Agama Khonghucu |
|
Sejarah - Kong Zi (551
SM – 479 SM) Kitab Suci Kitab Nan Lima (Wu Jing) -
Kitab
Sejarah -
Kitab
Sanjak -
Kitab
Kesusilaan -
Kitab
Chun Qiu -
Kitab
Perubahan Buku Yang Empat (Si Shu) -
Meng
Zi |
Agama
Khonghucu dalam bahasa Tionghoa disebut sebagai ‘Rújiào’ 儒教 [Jie Kauw].
Kata ‘Rú’ berasal dari gabungan kata ‘rén’ 人 yang berarti manusia dan kata
‘xū’ 需 yang
berarti perlu/butuh. Jadi ‘Rú’ 儒 secara harafiah berarti ‘Apa Yang
Dibutuhkan untuk menjadi Manusia (sejati)’. Di Indonesia,
agama Rú ini lebih dikenal dengan sebutan agama Khonghucu karena dikaitkan
dengan Nabi Besar-nya yakni Kŏng Zi 孔子 (551 SM – 479 SM) [Khong Cu]
yang sering disebut sebagai Kŏng Fū Zi 孔夫子 [Khong Hu Cu] yang secara harafiah berarti ‘Guru Kŏng Zi’. Kŏng
Zi sendiri bukanlah pencipta agama Rú ini melainkan penyempurna ajaran agama
Rú ini sehingga para penganut agama Rú sejak itu menganggapnya sebagai Nabi
Paling Sempurna (yang bahkan sampai mengalahkan pamor Nabi-Nabi sebelumnya). Kŏng Zi sendiri dengan rendah hati menolak menyebut
dirinya sebagai Nabi dan ia ‘cukup puas’ jika
bisa menjadi seorang ‘jūnzi’ 君子 (Kuncu
~ sering diterjemahkan dengan istilah Susilawan). Kong Zi bersabda, “Jadilah
seorang penganut agama Rú yang ‘Susilawan’ 君子, jangan menjadi penganut agama Ru
yang ‘rendah budi’ 小人.” Kata ‘jūnzi’ sendiri secara harafiah mungkin bisa
diartikan sebagai ‘Manusia yang bersifat Pemimpin/Unggul’, tapi inilah
istilah khas dalam agama Khonghucu untuk menyebut manusia (sejati) ini. Lawan
kata dari ‘jūnzi’ ini adalah ‘xiăorén’ 小人 [Siaojin].
Karena Ajaran
Agama Khonghucu adalah ajaran yang dibutuhkan untuk menjadi manusia (sejati),
maka dalam sejarah agama Khonghucu ini sendiri haruslah diruntut sejak
keberadaan manusia itu sendiri. Siapakah yang layak dinamakan ‘manusia
(sejati)’ itu ? Mèng Zi 孟子 (372 SM – 289 SM) [Bing Cu] berkata, “Perbedaan antara manusia dengan burung dan
hewan itu sesungguhnya tidak seberapa. Perbedaan yang sedikit itu oleh
kebanyakan orang sering diabaikan, tetapi seorang Susilawan menjaganya.” (MZ
IB,19:1) Disini tampak jelas pentingnya agama Khonghucu dalam perkembangan
peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri. Awalnya agama
Khonghucu memang berkembang di Tiongkok, tapi sejak berabad-abad yang lalu
sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan mempengaruhi perkembangan sejarah
dunia. Catatan : huruf dengan warna
biru adalah bunyi dalam
lafal Hokkian, yang banyak dipakai di Jika
huruf mandarin tidak muncul di layar anda, berarti anda perlu untuk meng-copy
file pmingliu.ttf ke dalam folder C:/windows/fonts di komputer anda. |