetapi cita seorang rakyat jelata tidak dapat dirampas.” (Sabda Suci IX.26)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Dengan mengenakan pakaian lama bertambal, berdiri berjajar bersama dengan orang yang berpakaian dari kulit rubah tanpa merasa malu, kukira hanya Zi Lu 子路-lah orangnya.”

2.      “[seperti dalam kitabShi Jing詩經 (Kitab Sanjak)  mencatat :] ‘Tanpa iri, tanpa tamak, siapakah tidak akan berbuat baik ?’.”

3.      Mendengar pujian itu, Zi Lu sepanjang hari menghafalkan sanjak itu. Kong Zi bersabda, “Kalau hanya begitu saja, perbuatan baik apa yang sudah dilakukan ?” (Sabda Suci IX.27)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Setelah tiba tengah musim dingin, barulah kita ketahui bahwa pohon song (semacam cemara) dan bo (semacam pinus)-lah yang  paling akhir gugurnya.” (Sabda Suci IX.28)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang Bijaksana tidak dilamun bimbang. Yang berperi Cinta Kasih tidak merasakan susah payah. Dan yang Berani tidak dirundung ketakutan.” (Sabda Suci IX.29)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang dapat diajak belajar bersama, belum berarti dapat diajak bersama menempuh Jalan Suci. Yang dapat diajak menempuh Jalan Suci, belum berarti dapat diajak bersama berteguh (mempertahankan hidup didalam Jalan Suci). Dan yang dapat diajak berteguh, belum berarti dapat terus bersesuaian paham.” (Sabda Suci IX.30)

 

‘Betapa indah bunga Tangdi 唐棣 (semacam kurma manis). Selalu bergoyang menarik. Bukan aku tidak mengenangmu, hanya tempatmu terlampau jauh’. Ketika membaca sanjak ini, Kong Zi 孔子 bersabda, “Sesungguhnya penulis sanjak ini tidak memikirkan (bunga tangdi) dengan sungguh-sungguh. Kalau benar-benar memikirkannya, apakah artinya jauh ?” (Sabda Suci IX.31)

 

Bab X

Berada di Kampung Halaman

1.      Pada waktu Kong Zi 孔子 di kampung halaman sendiri, nampak sangat hormat seperti tidak cakap bicara.

2.      Pada saat di dalam kuil leluhur atau di istana, sangat lancar bicara, hanya saja selalu berhati-hati. (Sabda Suci X.1)

 

1.      Pada waktu Kong Zi 孔子 di balairung, bila bercakap-cakap dengan pembesar rendahan, tampak sangat ramah tamah tapi tegas, dan bila bercakap-cakap dengan pembesar tinggi nampak hormat tetapi tepat.

2.      Bila rajamuda hadir, sikapNya penuh hormat dan tenang. (Sabda Suci X.2)

 

1.      Pada waktu Kong Zi 孔子 ditugaskan menyambut tamu, nampak perubahan pada wajahnya dan tindakan kakinya tenang.

2.      Setelah berhadapan (dengan tamu) dan saling memberi hormat dengan ‘Yi’ , sekalipun mengangkat tangan menghadap ke kiri dan ke kanan, pakaian bagian muka maupun belakangnya tetap nampak rapi.

3.      Pada waktu maju menyambut, sikap jalanNya sangat indah, tanganNya seperti burung membentangkan sayap.

4.      Setelah tamu pergi, selalu memberi laporan, “Para tamu sudah tidak menoleh lagi.” (Sabda Suci X.3)

 

1.      Pada waktu Kong Zi 孔子 masuk pintu gerbang, jalanNya membongkok seolah-olah tempatnya tidak leluasa.

2.      Pada waktu berdiri tidak pernah di tengah pintu dan pada waktu melaluinya tidak menginjak ambang pintu.

3.      Pada waktu melewati tahta, wajahnya nampak berubah, kakinya agak ditekuk dan kata-kataNya terdengar perlahan.

4.      Pada waktu menaiki balairung, jubahNya diangkat dengan rapi, badanNya membongkok, nafasNya ditahan seolah-olah tidak bernafas.

5.      Pada waktu turun kembali, begitu turun di tingkat pertama, wajahNya nampak gembira dan sikapNya lebih leluasa. Setelah sampai di bawah, cepat-cepat berjalan dengan tangan seperi burung membentangkan sayap menuju tempatNya dan sikapNya tetap hormat serta sedap dipandang. (Sabda Suci X.4)

 

1.      Pada waktu Kong Zi 孔子 membawa tanda titah, jalanNya membongkok seolah-olah tidak kuat membawanya. Pada waktu mengangkat tanda titah itu ke atas, nampak seperti orang yang sedang memberi hormat dengan iep dan pada waktu menurunkannya nampak seperti orang yang sedang menyerahkan sesuatu. WajahNya juga nampak berubah penuh perhatian, tindakan kakiNya seolah-olah dibebani sesuatu.

2.      Setelah menyerahkan tanda titah itu, barulah wajahNya nampak tenang.

3.      Pada waktu bertemu dengan rajamuda di luar dinas, wajahNya nampak sangat senang. (Sabda Suci X.5)

 

1.      Kong Zi 孔子 tidak menggunakan warna ungu tua dan sawo tua untuk hiasan pakaian.

2.      Bahkan untuk pakaian dalam biasa juga tidak digunakan warna merah atau kemerah-merahan.

3.      Pada waktu musim panas dikenakan pakaian tidak rangkap dari kain katun, bisa halus maupun kasar, tetapi selalu dikenakan pakaian dalam.

4.      Bila mengenakan pakaian luar berwarna hitam, pakaian dalamNya dibuat dari kulit kambing hitam. Bila mengenakan pakaian luar berwarna putih, pakaian dalamNya dibuat dari kulit rusa putih. Dan bila mengenakan pakaian luar berwarna kuning, pakaian dalamNya dibuat dari kulit rubah kuning.

5.      Pakaian sehari-hari yang dibuat dari kulit, selalu dibuat lebih panjang dari yang umum, tetapi lengan kananNya dibuat agak pendek.

6.      Pada waktu tidur selalu mengenakan pakaian yang satu setengah kali lebih panjang daripada badanNya.

7.      Pakaian dari kulit rubah dipakai sebagai pakaian sehari-hari.

8.      Kecuali pada saat berkabung, perhiasan dipakai.

9.      Kecuali pakaian untuk sembahyang, pakaian dalamnya dipotong sempit di atas dan longgar di bawah.

10. Pada waktu mengunjungi orang kematian, tidak dikenakan pakaian dari kulit kambing hitam atau topi berwarna hitam.

11. Tiap tanggal satu selalu mengenakan pakaian kebesaran menghadap ke istana. (Sabda Suci X.6)

 

1.      Pada waktu bersuci diri, Kong Zi 孔子 selalu mengenakan pakaian dari kain linen yang bersih.

2.      Pada waktu bersuci diri, macam makananNya diubah, demikian juga tempat duduknya berpindah dari tempat duduk yang biasa. (Sabda Suci X.7)

 

1.      Kong Zi 孔子 lebih suka (nasi) yang bersih, ikan daging lebih suka yang diiris halus.

2.      Nasi yang hampir hangus atau sudah basi dan ikan atau daging yang sudah rusak tidak dimakan. Makanan yang sudah jelek warnanya tidak dimakan, yang sudah jelek baunya tidak dimakan. Kalau salah cara memasaknya tidak dimakan demikian pula jika bukan saatnya juga tidak akan dimakan.

3.      Daging yang dipotong-potong secara salah tidak dimakan, yang bumbunya tidak semestinya tidak dimakan.

4.      Meski terhidang banyak daging, tidak dimakan melebihi nasinya. Minum anggur tidak dibatasi, tetapi tidak sampai mabuk.

5.      Anggur dan daging kering yang dibeli dari pasar tidak dimakan.

6.      Pada waktu makan harus tersedia jahe.

7.      Makan tidak banyak-banyak. (Sabda Suci X.8)

 

Daging sisa sembahyang pemberian rajamuda tidak dibiarkan Kong Zi 孔子 sampai menginap. Daging sisa sembahyang lainnya tidak dibiarkan sampai tiga hari. Kalau lebih dari tiga hari tidak dimakan. (Sabda Suci X.9)

 

Pada waktu makan Kong Zi 孔子 tidak bercakap-cakap, pada waktu akan tidur tidak bicara. (Sabda Suci X.10)

 

Meskipun Kong Zi 孔子 hanya makan nasi dengan sayur yang sangat sederhana, niscaya disembahyangkan terlebih dahulu. Sembahyang dilakukan dengan sungguh-sungguh. (Sabda Suci X.11)

 

Tikar duduk yang tidak teratur rapi tidak diduduki Kong Zi 孔子. (Sabda Suci X.12)

 

Pada waktu berpesta di kampung, setelah orang-orang yang membawa tongkat keluar, baru Kong Zi 孔子  ikut keluar. (Sabda Suci X.13)

 

Pada waktu orang-orang kampung mengadakan upacara mengusir penyakit, Kong Zi 孔子 selalu mengenakan pakaian kebesaran dan berdiri di atas tangga sebelah timur. (Sabda Suci X.14)

 

Pada waktu Kong Zi 孔子 mengirim ucapan selamat kepada seseorang di luar negeri, orang yang diutus selalu diberi hormat dua kali terlebih dahulu baru dipersilakan berangkat. (Sabda Suci X.15)

 

Pada waktu Kepala Bangsawan Ji Kangzi 季康子 memberi antaran semacam obat, dengan hormat dan terima kasih Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku belum mengenal obat ini. Aku tidak berani meminumnya.” (Sabda Suci X.16)

 

Pada waktu Kong Zi 孔子 berada di istana, kandang kuda terbakar, setelah pulang Beliau bertanya, “Adakah orang yang terluka ?” Beliau tidak menanyakan tentang kudanya. (Sabda Suci X.17)

 

1.      Bila rajamuda mengantariNya makanan, niscaya dengan duduk rapi lebih dahulu barulah kemudian Kong Zi 孔子 mencicipinya.

2.      Bila diantari daging mentah, segera dimasak lalu disembahyangkan kepada leluhurNya.

3.      Kalau diantari hewan hidup niscaya dipeliharanya.

4.      Kalau makan bersama rajamuda, pada saat raja masih melakukan upacara sembahyang, lebih dahulu makan nasinya. (Sabda Suci X.18)

 

Pada waktu Kong Zi 孔子 sakit, bila rajamuda datang menjengukNya, niscaya menghadapkan kepalaNya ke arah timur, pakaian kerajaanNya ditutupkan pada tubuh dan ditaruhi ikat pinggang kebesaranNya. (Sabda Suci X.19)

 

Bila mendapat panggilan rajamuda, dengan tidak menantikan kereta siap, Kong Zi 孔子 lebih dahulu berangkat. (Sabda Suci X.20)

 

Pada waktu Kong Zi 孔子 berada di Miao (Kelenteng Besar), segala sesuatu ditanyakan lebih dahulu. (Sabda Suci X.21)

 

Bila ada kawan yang meninggal dunia dan tidak mempunyai ahli waris, Kong Zi 孔子 bersabda, “TugasKu-lah untuk menguburnya.” (Sabda Suci X.22)

 

Bila ada kawan Kong Zi 孔子 yang memberi antaran, meskipun berupa kereta atau kuda, kalau bukan daging sisa sembahyang, tidak dilakukan penghormatan ‘bai’ untuk menerimanya. (Sabda Suci X.23)

 

Pada waktu tidur Kong Zi 孔子 tidak telentang seperti mayat. Pada waktu di rumah tidak bersikap dinas. (Sabda Suci X.24)

 

1.      Pada waktu Kong Zi 孔子 bertemu dengan orang yang mengenakan pakaian berkabung, meskipun sudah sering dijumpaiNya, selalu namapk perubahan pada wajahNya.

2.      Pada waktu bertemu dengan orang yang mengenakan topi kebesaran atau orang buta, meski berpakaian biasa, selalu diberiNya hormat.

3.      Pada waktu bertemu dengan orang yang berkabung, meski naik kereta, niscaya membongkokkan badan dan kedua tanganNya memegang palang kayu kereta.

4.      Bila berjumpa dengan orang yang membawa berkas Daftar Penduduk, juga demikian.

5.      Kalau mendapat suguhan yang banyak macamnya, niscaya berubah wajahNya dan berdiri.

6.      Pada waktu mendengar halilintar atau angin ribut, niscaya berubah raut wajahNya. (Sabda Suci X.25)

 

Pada waktu Kong Zi 孔子 akan naik kereta, niscaya berdiri tegak lalu memegang tali kereta dan naik. Setelah didalam kereta, tidak menengok-nengok ke bagian belakang kereta, tidak berbicara keras dan tidak pula menunjuk-nunjuk. (Sabda Suci X.26)

 

 (Pada waktu Kong Zi 孔子 bertamasya dengan Zi Lu 子路  di suatu daerah pegunungan, mereka melihat seekor ayam hutan). Ayam hutan itu mendadak terbang meninggi, berputar-putar lalu hinggap di atas jembatan. Melihat itu Kong Zi bersabda, “Ayam hutan yang bersarang dibawah jembatan ini sungguh mengetahui gelagat, sungguh mengetahui gelagat !” Mendengar kata-kata Kong Zi, Zi Lu melakukan suatu gerakan dengan tangannya. Ayam hutan itu terkejut, berteriak tiga kali lalu terbang. (Sabda Suci X.27)

 

Bab XI

Para Pendahulu

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang jaman dahulu yang maju dalam Kesusilaan dan Musik dinamakan udik. Orang jaman kemudian yang maju dalam Kesusilaan dan Musik dinamakan ‘Junzi’ 君子 (Susilawan). Kalau Aku lebih suka orang jaman dahulu yang maju itu.” (Sabda Suci XI.1)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Murid-murid yang dahulu ikut menderita kelaparan denganKu di negeri Chen 陳國 dan Cai 蔡國 itu sudah lama tidak kelihatan hadir di pintuKu pula.” (Sabda Suci XI.2)

 

Yang dapat melaksanakan Kebajikan adalah Yan Yuan 顏淵, Min Ziqian 閔子騫, Ran Bo Niu 冉伯牛 dan Zhong Gong 仲弓. Yang cakap bicara adalah Zai Wo 宰我 dan Zi Gong 子貢. Yang cakap dalam pemerintahan adalah Ran You 冉有 dan Zi Lu 子路. Yang ahli dalam pengetahuan kitab adalah Zi You 子游 dan Zi Xia 子夏. (Sabda Suci XI.3)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Hui {nama kecil Yan Yuan 顏淵} sesungguhnya tidak membantu Aku. Apa yang Kukatakan, tiada yang tidak disukainya.” (Sabda Suci XI.4)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh berbakti Min Ziqian 閔子騫 itu. Apa yang dikatakan orang lain dan apa yang dikatakan orang tua dan saudaranya tiada yang bertentangan.” (Sabda Suci XI.5)

 

Karena Nan Rong 南容 sering mengulangi isi Sanjak ‘Bai Gui白圭 (Tongkat Komando dari Batu Kumala Putih), maka Kong Zi 孔子 menerimanya sebagai menantu kakakNya. (Sabda Suci XI.6)

 

Ji Kangzi 季康子 bertanya, “Siapakah diantara murid-murid yang benar-benar suka belajar ?” Kong Zi menjawab, “Ada seorang. Yan Yuan 顏淵 benar-benar suka belajar. Sayang usianya pendek dan telah meninggal dunia. Kini belum ada lagi.” (Sabda Suci XI.7)

 

1.      Tatkala Yan Yuan 顏淵 meninggal dunia, Yan Lu 顏路, ayahanda Yan Yuan mohon agar Kong Zi 孔子  menjual keretaNya untuk membeli peti pembungkus peti mati.

2.      Kong Zi bersabda, “Pandai atau tidak, semua murid Kuanggap sebagai anakKu. Ketika Li {nama kecil Kong Boyu 孔伯魚, putra kandung Kong Zi} meninggal dunia, juga hanya memakai peti mati saja dan tidak memakai peti pembungkus peti mati. Aku-pun tidak semestinya membeli peti pembungkus peti mati itu sehingga tidak mempunyai kendaraan, karena biar bagaimanapun Aku dahulu pernah menjabat sebagai Menteri, sehingga ada kalanya Aku tidak boleh berjalan kaki saja.” (Sabda Suci XI.8)

 

Ketika Yan Yuan 顏淵 meninggal dunia, Kong Zi 孔子  berseru, “O, mengapa Tian mendukakanKu ? Mengapa Tian mendukakanKu ?” (Sabda Suci XI.9)

 

1.      Tatkala Yan Yuan 顏淵 meninggal dunia, Kong Zi 孔子 menangis sangat sedih.

2.      Murid-murid berkata, “Sungguh Guru sangat sedih.”

3.      Kong Zi bersabda, “Terlalu sedihkah Aku ? Kalau Aku tidak bersedih untuk dia, untuk siapakah Aku boleh bersedih ?” (Sabda Suci XI.10)

 

1.      Tatkala Yan Yuan 顏淵 meninggal dunia, murid-murid ingin melakukan upacara pemakaman secara besar-besaran. Kong Zi 孔子 bersabda, “Jangan dilakukan demikian.”

2.      Tetapi para murid tetap melakukan upacara pemakaman secara besar-besaran.

3.      Kong Zi bersabda, “O, Hui {nama kecil Yan Yuan}. Engkau memandang Aku sebagai ayahmu sendiri, tetapi Aku tidak dapat memperlakukan engkau sebagai anakKu sendiri. Sungguh ini bukan maksudKu, ini kehendak teman-temanmu !” (Sabda Suci XI.11)

 

1.      Zi Lu 子路 bertanya bagaimana cara mengabdi kepada para Rokh. Kong Zi 孔子 bersabda, “Sebelum mengabdi kepada manusia, bagaimana dapat mengabdi kepada para Rokh ?”

2.       “Murid memberanikan diri bertanya hal setelah orang mati.” Dijawab, “Sebelum mengenal hidup, bagaimana mau mengenal hal setelah mati ?” (Sabda Suci XI.12)

 

Pada saat berdiri disamping Kong Zi 孔子, Min Ziqian 閔子騫 nampak sangat ramah dan seksama, Zi Lu 子路 tampak sangat gagah, Ran You 冉有 dan Zi Gong 子貢 nampak bebas dan jujur. Melihat ini Kong Zi sangat gembira, tetapi bersabda, “Kiranya Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu} ini kelak tidak mendapatkan kematian yang wajar.” (Sabda Suci XI.13)

 

1.      Seorang pembesar di negeri Lu 魯國 ingin membangun gudang panjang yang sangat besar.

2.      Min Ziqian 閔子騫 berkata, “Kurang baikkah gudang panjang yang lama ? Mengapa harus dirombak ?”

3.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang ini biasanya tidak suka banyak bicara, maka pembicaraannya kali ini kiranya tepat.” (Sabda Suci XI.14)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Mengapakah Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu} memainkan lagu semacam itu di muka pintuKu ?”

2.      Mendengar sabda itu, murid-murid lain lalu merasa kurang senang kepada Zi Lu 子路.

3.      Kong Zi bersabda lagi, “Zhong You sudah naik ke serambiKu, hanya belum masuk ke ruangan dalam.” (Sabda Suci XI.15)

 

Zi Gong 子貢 bertanya, “Antara Shi {nama kecil Zi Zhang 子張} dan Shang {nama alias Zi Xia 子夏}, siapakah yang lebih bijaksana ?” Kong Zi 孔子 bersabda, “Shi itu melampaui dan Shang itu kurang.” Zi Gong berkata, “Dengan demikian kiranya Shi lebih baik ?” Kong Zi bersabda, “Yang melampaui maupun yang kurang, keduanya belum mencukupi syarat.” (Sabda Suci XI.16)

 

1.      Kekayaan keluarga bangsawan Ji 季氏 sudah melebihi kekayaan Nabi Zhou Gong Dan 周公旦, tetapi Ran You 冉有 masih juga membantunya memungut pajak untuk memperkaya diri.

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Dia bukan lagi muridKu. Murid-murid, kalian boleh memukul tambur menyerangnya.” (Sabda Suci XI.17)

 

Adapun Gao Chai 高柴 itu bodoh, Zeng Zi 曾子 itu lambat, Zi Zhang 子張 itu kurang pertimbangan dan Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu 子路} itu kasar. (Sabda Suci XI.18)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Yan Yuan 顏淵 itu sudah hampir (mencapai Kebajikan Sempurna), hanya sayang ia hidup (terjebak) dalam kemiskinan.”

2.      “Ci {nama kecil Zi Gong 子貢} itu tidak mau menerima nasib begitu saja, ia senantiasa berusaha menambah-nambah kekayaannya. Tetapi pertimbangannya ternyata banyak tepat pula.” (Sabda Suci XI.19)

 

Zi Zhang 子張 bertanya bagaimana Jalan Suci seorang yang baik. Kong Zi 孔子 menjawab, “Walaupun tanpa mendapat teladan-teladan yang baik, ia masih dapat berbuat baik, tetapi kalau hanya demikian, ia tidak akan memperoleh kesempurnaan.” (Sabda Suci XI.20)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau kita hanya mempercayai kata-kata saja, kita tidak akan tahu benar apakah seseorang itu sungguh-sungguh bersifat Junzi 君子 (Susilawan) atau hanya berlagak saja.” (Sabda Suci XI.21)

 

1.      Zi Lu 子路 bertanya, “Bila mendengar suatu Ajaran, haruskah segera dilaksanakan ?” Kong Zi 孔子 menjawab, “Ayah dan kakakmu masih ada, mengapakah harus kau laksanakan begitu saja ?”

2.      Ran You 冉有 bertanya, “Bila mendengar suatu Ajaran, haruskah segera dilaksanakan ?” Kong Zi menjawab, “Ya, segeralah laksanakan !”

3.      Gongxi Hua 公西華 bertanya, “Tadi ketika Zhong You 仲由 {nama alias Zi Lu} bertanya apakah harus segera dilaksanakan apa yang didengarnya, Guru menjawab, ‘Ayah dan kakakmu masih ada’, tetapi ketika Ran Qiu 冉求 {nama kecil Ran You} bertanya apakah ia harus segera melaksanakan apa yang didengarnya, Guru menjawab, ‘Segera laksanakan !’, Chi {nama kecil Gongxi Hua} agak bingung, mohon keterangan.”

4.      Kong Zi bersabda, “Ran You sangat lambat, karena itu Kudorong maju, sedangkan Zi Lu sangat tangkas karena itu Kutahan.” (Sabda Suci XI.22)

 

Ketika Kong Zi 孔子 menderita kesukaran di kota Kuang , Yan Yuan 顏淵 tertinggal di belakang. Setelah Yan Yuan datang, Kong Zi bersabda, “Hui {nama kecil Yan Yuan}, Kusangka engkau telah mati.” Yan Yuan menjawab, “Selama Guru masih hidup, bagaimanakah Hui berani mati ?” (Sabda Suci XI.23)

 

1.      Utusan keluarga bangsawan Ji 季氏 bertanya, “Dapatkah Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu 子路} dan Ran Qiu 冉求 {nama kecil Ran You 冉有} diangkat menjadi Menteri Besar ?”

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Kusangka engkau menanyakan siapa, kiranya tentang Zhong You dan Ran Qiu.”

3.      “Yang patut diangkat menjadi Menteri Besar itu adalah orang yang hanya mau mengabdi jika rajanya memerintah sesuai dengan Jalan Suci, jika (raja itu) tidak berlaku demikian, maka ia akan meletakkan jabatan.”

4.      “Sekarang, Zhong You dan Ran Qiu itu hanya cukup untuk menjalankan satu tugas pemerintahan saja.”

5.      “Kalau begitu mereka itu hanya orang yang suka menuruti atasannya saja ?”

6.      Kong Zi bersabda, “Kalau disuruh membunuh ayah atau rajanya, mereka tidak akan mau menurut.” (Sabda Suci XI.24)

 

1.      Zi Lu 子路 menyarankan agar Zi Gao 子羔 diangkat menjadi kepala daerah Fei 費宰.

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Engkau ini akan mencelakakan anak orang.”

3.      Zi Lu berkata, “Di sana sudah ada rakyatnya, sudah ada tempat-tempat untuk melakukan upacara sembahyang kepada Malaikat Bumi dan Malaikat Pertanian. Mengapakah ia masih harus membaca buku lagi baru dinamai belajar ?”

4.      Kong Zi bersabda, “Aku benci kepada orang yang suka memutar lidah.” (Sabda Suci XI.25)

 

1.      Pada suatu hari Zi Lu 子路, Zeng Xi 曾皙, Ran You 冉有 dan Gongxi Hua 公西華 mendampingi Kong Zi 孔子 duduk.

2.      Kong Zi bersabda, “Meskipun Aku lebih tua satu dua hari daripada kalian, janganlah itu kalian jadikan halangan. Bukankah pada waktu senggang kalian sering mengatakan, ‘Tiada orang yang mau mengenal diriku’. Sekarang, kalau ada orang yang mau mengenal diri kalian, apakah yang akan dapat kalian lakukan ?”

3.      Mendengar itu segera Zi Lu berkata, “Misalkan ada sebuah daerah yang mempunyai seribu kereta perang dan terletak diantara dua negeri besar. Jika kedua negeri besar itu saling menyerang sehingga di negeri itu timbul kekalutan dan kelaparan, maka You {nama kecil Zi Lu} jika diberi kesempatan untuk mengaturnya dalam tiga tahun saja, kutanggung semua rakyatnya akan mempunyai keberanian. Bukan hanya itu, juga akan menjadi rakyat yang mengerti Kesusilaan.”

4.      Mendengar itu Kong Zi tersenyum dan bertanya kepada Ran You, “Bagaimana denganmu, Qiu  {nama kecil Ran You) ?” Ran You menjawab, “Kalau ada suatu daerah yang luasnya enam atau tujuh puluh li ataupun daerah yang luasnya lima atau enam puluh li dan diserahkan kepada Qiu . Dalam tiga tahun niscaya akan berkecukupan kebutuhan rakyatnya. Hanya mengenai pendidikan Kesusilaan dan Musik, Qiu menunggu adanya seorang Junzi 君子 (Susilawan).”

5.      “Bagaimanakah denganmu Chi {nama kecil Gongxi Hua}, tanya Kong Zi. Gongxi Hua menjawab, “Chi tidak berani memastikan. Hanya ingin belajar lebih dahulu. Kalau harus membantu upacara di dalam Miao (Kelenteng Besar) atau istana, Chi kiranya dapat diberi tugas memakai topi dan pakaian upacara untuk melaksanakan sebagai pembantu kecil pemimpin upacara.”

6.      Kong Zi bertanya pula kepada Zeng Xi, “Bagaimana denganmu, Dian {nama kecil Zeng Xi} ?” Zeng Xi segera mengakhiri permainan celempung 鼓瑟 (guse)-nya dengan sebuah petikan yang keras, kemudian berdiri dan berkata, “Keinginan murid lain dengan yang diinginkan ke tiga saudara tadi.”

7.      Kong Zi berkata, “Apa salahnya ? Bukankah masing-masing hanya mengemukakan keinginannya sendiri ?”

8.      Zeng Xi kemudian berkata, “Saat ini sudah mendekati akhir musim semi, maka semua pakaian untuk musim (panas) ini sudah mulai dipersiapkan. Dian ingin dengan lima, enam kawan yang dewasa dan enam, tujuh anak-anak mandi dan berenang-renang di tepi sungai Yishui 沂水, dan mencari hawa yang sejuk di sekitar tempat untuk upacara memohon hujan, kemudian sambil menyanyi-nyanyi di sepanjang jalan pulang ke rumah.”

9.      Dengan menarik nafas, Kong Zi bersabda, “Aku setuju denganmu, Dian !”

10. Setelah Zi Lu, Ran You dan Gongxi Hua keluar, Zeng Xi tidak ikut pergi dan bertanya, “Bagaimanakah dengan pendapat ketiga kawan tadi ?”

11. Kong Zi menjawab, “Ah, masing-masing hanya menyatakan isi hatinya sendiri.”

12. Zeng Xi bertanya lagi, “Mengapakah Guru tersenyum atas kata-kata You ?” Kong Zi bersabda, “Untuk mengatur pemerintahan perlu diutamakan Kesusilaan, tetapi kata-katanya menunjukkan sifat tidak mau mengalah. Itulah sebabnya Aku tersenyum.”

13. Zeng Xi bertanya, “Apakah yang diucapkan Qiu juga belum tepat untuk suatu pemerintahan?” Kong Zi bersabda, “Qiu hanya membicarakan tentang daerah yang luasnya enam, tujuh puluh li, atau daerah yang luasnya hanya lima, enam puluh li. Kiranya itu belum cukup untuk dinamai suatu negara.”

14. Zeng Xi bertanya pula, “Apakah kata-kata Chi juga tidak mengenai pemerintahan ?” Kong Zi bersabda, “Dia membicarakan adanya Kelenteng dan istana serta upacaranya. Memang berhubungan dengan pemerintahan, akan tetapi kalau Chi hanya berani menjabat sebagai pembantu kecil pemimpin upacara, siapakah yang dapat menjadi pemimpin upacaranya ?” (Sabda Suci XI.26)

 

Bab XII

Yan Yuan

1.      Yan Yuan 顏淵 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, itulah Cinta Kasih. Bila suatu hari dapat mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, maka dunia akan kembali kepada Cinta Kasih. Cinta Kasih itu bergantung kepada usaha diri sendiri, dapatkah bergantung kepada orang lain ?”

2.      Yan Yuan bertanya, “Mohon penjelasan tentang pelaksanaannya.” Kong Zi bersabda, “Yang tidak susila jangan dilihat, yang tidak susila jangan didengar, yang tidak susila jangan dibicarakan dan yang tidak susila jangan dilakukan.”

3.      Yan Yuan berkata, “Sekalipun Hui {nama kecil Yan Yuan} tidak cakap, akan berusaha melaksanakan kata-kata Guru." (Sabda Suci XII.1)

 

1.      Zhong Gong 仲弓 bertanya tentang Cinta Kasih.

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Keluar rumah hendaklah bersikap seperti sedang menjumpai seorang tamu agung, mengabdikan diri kepada rakyat dan bersikap seperti sedang melakukan Upacara Sembahyang Besar. Apa yang diri sendiri tidak inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain. Dengan demikian didalam negeri tidak disesali, didalam keluarga-pun tidak disesali pula.”

3.      Zhong Gong berkata, “Sekalipun Yong {nama kecil Zhong Gong} tidak cakap, akan berusaha pula melakukan kata-kata Guru.” (Sabda Suci XII.2)

 

1.      Sima Niu 司馬牛 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang berperi Cinta Kasih hati-hati dalam bicara.”

2.      Sima Niu bertanya lagi, “Mengapakah hati-hati dalam bicara dapat dinamai berperi Cinta Kasih ?” Kong Zi bersabda, “Melaksanakan sesuatu itu sukar, maka dapatkah orang tidak berhati-hati dalam bicara ?” (Sabda Suci XII.3)

 

1.      Sima Niu 司馬牛 bertanya tentang seorang Junzi 君子 (Susilawan). Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi tidak merasa susah dan tidak merasa khawatir.”

2.      “Tidak merasa susah dan tidak merasa khawatir, mengapakah menjadi sifat seorang Junzi ?”

3.      Kong Zi bersabda, “Bila memeriksa ke dalam diri sendiri ternyata tidak bernoda, mengapakah harus susah dan khawatir ?” (Sabda Suci XII.4)

 

1.      Dengan sedih Sima Niu 司馬牛 berkata, “Orang lain mempunyai saudara, namun aku sebatang kara.”

2.      Zi Xia 子夏 berkata, “Apa yang Shang {nama kecil Zi Xia} pernah dengar adalah demikian, ‘Mati hidup adalah Firman, kaya mulia adalah tergantung pada Tian YME. Seorang Junzi 君子 (Susilawan) selalu bersikap sungguh-sungguh, maka tiada khilaf. Kepada orang lain bersikap hormat dan selalu susila. Di empat penjuru lautan, semuanya saudara’. Mengapakah seorang Junzi merana karena tidak mempunyai saudara ?” (Sabda Suci XII.5)

 

1.      Zi Zhang 子張 bertanya tentang seorang yang berpikiran jernih.

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Kata-kata muslihat yang datang seperti air menetes di kulit atau seperti api yang menghanguskan kulit, tidak akan dapat mempengaruhinya. Dialah seorang yang berpikiran jernih, dialah seorang yang berpandangan jauh.” (Sabda Suci XII.6)

 

1.      Zi Gong 子貢 bertanya tentang pemerintahan.

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Harus cukup makan, cukup persenjataan dan ada kepercayaan rakyat.”

3.      Zi Gong bertanya, “Kalau terpaksa ada yang tidak dapat dipenuhi dari ketiganya, manakah yang dapat diabaikan ?” Kong Zi bersabda, “Abaikan persenjataan.”

4.      Zi Gong bertanya, “Kalau terpaksa ada lahi yang tidak dapat dipenuhi dari kedua hal yang tersisa, manakah yang harus diabaikan ?” Kong Zi bersabda, “Abaikan makanannya. Sejak jaman kuno selalu ada kematian. Tapi tanpa kepercayaan rakyat, negara tidak dapat berdiri.” (Sabda Suci XII.7)

 

1.      Ji Zicheng 棘子成 berkata, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) itu hanya perlu menjaga kemurnian hatinya. Maka apa perlunya segala tata cara ?”

2.      Zi Gong 子貢 berkata, “Mengapakah tuan melukiskan seorang Junzi demikian ? Sungguh sayang ! Kata-kata yang telah lepas itu tidak akan dapat dikejar oleh empat ekor kuda sekalipun. Sesungguhnya tata cara itu harus selaras dengan kemurnian hati dan kemurnian hati itu harus mewujud di dalam tata cara. Ingatlah kulit harimau dan macan tutul, bila dihilangkan bulu-bulunya maka takkan banyak berbeda dengan kulit anjing atau kulit kambing.” (Sabda Suci XII.8)

 

1.      Rajamuda Lu Ai Gong 魯哀公 [494 SM – 467 SM] bertanya kepada You Ruo 有若, “Hasil panen kali ini tidak baik, hasilnya-pun tidak mencukupi (seluruh kebutuhan rakyat), bagaimanakah sebaiknya (cara mengatasinya) ?”

2.      You Ruo menjawab, “Kurangilah pajak menjadi sepersepuluh hasil panen.”

3.      “Dua persepuluh bagian saja tidak mencukupi, bagaimana dapat dikurangi menjadi sepersepuluh bagian ?”

4.      “Bila rakyat berkecukupan, mustahil raja tidak berkecukupan. Kalau rakyat tidak berkecukupan, bagaimana bisa raja ingin berkecukupan ?” (Sabda Suci XII.9)

 

1.      Zi Zhang 子張 bertanya tentang menjunjung Kebajikan dan menyingkirkan pikiran sesat.

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Utamakanlah sifat Satya dan Dapat Dipercaya. Ikutilah Kebenaran. Inilah yang dinamakan menjunjung Kebajikan.”

3.      “Pada waktu mencintai seseorang, mengharapkannya hidup terus, setelah benci mengharapkannya segera mati. Inilah pikiran sesat. Sungguh ini bukan pembawa bahagia, melainkan ajakan pikiran sesat.” (Sabda Suci XII.10)

 

1.      Rajamuda Qi Jing Gong 齊景公 [547 SM – 490 SM] bertanya tentang pemerintahan kepada Kong Zi 孔子.

2.      Kong Zi bersabda, “Pemimpin hendaklah dapat menempatkan diri sebagai pemimpin, pembantu sebagai pembantu, orang tua sebagai orang tua dan anak sebagai anak.”

3.      Rajamuda Qi itu berkata, “Shanzai 善哉 (Alangkah Baiknya) ! Sungguh tepat. Kalau seorang pemimpin tidak dapat menempatkan diri sebagai pemimpin, pembantu tidak sebagai pembantu, orang tua tidak sebagai orang tua dan anak tidak sebagai anak, meskipun berkecukupan makanan, dapatkah menikmatinya ?” (Sabda Suci XII.11)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Untuk memutuskan suatu perkara dengan tiada pihak yang menaruh sesal, kiranya hanya You {nama kecil Zi Lu} seorang yang dapat melakukannya.”

2.      Zi Lu 子路 tidak pernah menangguhkan perkara hari ini sampai besok. (Sabda Suci XII.12)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Untuk memutuskan perkara didalam ruang pengadilan, Aku dapat menyelesaikan seperti orang lain, tetapi yang seharusnya diutamakan adalah mengusahakan agar orang tidak saling mendakwa.” (Sabda Suci XII.13)

 

Zi Zhang 子張 bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Janganlah pernah merasa lelah memikiran kewajiban dan berbuatlah dengan penuh Satya.” (Sabda Suci XII.14)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Luaskan pengetahuanmu dengan membaca Kitab-Kitab dan batasilah dirimu dengan Kesusilaan. Dengan demikian kamu tidak melanggar Kebenaran.” (Sabda Suci XII.15)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) selalu mengingat akan kebaikan orang lain, tapi tidak pernah mengingat-ingat keburukan orang lain. Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) berbuat sebaliknya.” (Sabda Suci XII.16)

 

Ji Kangzi 季康子 bertanya tentang pemerintahan kepada Kong Zi 孔子. Kong Zi bersabda, “Makna memerintah adalah meluruskan. Bila kamu menjadi pelopor berbuat lurus, siapakah berani berbuat tidak lurus ?” (Sabda Suci XII.17)

 

Ji Kangzi 季康子 merasa susah karena banyak pencuri di daerahnya, lalu bertanya kepada Kong Zi 孔子. Kong Zi bersabda, “Bila kamu tidak tamak akan harta benda, sekalipun diberi upah tidak akan ada orang yang mau mencuri !” (Sabda Suci XII.18)

 

1.      Ji Kangzi 季康子 bertanya, “Bagaimanakah bila orang-orang yang ingkar dari Jalan Suci dibunuh agar Jalan Suci bisa berkembang ?”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Kamu memangku jabatan pemerintahan mengapa harus membunuh ? Bila kamu berbuat baik, niscaya rakyat akan mengikuti berbuat baik. Kebajikan seorang pembesar laksana angin dan Kebajikan rakyat laksana rumput. Kemana angin bertiup, ke situlah rumput mengarah !” (Sabda Suci XII.19)

 

1.      Zi Zhang 子張 bertanya, “Bagaimanakah yang dinamai seorang siswa yang telah berhasil ?”

2.      Kong Zi 孔子 menjawab, “Apa yang kau maksudkan dengan kata ‘telah berhasil’ ?”

3.      Zi Zhang berkata, “Yaitu seseorang yang ternama dalam negeri dan ternama pula di dalam keluarganya.”

4.      Kong Zi bersabda, “Itu hanya orang yang ternama saja, belum bisa dinamakan seorang siswa yang ‘telah berhasil’.”

5.      “Seorang siswa yang telah berhasil itu menyukai Kebenaran dengan segala kemurnian dan kelurusan hatinya, pandai memeriksa kata-kata dan melihat wajah seseorang serta selalu memikirkan bawahannya. Dengan demikian dalam negara ia telah berhasil dan dalam keluarga-pun ia telah berhasil.”

6.       “Sedangkan orang yang ternama itu mungkin hanya seorang yang penampilan luarnya saja nampak berlaku Cinta Kasih, tetapi tidak demikian halnya apa yang terkandung di dalam hatinya. Orang yang (licik) demikian ini besar kemungkinan dapat ternama didalam negeri dan didalam keluarga.” (Sabda Suci XII.20)

 

1.      Fan Chi 樊遲 ikut bertamasya ke tempat panggung pemujaan untuk memohon hujan dan bertanya, “Murid memberanikan bertanya, apakah yang dimaksud dengan menjunjung Kebajikan, memperbaiki kesalahan dan menyingkirkan pikiran sesat itu ?”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh pertanyaan yang baik. Mendahulukan pengabdian dan membelakangkan hasil, bukankah ini sikap yang menjunjung Kebajikan ? Menyerang keburukan sendiri dan tidak menyerang keburukan orang lain, bukankah ini cara memperbaiki kesalahan ? Bila suatu pagi menuruti nafsu amarah (emosi) lalu melupakan diri dan melupakan orang tua, bukankah ini pikiran sesat ?” (Sabda Suci XII.21)

 

1.      Fan Chi 樊遲 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Yaitu mencintai manusia.”

2.      Fan Chi bertanya lagi tentang Kebijaksanaan. Kong Zi bersabda, “Yaitu mengenal manusia.”

3.      Melihat Fan Chi belum dapat menangkap artinya, Kong Zi bersabda, “Angkatlah orang-orang yang lurus diatas orang-orang yang bengkok. Dengan demikian dapat mengubah yang bengkok menjadi lurus.”

4.      Setelah Fan Chi mundur dan bertemu dengan Zi Xia 子夏, ia lalu berkata, “Tadi aku menjumpai Guru dan bertanya tentang Kebijaksanaan. Guru menjawab, ‘Angkatlah orang-orang yang lurus diatas orang-orang yang bengkok. Dengan demikian dapat mengubah yang bengkok menjadi lurus.’ Apa maksudnya ?”

5.      Zi Xia menjawab, “Sungguh kata-kata yang baik ! Dahulu ketika Shun [2255 SM – 2205 SM] menguasai dunia, diantara menteri-menterinya Beliau mengangkat Gao Yao 皋陶. Akibatnya orang-orang yang tidak berperi Cinta Kasih dapat dijauhkan. Ketika Kaisar Shang Cheng Tang 商成湯 [1766 SM – 1753 SM] menguasai dunia, diantara banyak menterinya Beliau mengangkat Yi Yin 伊尹, maka orang-orang yang tidak berperi Cinta Kasih dapat dijauhkan.” (Sabda Suci XII.22)

 

Zi Gong 子貢 bertanya tentang persahabatan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila kawan bersalah, berilah nasehat dengan sikap Satya agar dapat kembali ke Jalan Suci. Kalau dia tidak mau menurut, janganlah mendesaknya, itu hanya akan memalukan diri sendiri.” (Sabda Suci XII.23)

 

Zeng Zi 曾子 berkata, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) menggunakan pengetahuan Kitab untuk memupuk persahabatan dan dengan persahabatan mengembangkan Cinta Kasih.” (Sabda Suci XII.24)

 

Bab XIII

Zi Lu

            Zi Lu 子路 bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Jadikanlah dirimu pelopor dalam berjerih payah melaksanakan tugas.” Ketika Zi Lu minta penjelasan lebih jauh, Kong Zi bersabda, “Pantang merasa capai.” (Sabda Suci XIII.1)

 

1.      Zhong Gong 仲弓 yang bekerja sebagai pengurus rumah tangga keluarga bangsawan Ji 季氏, bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Tempatkanlah orang-orang sesuai dengan kecakapannya, maafkanlah kesalahan-kesalahan kecil dan angkatlah orang-orang bijaksana.”

2.      Zhong Gong bertanya pula, “Bagaimanakah dapat mengetahui kecakapan seseorang untuk memangku suatu jabatan ?” Kong Zi bersabda, “Angkatlah mereka yang kauketahui, yang belum kau ketahui, kiranya orang lain dapat memberi keterangan tentangnya.” (Sabda Suci XIII.2)

 

1.      Zi Lu 子路 bertanya, “Kalau rajamuda Wei Ling Gong 衛靈公 [534 SM – 493 SM] mengangkat Guru dalam pemerintahannya, apakah yang akan Guru lakukan lebih dahulu ?”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Akan Kubenarkan lebih dahulu nama-nama.”

3.      Zi Lu berkata, “Mengapakah demikian ? Jawaban Guru jauh dari persoalannya. Mengapakah perlu lebih dahulu membenarkan nama-nama ?”

4.      Kong Zi bersabda, “Oh, You {nama kecil Zi Lu}, sungguh kasar engkau ! Seorang Junzi 君子 (Susilawan) bila belum memahami sesuatu tidak lekas-lekas mengeluarkan pendapat.”

5.      “Bilamana nama-nama tidak benar, maka pembicaraan tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya, maka segala urusan tak dapat dilakukan baik-baik.”

6.      “Bila pekerjaan tak dapat dilakukan baik-baik, Kesusilaan dan Musik tak dapat berkembang. Bila Kesusilaan dan Musik tidak dapat berkembang, hukum-pun tidak dapat dilakukan dengan tepat. Bila hukum tidak dapat dilakukan dengan tepat, maka rakyat akan merasa tiada tempat untuk menaruhkan kaki dan tangannya.”

7.      “Bagi seorang Junzi, nama itu harus sesuai dengan yang diucapkan dan kata-kata itu harus sesuai dengan perbuatannya. Itulah sebabnya seorang Junzi tidak gampang-gampang mengucapkan kata-kata.” (Sabda Suci XIII.3)

 

1.      Fan Chi 樊遲 mohon belajar cara bersawah. Kong Zi 孔子 menjawab, “Didalam hal ini Aku tidak menang dibandingkan dengan seorang petani tua.” Fan Chi bertanya lagi cara berkebun, dan dijawab Kong Zi, “Aku tidak menang dibandingkan dengan seorang tukang kebun yang tua.”

2.      Fan Chi keluar. Kong Zi bersabda, “Sungguh sempit pandangan Fan Xu 樊須 {nama kecil Fan Chi}.”

3.      “Kalau seorang atasan dapat menyukai Kesusilaan, niscaya rakyat tiada yang berani tidak hormat. Kalau seorang atasan menyukai Kebenaran, niscaya rakyat tiada yang berani tidak patuh. Kalau seorang atasan menyukai Sikap Dapat Dipercaya, niscaya rakyat tiada yang berani tidak menggunakan perasaan. Bila dapat berbuat demikian, dari ke empat penjuru, rakyat akan datang kepadanya dengan mendukung anak-anaknya sekalian. Untuk apa ia bertanya-tanya tentang bertanam ?” (Sabda Suci XIII.4)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang hafal luar kepala ketiga ratus nyanyian dalam KitabShi Jing詩經 (Kitab Sanjak), tetapi didalam memangku jabatan negara tidak dapat berhasil, diutus ke luar negeri tidak dapat memberikan keterangan dengan tegas, sekalipun ia belajar lebih banyak lagi, apa gunanya ?” (Sabda Suci XIII.5)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila diri telah lurus, dengan tanpa memerintah semuanya akan berjalan beres. Bila diri tidak lurus, sekalipun memerintah tidak akan diturut.” (Sabda Suci XIII.6)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Pemerintahan negeri Lu 魯國 dan Wei 衛國 seperti keadaan kakak dan adik.” (Sabda Suci XIII.7)

 

Kong Zi 孔子 berbicara tentang pangeran Jing 公子荊 dari negeri Wei 衛國, “Dia sungguh seorang kepala keluarga (bangsawan) yang baik. Ketika baru sedikit pendapatannya, ia berkata, ‘hampir cukup’. Sesudah agak banyak, ia berkata, ‘hampir mencukupi semuanya.’ Dan setelah kaya raya, ia berkata, ‘hampir semuanya baik ?’.” (Sabda Suci XIII.8)

 

1.      Ketika Kong Zi 孔子 di negeri Wei 衛國, Ran You 冉有 menyaisi keretanya.

2.      Kong Zi bersabda, “Sungguh padat penduduknya.”

3.      Ran You bertanya, “Setelah padat penduduknya, apa pula yang harus dikembangkan ?” Kong Zi bersabda, “Kemakmurannya.”

4.      “Setelah makmur, apa pula yang perlu dikembangkan ?” Kong Zi bersabda, “Pendidikannya.” (Sabda Suci XIII.9)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau ada yang mau memberi jabatan negara kepadaKu, dalam setahun akan dapat Kubereskan dan dalam tiga tahun Kusempurnakan negeri itu.” (Sabda Suci XIII.10)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila orang-orang baik dapat berturut-turut seratus tahun memerintah negara, niscaya dapat mengubah yang jahat menjadi baik, sehingga tidak perlu adanya hukuman mati dan lain-lain. Sungguh benar peribahasa ini.” (Sabda Suci XIII.11)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila bangkit raja yang benar, masih diperlukan satu jaman untuk mengembalikan dunia ini kepada Cinta Kasih.” (Sabda Suci XIII.12)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau seseorang dapat meluruskan diri, apa sukarnya mengurus pemerintahan ? Kalau tidak dapat meluruskan diri, bagaimanakah mungkin meluruskan orang lain ?” (Sabda Suci XIII.13)

 

Ran You 冉有 pulang dari istana, Kong Zi 孔子 bertanya, “Mengapakah sampai larut malam ?” Dijawab, “Ada urusan pemerintahan.” Kong Zi  bersabda, “Kukira ini hanya urusan pribadi saja ! Kalau benar-benar ada urusan pemerintahan, sekalipun Aku tidak menjabat apa-apa, kiranya Aku akan mendengar pula.” (Sabda Suci XIII.14)

 

1.      Rajamuda Lu Ding Gong 魯定公 [509 SM – 495 SM] bertanya, “Adakah sepatah kata yang dapat membangun negeri ?”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Kata-kata tidak dapat diringkas sedemikian itu. Semuanya pernah mengucapkan, ‘menjadi pemimpin itu sukar, namun menjadi pembantu-pun tidak mudah’. Kalau orang benar-benar mengerti sukarnya menjadi pemimpin, bukankah ini berarti sepatah kata dapat membangun negeri ?”

3.      Rajamuda Lu Ding Gong bertanya lagi, “Adakah sepatah kata yang dapat merobohkan negeri ?”

4.      Kong Zi bersabda, “Kata-kata tidak dapat diringkas sedemikian itu. Semuanya pernah mengucapkan, ‘Sesungguhnya aku tidak senang menjadi pemimpin, hanya aku senang karena dengan kedudukanku ini tidak ada yang berani membantah kata-kataku’. Kalau dalam hal-hal yang baik dan tiada yang berani membantah, memang ini baik pula. Tetapi dalam hal-hal yang tidak baik dan tiada yang berani membantah, bukankah ini berarti sepatah kata dapat merobohkan negeri ?” (Sabda Suci XIII.15)

 

Rajamuda negeri Ye 葉公 bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Gembirakanlah yang dekat agar yang jauh suka datang.” (Sabda Suci XIII.16)

 

Zi Xia 子夏 yang menjadi Kepala Daerah Jufu 莒父宰 bertanya tentang pemerintahan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Janganlah ingin cepat-cepat berhasil dan janganlah mengutamakan keuntungan kecil. Kalau engkau ingin cepat-cepat berhasil, engkau takkan maju. Kalau engkau mengutamakan keuntungan kecil, perkara-perkara besar takkan dapat kau sempurnakan.” (Sabda Suci XIII.17)

 

1.      Rajamuda negeri Ye 葉公 berkata kepada Kong Zi 孔子, “Di daerahku ini ada seorang yang sangat jujur, tatkala ayahnya mencuri kambing, anaknya datang mengadukannya.”

2.      Kong Zi bersabda, “Orang-orang jujur di daerahKu lain. Seorang ayah melindungi anaknya dan seorang anak melindungi ayahnya. Di dalam perbuatan itulah terletak Kejujuran.” (Sabda Suci XIII.18)

 

Fan Chi 樊遲 bertanya tentang Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam rumah hendaklah bersikap hormat, melakukan tugas hendaklah sungguh-sungguh dan kepada orang lain hendaklah bersikap Satya. Hal ini sekalipun hidup di antara suku bangsa Yi 夷族 atau Di 狄族, janganlah disia-siakan.” (Sabda Suci XIII.19)

 

1.      Zi Gong 子貢 bertanya, “Bagaimanakah orang yang boleh disebut Siswa itu ?”

Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam tingkah lakunya kenal rasa malu, bila diutus ke luar negeri tidak menghinakan perintah rajanya. Demikianlah seorang Siswa itu.”

2.      Zi Gong berkata pula, “Mohon bertanya orang yang setingkat lebih rendah daripadanya.” Kong Zi bersabda, “Yaitu seorang yang didalam keluarganya terpuji Laku Baktinya dan didalam kampung terpuji sikap Rendah Hatinya.”

3.      Zi Gong berkata lagi, “Mohon bertanya orang yang setingkat lebih rendah daripadanya.” Kong Zi bersabda, “Yaitu seorang yang kata-katanya Dapat Dipercaya dan perbuatannya dapat memberikan hasil. Orang semacam ini meskipun sudah mempunyai cacat-cacat rendah budi, ia masih masuk hitungan.”

4.      Zi Gong bertanya, “Bagaimanakah tentang pejabat-pejabat negara saat ini ?” Kong Zi bersabda, “O, para gentong nasi itu ? Mana boleh masuk hitungan !” (Sabda Suci XIII.20)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau tidak dapat Kuperoleh seorang yang benar-benar dapat berlaku Teguh, cukuplah kalau kudapatkan seorang yang berkemauan keras dan bercita-cita tinggi ! Seorang yang berkemauan keras ada harapan maju dan seorang yang bercita-cita tinggi tidak suka melakukan perbuatan rendah.” (Sabda Suci XIII.21)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang di daerah Selatan mempunyai pepatah ‘Seorang yang tiada keteguhan hati takkan dapat menjadi seorang pawang atau tabib’. Sungguh baik kata-kata ini.”

2.      “Dalam kitabYi Jing XXXII易經 (Kitab Perubahan) tertulis, ‘Seseorang yang tiada teguh dalam Kebajikan, niscaya mudah beroleh malu’.”

3.      Kong Zi bersabda, “Orang yang tidak mengerti ini, tentulah karena belum mempelajari ayat ini.” (Sabda Suci XIII.22)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) dapat rukun meskipun tidak dapat sama, sedang seorang xiaoren dapat sama meskipun tidak dapat rukun.” (Sabda Suci XIII.23)

 

Zi Gong 子貢 bertanya, “Bagaimanakah tentang seorang yang disukai seluruh penduduk kampungnya ?”

Kong Zi 孔子 bersabda, “Itu belum cukup.” Zi Gong bertanya lagi, “Bagaimanakah tentang seorang yang dibenci seluruh penduduk kampung ?” Kong Zi bersabda, “Itupun belum cukup. Yang sebaik-baiknya adalah kalau ia disukai orang-orang yang baik dan dibenci orang-orang yang jahat di kampung itu.” (Sabda Suci XIII.24)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mudah dilayani tapi sukar disenangkan. Bila disenangkan dengan hal yang tidak dalam Jalan Suci, ia tidak dapat merasa senang. Tetapi didalam menyuruh bawahannya, ia selalu menyesuaikan dengan kecakapan bawahannya itu.”

2.      “Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) sukar dilayani tetapi mudah disenangkan. Meski disenangkan dengan hal yang tidak dalam Jalan Suci, ia dapat merasa senang dan didalam menyuruh bawahannya, ia menuntut orang itu dapat menyiapkan segalanya.” (Sabda Suci XIII.25)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) berwibawa tetapi tidak congkak, seorang xiaoren 小人 (rendah budi) congkak tetapi tidak berwibawa.” (Sabda Suci XIII.26)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Sifat keras kemauan, tahan uji, sederhana dan tidak mudah mengucapkan kata-kata, itu dekat dengan peri Cinta Kasih.” (Sabda Suci XIII.27)

 

Zi Lu 子路 bertanya, “Bagaimanakah seseorang yang boleh disebut seorang Siswa itu ?” Kong Zi 孔子 bersabda, “Seseorang yang dapat sungguh-sungguh, setia dan rukun, bolehlah disebut seorang Siswa. Dengan kawannya dia sungguh-sungguh dan setia, dengan saudara dapat sabar dan rukun.” (Sabda Suci XIII.28)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila seseorang yang benar-benar baik dapat memberikan pendidikan kepada rakyat selama tujuh tahun, niscaya rakyat dapat disiapkan baik-baik bila sampai terjadi perperangan.” (Sabda Suci XIII.29)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Memerintah maju perang rakyat yang tidak diberi pendidikan, itu sama saja dengan membuang mereka.” (Sabda Suci XIII.30)

 

Bab XIV

Yuan Xian bertanya

1.      Yuan Xian 原宪 bertanya tentang perbuatan yang memalukan. Kong Zi 孔子 bersabda, “Negara dalam Jalan Suci, hanya tahu gaji saja. Negara ingkar dari Jalan Suci, juga hanya tahu gaji saja. Inilah perbuatan yang memalukan.”

2.      Yuan Xian bertanya lagi, “Orang yang sudah dapat mengalahkan sifat suka menang sendiri, menyombongkan diri sendiri, pendendam dan tamak, dapatkah dinamai seorang yang berperi Cinta Kasih ?”

3.      Kong Zi bersabda, “Ia sudah melakukan hal yang sukar, tetapi tentang Cinta Kasihnya, Aku belum tahu.” (Sabda Suci XIV.1)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Siswa yang hanya mendambakan kesenangan saja, belum cukup disebut seorang Siswa.” (Sabda Suci XIV.2)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila negeri dalam Jalan Suci, hendaklah berani didalam kata-kata dan berani didalam perbuatan. Bila negeri ingkar dari Jalan Suci, hendaklah berani dalam perbuatan dan mengalah dalam bicara.” (Sabda Suci XIV.3)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang berKebajikan, niscaya dapat berbicara baik, tetapi seorang yang dapat berbicara baik belum tentu berKebajikan. Seorang yang berperi Cinta Kasih niscaya berani, tetapi seorang yang berani belum tentu berperi Cinta Kasih.” (Sabda Suci XIV.4)

 

1.      Nan Gong Gua 南宮括 bertanya kepada Kong Zi, “Raja Yi 羿 adalah seorang ahli memanah dan Raja Ao termasyhur kuat menggerakkan perahu di daratan, tetapi keduanya mati tidak wajar. Kaisar Xia Da Yu 夏大禹 [2205 SM – 2179 SM] dan Hou Ji 后稷 adalah orang-orang yang terkenal tapi masih mau bercocok tanam, keduanya bahkan memperoleh dunia ini. Mengapakah demikian ?” Kong Zi 孔子 tidak menjawab.

2.      Setelah Nan Gong Gua keluar, Kong Zi bersabda, “Sungguh Junzi 君子 (Susilawan) orang ini ! Sungguh menjunjung Kebajikan orang ini.” (Sabda Suci XIV.5)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) tetapi tidak berperi Cinta Kasih, adakah itu ? Tapi seorang xiaoren 小人 (rendah budi) belum pernah ada yang berperi Cinta Kasih.” (Sabda Suci XIV.6)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila seseorang benar-benar mencintai, dapatkah tidak berjerih payah ? Kalau benar-benar Satya, dapatkah tidak memberikan bimbingan ?” (Sabda Suci XIV.7)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila negeri Zheng 鄭國 berkirim surat keluar negeri, lebih dahulu Pi Chen 裨諶 disuruh membuat konsepnya, Shi Shu 世叔 disuruh memeriksa, Menteri Luar Negeri 行人 Zi Yu 子羽 disuruh memperbaiki dan Perdana Menteri Zi Chan 子產 dari Dongli 東里 disuruh menyempurnakan.” (Sabda Suci XIV.8)

 

1.      Ada orang bertanya tentang Zi Chan 子產. Kong Zi 孔子 bersabda, “Dia seorang yang murah hati.”

2.      Ada yang bertanya tentang Zi Xi 子西. Kong Zi bersabda, “O, dia ? Dia !”

3.      Ada yang bertanya tentang Guan Zhong 管仲. Kong Zi bersabda, “Dia sangat pandai, maka sekalipun ia merampas daerah Pian 駢邑 yang berpenduduk tiga ratus keluarga dari tangan keluarga bangsawan Bo 伯氏 sehingga keluarga bangsawan itu hanya dapat makan makanan yang sangat sederhana, tapi kepala keluarga bangsawan Bo itu tidak menyesal kepadanya.” (Sabda Suci XIV.9)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Miskin tanpa menggerutu itu sukar, tetapi Kaya tanpa merasa sombong itu mudah.” (Sabda Suci XIV.10)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Meng Gongchuo 孟公綽 bila disuruh memangku jabatan Menteri bagi Kepala Keluarga bangsawan Zhao 趙氏 dan Wei 魏氏 di negeri Jin 晉國, ia masih sanggup mengerjakan. Tetapi ia tidak mampu untuk menjadi pembesar di negeri Teng 滕國 atau Xue 薛國 yang kecil itu.” (Sabda Suci XIV.11)

 

1.      Zi Lu 子路 bertanya tentang seorang yang sempurna. Kong Zi 孔子 bersabda, “Harus mempunyai kecakapan seperti Zang Wuzhong 臧武仲, tidak tamak seperti Meng Gongchuo 孟公綽, berani seperti Bian Zhuang Zi 卞莊子, banyak pengetahuan seperti Ran Qiu 冉求 dan segenap tingkah lakunya sesuai dengan Kesusilaan dan Musik. Demikianlah seorang yang sempurna itu.”

2.      Kong Zi kemudian bersabda pula, “Tapi untuk masa sekarang ini, seseorang yang jika melihat keuntungan tetap ingat akan Kebenaran, jika menghadapi bahaya tetap berani menetapi Firman, sekalipun lama menghadapi penderitaan juga tetap tidak melupakan janji-janji yang telah diucapkannya, orang semacam ini sudah cukup untuk dinamakan seorang yang sempurna.” (Sabda Suci XIV.12)

 

1.      Kong Zi 孔子 bertanya tentang Gongshu Wenzi 公叔文子 kepada Gongming Jia 公明賈, “Benarkah ia tidak suka berbicara, tertawa dan mengambil sesuatu ?”

2.      Gongming Jia menjawab, “Itu tidak benar. Pada saat perlu bicara, beliau akan berbicara, karena itu kata-katanya tidak menjemukan. Pada saat-saat yang menggembirakan, beliau juga tertawa, karena itu tertawanya tidak menjemukan. Dan bila sesuai dengan Kebenaran, beliau-pun mau untuk mengambil, maka hal mengambilnya-pun tidak menjemukan.”

3.      Kong Zi bersabda, “Benarkah demikian ? Benarkah demikian ?” (Sabda Suci XIV.13)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Zang Wuzhong 臧武仲 setelah menduduki daerah Feng 封地, baru mengajukan permohonan kepada rajamuda negeri Lu untuk memangku jabatan ditempat itu. Biarpun ada orang mengatakan bahwa dia tidak memaksa, Aku tidak percaya.” (Sabda Suci XIV.14)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Rajamuda Jin Wen Gong 晉文公 [636 SM – 628 SM] bermuslihat dan tidak lurus. Rajamuda Qi Huan Gong 齊桓公 [685 SM – 643 SM] lurus dan tidak bermuslihat.” (Sabda Suci XIV.15)

 

1.      Zi Lu 子路 bertanya, “Ketika Rajamuda Qi Huan Gong 齊桓公 [685 SM – 643 SM] membunuh Pangeran Jiu 公子糾, Para pembantu pangeran Jiu seperti Zhao Hu 召忽 melakukan bunuh diri menyusul junjungannya, tetapi Guan Zhong 管仲 tidak melakukan hal itu. Kiranya Guan Zhong belum mempunyai peri Cinta Kasih.”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Rajamuda Qi Huan Gong menjadi rajamuda pemimpin dengan tanpa menggunakan kekerasan senjata, ini semua tidak lain karena daya upaya Guan Zhong. Disinilah peri Cinta Kasihnya ! Disinilah peri Cinta Kasihnya !” (Sabda Suci XIV.16)

 

1.      Zi Gong 子貢 bertanya, “Bukankah Guan Zhong 管仲 itu tidak berperi Cinta Kasih ? Rajamuda Qi Huan Gong 齊桓公 [685 SM – 643 SM] sudah membunuh pangeran Jiu 公子糾, tapi Guan Zhong tidak mau melakukan bela mati dan bahkan mau menjadi menteri daripada rajamuda Qi Huan Gong.”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam membantu rajamuda Qi Huan Gong, Guan Zhong dapat mengepalai para rajamuda lainnya sehingga dunia mendapat pemerintahan yang baik, bahkan sampai kini rakyat masih dapat merasakan faedahnya. Kalau tidak karena jasa Guan Zhong, kita mungkin sudah menjadi orang yang rambutnya diurai dan memakai baju yang berbelah ke kiri.”

3.      “Masakan dia mau berbuat seperti laki-laki atau perempuan biasa yang hanya kukuh pada perkara-perkara kecil ? Jika ia hanya menurutkan perkara-perkara kecil, meski ia membunuh diri, mati di selokan, tidak akan ada orang yang memperdulikannya.” (Sabda Suci XIV.17)

 

1.      Menteri Besar negeri Wei 衛國 yang bernama Gongshu Wenzi 公叔文子 merekomendasikan pembantunya yang bernama Zhuan sehingga ia diangkat menjadi pejabat tinggi yang setara dengannya.

2.      Mendengar itu, Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh cocok ia (Gongshu Wenzi) diberi gelar Wen (Pujangga).” (Sabda Suci XIV.18)

 

1.      Kong Zi 孔子 membicarakan tentang rajamuda Wei Ling Gong 衛靈公 [534 SM – 493 SM] yang ingkar dari Jalan Suci. Ji Kangzi 季康子 bertanya, “Kalau demikian mengapakah tidak hancur kekuasaannya ?”

2.      Kong Zi menjawab, “Zhong Shuyu 仲叔圉 diangkat sebagai pemimpin penyambut tamu negara, Zhu Tuo 祝鮀 diangkat sebagai pemimpin upacara di Miao Leluhurnya dan Wangsun Jia 王孫賈 diangkat sebagai panglima tentaranya. Dengan demikian bagaimanakah dapat hancur kekuasaannya ?” (Sabda Suci XIV.19)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang suka omong besar, akan sukar dapat melaksanakan kata-katanya.” (Sabda Suci XIV.20)

 

1.      Menteri negeri Qi 齊國, Chen Cheng 陳成 membunuh rajamuda Qi Jian Gong 齊簡公 [484 SM – 482 SM].

2.      Kong Zi 孔子 setelah mandi dan keramas segera pergi ke istana untuk memberikan laporan kepada rajamuda Lu Ai Gong 魯哀公 [494 SM – 467 SM], “Chen Heng 陳恆 {nama alias Chen Cheng} telah membunuh rajanya, mohon diadakan tindakan untuk menghukumnya.”

3.      Rajamuda Lu Ai Gong menjawab, “Beritahukanlah kepada tiga keluarga bangsawan besar itu.”

4.      (Setelah keluar) Kong Zi bersabda, “Karena Aku pernah menjadi menteri, maka tidak berani tidak memberi laporan, tetapi Rajamuda berkata supaya dilaporkan kepada tiga Keluarga Bangsawan Besar itu.”

5.      Beliau memberi laporan kepada tiga keluarga bangsawan besar itu, tetapi mereka tidak menyetujuinya. Kong Zi bersabda, “Aku pernah menjadi menteri, maka tidak berani tidak memberi laporan.” (Sabda Suci XIV.21)

 

Zi Lu 子路 bertanya bagaimanakah mengabdi kepada raja. Kong Zi 孔子 bersabda, “Janganlah menipunya, tetapi berterus teranglah berani memberi peringatan.” (Sabda Suci XIV.22)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Majunya seorang Junzi 君子 (Susilawan) itu menuju ke atas dan majunya seorang xiaoren 小人 (siaujin ~ rendah budi) itu menuju ke bawah.” (Sabda Suci XIV.23)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Jaman dahulu orang belajar bertujuan untuk membina diri. Jaman sekarang orang belajar dengan tujuan hanya untuk memamerkan dirinya kepada orang lain.” (Sabda Suci XIV.24)

 

1.      Qu Boyu 蘧伯玉 mengutus seseorang menemui Kong Zi 孔子. Setelah bersama duduk, Kong Zi bertanya, “Bagaimanakah pribadi tuanmu itu ?”

2.      Utusan itu menjawab, “Tuanku itu adalah orang yang selalu berusaha mengurangi kesalahannya, tetapi selalu merasa masih belum dapat.”

3.      Setelah utusan itu keluar, Kong Zi bersabda, “Sungguh seorang utusan yang baik ! Sungguh seorang utusan yang baik !” (Sabda Suci XIV.25)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau tidak ada hubungannya dengan (kewajiban dan) kedudukanmu, janganlah ikut campur tangan.”

2.      Zeng Zi 曾子 berkata, “Seorang Junzi didalam pikirannya tidak melantur-lantur keluar dari kedudukannya.” (Sabda Suci XIV.26)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) malu bila kata-katanya melampaui perbuatannya.” (Sabda Suci XIV.27)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Ada tiga hal didalam Jalan Suci seorang Junzi 君子 (Susilawan) yang belum dapat Kucapai. Penuh Cinta Kasih sehingga tidak merasa susah payah. Bijaksana sehingga tidak dilamun bimbang dan Berani sehingga tidak dirundung kecemasan.”

2.      Zi Gong 子貢 berkata, “Inilah Jalan Suci yang telah Guru jalani sendiri.” (Sabda Suci XIV.28)

 

Zi Gong 子貢 sering mengecam orang lain. Kong Zi 孔子 bersabda, “Ci {nama kecil Zi Gong}, engkau pandai bukan ? Aku tidak mempunyai waktu untuk berbuat sepertimu.” (Sabda Suci XIV.29)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Jangan menyesal orang lain tidak mengenal dirimu, tetapi menyesallah kalau dirimu tidak mempunyai kecakapan.” (Sabda Suci XIV.30)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Tidak berprasangka akan kecurangan orang lain, tidak mencurigai apakah seseorang tidak mempercayainya, tetapi dapat merasa kalau ada sesuatu yang tidak benar, inilah laku seorang yang Bijaksana.” (Sabda Suci XIV.31)

 

1.      Weisheng Mu 微生畝 bertanya kepada Kong Zi 孔子, “Mengapakah Qiu {nama kecil Kong Zi} selalu repot ke mana-mana ? Apakah itu tidak menyebabkanmu seperti orang yang suka memutar lidah ?”

2.      Kong Zi menjawab, “Bukannya Aku berani bersilat lidah, tetapi Aku benci akan sifat kukuh.” (Sabda Suci XIV.32)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kuda dinamai kuda yang baik bukan hanya karena tenaganya saja yang kuat, melainkan karena sifat-sifat lainnya yang Bajik pula.” (Sabda Suci XIV.33)

 

1.      Ada orang bertanya, “Dengan Kebajikan membalas kejahatan, bagaimanakah itu ?”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau demikian, dengan apa engkau dapat membalas Kebajikan ?”

3.      “Balaslah kejahatan dengan kelurusan dan balaslah Kebajikan dengan Kebajikan.” (Sabda Suci XIV.34)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Akh, tiada orang yang mengenal Aku.”

2.      Zi Gong 子貢 bertanya, “Apakah maksudnya tiada orang yang mengenal Guru ?”

3.      Kong Zi bersabda, “Aku tidak menggerutu kepada Tian YME, tidak pula menyesali manusia. Aku hanya belajar dari tempat yang rendah ini, terus maju menuju tinggi. Tian YME-lah yang mengerti diriKu.”  (Sabda Suci XIV.35)

 

1.      Gongbo Liao 公伯寮 memfitnah Zi Lu 子路 di hadapan Kepala Keluarga Bangsawan Ji 季氏. Zifu Jingbo 子服景伯 datang kepada Kong Zi 孔子 dan melapor, “Tuanku nampaknya keras kepala membenarkan hasutan Gongbo Liao, tetapi saya masih mempunyai tenaga untuk membunuh Gongbo Liao dan menyeret mayatnya ke tengah pasar.”

2.      Kong Zi bersabda, “Jika Jalan Suci akan dapat dilaksanakan dan berkembang, itulah Firman Tian, sebaliknya jika Jalan Suci itu harus musnah, itupun sudah menjadi Firman Tian. Apa yang dapat dilakukan Gongbo Liao terhadap Firman Tian ?” (Sabda Suci XIV.36)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Di antara orang-orang bijaksana ada yang menyingkiri dunia, ada yang menyingkiri negerinya, ada yang menyingkiri wajah-wajah dan ada pula yang menyingkiri kata-kata.”

2.      Kong Zi bersabda pula, “Orang yang melakukan ini sudah ada tujuh.” (Sabda Suci XIV.37)

 

1.      Zi Lu 子路 bermalam di Shi Men 石門 (Gerbang Batu). Keesokan harinya penjaga pintu bertanya, “Engkau dari mana ?” Zi Lu menjawab, “Dari tempat Kong Zi 孔子.”

2.      “O, dari orang yang masih hendak menjalankan hal yang sudah diketahuinya tidak akan dapat dijalankan itu ?” (Sabda Suci XIV.38)

 

1.      Tatkala berada di negeri Wei 衛國, Kong Zi 孔子 menabuh Qing {semacam alat musik yang dibuat dari batu}. Ketika itu lewatlah seorang yang mendukung keranjang rumput didepan pintu kediamanNya yang kemudian berkata, “Sungguh sepenuh hati memukulnya.”

2.      Sebentar kemudian berkata pula, “Sungguh jelas ! Lagunya merayu seolah berkata, ‘Tiada orang yang mengenal Aku !’ Tetapi kalau tidak ada yang mau mengenalNya, mengapakah tidak dihentikan saja ? (Dalam hal) Menyeberangi sungai, jika airnya dalam menyeberanglah beserta pakaian di badan, jika airnya dangkal bolehlah menarik pakaian ke atas’.”

3.      Kong Zi bersabda, “Sungguh tegas orang ini. Tetapi apakah sukarnya kalau hanya begitu ?” (Sabda Suci XIV.39)

 

1.      Zi Zhang 子張 bertanya, “Didalam kitabShu Jing書經 (Kitab Sejarah) tertulis ‘Kaisar Shang Gao Zong 商高宗 (gelar bagi kaisar Shang Wu Ding 商武丁 [1324 SM – 1265 SM]) pada masa berkabung tiga tahun tidak berbicara di sidang !’ Mengapakah begitu ?”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Ini bukan hanya kaisar Shang Gao Zong saja, orang-orang kuno semua menjalankannya. Bila kaisar mangkat, seratus jawatan itu membereskan persoalan-persoalan sendiri. Selama tiga tahun itu perdana menterinyalah yang memimpin.” (Sabda Suci XIV.40)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila yang berkedudukan tinggi menyukai Kesusilaan, niscaya mudah menyuruh rakyat mengikutinya.” (Sabda Suci XIV.41)

 

1.      Zi Lu 子路 bertanya tentang seorang Junzi 君子 (Susilawan). Kong Zi 孔子 bersabda, “Ia membina dirinya dengan penuh hormat.”

2.      Zi Lu bertanya pula, “Setelah dapat berbuat demikian lalu bagaimana ?” Kong Zi bersabda, “Ia membina diri untuk memberi sentosa kepada orang lain.”

3.      Zi Lu bertanya lagi, “Setelah dapat berbuat demikian lalu bagaimana ?” Kong Zi bersabda pula, “Ia membina diri untuk memberi sentosa kepada segenap rakyat. Membina diri untuk dapat memberi sentosa kepada seluruh rakyat, meskipun kaisar Yao [2357 SM – 2255 SM] dan Shun [2255 SM – 2205 SM] masih juga merasa khawatir belum dapat melaksanakan dengan sempurna.” (Sabda Suci XIV.42)

 

1.      Yuan Rang 原壤 jongkok di pinggir jalan dan bermaksud mencegat Kong Zi 孔子 lewat.

2.      Kong Zi bersabda, “Ketika masih muda kamu tidak patuh, setelah dewasa tidak ada sesuatu yang dapat engkau berikan kepada masyarakat dan setelah tua tidak mau mati. Sesungguhnya engkau ini adalah pencuri (Kebajikan).” Lalu dengan tongkatNya dipukullah kaki Yuan Rang. (Sabda Suci XIV.43)

 

1.      Seorang anak yang berasal dari daerah Quedang 闕黨 oleh Kong Zi 孔子 sering disuruh menyambut tamu-tamu. Ada seseorang bertanya, “Majukah anak ini dalam pelajaran ?”

2.      Kong Zi bersabda, “Ia sering Kulihat duduk di atas-atas dan suka berjalan bersama orang-orang yang berkedudukan tinggi. Dia bukan seorang anak yang maju, melainkan hanya ingin seperti orang-orang besar.” (Sabda Suci XIV.44)

 

BAB XV

Rajamuda Wei Ling Gong

            Rajamuda Wei Ling Gong 衛靈公 [534 SM – 493 SM] bertanya tentang cara mengatur barisan tentara kepada Kong Zi 孔子. Kong Zi menjawab, “Tentang cara mengatur Zu dan Dou (keduanya adalah alat-alat sembahyang), Aku pernah mendengar, namun mengenai cara mengatur barisan, Aku belum pernah belajar.” Esok harinya Kong Zi kemudian memutuskan untuk meninggalkan negeri Wei 衛國. (Sabda Suci XV.1)

 

1.      Di negeri Chen 陳國, rombongan Kong Zi 孔子 dan murid-muridNya kehabisan bekal makanan sehingga beberapa murid menderita sakit dan tidak dapat bangun.

2.      Zi Lu 子路 dengan kurang senang berkata, “Layakkah seorang Junzi 君子 (Susilawan) menderita semacam ini ?”

3.      Kong Zi bersabda, “Seorang Junzi tahan dalam penderitaan tapi seorang xiaoren 小人 (rendah budi) akan berbuat yang tidak karuan apabila menderita.” (Sabda Suci XV.2)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Ci (Su ~ nama kecil Zi Gong), tentu engkau menyangka Aku ini banyak sekali belajar dan menghafal bukan ?”

2.      Zi Gong 子貢 menjawab, “Ya, bukankah memang demikian ?”

3.      Kong Zi bersabda, “Tidak demikian. Aku hanya berpegang pada Satu yang menembusi semuanya.” (Sabda Suci XV.3)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “You {nama alias Zi Lu 子路}, sesungguhnya jaranglah yang benar-benar mengerti akan Kebajikan.” (Sabda Suci XV.4)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang dapat memerintah negaranya dengan tanpa berbuat apa-apa, hanya Kaisar Shun [2255 SM – 2205 SM] kiranya yang mampu melakukannya. Apakah yang dilakukannya ? Tidak lebih hanya dengan sungguh-sungguh dan hormat menghadap ke Selatan menerima menteri-menterinya.” (Sabda Suci XV.5)

 

1.      Zi Zhang 子張 bertanya, “Bagaimanakah tingkah laku yang dapat dikatakan layak.”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Perkataanmu hendaklah dapat kaupegang dengan Satya dan Dapat Dipercaya. Perbuatanmu hendaklah kau perhatikan sungguh-sungguh. Dengan demikian di daerah suku bangsa Man 蠻族 dan Mo 貊族 sekalipun, tingkah lakumu akan dapat diterima. Sebaliknya jika perkataanmu tidak kaupegang dengan Satya dan Dapat Dipercaya, perbuatanmu-pun tidak kau perhatikan dengan sungguh-sungguh, sekalipun di kampung halaman sendiri mungkinkah dapat diterima ?”

3.      “Kalau engkau sedang berdiri, hendaklah kaubayangkan seolah-olah ada sebuah cermin dihadapanmu sehingga engkau melihat melihat sikapmu sendiri. Kalau engkau sedang naik kereta, bayangkanlah seolah-olah engkau ada  di atas gandaran kereta itu sehingga dengan demikian sikapmu akan penuh kehati-hatian. Demikianlah tingkah lakumu dapat diterima (oleh orang lain).”

4.      Zi Zhang kemudian mencatat kata-kata ini pada ikat pinggangnya. (Sabda Suci XV.6)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Sungguh jujur Shi Yu 史魚 itu. Negara dalam Jalan Suci, ia berbuat lurus seperti anak panah. Negara ingkar dari Jalan Suci, perbuatannya tetap lurus seperti anak panah.”

2.      “Qu Boyu 蘧伯玉 itu sungguh seorang Junzi 君子 (Susilawan) ! Negara di dalam Jalan Suci, ia tampil ke muka memangku jabatan. Negara ingkar dari Jalan Suci, ia rela menyimpan pandangan hidupnya di dalam hati.” (Sabda Suci XV.7)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kepada orang yang patut diajak bicara, tidak mau mengajak bicara, ini berarti kehilangan orang. Kepada yang tidak patut diajak bicara, tetapi tetap diajak bicara, ini berarti kehilangan kata-kata. Seorang yang Bijaksana tidak akan kehilangan orang maupun kata-kata.” (Sabda Suci XV.8)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seseorang yang bercita-cita menjadi siswa dalam Cinta Kasih, tidak akan menginginkan hidup bila hidup itu membahayakan Cinta Kasih. Bahkan ada yang mengorbankan dirinya untuk menyempurnakan Cinta Kasih itu.” (Sabda Suci XV.9)

 

Zi Gong 子貢 bertanya tentang cara melaksanakan Cinta Kasih. Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang tukang yang ingin bekerja sebaik-baiknya, tentu terlebih dahulu menyempurnakan alat-alatnya. Maka hidup di suatu negara hendaklah dapat mengabdi kepada pembesar yang Bijaksana dan berkawan dengan para Siswa di dalam Cinta Kasih.” (Sabda Suci XV.10)

 

1.      Yan Yuan 顏淵 bertanya, “Bagaimanakah mengatur pemerintahan ?”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Pakailah penanggalan dinasti Xia 夏朝 (2205 SM – 1766 SM).”

3.      “Gunakan ukuran kereta dinasti Shang 商朝 (1766 SM – 1122 SM).”

4.      “Kenakanlah topi kebesaran dinasti Zhou 周朝 (1122 SM – 256 SM).”

5.      “Bersukalah di dalam musikShao danWu.”

6.      “Jauhkanlah musik negeri Zheng 鄭國 dan jauhilah orang-orang yang pandai memutar lidah. Musik negeri Zheng itu membangkitkan nafsu dan orang-orang yang pandai memutar lidah itu membahayakan.” (Sabda Suci XV.11)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila orang tidak mau berpikir tentang kemungkinan yang akan datang, kesusahan itu tentu sudah berada didekatnya.” (Sabda Suci XV.12)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ah, sudah ! Aku belum pernah melihat seseorang yang mencintai Kebajikan seperti mencintai keelokan.” (Sabda Suci XV.13)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Zang Wen Zhong 臧文仲 nampaknya bukan seorang yang tepat untuk memangku jabatan. Ia mengetahui Liuxia Hui 柳下惠 Bijaksana, tetapi tidak mau memberinya kedudukan.” (Sabda Suci XV.14)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bersikap keras kepada diri sendiri dan bersikap lunak kepada orang lain, hal ini akan menjauhkan sesalan orang.” (Sabda Suci XV.15)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang tidak mau bertanya ‘Apakah yang harus kulakukan ? Apakah yang harus kulakukan ?’, maka Aku-pun tidak tahu apa yang harus Kulakukan terhadapnya.” (Sabda Suci XV.16)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang berkumpul sepanjang hari, tetapi yang dibicarakan tiada yang berhubungan dengan Kebenaran, melainkan hanya ribut-ribut akan hal-hal kecil, sungguh sukar orang-orang semacam ini.” (Sabda Suci XV.17)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) memegang Kebenaran sebagai pokok pendiriannya, Kesusilaan sebagai pedoman perbuatannya, mengalah dalam pergaulan dan menyempurnakan diri dengan laku Dapat Dipercaya. Demikianlah seorang Junzi itu.” (Sabda Suci XV.18)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) susah kalau tidak mempunyai kecakapan, tetapi tidak merasa susah bila orang lain tidak mau mengenalnya.” (Sabda Suci XV.19)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) tidak hanya khawatir setelah mati namanya tidak disebut-sebut lagi.” (Sabda Suci XV.20)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) menuntut diri sendiri, seorang xiaoren 小人 (rendah budi) menuntut orang lain.” (Sabda Suci XV.21)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mau berlomba, tetapi tidak mau berebut. Mau berkumpul, tetapi tidak mau berkomplot.” (Sabda Suci XV.22)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) tidak memuji seseorang hanya karena kata-katanya saja dan juga tidak menyia-nyiakan kata-kata hanya karena orangnya.” (Sabda Suci XV.23)

 

Zi Gong 子貢 bertanya, “Adakah suatu kata yang boleh menjadi pedoman sepanjang hidup ?” Kong Zi 孔子 bersabda, “Itulah Tepaselira ! Apa yang diri sendiri tidak inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain.” (Sabda Suci XV.24)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Terhadap seseorang, siapakah yang Kucela ? Siapakah yang Kupuji ? Kalau ada yang Kupuji, tentu karena Aku sudah mengujinya benar-benar.”

2.      “Orang-orang yang Kupuji itulah yang telah meletakkan dasar Tiga Dinasti yang melaksanakan Jalan Suci yang lurus.” (Sabda Suci XV.25)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku pernah menjumpai seorang pengarang Hikayat yang masih mengosongkan beberapa bagian karangannya. Adapula orang yang mempunyai kuda tapi mau meminjamkan kepada orang lain. Sayang semangat-semangat demikian itu sudah tiada lagi saat ini.” (Sabda Suci XV.26)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang pandai memutar lidah akan mengacaukan Kebajikan. Kalau orang tidak mau menanggung kesukaran-kesukaran kecil, maka ia hanya akan merusakkan perkara-perkara besar.” (Sabda Suci XV.27)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang dibenci umum harus diperiksa, yang disukai umum harus diperiksa pula.” (Sabda Suci XV.28)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Oranglah yang harus mengembangkan Jalan Suci, bukan Jalan Suci yang mengembangkan orang.” (Sabda Suci XV.29)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Bersalah tetapi tidak mau memperbaiki, inilah yang benar-benar disebut ‘Kesalahan’.” (Sabda Suci XV.30)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku pernah sepanjang hari tidak makan dan sepanjang malam tidak tidur hanya karena merenungkan sesuatu. Ini ternyata tidak berguna, lebih baik belajar.” (Sabda Suci XV.31)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mengutamakan Jalan Suci, tidak mengutamakan soal makan. Orang bercocok tanam mungkin juga masih dapat menderita kelaparan. Demikian juga orang belajar, mungkin juga tidak mendapatkan kedudukan. Seorang Junzi merasa susah kalau tidak dapat hidup di dalam Jalan Suci, tidak susah karena miskin.” (Sabda Suci XV.32)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang pandai walaupun tidak memegang teguh Cinta Kasih, mungkin dapat berhasil dalam usahanya, tetapi pada akhirnya pasti hilang pula.”

2.      “Sekalipun pandai dan dapat memegang teguh Cinta Kasih, tetapi jika tidak berwibawa, rakyat tidak mau menaruh hormat.”

3.      “Meskipun pandai, teguh didalam Cinta Kasih dan berwibawa, tetapi jika tindakannya tidak berdasarkan pada Kesusilaan, itu belum sempurna.” (Sabda Suci XV.33)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mungkin tidak dapat terkenal di dalam perkara-perkara kecil, tetapi dapat diberi beban untuk melaksanakan perkara-perkara besar. Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) tidak dapat diberi beban melaksanakan perkara-perkara besar, tetapi mungkin dapat terkenal didalam perkara-perkara kecil.” (Sabda Suci XV.34)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Cinta Kasih bagi rakyat adalah lebih dari kebutuhannya akan air dan api. Aku pernah melihat orang mati karena masuk kedalam api atau air, tetapi Aku belum pernah melihat orang mati gara-gara menempuh Cinta Kasih.” (Sabda Suci XV.35)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam menempuh peri Cinta Kasih, jangan mau kalah walaupun dengan guru sendiri.” (Sabda Suci XV.36)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) mengutamakan hal-hal yang penting, bukan hal-hal yang remeh.” (Sabda Suci XV.37)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam mengabdi kepada pemimpin, senantiasa bersungguh-sungguhlah didalam melaksanakan tugas dan belakangkanlah soal makan.” (Sabda Suci XV.38)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ada pendidikan tiada perbedaan.” (Sabda Suci XV.39)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Kalau berlainan Jalan Suci, tidak usah saling berdebat.” (Sabda Suci XV.40)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Didalam menulis sesuatu, cukup bila tepat dengan yang dimaksudkan.” (Sabda Suci XV.41)

 

1.      Guru Musik Mian yang buta matanya menjumpai Kong Zi 孔子. Ketika sampai di ambang pintu, Kong Zi bersabda, “Ini sudah di ambang pintu !” Setelah sampai di tempat duduk, Kong Zi bersabda pula, “Kita sudah sampai di tempat duduk.” Setelah tamunya duduk, Kong Zi kemudian memperkenalkan murid-muridNya, “Ini si ..., ini si ...”

2.      Setelah Guru Musik Mian pergi, Zi Zhang 子張 bertanya, “Demikiankah cara melayani seorang guru musik ?”

3.      Kong Zi menjawab, “Benar, demikianlah kita harus membantu seorang guru musik (yang buta).” (Sabda Suci XV.42)

 

Bab XVI

Keluarga Bangsawan Ji

1.      Kepala Keluarga Bangsawan Ji 季氏 menyiapkan pasukan untuk menyerang daerah Zhuanyu 顓臾.

2.      Ran You 冉有 dan Zi Lu 子路 menghadap Kong Zi 孔子 dan memberi laporan, “Keluarga Bangsawan Ji hendak menggempur kepala daerah Zhuanyu.”

3.      Kong Zi bersabda, “Qiu {nama kecil Ran You}, bukankah ini karena kesalahanmu ?”

4.      “Pembesar daerah Zhuanyu dahulu oleh rajamuda almarhum diberi tugas untuk memimpin upacara sembahyang di gunung Dongmeng 東蒙山. Daerah ini bukankah masih termasuk wilayah negeri sendiri ? Dan pembesarnya-pun termasuk menteri kerajaan sendiri. Mengapakah perlu digempur ?”

5.      Ran You berkata, “Ini adalah kehendak Kepala Keluarga Bangsawan Ji sendiri. Kami berdua tidak menghendakinya.”

6.      Kong Zi bersabda, “Qiu , dahulu seorang bernama Zhou Ren 周任 pernah berkata, ‘Kalau dapat menunjukkan kemampuanmu, bekerjalah. Kalau tidak dapat, berhentilah’. Seumpama menuntun orang buta, tetapi tidak mau memegang jika orang itu terhuyung-huyung dan tidak mau menolong bila orang itu jatuh. Lalu apakah gunanya ?”

7.      Kong Zi bersabda pula, “Kata-katamu sungguh salah, seumpama orang yang diberi tugas menjaga harimau atau badak, tetapi membiarkannya lepas dari kurungan. Disuruh menjaga kura-kura atau batu giok, tetapi membiarkannya menjadi rusak ditempatnya, siapakah yang harus disalahkan ?”

8.      Ran You masih berkata lagi, “Pada saat ini daerah Zhuanyu terus memperkuat benteng-bentengnya lagipula sangat dekat dengan daerah Fei , kalau tidak dirampas sekarang, kelak akan menyulitkan anak-cucu.”

9.      Kong Zi bersabda, “Qiu , seorang Junzi 君子 itu benci akan perbuatan menutupi ketamakan dengan berdalih-dalih mencari alasan.”

10. “Apa yang pernah Aku dengar, ‘tidak peduli seorang pangeran atau seorang kepala keluarga bangsawan, ia tidak perlu khawatir kekurangan harta benda, hanya perlu khawatir kalau-kalau tidak ada Keadilan. Tidak perlu khawatir karena miskin, hanya perlu khawatir kalau-kalau tidak ada perasaan sentosa (berkecukupan). Kalau ada keadilan, tidak akan timbul masalah kemiskinan. Kalau ada persatuan, tidak akan muncul masalah kekurangan orang. Dan kalau ada perasaan senantiasa berkecukupan (sentosa), niscaya tidak ada bahaya yang perlu ditakuti.”

11. “Kalau dengan cara ini orang yang jauh masih tidak mau tunduk, tariklah dengan membina Kebudayaan dan Kebajikan. Setelah datang berilah hidup sentosa.”

12. “Sekarang kamu You {nama kecil Zi Lu} dan juga Qiu , sebagai menteri tidak dapat menundukkan orang yang ditempat jauh sehingga ia tidak mau datang (menunjukkan kepatuhannya), negeri terpecah-pecah kalian juga tidak bisa menolong, malah akan menggerakkan perisai dan tombak untuk menindas daerah sendiri.”

13. “Aku khawatir kesukaran yang dialami Kepala Bangsawan Ji ini bukan karena keluarga Zhuanyu, melainkan kekalutan di dalam keluarga sendiri !” (Sabda Suci XVI.1)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Bila dunia didalam Jalan Suci, maka perihal Kesusilaan, Musik dan ekspedisi militer untuk menghukum (para rajamuda yang membangkang) haruslah ditetapkan oleh Kaisar. Bila dunia ingkar dari Jalan Suci, maka perihal Kesusilaan, Musik dan juga ekspedisi hukuman ditetapkan oleh para rajamuda. Bila kekuasaan ini sudah jatuh ke tangan rajamuda, dalam sepuluh generasi jarang dapat meneruskan kekuasaannya lagi. Bila kekuasaannya itu kemudian jatuh ke tangan para pembesar, kiranya lima generasi saja jarang yang dapat melanjutkan. Dan bila kekuasaan itu dipegang oleh pegawai para pembesar itu, kiranya tiga generasi saja tidak dapat melanjutkannya.”

2.      “Bila dunia didalam Jalan Suci, kekuasaan pemerintah tidak akan jatuh ke tangan para pembesar.”

3.      “Bila dunia didalam Jalan Suci, rakyat tidak akan berkasak-kusuk.” (Sabda Suci XVI.2)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Pemerintahan negeri Lu 魯國 sudah lima generasi lepas dari tangan rajamuda, kekuasaan Tiga Keluarga Bangsawan itupun kini sudah empat generasi jatuh ke tangan para pembantunya. Maka kekuasaan anak cucunya sudah sangat lemah.” (Sabda Suci XVI.3)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ada tiga macam sahabat yang membawa faedah dan ada tiga sahabat yang membawa celaka. Seorang sahabat yang lurus, jujur dan berpengetahuan luas akan membawa faedah. Seorang sahabat yang licik, lemah dalam Kebajikan dan hanya pandai memutar lidah hanya akan membawa celaka.” (Sabda Suci XVI.4)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ada tiga macam kesukaan yang membawa faedah dan ada pula tiga macam kesukaan yang membawa celaka. Suka akan Kesusilaan dan Musik, suka membicarakan akan kebaikan orang lain dan suka bersahabat dengan orang-orang Bijaksana, inilah tiga kesukaan yang membawa faedah. Suka akan kesombongan dan kemewahan, suka bermalas-malasan dan berkeliaran (tanpa tujuan) serta suka berpesta pora yang tiada arti, inilah tiga kesukaan yang membawa celaka.” (Sabda Suci XVI.5)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Dalam hal melayani seorang pemimpin, ada tiga kesalahan yang acapkali dilakukan (tanpa disengaja). Berbicara pada saat belum seharusnya bicara, inilah yang dinamai lancang. Didalam hal yang seharusnya angkat bicara, tetapi justru tidak mau berbicara, inilah yang dinamai menyembunyikan rahasia. Berbicara sesuka hati tanpa memperhatikan wajah (situasi dan keadaan), inilah yang dinamai buta.” (Sabda Suci XVI.6)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ada tiga hal yang sangat diperhatikan oleh seorang Junzi 君子 (Susilawan). Pada waktu muda, dikala semangat masih berkobar-kobar, ia senantiasa berhati-hati dalam masalah asmara. Setelah cukup dewasa, dikala badan sedang kuat-kuatnya dan semangat membaja, ia senantiasa menjaga diri menghindari perselisihan. Dan setelah tua, dikala semangat sudah lemah, ia senantiasa berhati-hati terhadap ketamakan.” (Sabda Suci XVI.7)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) memuliakan tiga hal, yakni memuliakan Firman Tian YME, memuliakan orang-orang besar dan memuliakan sabda para Nabi.”

2.      “Seorang xiaoren 小人 (rendah budi) tidak mengenal dan tidak memuliakan Firman Tian YME, meremehkan orang-orang besar dan mempermainkan sabda para Nabi.” (Sabda Suci XVI.8)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang sejak lahir sudah Bijaksana, inilah orang tingkat teratas. Orang yang Belajar lalu Bijaksana, inilah orang tingkat kedua. Orang yang setelah menanggung sengsara lalu insyaf dan mau Belajar hingga menjadi Bijaksana, inilah orang tingkat ketiga. Tapi ada juga orang yang sekalipun sudah menanggung sengsara tetapi tetap tidak mau insyaf untuk Belajar, ialah orang yang paling rendah diantara rakyat.” (Sabda Suci XVI.9)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Ada sembilan hal yang dipikirkan seorang Junzi 君子 (Susilawan) yakni :

- Tentang melihat sesuatu, selalu dipikirkan sudahkah benar-benar terang ?

- Tentang mendengar sesuatu, selalu dipikirkan sudahkah benar-benar jelas ?

- Tentang raut wajahnya, selalu dipikirkan sudahkah nampak ramah tamah ?

- Tentang sikapnya, selalu dipikirkan sudahkah benar-benar penuh hormat ?

- Tentang kata-katanya, selalu dipikirkan sudahkah dijaga dengan penuh Satya ?

- Tentang pekerjaannya, selalu dipikirkan sudahkah dilakukan dengan sungguh-sungguh ?

- Didalam menjumpai kebimbangan, selalu dipikirkan sudahkah bertanya baik-baik ?

- Didalam kemarahannya, selalu dipikirkan sudahkah dipikirkan kesukaran yang akan dialaminya (akibat kemarahannya itu) ?

- Didalam melihat keuntungan, selalu dipikirkan sudahkah sesuai dengan Kebenaran ?” (Sabda Suci XVI.10)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Melihat Kebaikan, takut tidak dapat mencapai. Melihat ketidakbaikan, merasa bagai tercelup air mendidih, orang seperti ini pernah Kujumpai sesuai dengan kata-kata yang Kudengar ini.”

2.      “ ‘Menyembunyikan diri untuk memupuk cita, menjalankan Kebenaran untuk mencapai Jalan Suci’. Hal ini pernah Kudengar, tetapi tidak pernah Kujumpai orangnya.” (Sabda Suci XVI.11)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Dalam kitabShi Jing詩經 (Kitab Sanjak)  tertulis, ‘Sesungguhnya bukan harta yang menentukan, melainkan perbuatan (Kebajikan)-lah yang membedakannya’.”

2.      “Rajamuda Qi Jing Gong 齊景公 [547 SM – 490 SM] mempunyai 4.000 ekor kuda yang baik, tetapi pada saat matinya tiada rakyat yang menyerukan akan Kebajikannya. Bo Yi 伯夷 dan Shu Qi 叔齊 mati kelaparan dikaki gunung Shou Yang 首陽, tetapi rakyat sampai kini masih tetap menyebut-nyebutnya. Bukankah demikian inilah yang dimaksudkan sanjak itu ?” (Sabda Suci XVI.12)

 

1.      Chen Kang 陳亢 bertanya kepada Kong Boyu 孔伯魚, putra Kong Zi 孔子, “Pernahkah kamu mendapatkan pelajaran yang istimewa ?”

2.      Kong Boyu menjawab, “Tidak. Hanya pada suatu ketika tatkala Beliau sedang berdiri di ruangan dalam, pernah Li {nama kecil Kong Boyu} handak melaluiNya cepat-cepat. Beliau bertanya, ‘Sudah engkau mempelajari KitabShi Jing詩經 (Kitab Sanjak)  ?’ Kujawab. ‘Belum’. Lalu sabdaNya, ‘Kalau engkau tidak mempelajari kitabShi Jing, engkau tidak akan tahu bagaimana bercakap dengan sebaik-baiknya’. Li lalu kembali dan sejak itu mempelajari kitabShi Jing.”

3.      “Pada kesempatan lain, Beliau juga sedang berdiri di ruangan dalam dan Li hendak melaluiNya cepat-cepat pula. Beliau bertanya, ‘Sudahkah engkau mempelajari kitabLi Jing禮經 (Kitab Kesusilaan) ?’ Kujawab, ‘Belum’. Lalu sabdaNya, ‘Kalau engkau tidak mempelajari kitabLi Jing, tidak akan teguh pribadimu’. Maka Li kembali masuk dan sejak itu mempelajari kitabLi Jing. Dua hal inilah yang Kudengar dari Beliau.”

4.      Chen Kang berlalu dengan gembira, “Sekali bertanya aku mendapatkan tiga hal, yakni Mendengar tentang kitabShi Jing, kitabLi Jingdan bagaimana seorang Junzi 君子 (Susilawan) itu tidak memanjakan anakNya.” (Sabda Suci XVI.13)

 

Isteri seorang rajamuda dipanggil ‘Furen’ 夫人 (permaisuri) oleh sang rajamuda dan dia itu membahasakan dirinya sendiri sebagai ‘xiaotong’ 小童 (anak kecil). Rakyat memanggilnya ‘jun furen’ 君夫人 (permaisuri raja), tetapi terhadap orang dari luar negeri, penduduk/rakyat menyebutnya sebagai ‘gua xiaojun’ 寡小君 (penguasa istana belakang). Orang luar negeri menyebutnya sebagai ‘jun furen’ 君夫人 (permaisuri raja) juga. (Sabda Suci XVI.14)

 

Bab XVII

Yang Huo

1.      Yang Huo 陽貨 ingin bertemu dengan Kong Zi 孔子, tapi Kong Zi tidak mau menjumpainya. Yang Huo kemudian mengirim seekor babi panggang ketika Kong Zi sedang tidak berada di rumah. Kong Zi-pun mencari saat Yang Huo tidak berada di rumah, kemudian datang untuk mengucapkan terima kasih. Tetapi mereka berjumpa di tengah jalan.

2.      Yang Huo berkata kepada Kong Zi, “Kemarilah, aku ingin berbicara denganMu. Kalau seseorang menyimpan mustikanya yang berharga dan membiarkan negerinya berantakan, dapatkah ia dinamai seorang yang berperi Cinta Kasih ?” Kong Zi menjawab, “Tidak !” Yang Huo berkata lagi, “Kalau ada seseorang yang mau memangku jabatan, tetapi selalu salah mencari waktu yang tepat, dapatkah ia dinamai seorang yang bijaksana ?” Kong Zi kembali menjawab, “Tidak !” Akhirnya Yang Huo berkata, “Ingatlah, hari dan bulan terus berlalu, umur-pun tidak mau menanti !”

3.      Kong Zi bersabda, “Benar, Aku-pun akan memangku jabatan !” (Sabda Suci XVII.1)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Watak Sejati itu saling mendekatkan, kebiasaan saling menjauhkan.” (Sabda Suci XVII.2)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Hanya orang yang paling bijaksana dan yang paling bodoh saja yang tidak dapat diubah.” (Sabda Suci XVII.3)

 

1.      Ketika Kong Zi 孔子 sampai di kota Wucheng 武城 yang diperintah oleh Zi You 子游, Beliau mendengar suara musik dan nyanyian.

2.      Dengan gembira dan tersenyum Kong Zi bersabda, “Mengapakah memotong ayam sampai menggunakan golok pemotong lembu ?”

3.      Zi You menjawab, “Dahulu Yan {nama kecil Zi You} pernah mendengar Guru bersabda, ‘Seorang pembesar bila mau belajar menempuh Jalan Suci, niscaya akan dapat benar-benar mencintai rakyatnya dan rakyat jelata jika mau belajar menempuh Jalan Suci, niscaya akan mudah diberi tugas’.”

4.      Kong Zi bersabda, “Hai murid-muridKu, ucapan Yan ini benar, kata-kataKu tadi hanya untuk kelakar saja.” (Sabda Suci XVII.4)

 

1.      Gongshan Furao 公山弗擾 yang menjaga kota Fei mengadakan pemberontakan dan mengundang Kong Zi 孔子 untuk membantunya. Kong Zi menyatakan keinginannya untuk menjumpainya.

2.      Zi Lu 子路 dengan tidak senang berkata, “Kita tidak mendapatkan kedudukan, ya sudahlah ! Mengapakah harus pergi ke tempat pemberontak Gongshan itu ?”

3.      Kong Zi bersabda, “Masak tanpa alasankah orang itu mengundangKu ? Kalau orang mau mempekerjakan Aku, bukankah boleh Kubangun kembali dinasti Zhou Timur (770 SM – 256 SM) ini ?” (Sabda Suci XVII.5)

 

1.      Zi Zhang 子張 bertanya kepada Kong Zi 孔子 tentang Cinta Kasih, Kong Zi menjawab, “Kalau orang dimanapun di seluruh dunia dapat melaksanakan lima pedoman itu, dialah dapat dinamai berperi Cinta Kasih.” Zi Zhang berkata, “Mohon bertanya lebih lanjut.”

2.      Kong Zi bersabda, “Kelima pedoman itu adalah Penuh Hormat , Lapang Hati , Dapat Dipercaya , Cekatan dan Bermurah Hati . Orang yang berlaku penuh Hormat, niscaya tidak terhina. Yang Lapang Hati, niscaya mendapat simpati umum. Yang Dapat Dipercaya, niscaya mendapat kepercayaan orang. Yang Cekatan, niscaya berhasil dalam pekerjaannya. Dan yang berMurah Hati, niscaya akan diturut segala perintahnya.” (Sabda Suci XVII.6)

 

1.      Bi Xi 柫肸 menyampaikan undangan dan Kong Zi 孔子 menunjukkan keinginannya untuk menguji murid-muridNya.

2.      Zi Lu 子路 berkata, “Dahulu You {nama kecil Zi Lu} pernah mendengar Guru bersabda, ‘Kepada orang yang suka berbuat tidak baik, seorang Junzi 君子 (Susilawan) tidak mau mendatanginya’. Bi Xi itu pemberontak dan merampas daerah Zhongmou 中牟, kalau Guru pergi ke sana apa kata orang ?”

3.      Kong Zi bersabda, “Benar, Aku pernah berkata demikian, tetapi bukankah tersebut pula ‘Benda yang benar-benar keras, sekalipun digosok tetap tidak akan menipis. Yang benar-benar putih, sekalipun dicelup tetap tidak akan menjadi hitam’.”

4.      “Apakah Aku harus menjadi buah labu pahit yang hanya digantung tanpa dimakan ?” (Sabda Suci XVII.7)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “You {nama kecil Zi Lu}, pernahkah engkau mendengar tentang enam perkara dengan enam cacatnya ?” Zi Lu 子路 menjawab, “Belum.”

2.      Kong Zi bersabda, “Duduklah ! Kuberitahu kamu :

            - Orang yang suka akan Cinta Kasih tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : bodoh.

            - Orang yang suka akan Kebijaksanaan tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : kalut jalan pikirannya.

            - Orang yang suka akan sifar Dapat Dipercaya tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : menyusahkan diri sendiri.

            - Orang yang suka akan Kejujuran tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : menyakiti hati orang lain.

            - Orang yang suka akan Berani tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : mengacau.

            - Orang yang suka akan sifat keras tetapi tidak suka akan Belajar, ia akan menanggung cacat : ganas.” (Sabda Suci XVII.8)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Murid-muridKu, mengapa kalian tidak mempelajari kitabShi Jing詩經 (Kitab Sanjak)  ? Dengan mempelajari kitabShi Jing, kalian akan dapat mengembangkan pikiran, dapat mawas diri, beroleh pedoman pergaulan dan mengatasi kesedihan.”

2.      “Dalam hal yang dekat, dapat kalian gunakan untuk mengabdi kepada orang tuamu dan dalam hal yang jauh, dapat kalian gunakan untuk mengabdi kepada pemimpin. Lebih jauh kamu akan dapat mengenal nama-nama burung, hewan, rumput dan pohon-pohonan.” (Sabda Suci XVII.9)

 

Kong Zi 孔子 bersabda kepada putranya, Boyu 伯魚, “Sudahkah engkau mempelajari SanjakZhounan周南 danZhaonan召南 ? Seseorang yang tidak mempelajari SanjakZhounandanZhaonan, ia seperti orang yang hanya berdiri menghadap dinding rumah.” (Sabda Suci XVII.10)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang sering berkata, ‘Kesusilaan ! Kesusilaan !’ Tetapi apakah itu hanya berarti mempersoalkan (sumbang menyumbang/antar mengantar) batu giok atau kain sutra saja ? Orang sering berkata, ‘Musik ! Musik !’ Apakah itu hanya berarti mempersoalkan hal menabuh lonceng dan tambur saja ?” (Sabda Suci XVII.11)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang diluarnya kelihatan keras tetapi didalamnya ternyata lemah, maka ia tak ubahnya seperti orang-orang xiaoren 小人 (rendah budi) yang menjadi pencuri sedang melubangi atau melompati dinding rumah.” (Sabda Suci XVII.12)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seseorang yang hanya pandai menarik perhatian untuk mendapatkan pujian di kampung halamannya, sesungguhnya orang seperti inilah yang dinamakan pencuri Kebajikan.” (Sabda Suci XVII.13)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Mendengar Jalan Suci, lalu menggunakannya hanya sebagai bahan percakapan sepanjang jalan, sesungguhnya orang seperti ini telah menyia-nyiakan Kebajikan.” (Sabda Suci XVII.14)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang berpikiran rendah sukar dikatakan dapat mengabdi kepada pemimpin.”

2.      “Sebelum ia memperoleh kedudukan, ia selalu khawatir bagaimana memperolehnya. Setelah memperoleh kedudukan, ia selalu khawatir kalau-kalau hilang lagi.”

3.      “Orang yang selalu khawatir kehilangan kedudukannya, niscaya tidak segan melakukan perbuatan (rendah) apapun.” (Sabda Suci XVII.15)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Jaman dahulu kebanyakan orang mempunyai tiga cacat yang sekarang mungkin tidak ada lagi (dan tidak dianggap sebagai cacat).”

2.      “Dahulu kekerasan hati menunjukkan tidak puas dengan urusan kecil, tetapi sekarang kekerasan hati menunjukkan perbuatan sewenang-wenang. Dahulu keangkuhan menunjukkan kesucian, tetapi sekarang keangkuhan menunjukkan perbuatan jahat dan suka marah-marah. Dahulu kebodohan menunjukkan kelurusan, tetapi sekarang kebodohan menunjukkan banyak akal busuk.” (Sabda Suci XVII.16)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang yang pandai memutar kata-kata dan memasang wajah manis, sesungguhnya jarang berperi Cinta Kasih.” (Sabda Suci XVII.17)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku benci kepada warna ungu yang merebut kedudukan warna merah. Aku benci kepada musik negeri Zheng 鄭國 yang merusak keindahan Musik Pujian. Aku benci kepada orang yang tajam lidah sehingga dapat membawa kehancuran bagi negara dan rumah tangga.” (Sabda Suci XVII.18)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Aku ingin tidak usah bicara lagi.”

2.      Zi Gong 子貢 bertanya, “Bila Guru tidak mau berbicara lagi, bagaimanakah murid-murid dapat mengikuti pelajaran ?”

3.      Kong Zi bersabda, “Berbicarakah Tian YME ? Empat musim beredar dan segenap makhluk tumbuh. Berbicarakah Tian YME ?” (Sabda Suci XVII.19)

 

Ru Bei 孺悲 ingin menemui Kong Zi 孔子. Kong Zi menolak menemuinya dengan alasan sedang sakit. Saat orang yang disuruh tengah memberitahukan kepada Ru Bei, Kong Zi sengaja memetik kecapinya dan menyanyi keras-keras agar terdengar oleh Ru Bei. (Sabda Suci XVII.20)

 

1.      Zai Wo 宰我 bertanya “Apakah masa berkabung selama tiga tahun itu tidak terlampau lama ?”

2.      “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) bila selama tiga tahun tidak mempraktekkan adat istiadat, niscaya rusaklah kebiasaannya yang baik itu. Bila tiga tahun tidak menabuh alat musiknya, niscaya hilanglah kepandaiannya.”

3.      “Dalam setahun, hasil bumi yang lama sudah habis, hasil bumi yang baru akan menggantikannya. Kayu-kayu untuk bahan bakar-pun sudah empat kali berganti-ganti jenisnya. Bukankah setahun saja sudah cukup ?” 

4.      Kong Zi 孔子 balas bertanya, “Dalam jangka waktu sedemikian, dapatkah kamu merasa enak memakan nasi yang putih dan mengenakan pakaian bersulam ?” Zai Wo menjawab, “Dapat !”

5.      Kong Zi bersabda, “Jika engkau dapat merasa enak, lakukanlah ! Seorang Junzi melakukan berkabung tiga tahun karena makan apapun tidak enak, mendengar musik-pun tidak dapat merasa gembira, berdiam dimanapun tidak merasa enak, itulah sebabnya mengapa ia berkabung sampai 3 tahun. Sekarang engkau sudah dapat merasa enak, maka lakukanlah !”

6.      Setelah Zai Wo keluar, Kong Zi bersabda pula, “Yu {nama kecil Zai Wo}, sungguh tidak berperi Cinta Kasih. Anak yang baru lahir, setelah tiga tahun barulah dapat lepas dari asuhan ayah bundanya, maka masa berkabung tiga tahun sudah teradatkan di seluruh dunia. Mungkinkah Yu tidak mendapatkan cinta orang tuanya tiga tahun ?” (Sabda Suci XVII.21)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang sepanjang hari hanya makan kenyang dan tidak mau menggunakan pikiran (untuk Belajar), sungguh menyusahkan. Tidak dapatkah ia melewatkan waktu walau hanya bermain catur (Wei Qi) saja ? Mungkin cara ini masih lebih baik (daripada bermalas-malasan) !” (Sabda Suci XVII.22)

 

1.      Zi Lu 子路 bertanya, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) itu menjunjung tinggi Keberanian-kah ?”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Seorang Junzi meletakkan Kebenaran di tempat teratas. Seorang yang berkedudukan tinggi bila hanya mengutamakan Keberanian tanpa berdasarkan Kebenaran, niscaya akan menimbulkan kekacauan. Seorang rakyat jelata bila hanya mengandalkan Keberanian tanpa Kebenaran, niscaya akan menjadi perampok.” (Sabda Suci XVII.23)

 

1.      Zi Gong 子貢 bertanya, “Adakah yang dibenci oleh seorang Junzi 君子 (Susilawan) ?”

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Ada. Seorang Junzi benci akan perbuatan menunjuk-nunjukkan keburukan orang lain, benci akan perbuatan seorang bawahan yang memfitnah atasannya, benci akan perbuatan Berani tanpa Kesusilaan dan benci akan perbuatan gegabah tanpa memikirkan akibatnya. Adakah perbuatan orang yang engkau benci, Ci {nama kecil Zi Gong} ?”

3.      Zi Gong menjawab, “Murid benci akan perbuatan meremehkan hasil yang dicapai orang lain dan menganggap diri sendiri pandai, benci akan perbuatan tidak senonoh dan menganggap diri sendiri berani serta benci akan perbuatan membuka rahasia orang lain dan menganggap diri sendiri jujur.” (Sabda Suci XVII.24)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang paling sukar adalah bergaul dengan para dayang dan orang xiaoren. Kalau didekati / diakrabi, mereka akan berbuat melampaui batas, sebaliknya jika dijauhi, mereka akan merasa tidak senang (dan kurang puas).” (Sabda Suci XVII.25)

 

Kong Zi 孔子 bersabda, “Orang yang sampai usia 40 tahun tetapi masih suka berbuat buruk, maka sepanjang hidupnya akan berbuat demikian.” (Sabda Suci XVII.26)

 

Bab XVIII

Wei Zi

1.      Shang Zhou Wang 商紂王 [1154 SM – 1122 SM], kaisar terakhir dinasti Shang 商朝 (1766 SM – 1122 SM) memerintah negara dengan lalim dan sewenang-wenang. Wei Zi 微子, kakak laki-lakinya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan menteri dan mengasingkan diri, Ji Zi 箕子 pamannya ditangkap dan dijadikan budak sedang Bi Gan 比干 yang juga masih terhitung sebagai pamannya dianiaya dan dibunuh (untuk diambil hatinya).

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Dinasti Shang masih mempunyai 3 orang yang berperi Cinta Kasih.” (Sabda Suci XVIII.1)

 

1.      Liuxia Hui 柳下惠 tiga kali diangkat sebagai menteri kehakiman dan tiga kali pula diturunkan dari jabatannya. Ada orang bertanya, “Mengapa Tuan tidak pergi saja ?”

2.      Jawabnya, “Kalau aku menjalankan hidup lurus di dalam Jalan Suci untuk mengabdi kepada seseorang, dimanakah aku tidak akan diangkat dan dipecat ? Kalau aku mau mengingkari Jalan Suci untuk mengabdi kepada seseorang, mengapakah aku harus meninggalkan negeri orang tuaku ?” (Sabda Suci XVIII.2)

 

Didalam suatu musyawarah, Rajamuda Qi Jing Gong 齊景公 [547 SM – 490 SM] membicarakan sikapnya terhadap Kong Zi 孔子, “Aku tidak dapat memberikan kedudukan kepadaNya setingkat kepala keluarga bangsawan Ji 季氏, maka Ia akan kuberi kedudukan setingkat dengan kedudukan antara kepala keluarga bangsawan Ji dan kepala keluarga bangsawan Meng 孟氏.” Tapi kemudian ia berubah pikiran dan berkata lagi, “Aku sudah terlalu tua, aku tidak dapat menggunakan tenagaNya lagi.” Maka Kong Zi-pun meninggalkan negeri Qi 齊國. (Sabda Suci XVIII.3)

 

Negeri Qi 齊國 mengirimkan penari-penari wanita ke negeri Lu 魯國. Kepala keluarga bangsawan Ji Huanzi 季桓子 menerimanya dan tiga hari tidak ada sidang di istana. Maka Kong Zi 孔子-pun meninggalkan negeri Lu. (Sabda Suci XVIII.4)

 

1.      Jie Yu  接輿 seorang majenun dari negeri Chu 楚國 melewati rombongan Kong Zi 孔子 sambil menyanyi-nyanyi, “O, burung Fenghuang 鳳凰, burung Fenghuang, sudah melemahkah Kebajikanmu ? Yang sudah lalu tidak dapat dicegah, yang mendatang saja mungkin dapat dikejar. Sudahlah ! Sudahlah ! Memegang jabatan pemerintahan pada jaman sekarang ini sungguh berbahaya.”

2.      Kong Zi turun dari kereta karena ingin berbicara dengan Jie Yu, tapi orang majenun itu cepat-cepat menyingkirkan diri sehingga tidak dapat diajak berbicara. (Sabda Suci XVIII.5)

 

1.      Chang Ju 長沮 dan Jie Ni 桀溺 sedang mengerjakan sawahnya ketika rombongan Kong Zi 孔子 lewat. Kong Zi lalu menyuruh Zi Lu 子路 untuk menanyakan letak tempat penyeberangan.

2.      Ketika ditanya oleh Zi Lu, Chang Ju balik bertanya, “Siapakah yang memegang kendali kereta itu ?” Zi Lu menjawab, “Dialah Kong Qiu 孔丘 {nama kecil Kong Zi}.” Chang Ju bertanya lagi, “Apakah dia Kong Qiu dari negeri Lu 魯國 itu ?” “Benar !”, sahut Zi Lu. Chang Ju kemudian melanjutkan pekerjaannya sambil berkata, “O, Dia tentu tahu tempat penyeberangannya.”

3.      Zi Lu lalu bertanya kepada Jie Ni. Jie Ni-pun balik bertanya, “Siapakah Tuan ini sebenarnya ?” Zi Lu menjawab, “Saya adalah Zhong You 仲由 {nama kecil Zi Lu}.” Jie Ni berkata, “O, andakah penganut Kong Qiu dari negeri Lu itu ?” Zi Lu dengan sopan menjawab, “Benar !” Akhirnya Jie Ni berkata, “Banjir telah melanda segala sesuatu di dunia ini, siapakah yang dapat memperbaikinya ? Daripada engkau mengikuti orang yang hendak menyingkiri orang-orang jahat dengan pergi ke tempat lain (sambil berharap menemukan orang yang mau diajak hidup didalam Jalan Suci), bukankah lebih baik ikut aku menyingkiri masyarakat ?” Jie Ni-pun kemudian melanjutkan pekerjaannya tanpa menunggu jawaban dari Zi Lu.

4.      Zi Lu kembali dan melaporkan hal itu kepada Kong Zi. Sambil mengeluh Kong Zi bersabda, “Kita ini manusia yang tidak dapat hanya hidup bersama burung dan hewan (dan memutuskan hubungan dengan sesama manusia). Bukankah Aku ini manusia ? Kepada siapakah Aku harus berkumpul ? Kalau dunia didalam Jalan Suci, Qiu tidak usah berusaha untuk memperbaikinya.” (Sabda Suci XVIII.6)

 

1.      Zi Lu 子路 tertinggal dibelakang dan menjumpai seorang yang lanjut usia yang tengah membawa pikulan menggalas tempat rumput. Zi Lu bertanya, “Berjumpakah Tuan dengan Guruku ?” Orang tua itu berkata, “Hai orang yang keempat anggota tubuhmu tidak dapat bekerja dan tidak dapat membedakan ke lima macam hasil bumi, siapakah yang mengenal Gurumu ?” Kemudian orang tua itu menancapkan pikulannya dan mulai menyabit rumput.

2.      Zi Lu dengan merangkapkan kedua tangannya berdiri di dekat orang itu. Kemudian orang itu mengajak Zi Lu menginap di rumahnya. Di sana Zi Lu dipotongkan ayam dan ditanakkan nasi sebagai jamuan serta diperkenalkan dengan kedua orang anaknya. Keesokan harinya Zi Lu berpamitan dan pergi mencari rombongan Kong Zi 孔子. Ketika bertemu dengan Gurunya, Zi Lu melaporkan pertemuannya dengan orang tua itu. Kong Zi bersabda, “Dia adalah seorang pandai yang menyembunyikan diri.” Lalu disuruhnya Zi Lu kembali menjumpai orang tua itu sekali lagi. Tetapi setibanya di rumah orang tua itu, orang yang dicari ternyata sudah pergi.

3.      Kepada kedua anak orang tua itu, Zi Lu berkata, “Seseorang yang mengelakkan diri tidak mau memangku jabatan, maka itu dinamai tidak menetapi kewajiban. Kalau hubungan antara yang tua dan yang muda saja tidak boleh disia-siakan, bagaimanakah kewajiban seorang menteri kepada rajanya boleh begitu saja disia-siakan ? Ini berarti hanya karena ingin membersihkan diri sendiri lalu menyebabkan perkara besar menjadi kacau. Seorang Junzi 君子 (Susilawan) memangku jabatan adalah untuk menjalankan kewajiban. Hal Jalan Suci tidak dapat berkembang pada saat ini, ia sudah menyadarinya.” (Sabda Suci XVIII.7)

 

1.      Orang-orang yang telah mengundurkan diri dari dunia ramai antara lain : Bo Yi 伯夷, Shu Qi 叔齊, Yu Zhong 虞仲, Yi Yi 夷逸, Zhu Zhang 朱張, Liuxia Hui 柳下惠 dan Shao Lian 少連.

2.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang tidak mau merendahkan cita-citanya dan tidak mau mencemarkan dirinya adalah Bo Yi dan Shu Qi.”

3.       “Liuxia Hui dan Shao Lian mau merendahkan cita-citanya dan mau mencemarkan dirinya, tetapi kata-katanya selalu tepat dan perbuatannya-pun tepat dengan pikiran yang benar. Demikianlah mereka itu.”

4.      “Yu Zhong dan Yi Yi menyembunyikan diri dan berlagak gila, tetapi dirinya tetap bersih dan membuang dirinya itu berdasarkan perhitungan yang benar.”

5.      “Aku lain dengan mereka itu. BagiKu tiada sesuatu yang mesti boleh atau mesti tidak boleh.” (Sabda Suci XVIII.8)

 

Karena ketiga keluarga bangsawan negeri Lu 魯國 melanggar Kesusilaan, pemimpin musik, Zhi  melarikan diri ke negeri Qi 齊國. Pemimpin musik saat makan kedua, Gan melarikan diri ke negeri Chu 楚國. Pemimpin musik saat makan ke tiga, Liao melarikan diri ke negeri Cai 蔡國. Pemimpin musik saat makan ke empat, Que melarikan diri ke negeri Qin 秦國. Penabuh tambur, Fang Shu 方叔 melarikan diri ke seberang sungai Huang He 黃河. Penabuh tambur kecil, Wu melarikan diri ke daerah sungai Han 漢水 dan pembantu pemimpin musik, Yang beserta penabuh alat musik batu, Xiang melarikan diri ke seberang lautan. (Sabda Suci XVIII.9)

 

Nabi Zhou Gong Dan 周公旦 memberi nasehat kepada putranya yang menjabat sebagai rajamuda negeri Lu 魯公, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) tidak menyia-nyiakan keluarga. Janganlah menjadikan menteri-menteri besarmu menyesal. Pegawai yang lama bila tidak terlalu berbuat salah, jangan dipecat. Janganlah mengharap seseorang dapat mengerjakan segala sesuatu.” (Sabda Suci XVIII.10)

 

Dinasti Zhou mempunyai delapan orang terpelajar yaitu : Bo Da 伯達, Bo Kuo 伯括, Zhong Tu 仲突, Zhong Hu 仲忽, Shu Ye 叔夜, Shu Xia 叔夏, Ji Sui 季隨 dan Ji Gua 季騧. (Mereka ini adalah empat pasang saudara kembar dari seorang ibu pada jaman kejayaan dinasti Zhou). (Sabda Suci XVIII.11)

 

 

BAB XIX

Zi Zhang

Zi Zhang 子張 berkata, “Seorang Siswa bila menghadapi mara bahaya, berani menetapi Firman; bila melihat keuntungan, ingat akan Kebenaran; didalam melakukan sembahyang, penuh khidmat dan pada saat berkabung, ingat akan pentingnya rasa sedih. Demikianlah ia dapat disebut mencukupi syarat.” (Sabda Suci XIX.1)

 

Zi Zhang 子張 berkata, “Seseorang yang memegang Kebajikan tetapi tidak mengembangkannya, percaya akan Jalan Suci tetapi tidak sungguh-sungguh melaksanakannya, maka sekalipun ia ada sebenarnya tidak menambah dan sekalipun ia tidak ada juga tidak mengurangi.” (Sabda Suci XIX.2)

 

1.      Murid Zi Xia 子夏 bertanya kepada Zi Zhang 子張 tentang cara bergaul. Zi Zhang berkata, “Apakah yang dikatakan Zi Xia kepadamu ?” Murid Zi Xia itu menjawab, “Bergaullah dengan orang yang patut diajak bergaul dan janganlah bergaul dengan orang yang tidak patut diajak bergaul.”

2.      Zi Zhang berkata, “Yang kudengar tidak demikian. ‘Seorang Junzi 君子 (Susilawan) memuliakan orang-orang Bijaksana dan bergaul dengan siapapun. Ia memuji orang yang pandai dan menaruh belas kasihan kepada orang yang bodoh’. Kalau orang benar-benar Bijaksana, mengapakah tidak mau bergaul dengan siapapun ? Kalau tidak Bijaksana, orang lain yang akan menolak kita. Bagaimanakah kita berani menolak orang ?” (Sabda Suci XIX.3)

 

Zi Xia 子夏 berkata, “Hal-hal yang kecil mungkin adapula faedahnya yang patut dilihat, tetapi hal itu tidak dapat untuk mencapai yang jauh. Maka seorang Junzi 君子 (Susilawan) tidak mau mengutamakannya.” (Sabda Suci XIX.4)

 

Zi Xia 子夏 berkata, “Seorang yang tiap hari dapat mengetahui pelajaran-pelajaran yang belum dipahami dan tiap bulan tidak melupakan pelajaran-pelajaran yang sudah dipahami, ia boleh dikatakan suka Belajar.” (Sabda Suci XIX.5)

 

Zi Xia 子夏 berkata, “Yang banyak-banyak Belajar dan penuh semangat (cita), yang suka bertanya dan mawas diri serta senantiasa bertenggang rasa, maka Cinta Kasih sudah didalamnya.” (Sabda Suci XIX.6)

 

Zi Xia 子夏 berkata, “Beratus tukang itu dengan mempunyai tempat bekerja barulah dapat menyempurnakan hasilnya. Seorang Junzi 君子 (Susilawan) dengan Belajar barulah dapat mencapai Jalan Suci.” (Sabda Suci XIX.7)

 

Zi Xia 子夏 berkata, “Bila seorang xiaoren berbuat salah, ia selalu menutupinya dengan hal-hal yang nampak indah.” (Sabda Suci XIX.8)

 

Zi Xia 子夏 berkata, “Ada tiga perubahan pada sikap seorang Junzi 君子 (Susilawan). Dilihat dari jauh nampak Agung, setelah didekati ternyata Ramah Tamah dan setelah didengar kata-katanya ternyata tegas.” (Sabda Suci XIX.9)

 

Zi Xia 子夏 berkata, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) setelah memperoleh kepercayaan rakyat baru berani menyuruh mereka bekerja keras. Bila belum mendapat kepercayaan, niscaya akan dianggap menindas. Harus mendapat kepercayaan dari atasannya terlebih dahulu sebelum memberi peringatan kepada atasannya. Bila belum mendapatkan kepercayaan dari atasannya (lalu memberi peringatan), niscaya dianggap hanya pandai menyalahkan.” (Sabda Suci XIX.10)

 

Zi Xia 子夏 berkata, “Bila tidak melanggar garis-garis batas Kebajikan besar, orang akan dapat masuk-keluar Kebajikan kecil.” (Sabda Suci XIX.11)

 

1.      Zi You 子游 berkata, “Murid-murid Zi Xia 子夏 hanya diberi pelajaran menyiram, menyapu, tanya jawab, menghadap dan mengundurkan diri. Ini boleh juga, tetapi bukankah tidak memadai ? Kalau pelajaran-pelajaran pokok tidak diberikan, bagaimanakah ini ?”

2.      Ketika mendengar hal ini, Zi Xia berkata, “O, Yan {nama kecil Zi You} sungguh salah. Cara mengajar seorang Junzi 君子 (Susilawan) selalu mendahulukan apa yang harus didahulukan dan membelakangkan apa yang harus dibelakangkan. Ilmu itu adalah laksana rumput dan pohon-pohonan yang dapat digolong-golongkan menurut jenisnya. Cara mengajar seorang Junzi, bagaimanakah dapat dikacaukan begitu saja ? Yang dapat belajar dari permulaan sampai akhir pelajaran seluruhnya sempurna diterima, hanya seorang Nabi-lah yang dapat mengerjakannya.” (Sabda Suci XIX.12)

 

Zi Xia 子夏 berkata, “Kalau memangku jabatan, janganlah lupa memperdalam pelajaran. Dalam belajar, janganlah lupa pula melakukan tugas.” (Sabda Suci XIX.13)

 

Zi You 子游 berkata, “Dalam hal berkabung, bila ada rasa sedih, itu sudah cukup.” (Sabda Suci XIX.14)

 

Zi You 子游 berkata, “Sahabatku, Zi Zhang 子張 itu dapat melaksanakan tugas yang sukar. Sayang, ia belum dapat tepat didalam Cinta Kasih.” (Sabda Suci XIX.15)

 

Zeng Zi 曾子 berkata, “Sungguh mempesonakan Zi Zhang 子張 itu ! Tetapi sukar untuk bersama-sama dengannya menempuh Cinta Kasih.” (Sabda Suci XIX.16)

 

Zeng Zi 曾子 berkata, “Dahulu aku pernah mendengar Guru (Kong Zi 孔子) bersabda, ‘Dalam hidup sehari-hari kita tidak dapat memastikan betapa besar rasa cinta seseorang kepada orang tuanya. Ini akan jelas bila datang masa berkabung’.” (Sabda Suci XIX.17)

 

Zeng Zi 曾子 berkata, “Dahulu aku mendengar Guru bersabda, ‘Laku Bakti Meng Zhuang Zi 孟莊子 kepada orang tuanya, orang lain masih dapat melakukan. Tetapi hal tidak mengganti para pembantu dan cara pemerintahan mendiang ayahnya, sukar dapat dilakukan/ditiru orang lain’.” (Sabda Suci XIX.18)

 

Keluarga bangsawan Meng 孟氏 akan mengangkat Yang Fu 陽膚 menjadi hakim. Yang Fu bertanya kepada Zeng Zi 曾子. Zeng Zi berkata, “Saat ini para pembesar sudah banyak yang ingkar dari Jalan Suci dan rakyat sudah lama terlunta-lunta. Maka kalau engkau memeriksa suatu perkara, haruslah mengenal perasaan orang itu. Kasihanilah dia, jangan hanya gembira dapat memutuskan suatu perkara.” (Sabda Suci XIX.19)

 

Zi Gong 子貢 berkata, “Kejahatan Shang Zhou Wang 商紂王 [1154 SM – 1122 SM] sesungguhnya tidak sehebat yang diceritakan orang. Karena itu seorang pemimpin hendaknya membenci segala perbuatan yang bisa menjerumuskan dirinya, sebab bila ia terjerumus, maka segenap kejahatan di dunia akan ditumpukkan kepadanya.” (Sabda Suci XIX.20)

 

Zi Gong 子貢 berkata, “Bila seorang pemimpin berbuat salah, akan laksana gerhana matahari atau bulan. Kesalahan itu akan dilihat semua orang. Tetapi kalau ia mau segera mengubahnya, rakyat akan merasa gembira.” (Sabda Suci XIX.21)

 

1.      Gongsun Zhao 公孫朝 dari negeri Wei 衛國 bertanya kepada Zi Gong 子貢, “Kepada siapakah Zhong Ni 仲尼  {nama alias Kong Zi 孔子} belajar ?”

2.      Zi Gong menjawab, “Jalan Suci Zhou Wen Wang 周文王 dan kaisar Zhou Wu Wang 周武王 belum musnah dari muka bumi, maka masih terdapat dalam diri setiap orang.”

3.      “Seorang yang Bijaksana akan mengenal Ajaran itu banyak-banyak. Yang tidak Bijaksana hanya dapat mengenalnya sedikit. Tidak ada tempat yang tidak terdapat Jalan Suci Zhou Wen Wang dan Zhou Wu Wang. Masak-kah Guru tidak Belajar ? Tetapi haruskah Guru mempunyai seorang guru yang tertentu ?” (Sabda Suci XIX.22)

 

1.      Shusun Wushu 叔孫武叔 didalam musyawarah di istana berkata, “Sesungguhnya Zi Gong 子貢 itu lebih Bijaksana daripada Zhong Ni 仲尼 {nama alias Kong Zi 孔子}.”

2.      Zifu Jingbo 子服景伯 melaporkan hal itu kepada Zi Gong.

3.      Zi Gong berkata, “Seumpama dinding istana, dinding istanaku hanya setinggi bahu sehingga setiap orang dapat melihat keindahan bangunan didalamnya, sedangkan dinding istana Guru bertombak-tombak tingginya.”

4.      “Kalau seseorang tidak mendapatkan pintu untuk memasukinya, tidak akan dapat melihat betapa indah Miao leluhurNya dan betapa megah gedung-gedungNya. Sesungguhnya yang boleh mendapatkan pintu masuk itu tidaklah banyak. Karena itu kalau tuanmu itu berkata demikian, bukankah itu sudah wajar ?” (Sabda Suci XIX.23)

 

1.      Shusun Wushu 叔孫武叔 mencela Ajaran Zhong Ni 仲尼 {Tiong Ni ~ nama alias Kong Zi 孔子}.

2.      Zi Gong 子貢 berkata, “Sia-sia saja ia berbuat demikian. Ajaran Zhong Ni tidak akan tercela. Kebijaksanaan orang-orang lain boleh diumpamakan sebagai bukit yang dapat dijelajahi dan dilewati. Sedangkan Ajaran Zhong Ni adalah laksana matahari dan bulan yang tidak dapat diraih dan dijamah. Meskipun orang mencela, dapatkah ia merusakkan matahari dan bulan ? Hal ini hanya menunjukkan ia tidak mengenal kemampuan diri sendiri.” (Sabda Suci XIX.24)

 

1.      Chen Ziqin 陳子禽 bertanya kepada Zi Gong 子貢, “Guru begitu menghormati Zhong Ni 仲尼 {nama alias Kong Zi 孔子}, masakan Ia benar-benar lebih Bijaksana daripada Guru ?”

2.      Zi Gong berkata, “Karena sepatah kata, orang bisa dianggap pandai dan karena sepatah kata pula, orang dapat dianggap bodoh. Maka berhati-hatilah dalam berkata.”

3.      “Keluhuran Guru yang tidak tercapaikan itu adalah laksana langit yang tidak dapat kita naiki dengan tangga. Kalau Guru mendapatkan kedudukan atas suatu negara atau sebuah keluarga, maka apa yang dikatakanNya berdiri akan berdiri dan segala yang diperintahkanNya akan terlaksana. Rakyat akan datang kepadaNya dan segala tindakanNya akan mendatangkan kesejahteraan. Maka dalam hidupNya, Beliau akan mendapatkan kemuliaan dan pada saat mangkatNya, semua orang akan meratapinya. Maka siapakah yang dapat menandingiNya ?” (Sabda Suci XIX.25)

 

Bab XX

Kaisar Yao bersabda

1.      Kaisar Yao [2357 SM – 2255 SM] bersabda, “Hai, kamu Shun , Perintah Tian Yang Maha Esa untuk pergantian tahta ini sekarang diberikan kepadamu. Pegang teguhlah tepat di Tengah. Kalau di empat penjuru lautan ini menderita sengsara, maka Karunia Tian ini-pun akan berakhir untuk selama-lamanya.”

2.      Ketika Shun menyerahkan tahtanya kepada Yu , juga mengamanatkan hal ini.

3.      Ketika melakukan upacara sembahyang Besar kepada Tian YME, Kaisar Shang Cheng Tang 商成湯 [1766 SM – 1753 SM] berkata, “Lü , HambaMu yang kecil ini memberanikan diri mempersembahkan korban lembu hitam dan dengan ini memberanikan diri menyatakan kepadaMu Tian Yang Maha Besar bahwa kepada orang jahat itu hambaMu tidak berani mengelakkan diri untuk tidak menghukumnya. Kebaikan maupun keburukan hamba, juga tidak berani hamba sembunyikan. Akan hal ini Tian sendiri yang mengetahuinya. Kalau hamba berdosa janganlah ditimpakan hukuman kepada segenap rakyat dan bila rakyat berlaku dosa, biarlah dihukumkan ke atas diri hamba.”

4.      Ketika kaisar dinasti Zhou 周朝 (1122 SM – 256 SM) membagi-bagikan hadiah besar, orang-orang yang baik mendapatkan paling banyak.

5.       (Kaisar Zhou Wu Wang 周武王 bertitah,) “Walaupun mempunyai banyak kerabat, tidak sebanding dengan orang-orang yang berperi Cinta Kasih. Oleh karenanyalah rakyat berpaling kepadaku seorang.”

6.      Maka diperintahkan agar dengan teliti diperiksa ukuran-ukuran, diperbaiki hukum-hukum dan dibina kembali jawatan-jawatan yang sudah terbengkalai sehingga dengan demikian di empat penjuru pemerintahan dapat berjalan lancar.

7.      Dibangunkanlah kembali negara yang musnah dalam peperangan, diusahakan dapat tersambung keturunan orang-orang yang putus turunan dan diangkat kembali dalam jabatan semula orang-orang pandai yang telah menyingkirkan diri sehingga hati rakyat di dunia tunduk kepadanya.

8.      Adapun yang harus diutamakan bagi rakyat adalah makanan, perkabungan dan sembahyang.

9.      Yang Lapang Hati niscaya mendapat simpati umum, yang Dapat Dipercaya niscaya mendapat kepercayaan orang, yang Cekatan niscaya berhasil dalam pekerjaannya dan yang Adil niscaya mendapat sambutan yang menggembirakan. (Sabda Suci XX.1)

 

1.      Zi Zhang 子張 bertanya kepada Kong Zi 孔子, “Bagaimanakah cara menjalankan pemerintahan sebaik-baiknya ?”

2.      Kong Zi menjawab, “Junjunglah Lima Yang Indah dan buanglah Empat Yang Buruk. Dengan cara ini akan dapat menjalankan pemerintahan sebaik-baiknya.”

3.      Zi Zhang bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan Lima Yang Indah itu ?” Kong Zi bersabda, “Seorang Junzi 君子 (Susilawan) bermurah hati tetapi tidak boros, menyuruh orang berjerih payah tetapi tidak menyebabkan penyesalan, mempunyai keinginan tetapi tidak tamak, berwibawa tetapi tidak sombong dan keras tetapi tidak buas.”

4.      Zi Zhang bertanya pula, “Apakah yang dimaksud dengan bermurah hati tetapi tidak boros ?” Kong Zi bersabda, “Keuntungan yang diperoleh rakyat dirasakan sebagai keuntungan sendiri. Bukankah ini bermurah hati tetapi tidak memboros ? Dipilih hal-hal yang perlu disertai jerih payah, barulah disuruh mengerjakan. Siapakah yang akan menyesali ? Menginginkan peri Cinta Kasih dan mendapatkan Cinta Kasih itu, bagaimanakah bisa tamak ? Seorang Junzi terhadap orang banyak atau sedikit, urusan besar atau kecil tidak berani meremehkan. Maka bukankah ia berwibawa tetapi tidak sombong ? Seorang Junzi rapi dalam berpakaian dan mengenakan topi, matanya tidak sembarang melihat sehingga orang yang memandangnya akan menaruh segan. Bukankah ia bersikap keras tetapi tidak buas ?”

5.      Zi Zhang bertanya lagi, “Apakah yang dimaksud dengan Empat Yang Buruk ?” Kong Zi bersabda, “Dengan tanpa memberi pendidikan, lalu menjatuhkan hukuman berat, ini dinamakan kejam. Dengan tidak memberi kesempatan bersiap lalu menghendaki pekerjaan sempurna, ini dinamakan sewenang-wenang. Dengan tidak memberi perintah tegas tapi meminya pekerjaan segera selesai, inilah yang dinamakan pencuri. Dan memberi sesuatu tapi ragu-ragu untuk menyerahkannya, inilah yang dinamakan pelit.” (Sabda Suci XX.2)

 

1.      Kong Zi 孔子 bersabda, “Yang tidak mengenal Firman, tidak akan dapat menjadi seorang Junzi 君子 (Susilawan).”

2.      “Yang tidak mengenal Kesusilaan, tidak akan dapat teguh pendiriannya.”

3.      “Yang tidak mengenal perkataan, tidak akan dapat mengenal manusia.” (Sabda Suci XX.3)